Karena masa lalunya, ia berubah menjadi wanita dingin yang kejam. Membentuk kekuatan sendiri untuk balas dendam, tiba-tiba saja ia bertemu dengan pria penderita OCD akut. Pria itu menawarkan bantuan balas dendam dengan imbalan menikah dengannya.
Walau masih bisa bertahan sendiri, tetap saja ia menerima penawaran tersebut. Dan mulai saat itu, balas dendamnya terasa manis. Dibantu oleh pria tersebut, akhirnya tujuannya tercapai, namun. Tiba-tiba saja hubungan mereka terhalang restu orang tua dan ada banyak rahasia dalam hidupnya yang harus ia bongkar.
Mampukah hubungan manis itu tetap bertahan atau mereka memilih jalan masing-masing setelah apa yang di alami oleh sang wanita? Lalu, bisakah Quenza Alana memecahkan rahasia tentang siapa ibu kandungnya yang sebenarnya? Mari kita lihat bagaimana kehebatan istri dari Tuan Devano Fernandez Wesly dalam mengahadapi banyak masalah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annisa sitepu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedatangan Alana
Malam sudah semakin larut, saat semua orang sudah mulai beristirahat di rumah mereka masing-masing. Alana dan timnya langsung menuju markas Swart untuk memberikan mereka pelajaran yang tidak akan pernah mereka lupakan selama hidup mereka.
Tidak berapa lama, mereka akhirnya sampai di sebuah gedung yang terletak jauh dari keramaian. Alana dan timnya berdiri cukup jauh dari gedung tersebut.
“Ingatlah untuk meminum penawarnya sebelum masuk.“
“Baik, Bos.“
Mereka sudah merencanakan untuk meracuni udara jika sesuatu yang tidak terduga muncul. Misi mereka hari ini adalah memberi peringatan ke pada Swart dan membawa dua orang yang menjadi pelaku penyerangan Alana.
“Ayo masuk.“
Setelah itu, Alana memimpin timnya. Mereka sudah memakai rompi anti peluru dan topeng berwarna hitam serta topi hitam, itu adalah ciri khas mereka, mereka juga memakai baju luar yang memiliki lambang bergambar singa hitam serta tulisan Darkness di bawahnya.
Saat di depan pintu, dua pria besar tiba-tiba menghentikan mereka.
“Siapa kalian?“
“Biarkan kami masuk!" Alana berkata dengan suara dinginnya.
“Tidak, sebaiknya kalian pergi dari sini. Kalian tidak pantas ada di sini." Kedua pria itu menertawakan Alana dan timnya.
“Karena sudah begini, maka jangan salahkan kami.“
Setelah itu, Alana langsung memerintahkan Timnya untuk memberikan pelajaran kepada dua pria sombong tersebut. Mendengarkan perintah Alana, ke empat bawahannya segera menerjang kedua pria yang menghalangi jalan tanpa ampun.
Mereka mulai memukul kedua pria itu. Perlu di ketahui bahwa Alana sengaja mengajarkan 2 jenis bela diri pada mereka berupa Krav Maga dan Ninjutsu. Sedangkan Alana memiliki 4 jenis bela diri yang dia pelajari dari kakeknya yaitu Krav Maga, Ninjutsu, Silat dan Taekwondo.
Setelah menyelesaikan misinya, Alana dan timnya masuk dengan cara menendang pintu masuk. Orang-orang yang ada di dalam ruangan menjadi terkejut. Mereka juga sangat marah pada kelima orang yang dengan tidak sopan masuk ke dalam markas mereka.
“Siapa kalian?!"
“Serahkan Elias dan Drew pada ku.“
Alana tidak pernah suka menjawab pertanyaan pihak lawan, dia lebih suka langsung ke titik permasalan.
“Kau sangat tidak sopan, Nona.“
“Berikan atau ku hancurkan Swart malam ini juga!“
“Sialan!!! sepertinya kau meminta kematian."“
Tanpa peringatan, pria itu langsung berlari ke arah Alana untuk menyerangnya. Dia berfikir bahwa Alana adalah wanita lemah yang sombong, namun dia salah karna sebelum mencapai wanita tersebut, tubuhnya terbang dan jatuh ke tanah. Dia juga mengeluarkan seteguk darah. Pukulan Alana ternyata mendarat langsung ke dadanya, dia juga merasakan sakit di dadanya.
“K-kau.“
Setelah mengatakan hal itu, pria tersebut jatuh pingsan. Kejadian yang terlihat jelas membuat orang-orang yang ada di dalam ruangan bergidik ngeri, baru kali ini mereka mendapatkan lawan yang sangat mengerikan seperti Alana.
"Nona, bolehkah aku bertanya. Dari kelompok mana kalian berasal? Dan kenapa kau ingin kami menyerahkan Elias dan Drew?“ pria yang berbicar itu adalah pemimpin Swart.
“Aku pemimpin Black Lion. Mereka berdua berhutang nyawa pada ku."
Setelah mengatakan hal tersebut, sang pemimpin langsung terkejut. Dia tidak mengira bahwa anak buahnya bisa bertindak bodoh seperti itu.
“Serahkah atau hancur!“
Alana sudha tidak sabar saat melihat kebimbangan sang pemimpin Swart. Jika mereka mau menyerahkan kedua pria itu, maka Swart akan selamat tapi jika tidak. Maka malam ini akan menjadi akhir dari Swart.
“Apa tidak bisa kita berdamai, Nona?“ sang pemimpin berniat untuk tawar-menawar dengan Alana.
“Apa nyawa ku bisa di hidupkan jika aku mati?" Alana kembali bertanya.
Setelah mendengar pertanyaan Alana, sang pemimpin langsung terdiam. Dia juga bingung harus memilih Swart atau kedua anggotanya.
“Aku akan menghitung mundur, jika kau tidak bisa menjawabnya maka jangan salahkan aku kalau malam ini adalah malam terakhir kalian “
“Kenapa kau begitu yakin bahwa malam ini kau akan keluar dengan selamat dari markas kami, Nona?“
Sang pemimpin menjadi tersinggung saat mendengar ancaman Alana. Dia beranggapan bahwa Alana adalah wanita yang sombong dan arogan.
“Karena aku memiliki Fluid Of Death di tangan kum“
Setelah mendengar nama obat itu, orang-orang Swart langsung ketakitan. Tidak ada satu kelompok mana pun yang tidak mengetahui jenis obat apa itu.
Fluid Of Death adalah cairan kematian. Siapa pun yang terkena cairan itu, tubuhnya akan mencair dan hilang tampa bekas, cairan itu juga tidak mudah di dapatkan. Hanya kelompok-kelompok yang ada di tingkat Master yang boleh membelinya.
“Cyrus, bawa Elias dan Drew kemari.“
“Baik Bos."
Sang pemimpin tidak akan pernah membiarkan Swart hancur di tangan wanita itu, dia lebih baik kehilangan dua orang tidak berguna dari pada kehilangan nyawa dan Swart.
“Ampuni kami Bos, kami hanya melakukan tugas yang di berikan."
Mereka berdua sangat ketakutan dengan penampilan Alana malam ini. Mereka tidak mengira bahwa orang yang mereka lukai adalah pemimpin Black Lion.
“Seharusnya kau meminta pengampunan pada pemimpin Black Lion bukan kepada ku!"
Dia tidak akan pernah mau lagi menyinggung kelompok Black Lion di masa depan, Pemimpinnya sangat mengerikan.
“Artur bawa kedua orang ini.“
“Baik Bos.“
Setelah itu, Alana dan ke empat timnya langsung pergi meninggalkan markas Swart dengan membawa Elias dan Drew. Alana berniat untuk mengumpulkan kedua pria itu dengan Tom dan Gio.
Sesampainya di markas, Alana memerintahkan timnya untuk mengunci mereka di penjara gelap milik Black Lion sebelum di eksekusi.
Saat Alana masuk, dia tampa sengaja mendengar percakapan anggota Black Lion yang tetap tinggal di markas.
“Sungguh wanita yang sangat kejam!“
“Ya, aku bahkan sangat ingin merobek mulut wanita itu!“
“Bahkan seekor harimau yang ganas sekali pun tidak akan pernah menyakiti anaknya sendiri."
“Dia tidak pantas di sebut ibu.“
Alana yang mendengar diskusi dan nada kemarahan anggotanya menjadi sedikit pensaran. Dia tidak tahu wanita mana yang sedang mereka bicarakan.
“Apa yang sedang kalian diskusikan?“
“Kami sedang melihat sebuah video, Bos.“
“Video apa itu?“
Setelah mendengar suara Alana dengan jelas, semua anggota yang sedang duduk di ruangan menjadi tegang. Mereka menoleh ke arah Alana yang sedang berdiri di belakang mereka.
“Bos kau sudah kembali."
“Bagaimana dengan misi malam ini, Bos?“
“Apakah Bos tidak mengalami cedera?"
“Apa Bos ingin aku membuatkan minuman?“
Satu persatu dari mereka berusaha untuk menutupi dan mengalihkan perhatian Alana. mereka tidak ingin memberika rekaman itu, karna takut sang ketua akan sakit dan terpuruk setelah melihat hal tersebut.
“Berikan video itu."“
Alana sama sekali tidak terpengaruh dengan ocehan mereka semua. Dia juga menjadi sangat pensaran dengan video yang membuat anggotanya menjadi emosional dan marah-marah.
“htu hanya sebuah filim pendek Bos. Tidak perlu melihatnya."
“Dia benar, Bos.“
“Berikan atau ponsel kalian semua ku retas.“
Mendengar ancaman itu, semua anggota yang hadir terdiam. Mereka juga takut jika Bos mereka meretas ponsel mereka dan menyebarkan aib mereka.
“Baik, Bos."“
Setelah itu, Sam memberikan poselnya pada Alana. wanita itu langsung memutar video yang ada di dalam ponsel Sam, di dalamnya ada dua video. Video pertama berisi tentang konferensi fers yang di lakukan oleh Olivia dan Julian.
Saat mendengar semua perkataan kedua orang itu, Alana tertawa. Namun, tawa Alana adalah sebuah tawa mengerikan dan kejam.
Ini juga adalah pertama kalianya para anggota Black Lion melihat tawa mengerikan Alana. hal itu membuat mereka semua merinding.
“Bukankah ini video yang lucu?"
semangat kak