Istri Kecil Ku Yang Hebat
"Sudah saatnya kau pergi adi." Bisikan itu terus bergema di telinganya, menjadi sebuah pertanda akan berakhirnya kehidupan mewahnya. Alana tidak tau apa yang salah dengan takdirnya, mengapa harus ada wanita lain yang merebut kebahagiaanya, merebut kasih sayang ayah dan ibunya, merebut cinta pertamanya serta perlindungan dari sang nenek.
Semua orang membencinya, semua yang Alana lakukan selalu buruk dimata keluarga serta tunanganya, Alana sudah berusaha untuk menjadi yang terbaik untuk mereka, dia bahkan berhasil masuk sekolah terbaik di kotanya, Alana juga selalu menjuarai setiap perlombaan yang di ikuti serta membuat bangga sekolah. Namun sayangnya itu tidak berguna untuk keluarganya, bagi ayahnya itu seperti menjatuhkan harga diri kakak angkatnya.
Bahkan mereka menyebutnya sombong karna memiliki tingkat IQ yang sangat tinggi, Alana tidak tahu apa yang sudah dimainkan oleh wanita itu untuk membuat keluarganya menjauhinya, ini mulai terjadi 2 tahun lalu saat ayahnya tak sengaja membawa seorang gadis yang usianya lebih tua darinya 1 tahun.
Ayahnya mengatakan kalau gadis itu hampir di perkosa, dia juga merupakan gadis yatim piatu dan karena kisah itu, keluarganya menjadi iba serta berusaha menghiburnya.
Setelah itu penderitaanya dimulai, perlahan-lahan kasih sayang ayah dan ibunya berkurang padanya, mereka selalu memprioritaskan kehidupan anak angkatnya dan meninggalkan anak kandungnya sendirian, hanya kakeknya yang menyayangi dan selalu mendukungnya.
"Kau wanita jahat." Alana mendorongnya menjauh. Namun wanita itu dengan sengaja menjatuhkan tubuhnya ke lantai dan mulai menangis.
"Aku sadar bahwa aku hanya anak angkat dan tidak pantas di rumah ini. Tapi jika kau memang tidak suka dengan ku, maka aku minta maaf adik, aku juga akan pergi dari rumah ini." Wanita itu sengaja menangis dan berteriak agar keluarga Alaric datang menghampirinya.
"Apa yang kau lakukan pada kakak mu!!!" Dan benar saja, semua keluarga datang. Sang ibu bahkan dengan cepat menampar Alana dengan sangat keras sehingga darah keluar dari sudut bibirnya.
Dalam detik itu juga, dunianya telah berhenti untuk sesaat. Bukan karena pukulan itu. Namun karena siapa yang sudah melakukannya, Alana kecewa. Hatinya mati dan kehidupanya mulai memasuki zona hitam, dia tidak akan pernah bisa melupakan kejadian hari ini. Sudah bertahun-tahun dan ini adalah hal yang paling menyakitkan untuknya.
"Ibu memukul ku?" Air matanya mulai jatuh, Alana tidak bisa menahan rasa sakit akibat perlakukan sang ibu. Dia bahkan mulai kehilangan momen tentang keluarga dalam dirinya.
"Ya, kau memang pantas mendapatkanya. Aku menyesal telah melahirkan mu karena pada akhirnya kau berubah menjadi monster yang mengerikan."
Sekali lagi, hati Alana menjadi sangat sakit. tembok yang di bangun untuk keluarga telah hancur tidak terisa dan hanya menyisahkan rasa sakit serta kekecwaan, mungkin akan menjadi sebuah dendam yang berkepanjangan.
"Ibu sudah, adik tidak salah. Ini aku yang sudah keterlaluan, aku yang telah merampas kasih sayang kalian darinya." wanita itu menundukan wajahnya dan mencoba menahan ibu angkatnya agar tidak menyakiti Alana kembali. Membuat semua orang yang melihat semakin menyukainya serta membenci Alana.
"Tidak sayang, kau sama sekali tidak salah," ucap sang ibu angkat. Memilih untuk membela orang asing dari pada anaknya membuat figuran sosok ibu hancur di mata Alana.
"Tidak, jangan membela ku bu, biarkan aku pergi. Sebaiknya aku kembali ke kehidupan ku yang lama. Aku tidak ingin adik membenci ku." Ini adalah saat yang paling di tunggu olehnya, dia akan hidup dalam kemewahaan setelah usahanya yang panjang untuk mengusir Alana.
"Jangan berbicara seperti itu sayang. Kau tidak akan pergi kemana pun." Setelah mendengar cerita dari sang anak angkat, wanita paruh baya tersebut berjanji akan terus menyayanginya dan tidak akan membiarkan hidup anak angkatnya menderita lagi.
"Tapi ibu." Dia sengaja menggantung perkataanya. Mencoba menarik lebih banyak lagi perhatian dari keluarga Alaric, dan membuat Alana semakin di benci.
"Kau tidak akan pergi sayang."
"Ya kau tidak akan pergi, yang seharusnya pergi adalah gadis itu." sambil mengarahkan jarinya ke arah anak kandungnya. Pria yang disebut ayah itu bahkan menatapnya dengan tatapan benci.
"Aku tidak akan pernah mengakuinya sebagai anak yang pernah ku lahirkan," tambah sang ibu.
Saat itu juga hidupnya sudah berubah menjadi warna hitam, sudah tidak ada lagi kebahagiaan. Sudah tidak ada lagi kepercayaan dan tidak akan ada lagi kata maaf dalam hidupnya. Dia baru berusia 18 tahun namun hidupnya sudah harus dibuang.
"Mulai sekarang dan seterusnya kau bukan lagi anak ku dan aku akan mengumumkan pada publik bahwa kau hanya anak angkat ku. Sedangkan Olivia adalah anak kandung ku yang tidak sengaja tertukar saat masih bayi."
Wanita yang selalu Alana sebuat ibu sudah membuangnya, lantas apalagi yang harus dia pertahankan di rumah ini. Mungkin sebentar lagi ayahnya akan mengusirnya juga.
"Cepat ambil surat keluarga, aku akan menghapus namanya dari datar keluarga Alaric. Dan semuanya yang ada disini tidak ada yang boleh menyebutnya namanya mulai hari ini."
Olivia tersenyum senang saat mendengar ibu angkatnya mengumukan bahwa Alana sudah tidak lagi menjadi bagian dari keluarga Alaric. Dan kini dia akhirnya resmi menjadi anak Keluarga kaya tersebut, hidupnya akan bahagia, dia juga sudah mendapatkan cinta laki-laki yang merupakan tunangan Alana. Jadi untuk apa menahan gadis itu lebih lama lagi. Dia ingin segera bebas dari status anak angkat.
"Apa yang sudah ku perbuat ibu!!! Aku bahkan selalu menjadi anak yang baik untuk mu tapi mengapa kau lebih memilihnya dari pada aku anak kandung mu sendiri." Air matanya mungkin sudak tidak berarti lagi disini.
"Kau bukan anak ku dan berhentilah memanggil ku ibu!!! Kau juga sudah menyakiti putri ku yang berharga, dan sekarang lihatlah diri mu yang gendut dan jelek. Apakah menurut mu, kau masih pantas menjadi anak ku."
Apakah fisik selalu menjadi penyebab kehidupan seseorang harus mendapatkan hinaan, bukankan Tuhan tidak pernah melihat ciptaanya melalui fisik namun mengapa keluarganya menghina fisiknya dan mengusirnya.
Fisiknya yang gendut bukan karena keinginanya. Obat yang selalu di campurkan oleh Olivia ke dalam makanannyalah yang membuat tubuhnya menjadi tidak terkontrol.
"Sudahlah kakak, jika aku menjadi diri mu aku pasti akan pergi dan bunuh diri." Sindiran itu berasal dari adik kandungnya.
"Menjauhlah dari cucu ku, kau bahkan tidak pantas memiliki nama kami. Kau jelek serta gendut dan aku malu jika membawa mu ke hadapan teman-teman ku." Dan satu lagi suara yang mencemoohnya, itu neneknya.
Mungkin ini adalah kesalahan terbesarnya terlahir sebagai orang kaya, andai Alana bisa seperti kebanyakan teman-temanya yang bahagia bersama keluarga mereka yang sederhana namun penuh cinta. Alana pasti akan lebih memilih hidup dalam keluarga sederhana.
Jika Alana bisa memilih, dia akan memilih menjadi gadis yang sederhana tanpa banyak harta namun tetap dicintai oleh keluarganya, dia merindukan kasih sayang keluarganya sebelum wanita itu datang ke hidupnya.
“Alana, mulai sekarang kita tidak akan lagi bertunangan dan ku harap kau bisa menerimanya, karena aku tidak pernah bisa mencintai mu.“
Ungkapan itu terdengar sangat sederhana. Namun begitu sangat menyakitkan untuknya, semuanya sudah memutuskan hubungan dan satu lagi laki-laki yang dia anggap sebagai kekasihnya meninggalkanya. Dia sudah membantunya dengan begitu banyak hal, karena dia laki-lak itu bisa berada di posisinya sebagai CEO.
Membantunya dengan menangani masalah keuangan, mengajukan proposal ke beberapa perusahan besar agar perusahaanya berkembang, namun ini yang dia dapatkan, dicampakan begitu saja. Dia memang masih sangat muda namun semua ide-idenya dan keahliannya dalam bisnis tidak perlu di ragukan.
“Apakah ini yang kau harapkan?“ Sudah tidak ada lagi Alena yang lemah lembut, suaranya sudah berubah menjadi sedingin es. “Aku membantu mu siang dan malam. Terkadang aku juga tidak tidur, aku bahkan tidak bisa fokus pada pendidikan ku. Tapi kau mengatakan bahwa kau tidak akan pernah bisa mencintai ku.“ Alana tersenyum sinis pada laki-laki itu.
“Kau mengungkitnya!!!“ Sejujurnya Julian merasa bersalah dengan apa yang sudah dia perbuat untuk gadis itu, namun dia juga tidak bisa lagi bertahan dan melihat kesedihan wanita yang sangat di cintainya setiap kali dirinya berdekatan dengan Alana.
“Baiklah, karena memang ini yang kalian inginkan maka aku akan mengabulkanya “ sudah tidak perlu lagi penjelasan untuk semuanya. Alana akan pergi dari keluarga ini, Semuanya akan menjadi tidak saling mengenal dan berhubungan, dia akan membalasnya suatu hari nanti. Karena rasa sakit ini akan menghasilkan dendam yang sangat mengerikan. “Aku, Quinza Alana akan membuang nama Alaric dari nama ku, mulai sekarang aku tidak lagi memiliki hubungan apa pun dengan keluarga Alaric yang terhormat, sedangkan orang tua ku sudah mati. Aku anak yatim piatu dan aku tidak akan pernah memaafkan setiap penghinaan yang ku alami hari ini.“
Ucapan itu terdengar sangat mengerikan, setiap orang yang mendengarkan tidak bisa menahan rasa takut di hati mereka, tidak ada yang bisa percaya tentang perubahan gadis yang dulunya lemah lembut kini telah berubah dingin serta tanpa ekspresi, Alana bahkan tidak lagi bisa menangis. Dia sudah berubah menjadi iblis dalam waktu yang singkat.
“Bagus kalau kau sudah sadar, sekarang pergi dari rumah ini." Tidak ada rasa bersalah sedikit pun di wajah wanita paruh baya tersebut saat melihat kondisi putrinya.
Alana hanya diam tanpa ekspresi sambil menatap wanita yang dia sebut ibu. Dia akan mengingat semua ucapan wanita yang telah melemparnya keluar, ternyata darah tidak membuatnya mengerti apa yang sudah terjadi pada putrinya, dia membuangnya seperti tidak pernah melahirkanya.
Tiba-tiba terdengar suara benturan di tembok rumah yang berwarna putih, semua orang langsung melihat apa yang dilakukan gadis itu dan darah mulai mengalir dari dahinya, darah itu juga menempel pada tembok rumah, suasananya menjadi semakin menakutkan.
“Darah itu adalah tanda bahwa hubungan ku sudah tidak ada lagi di rumah ini, aku sudah lagi tidak berhutang darah pada keluarga ini terutama pada anda nyonya Leyla Marianna yang terhormat. Aku juga bersumpah akan kembali dan membalaskan setiap rasa sakit yang kalian berikan, termasuk untuk mu nona Olivia. Jadi kau harus tetap hidup karena aku akan kembali setelah 5 tahun.“
Saat Olivia mendengar kata-kata mengerikan yang di ucapkan Alana. Tubuhnya langsung bergetar ketakutan, namun dia mencoba untuk tetap mempertahankan sikap tidak bersalahnya.
“Adik tolong jangan seperti itu.“ Dengan suara sedih. Olivia ingin menghampiri Alana, tentu saja itu hanya drama yang sudah dia rencanakan. Karena saat dia akan pergi sebuah lengan menariknya dan memeluknya.
“Chatrine Olivia dia bukan adik mu, dia bahkan tidak pantas menjadi adik mu.“
“Tidak Julian dia, Adik ku, aku sudah jahat padanya. Dia menjadi seperti ini karna aku.“
“sudah Olivia, kau tidak perlu baik pada monster itu.“
“Tapi, Bu.“ Air matanya sudah membasahi pipinya.
“Kau anak ku dan dia bukan siapa-siapa, dia tidak pantas mendapat kebaikan mu.“
Saat melihat sandiwara yang dimainkan oleh wanita itu. Alana hanya tersenyum sinis, dia akan membiarkan rubah itu memenangkan permainanya untuk saat ini, jika nanti tujuanya sudah tercapai, dia akan datang dan membalaskan semua yang sudah mereka lakukan padanya.
"Berbahagialah untuk saat ini nona, Olivia. Anggap ini sebagai konpensasi mu sebelum pembalasan dendam ku 5 tahun lagi. Jadi ku mohon, tetaplah agar kita bisa bertemu di masa depan." Setelah mengatakan hal itu, Alana pergi dari rumah yang sudah dia tempati selama 18 tahun, sekarang dia harus menghadapi dunia luar sendirian. Beruntungnya dia memiliki uang yang banyak di bank Swiss, sejujurnya dia sudah merencanakan untuk kabur dan ini adalah waktunya.
Dengan kening yang masih berdarah dan pakaian yang terkena darah Alana terus berjalan menuju bandara. Sang sopir taksi sudah menyarankanya untuk pergi ke rumah sakit, namun Alana menolaknya dan sebagai gantinya, dia meminta kotak P3K pada sang sopir.
Setelah membalut keningnya dengan perban Alana bersandar di kursi penumpang, tekatnya sudah kuat. Dia akan ke Negara A untuk membuka lembaran baru hidupnya serta membuat perusahaanya sendiri, bagaimana pun selama di kantor tunanganya. Alana sudah belajar banyak hal tentang membangun dan menjalankan bisnis, Alana yakin semuanya akan berjalan sesuai dengan keinginanya.
Modal sudah Alana miliki karena dia memang telah mengumpulkan uang yang banyak tanpa sepengetahuan keluarganya. Jadi sekarang dia akan mencari lokasi dan orang yang bisa membantunya mengembangkan usahanya. Dia pasti akan sukses. Dia akan membalaskan dendamnya, ini akan menjadi awal bagi kehancuran keluarga Alaric yang sudah menyakitinya dan untuk wanita itu Alana akan membuatnya hidup seperti di neraka.
“Nona kita sudah sampai.“
"Terima kasih pak, ambil uang ini."
Sebelum naik taksi, Alana menyempatkan diri untuk mengambil uang dari Atm yang sengaja dibuatkan oleh sang kakek. Meskipun jumlahnya tidak sebanyak miliknya di bank swiss namun itu cukup untuk biaya hidupnya beberapa bulan kedepan.
"Terima kasih nona."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 242 Episodes
Comments
Muajidah Firdausi
Ga masuk akal lah
ortu apalagi ibu kandung, belain orang lain drpd anak kandung..
Terlalu halu Thor
2024-03-03
2
Hera Puspita Sari
awal yg menarik. 🤗, salam kenal author 🤗🤗
2024-03-01
0
Nyagus Gunawan
aku suka dgn cerita wanita tangguh .....
2024-02-28
0