NovelToon NovelToon
Marriage With CEO

Marriage With CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Pelakor jahat
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: dwinabila04

Tampan, Kaya, dingin, dan Cuek

Itulah yang bisa menggambarkan sosok Aston Max Matthew yang hampir sempurna. Siapa yang tidak mengenal sosok Aston yang begitu banyak di sukai kaum hawa siapapun yang melihatnya pasti akan langsung jatuh cinta kepadanya. Tapi yang mengenal Aston dia adalah pria yang pemarah, suka mengatur, cuek dan tidak suka jika ucapannya di tentang.


Cantik, Polos, dan Pendiam

Seperti itulah sosok wanita bernama Ayana Yovanka, Wanita yang sudah mandiri sejak kepergian ayahnya yang sudah lama meninggal. Di mana Ayana harus bekerja keras untuk pengobatan sang bunda yang sudah lama sakit. Namun takdir berkata lain ketika saat Ayana di pertemukan dengan pria yang bernama Aston yang mengubah semua takdirnya.


Tapi di suatu kejadian membuat mereka menjadi dekat, akankah kisah mereka seperti kisah novel yang berakhir happy ending atau malah menjadi sad ending?

Ikutin cerita Marriage With CEO.


Update sesuka hati❤️

Start 14 Desember 2024

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dwinabila04, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Marriage With CEO | 6. Wedding Preparations

Semua persiapan sudah selesai saatnya Aston mengajak Ayana untuk bertemu dengan keluarga besarnya. Aston begitu terpesona dengan Ayana yang saat ini berdandan begitu cantik walaupun sebenarnya Ayana sudah cantik walaupun tidak memakai polesan makeup di wajahnya.

"Apa kamu sudah siap untuk bertemu keluargaku?" tanya Aston kepada Ayana yang begitu cantik malam ini.

"Jika aku belum siap apakah makan malam hari ini tidak jadi?" Kata Ayana yang menatap Aston.

"Itu tidak akan mungkin,"

"Maka dari itu tidak usah tanya aku sudah siap atau belum, karena siap ataupun belum aku harus siap."

"Kalau begitu, ayo." Ayana mengandeng tangan Aston menuju ke mobil mereka.

Mobil meninggalkan pekarangan menuju ke kediaman keluarga Matthew. Di dalam mobil Ayana merasa tidak nyaman dengan keadaannya sekarang. Ada sebuah rasa yang kurang saat ini, yang memang Ayana sadari tanpa kehadiran sang bunda membuat hidup Ayana tidak berwarna lagi.

"Ada apa?" tanya Aston memecahkan keheningan yang terjadi antara mereka.

"Tidak apa-apa, hanya memikirkan aku harus berbuat apa di sana," jawab Ayana berbohong.

"Cukup jawab yang harus dijawab saja," ucap Aston.

"Jika kamu tidak bisa menjawab maka aku yang akan bantu menjawab," tambah Aston.

Ayana tidak membalas ucapan Aston karena pikirannya masih bergelut dengan situasi yang ada sekarang. Membutuhkan tiga puluh menit barulah mereka sampai di kediaman keluarga Matthew.

Mata Ayana begitu takjub melihat rumah yang seperti bak istana yang megah di hadapannya sekarang. Mendadak Ayana menjadi minder ketika akan menikah dengan Aston. Di mana Ayana sadar jika status mereka begitu jauh berbeda sekali dengan kehidupan Aston.

Ayana bisa membayangkan kehidupan Aston yang begitu bergelimang harta membuatnya Aston tidak akan merasakan kehabisan uang. Beda dengan Ayana harus banting tulang barulah ia bisa mendapatkan uang. Karena Ayana bukan pewaris seperti Aston, mungkin inilah yang membuat Aston ingin mencari penerusnya agar nantinya sang anak bisa mewarisi harta yang keluarga Matthew miliki.

"Ayo." Tanpa sadar mobil sudah sampai di pekarangan rumah Aston

"Aston, tunggu." Ucap Ayana menahan lengan kekar Aston.

"Apa apa?" tanya Aston.

"Sepertinya aku tidak bisa melakukannya," ujar Ayana yang ingin pergi namun di tahan oleh Aston.

"Kita sudah sampai sejauh ini tidak mungkin untuk mundur," ucap Aston.

"Kamu harus percaya diri." Aston menenangkan Ayana.

"Bagimana? Apa kamu sudah siap?" tanya Aston sekali lagi.

"Iya, aku sudah siap." Aston membawa Ayana masuk ke rumahnya untuk bertemu dengan keluarga Matthew yang sudah menunggu mereka.

Untuk sekian kalinya Ayana begitu kagum di buat oleh Aston karena melihat isi rumah Aston yang begitu mewah membuat Ayana merasa lagi tidak pantas bersanding dengan pria yang ada di sebelahnya.

"Mama!" panggil Aston.

Ayana menatap kearah wanita paru baya yang di panggil mama oleh Aston.

Cantik.

Walaupun sudah berumur lebih tua dari sang bunda namun orangtua Aston masih terlihat begitu masih muda. Wanita itu tersenyum kearah mereka membuat hati Ayana sedikit tenang. Berjalan menghampiri mereka berdua. 

"Akhirnya kamu membawa calon istrimu," ucap Nyonya Rosvelina.

"Ayana, kenalin Mama ku yang sebentar lagi akan menjadi Mama mu juga," ujar Aston memperkenalkan keduanya.

"Ayana Yovanka." Ayana menjulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Mama Aston.

Alih-alih menerima uluran tangan Ayana entah secara tiba-tiba nyonya Rosvelina memeluk tubuh Ayana dan membawanya kedalam pelukannya. Nyaman, itulah yang Ayana rasakan saat berada di pelukan nyonya Rosvelina.

"Selamat datang, nak." Bisik nyonya Rosvelina kepada Ayana.

"Ini adek perempuan ku," ujar Aston memperkenalkan adik perempuannya.

"Grizella, adik yang paling cantik di sini," ucap Grizella dengan percaya diri.

Setelah menyalami kedua orangtua dan juga adik Aston, namun mata Ayana tertuju kepada wanita yang menatapnya dengan sengit kearahnya membuat Ayana kebingungan.

"Itu siapa?" tanya Ayana sambil berbisik kepada Aston.

Aston mencari orang yang di maksud oleh Ayana.

"Oh, dia Zia Namthania, sepupu ku," jawab Aston.

Ternyata sepupu Aston tapi kenapa ia menatapnya begitu tidak suka kearah Ayana membuat Ayana tidak nyaman.

Makan malam sudah tersaji di hadapannya dan sekarang mereka makan malam bersama sambil membahas tentang pernikahan mereka.

"Pernikahan Aston akan di laksanakan dua Minggu lagi," ucap Aston yang membuat Ayana tersedak minum.

"Uhhuukkkk!"

"Kamu gak apa-apa sayang?" tanya Aston yang membuat Ayana terkejut.

"Sayang? Dia memanggilku sayang? Apa aku tidak salah dengar." Ucap Ayana dalam hati.

"Kakak Aston akan menikah!" ujar Zia yang terkejut mendengarnya.

"Iya, apa ada yang salah?" tanya Aston ketus.

"Cepat sekali. Kalian menikah cepat bukan karena calonmu sedang hamil duluan bukan? Takutnya anak yang di kandung bukan anak darimu," ucap Zia.

Ayana terkejut dengan mulut pedas sepupu Aston yang satu ini. "Tenang saja, aku bukan wanita murahan yang memberikan tubuhku ke sembarang pria hidung belang." Jawab Ayana yang membuat Aston senang mendengarnya.

"Ada apa denganmu hari ini, Zia?" tanya Grizella kepada Zia.

"Tidak apa-apa." Zia pergi meninggalkan meja makan menuju ke kamar Grizella yang berada di lantai dua.

"Jangan kamu anggap serius ucapannya, karena dia memang seperti itu," ucap tuan Grayson.

Makan malam bersama sudah Ayana lakukan dan sekarang Ayana mengikuti Aston menuju kamarnya.

"Kenapa warna kantormu dan juga kamarmu hanya perpaduan hitam juga abu-abu saja?" tanya Ayana.

"Karena aku menyukai warna itu." Jawab Aston.

Ayana melihat seisi kamar Aston yang jika di lihat-lihat luas kamar Aston adalah luas rumah Ayana. Banyak sekali koleksi jas, kemeja, sepatu, jam tangan, cincin, dasi, dan juga barang mewah lainnya yang Aston miliki. Kamar mandinya saja begitu luar bagi Ayana.

"Apa setelah menikah kita akan tinggal disini?" tanya Ayana kepada Aston yang sibuk dengan berkas-berkas di mejanya.

"Tidak. Aku sudah menyiapkan rumah kita sendiri yang akan kita tinggalin nanti setelah menikah," jawab Aston.

Setelah puas berkeliling mata Ayana jatuh kepada sebuah buku yang membuat Ayana penasaran.

Ayana membuka buku itu dan menemukan sebuah foto Aston dengan seorang wanita yang tidak Ayana ketahui. Ayana menembak jika wanita cantik ini adalah mantan kekasih Aston. Tidak ingin ketahuan oleh Aston dan mencegah terjadinya pertengkaran Ayana menaruh buku itu kembali.

Pikiran Ayana masih memikirkan wanita yang foto bersama Aston dengan senyum lebar itu. Jika bersanding dengan wanita itu mereka adalah pasangan yang begitu serasi. Apa lagi ketika mereka menikah anak mereka bisa di pastikan akan tampan dan cantik.

Ayana menarik nafasnya dalam-dalam sebelum bertanya kepada Aston.

"Aston, apa kamu mempunyai mantan kekasih?" tanya Ayana dengan hati-hati.

"Punya." Jawab Aston singkat.

"Bagimana denganmu? Apa kamu punya mantan kekasih?" tanya Aston balik.

"Aku belum pernah menjalani hubungan dengan siapapun, karena waktuku hanya aku habiskan untuk bekerja, karena aku harus banting tulang untuk mencukupi pengobatan bundaku," jawab Ayana.

Aston cukup kagum dengan Ayana sekarang di mana banyak wanita di jaman sekarang kehilangan keperawanan, namun Ayana masih menjaga itu.

"Untuk malam ini kamu akan menginap di sini, kamar sudah Mama siapkan untukmu," ucap Aston yang di anggukin oleh Ayana.

...•••...

Seminggu menuju ke pernikahan.

Ayana sudah begitu lelah terus menerus berganti gaun pengantin yang hampir lima kali namun Aston belum puas dengan hasilnya.

"Aku sudah lelah, Aston." keluh Ayana.

"Belum lagi setelah ini kita harus prewedding," tambah Ayana.

"Baiklah sekali lagi." ucap Aston.

Ayana berganti baju untuk kesekian kalinya. Namun untuk kali ini Ayana yang akan memilih sesuai dengan keinginannya. Setelah selesai Ayana keluar dengan gaun terakhir yang akan ia coba.

"Bagus, namun ada beberapa yang ingin aku ubah," ucap Aston.

Aston menunjukan gaun mana saja yang harus di ganti dan juga ada beberapa yang harus di ubah. Ayana hanya diam tanpa ikut campur urusan gaun pengantin. Setelah semua selesai Ayana pergi dengan Aston untuk melakukan prewedding.

Ayana bisa merasakan bagaimana menjadi orang kaya yang bisa melakukan semua hal mewah ini. Namun hati kecil Ayana sedikit sedih karena pernikahan yang mereka lakukan hanya berjangka waktu dua tahun saja. Jika Ayana sudah bisa memberikan anak untuk penerus Aston maka tiga Ayana akan selesai.

Mereka melakukan prewedding outdoor di mana lokasi sudah di pilih oleh Aston. Sebenarnya ini adalah foto prewedding kedua yang mereka lakukan.

Prewedding sudah selesai di laksanakan dan sekarang mereka makan malam bersama dengan Ayana yang masih dengan wajah penuh make up prewedding nya tadi.

Tubuh Ayana begitu lemas karena kelelahan bukan karena kelaparan.

"Besok kita harus sudah menyebar undangan," ucap Aston.

Ayana mengangguk kepalanya.

"Apa ada yang mau kamu undang lagi selain sahabatmu?" tanya Aston.

"Tidak ada lagi," jawab Ayana.

"Baiklah kalau begitu."

Ayana merogoh tasnya untuk mengambil telfon genggamannya.

"Nad, nanti malam kita bertemu di cafe," ucap Ayana.

"Ada yang ingin aku berikan," tambah Ayana.

Mereka menikmati makan malam bersama dengan tenang tanpa suara setelah itu.

...•••...

"Na, ini beneran kamu akan menikah?" tanya Anindira yang masih belum percaya dengan undangan yang di berikan oleh Ayana beberapa menit lalu.

"Apa kamu masih gak percaya undangan dan foto itu?" Ucap Ayana.

"Kamu beneran menikah dengan Aston Max Matthew itu? Sejak kapan kamu pacaran dengannya? Bukan kah selama ini kamu tidak dekat dengan siapapun itu. Terus kenapa mendadak kamu menikah?"

"Bukankah itu yang bagus. Simpan hubunganmu, lalu sebarkan undangan pernikahanmu, untuk mencegah orang yang tidak menyukai kita melakukan hal yang tidak di inginkan,"

Anindira memeluk tubuh Ayana. "Selamat atas pernikahanmu." Ucap Anindira.

"Aku harap kamu bisa datang ke pernikahanku, karena hanya kamu keluarga yang aku punya," ucap Ayana.

"Pasti aku akan datang."

Setelah menyerahkan undangan pernikahan kepada Anindira mereka melanjutkan percakapan mereka dengan santai.

1
anita
lanjuut
Nuriati Mulian Ani26
kayaknya ..pernikahan mereka harus bnyak debat dan jutek
anita
ini ngjk nikah kok kyak mau beli kangkung aja
Djuariah
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!