Shen Yue, Seorang dewa atau kultivator wanita yang mencapai tingkat tertinggi dari alam dewa,Penguasa dewa. sosok yang hidup di dunia begitu lama sehingga dia disebut sebagai dewa kuno! Penguasa alam semesta yang sebenarnya! Jika iya mengatakan bahwa batu itu roh spritual maka itu akan terjadi! Dia Penguasa Mutlak yang sebenarnya! Namun,penguasa mutlak itu tiba tiba menghilang tetapi nama nya masih abadi! Saat dia membuka mata nya dia menjadi seorang guru di akademi terkenal dan dia membuka mata setelah 50.000 tahun yang akan datang!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putubambu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Namun tiba-tiba, udara di sekitarnya berubah dingin, energi yang berat dan menyesakkan menyelimuti tempat itu. Suara retakan lembut terdengar di kejauhan, seperti ada sesuatu yang sedang terpecah. Ling segera berbalik, firasat buruk menguasai pikirannya.
Di taman, Shen Yue berdiri dengan tenang, memandangi langit. Seorang pelayan datang membawa nampan dengan botol alkohol, namun sebelum pelayan itu bisa menyerahkan minumannya, simbol-simbol kuno yang bercahaya muncul di tanah di bawah Shen Yue. Itu adalah Array Penghancur Jiwa—sesuatu yang sangat kuno dan mustahil dibatalkan.
Shen Yue melirik simbol itu, menyadari apa yang akan terjadi. Dia tersenyum tipis, tanpa rasa takut, seolah sudah lama menduga akhir ini.
"Ling…" suaranya terdengar samar, nyaris seperti bisikan yang tertiup angin. "Inilah takdirku."
Array itu bersinar terang, energi liar melesat ke langit. Shen Yue terhisap dalam cahaya itu, tubuhnya perlahan-lahan menghilang seperti butiran debu yang tertiup angin. Tidak ada teriakan, tidak ada rasa sakit, hanya keheningan yang mencekam.
Ling berlari ke taman, tapi terlambat. Shen Yue telah menghilang sepenuhnya. Dia berdiri di tengah sisa-sisa array yang memudar, jantungnya berdebar kencang, matanya membelalak dalam keterkejutan.
"Shen Yue!!!" teriaknya, suaranya menggema di taman kosong. Dia mengepalkan tangannya, amarah dan kesedihan bercampur jadi satu. "Siapa yang berani melakukan ini?!"
di tengah tengah Ling yang mencoba menghentikan Shen Yue yang tiba tiba di serang,Shen Yue menarik senyum nya dan berkata."Ling... seperti nya aku tidak bisa melihat perjalanan takdir mu.. ingat lah Ling... sistem itu tidak selama nya baik.."
Langit tetap sunyi, seolah menyimpan rahasia besar. Ling menatap simbol yang perlahan memudar di tanah, matanya menyala penuh tekad.
"Aku akan mencari tahu siapa di balik semua ini. Shen Yue… Aku akan membalaskanmu."
Terkadang takdir itu begitu aneh.
Dataran SanFe-
di dataran San fe ada akademik yang begitu besar dan terkenal,orang orang berlomba-lomba untuk masuk kesana,tentu saja..masuk ke akademik itu orang orang berbakat dan berpengaruh. Sekarang, akademi itu mengadakan ujian semester bagi anak tahun pertama hingga tahun ketiga. Jika kau melihat ke arah lain, terdapat berbagai guru dan para senior dari tahun keempat hingga tahun keenam menghadiri ujian itu.
Di sebelah kiri khusus ruangan yang hanya digunakan oleh para guru di akademi itu.
"Shen Yue...anu.. Professor Shen Yue..."
Seorang profesor wanita menyentuh bahu Shen Yue dengan pelan. gumaman terdengar dan membuat profesor sebelah nya takut."Siapa kau?."ujar nya dengan dingin dan tatapan yang tajam.
Profesor itu ketakutan dan berkata."A-aku profesor yan Dari departemen medis..a-apakah kau baik baik saja..."
profesor itu ketakutan mendengar suara dari wanita yang Di panggil Shen Yue. "apa apaan itu...kenapa ada orang lemah di sisi ku...hm?."mendengar kata lemah profesor itu terjatuh dan pingsan , seperti sebuah batu menghantam nya. Namun,di titik lain Shen Yue tertegun melihat sesuatu yang sangat aneh di mata nya,dia sudah melihat perubahan dari waktu ke waktu,orang terkuat dan yang paling mulia. Namun, untuk kali ini ada sesuatu yang membuat nya terkejut."Gila!! Apakah aku bereinkarnasi lagi!!!." dia berteriak dalam batin nya dan kemudian berkata."Baguslah..aku sudah bosan duduk di tahta dengan kursi keras itu,cih. Tapi apa ini?."dia memegang jendela yang berlapis kaca itu dan bergumam."Aku...ada di mana?."