menceritakan sepasang kekasih yang mau menikah beberapa bulan lagi namun gagal karena suatu kesalahan pahaman , membuat pernikahan yang telah dinanti nanti hancur , membuat keduanya tidak seperti dulu .........
maukah Wanita itu Bertahan dengan sang pria atau Berakhir ................
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Scorpionzs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#11
Dan juga mereka akan mengambil tema , yang pertama itu tema batik yang berada di baris pertama , lalu kedua tema pahlawan , ketiga tema pakaian adat Indonesia, empat tema cerita legenda Indonesia, keenam tema tokoh wayang Indonesia , Ketujuh Tema tradisi Daerah , Kedelapan Tema keagamaan , kesembilan tema kuliner daerah , ke sepuluh dan sebelas itu untuk lodong , terus bencong pokonya tema hantu , suka yang ngejar gitu lah kalau lagi agustusan rame ramean.
Kebetulan kenapa banyak tema maupun lomba nya karena semua RT dan RW yang mencakup wilayah sini tuh di gabung ada 5 jadi banyak.
Mereka juga membahas tentang apa yang harus mereka buat untuk tema yang akan mereka pakai , untuk meminta sumbangan dari masyarakat pun menjadi hari ini supaya cepat lah terkumpul untuk di belikan apa yang mereka butuhkan mereka juga harus menguasai 5 RT dan RW kan jadi butuh dana yang besar.
Mereka cukup meminta 10 tiap rumah jika kurang akan di tambah oleh dana yang dimiliki Sixteen nanti , jadi mereka tidak usah cemas kekurangan dana , mereka juga bisa berkreasi menghias desa , di awali oleh gotong royong bersama besok. Hu
Lalu besok nya lagi menghias desa semua masyarakat ikut adil bukan hanya Panitia saja tapi masyarakat pun harus membantu jika tidak sibuk untuk sekarang Panitia akan berbelanja yang di butuhkan.
Sebelum itu sekarang para panitia sedang makan Tadi abis order paket ayam, burger , Spagetti , minuman , dan ice cream, sehabis Musyawarah mereka makan bersama.
Semua nya di bagi rata ya 1 orang satu makanan yang di sebutkan di atas, Rifqi yang masih menggendong Altair yang masih tidur dengan nyenyak , Rifqi Sama sekali tidak kesusahan dia makan seperti tidak punya halangan apapun meskipun aga kesusahan tapi tidak masalah apapun untuk Altair akan dia lakukan.
Rifqi sudah selesai memakan semua makanan nya , Meskipun dia tidak tega membangunkan Altair tapi Altair harus makan siang , Rifqi pun dengan lembut mengelus pipi Altair membuat Altair terganggu dan mulai membuka matanya.
Yang pertama kali Altair lihat adalah wajah tampan Rifqi yang sudah dia akui , calon dari Bapak anak nya ini memang tampan.
"Makan dulu sayang , abis itu boleh tidur lagi."
Nada lembut sambil tersenyum menatap Altair yang juga menatapnya dengan wajah ngantuk.
Altair pun bangun perlahan di bantu oleh Rifqi , Masih sama posisi nya duduk di pangkuan Rifqi yang langsung menyuapi nya , Altair pun menerima dengan baik dan lahap.
Altair pun sudah memakan semua makanan nya habis tak tersisa , setelah menunggu 10 menit dalam posisi yang sama kini dia tidur kembali ke posisi semula , Rifqi pun menatap Altair yang sedang tertidur dengan nya sambil sesekali mengelus pipi Altair dengan lembut sambil menunggu panitia yang sedang berbelanja dan meminta Sumbangan dari masyarakat untuk agustusan.
Tidak semuanya , disini masih ada Tasya , Rangga , Layla dan Zidan yang menemani mereka berdua selebihnya ikut berbelanja karena banyak dan ada juga yang meminta sumbangan di bagi bagi.
Kini Rifqi sedang memposisikan dirinya lebih enak lagi karena dia pegal dari tadi duduk.
"pegel qi , sini Alta sama gue dulu." Tasya peka , yang di lihat sama yang ada di sana.
"iya qi gantian sama gue atau Tasya aja , kasian Lo pegel." Layla menambah.
"ga usah ga papa." Menolak tawaran itu mereka berdua hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala , bucin nya mulai kumat setelah 5 bulan diem dieman seketika tidak memperdulikan yang sudah terjadi tapi ga masalah buat mereka ini yang mereka mau sixteen kembali lagi bertugas seperti dulu.
"Sama kita aja kalau gitu." zidan melihat Rifqi yang di angguki Rangga membuat Rifqi menatap ingin membunuh Mereka berdua sama dengan Tasya dan Layla , habis mereka.
"cuma bercanda sayang." lagi lagi hanya di angguki Rangga , mereka berdua mendekat kepada pasangan nya untuk membujuk mereka , dan menyakinkan bahwa perkataan Zidan hanya bercanda.
Mereka menunggu 5 jam , mereka jenuh ini belanja , belanja dimana sih lama bet dah tadi 1 jam yang lalu panitia yang meminta sumbangan sudah sampai yang terkumpul 10 juta an , itu tidak cukup sih , Oh ya yang belanja pake uang Sixteen.
"ini kemana sih yang belanja lama bet dah." Layla sudah lelah menunggu.
"mungkin banyak kali jadi lama." Zidan menjawab , Zidan duduk sebelah Layla yang sedang menyandarkan kepalanya di bahu Zidan.
"ga selama ini juga kali , mereka belanja kemana sih , ke alam baka kali ya." Tasya pun sudah mulai emosi nunggu.
"biasa lah yang bawa Echi sama Fawwaz." Rangga menjawab sama posisi nya kaya Layla sama Zidan.
"gue lupa ada mereka." Tasya lupa ada mereka berdua.
"Pantes lama." Layla menambahi ucapan Tasya.
Kini mereka sedang bengong tak ada lagi percakapan , hingga Suara eluhan Altair terdengar mereka semua melihat ke arah Altair.
"stttttttt." menepuk pelan pinggang Altair beberapa kali.
"perut aku sakit bi." sambil berbalik ke arah depan yang tadinya ke samping Rifqi , Rifqi pun panik tapi dia seneng Altair kembali memanggil nya bi.
"Elus aja perut nya qi , keram itu." Tasya melihat ke arah mereka berdua.
Rifqi pun mengelus perut Altair penuh kasih sayang , mata nya pun melihat ke arah perut Altair.
"masih keram sayang." melihat ke arah Altair yang sedang menatap nya juga.
"masih." Rifqi pun kembali mengelus Perut Altair.
Perhatian mereka terhadap Rifqi dan Altair buyar saat Beberapa mobil datang sudah pasti itu mereka yang baru saja sampai.
"lama bet sih Lumutan kita nunggu Lo pada." Tasya berdiri menghampiri Sambil membantu di susul oleh Yang lain kecuali Rifqi dan Altair yang sedang melihat mereka , Rifqi pun masih senan tiasa mengelus perut Altair.
"namanya juga belanja , ya lama lah harus milih yang bagus , yang terbaik , ga asal pilih." Echi menjawab pertanyaan Tasya.
"Udah semua Chi." Layla menghampiri.
"belum masih ada 2 mobil bak sama 4 mobil box lagi." Echi menjawab dengan santai.
"buset Lo belajar se mall nya ci apa gimana , ini mobil isi semua." Layla kaget meskipun sudah terbiasa sih.
"iya penuh semua ni kan 5 RT RW ya banyak lah." Echi menjawab sambil berjalan duduk di teras.
"udah beres ci ga ada yang ketinggalan." Altair bertanya kepada Echi Yang baru sadar duduk.
"aman , tinggal di turunin aja sih liat apa yang kurang." menoleh ke arah Altair dengan senyuman di wajah nya.
"gue bantuin." Mau bantuin.
"ga usah Lo sama Rifqi aja ngeliat dari sini nanti Lo liat apa yang kurang , kalau ada kita beli lagi." melarang.