Jungkir Balik Dunia Rena

"Zayn! Berhenti! Atau aku akan menebas leher kekasihmu!" peringati orang yang mengejar Zayn dan Rena.

"Aakkk...!" teriak Rena histeris saat sebuah samurai hampir mengenai dirinya andai Rena tidak menunduk maka kepala dan badan wanita berambut panjang itu pasti akan berpisah.

"Tuhan kenapa jadi seperti ini? tolong selamatkan aku, aku masih ingin hidup." panik Rena. Andai Rena tahu akan dikejar gerombolan geng motor yang membawa senjata tajam, pasti Rena lebih memilih dikejar oleh para wartawan saja.

"Peluk aku dan pegangan yang kuat!" titah pria itu pada Rena dengan berteriak. Karna Rena tidak berpegangan dengan benar, Zayn jadi tidak bisa melajukan motor gedenya dengan kecepatan maksimal dan mereka hampir saja tertangkap oleh gang motor yang mengejar mereka.

"Tidak mau!" Rena menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Mana mau Rena memegang pria asing yang tidak ia kenal dan baru ditemuinya hari ini.

"Memang aku cewek apaan." pekik Rena dengan bibir yang mencebik.

Cukup di masa lalu Rena menjadi wanita bodoh yang mau bersentuhan dengan pria yang bukan muhrimnya, sekarang tidak akan.

Bruummm....

Zayn menambah laju motornya, membuat Rena terpaksa berpegangan pada pria itu karna takut terjatuh. Bahkan sampai memeluk erat tubuh kekar Zayn.

"Akkkkk!!!" teriak Rena histeris saat motor yang dikendarai Zayn terasa seperti melayang.

Bruk!

Kemudian motor gede itu terjatuh tepat di atas sebuah mobil truk pengangkut sayur yang kebetulan melintas tepat di bawah jembatan.

"Kau tidak papa?" Zayn memastikan kondisi wanita yang di boncengnya masih dalam keadaan baik-baik saja. Biarlah anggota sesama geng motornya saja yang menjadi korban kekejaman geng motor Red Devil, orang lain jangan.

Hening, tak ada jawaban dari Rena. Wanita berkulit putih itu masih shock dengan apa yang baru saja terjadi kepada mereka. Kejadian seperti tadi, persis seperti adegan yang sering Rena tonton di film-film action Hollywood.

"Sudah aku bilang untuk turun dari motorku. Tapi kau keras kepala! Nasib baik kau masih bisa selamat!" Ucap Zayn penuh kekhawatiran sekaligus nada sindiran.

Ha. Hahaha...

Rena tertawa renyah, membuat Zayn sampai menggelengkan kepalanya saat melihat tingkah aneh wanita cantik itu.

"Tadi itu seru sekali." ucap Rena setelah akal sehatnya kembali sepenuhnya.

"Apa kau bilang? Seru?" Zayn memastikan ia tak salah dengar. "Hampir mati dia bilang seru? wanita itu memang sedikit aneh." batin Zayn.

"Ya seru...seru sekali." balas Rena antusias.

"Aku tidak pernah berada dalam situasi menegangkan seperti tadi. Aku merasa seperti terlahir kembali!" teriak Rena dengan wajah sumringahnya.

Rena merasa hidup kembali setelah tadi hampir mati. Saking senangnya, Rena sampai memeluk pria bernama Zayn itu dengan sangat erat.

"Hey! Apa yang kau lakukan, lepaskan aku!" Zayn mencoba melepaskan diri dari pelukan Rena, namun gagal karna disaat yang bersamaan mobil truk yang mereka tumpangi melaju di jalan berlubang hingga terjadi terguncang yang cukup keras.

Bruk!

Rena dan Zayn terjatuh di atas sayur-sayur segar dengan posisi saling memeluk, dengan Rena yang berada di atas tubuh kekar pria tampan itu. Karna mereka terjatuh cukup keras membuat helm yang di pakai Zayn jadi terlepas.

"OMG dia tampan sekali." Rena menatap kagum wajah tampan pria di hadapannya. Kulit putih, mata bulat, hidung mancung, rahang tegas, bibir yang tidak terlalu tebal, juga tidak terlalu tipis.

"Sempurna." gumam Rena tanpa sadar. Sudah lama Rena tidak merasa tertarik dengan seorang pria walau setampan apapun pria itu.

"Ehem! Permisi nona. Bisa kau menyingkir dari atas tubuhku? Atau aku akan membalasmu dengan melakukan hal yang sama." ucap pria itu tersenyum smirk. Membuat rasa kagum Rena pada pria bernama Zayn itu berubah jadi rasa takut, apalagi mereka hanya berdua saja di atap mobil truk pengangkut sayur tersebut.

Rena buru-buru bangkit dari tubuh kekar Zayn yang sangat mengdoda imannya itu, kemudian duduk agak jauh dari pria yang sayangnya sangat tampan itu.

"Dimana rumahmu?" tanya Zayn memecah keheningan, karna mendadak wanita aneh di depannya berubah jadi pendiam.

"Rumah yang mana? Rumah orang tua kandungku atau rumah orang tua angkatku?" Rena balik bertanya.

"Terserah kau saja." balas Zayn sekenanya.

"Kalau rumah orang tua angkatku ada di Jakarta, sedangkan rumah orang tua kandungku ada di Lombok. Tapi saat ini aku sedang berlibur dengan orang tua kandungku di pulau Bali. Kami menginap di hotel Pandawa." Beritahu Rena panjang lebar.

"Oh." balas Zayn singkat.

"Sepertinya truk ini sedang menuju pelabuhan. Aku akan mengantarmu pulang ke hotel Pandawa saat kita tiba di pelabuhan nanti." ucap Zayn.

"Baiklah." Rena mengangguk-anggukan kepalanya dengan bibir tersenyum manis.

"Namaku Rena. Namamu siapa? rumahmu dimana?" mengulurkan tangannya ke arah Zayn.

"Namaku Zayn malik Abraham. Dan rumahku sangat jauh dari sini." Zayn menyambut uluran tangan Rena.

"Bisa tolong lepaskan tanganku." ucap Zayn lagi karna Rena menahan tangannya sangat lama.

"Maaf." Rena melepaskan tangan itu dengan berat hati, seakan sedang melepaskan masa depannya.

Zayn hanya bisa menghela napas berat. Ini bukan kali pertama seorang wanita terpesona akan ketampanannya sampai hilang akal. Tapi sayangnya wajah tampan itu tidak membuatnya beruntung dalam hal percintaan. Karna calon istrinya sendiri lebih memilih menikah dengan pamannya sendiri.

Karna itu Zayn melakukan pelarian dengan cara tawuran dengan geng motor Red Devil. Walaupun berujung dengan geng motornya yang mengalami kekalahan telak.

Bersambung.