NovelToon NovelToon
Sayap Patah Milik Melodi

Sayap Patah Milik Melodi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Konflik etika / Persahabatan / Angst / Penyesalan Suami
Popularitas:12.8k
Nilai: 5
Nama Author: Dae_Hwa

“Apa ... jangan-jangan, Mas Aldrick selingkuh?!”

Melodi, seorang istri yang selalu merasa kesepian, menerka-nerka kenapa sang suami kini berubah.

Meskipun di dalam kepalanya di kelilingi bermacam-macam tuduhan, tetapi, Melodi berharap, Tuhan sudi mengabulkan doa-doanya. Ia berharap suaminya akan kembali memperlakukan dirinya seperti dulu, penuh cinta dan penuh akan kehangatan.

Namun, siapa sangka? Ombak tinggi kini menerjang biduk rumah tangganya. Malang tak dapat di tolak dan mujur tak dapat di raih. Untuk pertama kalinya Melodi membuka mata di rumah sakit, dan disuguhkan dengan kenyataan pahit.

Meskipun dirundung kesedihan, tetapi, setitik cahaya dititipkan untuknya. Dan Melodi berjuang agar cahaya itu tak redup.

Melewati semua derai air mata, dapatkah Melodi meraih kebahagiaan? Atau justru ... sayap indah milik Melodi harus patah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dae_Hwa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SPMM2

Di kamar yang temaram, hanya diterangi lampu meja yang redup, Melodi masih menggenggam ponselnya. Pesan untuk Nadia telah terkirim, tapi pikirannya masih berputar-putar. Tubuhnya terasa lelah, bukan hanya karena rasa sakit yang terus menghantui, tapi juga karena hatinya yang semakin hari semakin berat.

“Ugh! Kepalaku sakit sekali ...,” gumamnya pelan.

Nada pesan masuk dari ponselnya memecah keheningan. Melodi segera mengangkat ponselnya, membaca balasan dari Nadia.

Nadia : Lo serius, Mel? Gue ke sana sekarang.

Melodi tersenyum kecil. Sahabatnya itu selalu seperti itu, penuh dengan perhatian meski kadang caranya terdengar kasar. Ia mengetik balasan dengan cepat.

Melodi : Nggak usah, Nad. Gue cuma butuh ngobrol. Video call aja yuk!

Hanya butuh beberapa detik sebelum layar ponsel Melodi menampilkan wajah Nadia yang cerah, meskipun ekspresi di wajahnya jelas menunjukkan kekhawatiran. Rambut Nadia diikat asal, dan ia sedang mengenakan kaus longgar dengan tulisan “I’m too sassy for you.”

“Are you okay, Mel?” suara Nadia terdengar tegas, tanpa basa-basi. “Gue tahu banget kalau lo udah mulai kirim-kirim pesan galau kayak gini, pasti ada yang bikin hati lo remuk.”

Melodi tertawa kecil, meski lebih terdengar seperti hembusan napas yang lelah. “Lo tau gue terlalu sering over thinking, kan? Tapi, kali ini ... gue nggak tahu, Nad. Gue ngerasa kayak ... gue udah capek banget.”

Nadia memiringkan kepalanya, menatap Melodi dengan tajam. “Aldrick? Dia ngelakuin sesuatu lagi?”

Melodi mengangguk pelan. “Firasat gue bener-bener nggak enak, Nad. Gue yakin banget dia selingkuh.” Suaranya mulai bergetar, dan ia meremas selimut yang menutupi kakinya.

Manik Nadia membola. “Lo beneran yakin, Mel? Udah ada bukti emang?”

Melodi menghembuskan napas kasar. “Tadi, gue nemuin rambut orang lain di jas kerjanya laki gue, Nad. Dan gue yakin, itu rambut cewek!” Tangan mungil itu menyugar rambut yang mulai menutupi wajah. “Selain itu ... gue tuh bener-bener yang udah capek banget, Nad. Gue ngerasa kayak gue ini cuma bayangan di rumah ini. Dia nggak pernah ngomong apa-apa ke gue, nggak pernah nanya gue capek atau nggak, nggak pernah nunjukin dia peduli. Gue cuma ... capek berusaha sendiri buat bikin hubungan ini hidup.”

Nadia menghela napas panjang, lalu menyandarkan punggungnya ke kursi. “Mel, gue tau ini nggak gampang, tapi, lo pernah coba ngomong langsung sama dia? Maksud gue ... kayak serius, duduk bareng, ngomongin apa yang sebenernya lo rasain? Dari hati ke hati.”

Melodi tertawa pahit. “Ngomong? Lo tau Aldrick, kan? Dia itu kayak tembok, Nad. Kalau gue ngomong, dia cuma bilang, ‘Aku sibuk,’ atau ‘Jangan over thinking.’ Gue udah nggak tau lagi gimana caranya bikin dia ngerti.”

Nadia menatap Melodi dengan ekspresi serius. “Lo tau kan, Mel ... cowok kayak Aldrick itu nggak gampang berubah. Dia bukan tipe yang tiba-tiba jadi romantis cuma karena lo bilang lo nggak bahagia. Tapi, lo harus kasih dia kesempatan buat ngerti. Jangan cuma diem dan nunggu dia sadar sendiri. Cowok itu nggak peka, Mel. Lo tau sendiri. Dan, untuk perkara rambut itu ... ada bagusnya langsung lo bahas sama Aldrick. Kalau ini semua hanya salah paham, gimana? Kesalahpahaman yang nggak diluruskan itu bisa bikin penyakit di dalam suatu hubungan, Mel.”

Melodi menghela napas panjang, menatap ke arah jendela. Hujan mulai turun di luar, menciptakan irama lembut yang mengisi kesunyian.

“Gue tau, Nad. Tapi gue takut. Takut kalau gue ngomong, dia malah makin menjauh. Takut kalau gue bilang gue nggak bahagia, dia malah ngerasa gue nyalahin dia. Dan ... gue takut kalau gue ngomong, lalu Aldrick jujur kalau dia selingkuh ... gue takut sama semua itu, Nad ...,” lirihnya.

Nadia mendengus pelan. “Mel, dengerin gue. Lo nggak bisa terus-terusan kayak gini. Kalau lo terus simpen semuanya sendiri, lo yang bakal hancur. Gue tau lo sayang sama dia, tapi, hubungan itu kerja dua orang, bukan cuma lo doang. Kalau dia bener-bener cinta sama lo, dia bakal dengerin.”

Melodi terdiam. Kata-kata Nadia masuk ke dalam pikirannya, tapi, ada keraguan yang sulit ia hapus. Ia tahu Nadia benar, tapi mempraktikkannya jauh lebih sulit daripada sekadar mendengar nasihat.

“Gue cuma pengen dia perhatian, Nad,” bisik Melodi akhirnya. “Gue nggak minta dia kasih bunga tiap hari atau ngajak gue makan malam romantis. Gue cuma pengen dia nanya, ‘Gimana hari lo?’ atau sekadar bilang dia sayang sama gue.”

Nadia mengangguk pelan. “Gue ngerti, Mel. Dan lo pantas dapet itu. Tapi, lo harus kasih tau dia. Lo harus mulai duluan. Kadang cowok nggak ngerti kalau kita nggak ngomong.”

Melodi menghela napas lagi. “Gue nggak tau, Nad. Gue nggak tau apa gue masih punya energi buat terus berusaha. Kadang gue ngerasa kayak gue lebih baik pergi aja. Mungkin dia bakal lebih bahagia tanpa gue.”

Wajah Nadia langsung berubah serius. “Jangan ngomong gitu, Mel. Lo nggak tau apa yang ada di kepala dia. Lo bilang dia nggak pernah nunjukin kalau dia peduli, tapi, gue yakin dia sayang sama lo. Dia cuma nggak tau cara nunjukin nya. —Selingkuh dari lo itu namanya melakukan kebodohan, Mel. Dan ... Aldrick bukan pria bodoh, you know what i mean, ‘kan?”

Melodi terdiam, menundukkan kepalanya. Ia tahu Nadia mencoba menghiburnya, tapi, rasa sakit di hatinya terlalu dalam untuk dihapus dengan kata-kata.

---

Sementara itu, Aldrick duduk di ruang kerja kecilnya, menatap layar laptop yang penuh dengan angka dan grafik. Namun, pikirannya tidak ada di sana. Ia memikirkan Melodi. Ia tahu ada sesuatu yang salah, tapi, ia tidak tahu bagaimana cara memperbaikinya.

Pikirannya kembali ke saat-saat awal pernikahan mereka. Melodi selalu ceria, selalu tertawa, dan ia selalu tahu cara membuatnya merasa istimewa. Tapi sekarang, senyum itu jarang terlihat. Dan Aldrick tahu, itu salahnya.

Ia bangkit dari kursinya, berjalan menuju kamar. Ketika ia membuka pintu, ia melihat Melodi sedang menatap keluar jendela. Wajahnya terlihat lelah, tapi ada sesuatu di matanya yang membuat Aldrick merasa bersalah.

“Mel,” panggilnya pelan.

Melodi menoleh, sedikit terkejut. “Kamu ... kenapa belum tidur? Aku kira kamu ketiduran di ruangan kerja.”

Aldrick berjalan mendekat, duduk di tepi tempat tidur. “Aku cuma ... mau nanya. Kamu baik-baik aja?”

Melodi terdiam, menatap suaminya. Pertanyaan itu sederhana, tapi, ada sesuatu di nada suara Aldrick yang membuatnya merasa bahwa ia benar-benar peduli. Namun, luka di hatinya terlalu dalam untuk sembuh hanya dengan satu pertanyaan.

“Aku baik,” jawabnya singkat.

Aldrick mengangguk pelan, meskipun hatinya berkata sebaliknya. Ia ingin mengatakan lebih, ingin bertanya apa yang sebenarnya ia rasakan, tapi kata-kata itu tersangkut di tenggorokannya. Akhirnya, ia hanya mengangguk lagi, lalu berdiri.

“Kalau kamu butuh sesuatu, bilang, ya.”

Melodi memandang punggung Aldrick yang perlahan menjauh menuju pintu. Air mata mengalir di pipinya. Ia ingin berteriak, ingin mengatakan bahwa ia butuh lebih dari sekadar kata-kata itu. Tapi, sama seperti Aldrick, ia juga tidak tahu bagaimana cara mengatakannya.

Aldrick bergeming setelah menutup pintu, pria itu sedikit bersandar. Wajahnya kelihatan murung. Aldrick meraih ponsel di dalam sakunya, sebuah pesan masuk dari rekan kerja yang kerap melemparkan tatapan nakal padanya.

‘Aldrick, besok berangkat jam berapa?’

Setelah membaca pesan tersebut, Aldrick menghela napas panjang. Kemudian, ia kembali menuju ruangan kerjanya.

.

.

.

Pagi itu, Melodi memutuskan untuk mengikuti saran Nadia. Ia akan berbicara dengan Aldrick. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi, tapi ia tahu ia tidak bisa terus seperti ini.

Namun, saat ia turun ke ruang makan, Aldrick sudah pergi. Hanya ada secarik kertas di atas meja dengan sebuah pesan :

“Aku harus ke kantor lebih awal hari ini. Lagi banyak kerjaan. Jaga diri kamu, ya.”

*

*

*

Readers, terimakasih banyak saya ucapkan untuk kalian yang masih setia mampir 🥰

Jujur Author sedikit kurang percaya diri untuk merilis karya Melodi, karena sempat istirahat dari karya dengan kisah rumah tangga.

Namun, setelah melihat komentar pembaca yang hadir, Author jadi semangat 45 🔥

Mohon dukungannya para kesayangan saya 🥰

1
vj'z tri
bener bener Vina lampir satu ini biang Lala nya 😤😤😤😤
Dae_Hwa💎: Biang lala 😄
total 1 replies
Cookies
up
Dae_Hwa💎: Asiappp
total 1 replies
Riaaimutt
gampang meninggal ini kamsud nya apa sih nad.. q kok gagal memahami kata-kata mu..
Dae_Hwa💎: ah sudahlah 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
💕Bunda Iin💕
😭😭😭😭😭😭
Dae_Hwa💎: 😭😭😭😭😭😭😭
total 1 replies
kaylla salsabella
ya Alloh Thor semoga ibu Ajeng dan melody selamat .....awas aja klu di buat sad ending.....aku mutung pokok nya 😭😭😭🏃
Dae_Hwa💎: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣😭😭😭😭😭😭😭
total 1 replies
vj'z tri
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭 thorrrr novel ini kamu buat dengan campuran bawang merah berapa ton 😭😭😭😭😭😭😭😭😭🤧🤧🤧🤧🤧🤧
Dae_Hwa💎: 10 ton kak 😭😭😭😭😭 Biar mata pembaca pada kewer²😭😭😭😭😭
total 1 replies
istianah istianah
kadang seorang suami tidak merasa kalau sang istri lg kesepian ,apa lg blm pnya anak ,dan seorang suami akan sadar apa bila istri tak ada di sampingnya , kalau sudah tak ada baru terasa 😭😭😭
Dae_Hwa💎: betul.
Sifat suami yang selalu berulang itu ya, tidak peka.
total 1 replies
Baek chanhun
,, menunggu,, membuat emosi.
,, penyesalan,, membuat sesak di
di dada, dalam penyesalan hanya
dua kata sering di ucapkan,
,, andaikan dan misalkan,, dua
kata ini tambah penyesalan.

thanks mbak 💪 💪
Dae_Hwa💎: betul.
Andaikan, misalkan. Berujung nyesal
total 1 replies
Raa
Semoga tidak seperti yang ada dalam benakku 🥹
Dae_Hwa💎: Semoga 🙃
total 1 replies
Raa
Nggak ada kata ampun sih untuk Vina & Karin. Jahat banget.
Dae_Hwa💎: Pake bangeeeet
total 1 replies
Raa
Kan ... bener dugaan ku, wajib dimasukkan bui dah dua titisan Dajjal ini🔥
Dae_Hwa💎: Wajib 🥺🥺🥺
total 1 replies
Raa
Kalau nggak ada si Setan Vani, pasti hubungan mertua dan menantu ini manis banget ❤️
Dae_Hwa💎: Manis banget, kalah gulali
total 1 replies
Raa
Nggak tahu mesti komen gimana, yang pasti melow, ikutan deg"an🥹
Raa
Bakalan nyesek banget kalau sampai diriku kehilangan Melodi ya Nad 🥹
Raa
Mel ... teruslah berjuang sampai titik darah penghabisan 🥹
Dae_Hwa💎: 🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥
total 1 replies
Raa
Bisa jadi ulah si Vina.
💕Bunda Iin💕
thor jgn di gantung ngapa ga enak tau😢🥺🥺
Dae_Hwa💎: 😭😭😭😭😭😭😭
total 1 replies
💕Bunda Iin💕
ku tunggu azab kau berdua ya karin n vina😡😡😡
Dae_Hwa💎: awas aja mereka berdua.
nggak masuk bui pun, semoga ada karma yg lain.
total 1 replies
💕Bunda Iin💕
mertua'y melodi ini sangat lah baik karna ada ular di sisi dia jdi berubah sikap'y ke melodi
Dae_Hwa💎: betul, di hasut mulu tiap hari
total 1 replies
kaylla salsabella
apakah melodi koma
Dae_Hwa💎: 🥺🥺🥺🥺🥺
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!