NovelToon NovelToon
101 Days To Be Your Partner

101 Days To Be Your Partner

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Arrafa Aris

Niat hati, Quin ingin memberi kejutan di hari spesial Angga yang tak lain adalah tunangannya. Namun justru Quin lah yang mendapatkan kejutan bahkan sangat menyakitkan.

Pertemuannya dengan Damar seorang pria lumpuh membuatnya sedikit melupakan kesedihannya. Berawal dari pertemuan itu, Damar memberinya tawaran untuk menjadi partnernya selama 101 hari dan Quin pun menyetujuinya, tanpa mengetahui niat tersembunyi dari pria lumpuh itu.

"Ok ... jika hanya menjadi partnermu hanya 101 hari saja, bagiku tidak masalah. Tapi jangan salahkan aku jika kamu jatuh cinta padaku." Quin.

"Aku tidak yakin ... jika itu terjadi, maka kamu harus bertanggungjawab." Damar.

Apa sebenarnya niat tersembunyi Damar? Bagaimana kelanjutan hubungan Quin dan Angga? Jangan lupakan Kinara sang pelakor yang terus berusaha menjatuhkan Quin.

Akan berlabuh ke manakah cinta Quin? ☺️☺️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arrafa Aris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

Senyum seketika terukir manis di wajah Damar. Setelah sempat uring-uringan karena Quin. Kini ia bisa bernafas lega.

"Syukurlah dia sudah pulang. Aku takut dia menghilang lagi seperti kemarin," ucap Damar nyaris tak terdengar.

Sesaat setelah berada di dalam rumah, ia langsung menuju kamar tanpa memperdulikan Bik Yuni juga Naira yang sedang duduk di ruang tamu.

Setelah membersihkan diri, Damar memilih ke kamar Quin. Seketika ia merasa terenyuh memandangi wajah gadis itu yang sedang tertidur pulas.

Perlahan menghampiri kemudian duduk di tepi ranjang. Mengusap puncak kepala lalu turun ke wajah polos Quin.

"Kamu membuatku khawatir, Quin," ucap Damar lirih. "Aku memang pria brengsek. Tapi, jika hatiku sudah terlanjur mencintai, aku nggak mungkin berpaling apalagi berkhianat.

Damar mendaratkan ciuman yang lama dan dalam di kening Quin. "Quin," bisik Damar sembari membelai wajah gadis itu dengan penuh kasih.

Akan tetapi, gadis itu sama sekali tak merespon. Mungkin saja karena efek lelah bermain di wahana ekstrim tadi sore.

Damar, menggenggam jemari lentik Quin. Bekas lingkaran cincin masih membekas di jari manisnya.

Ketukan pintu seketika membuat Damar mengerutkan kening. Dengan malas, ia beranjak dari ranjang lalu menghampiri pintu.

Tatapan penuh selidik langsung diberikan Sofia sambil berkacak pinggang.

"Sofia," gumam Damar sembari mengusap tengkuk.

"Hayo, ngapain Kakak di kamar Kak Quin?" cecar Sofia sambil menyipitkan matanya.

"Nggak ngapa-ngapain," jawab Damar, lalu keluar dari kamar itu kemudian menutup pintu.

Karena penasaran, Sofia mengikuti langkah sang kakak. Apalagi Damar hanya bertelanjang dada.

"Kak! Tungguin!" pekik Sofia, kesal.

Damar seolah menulikan telinga. Mempercepat langkah kakinya menuju rooftop.

"Ck, ngeselin banget sih, Kak Damar!" gerutu Sofia sambil mengekori sang kakak.

Sesaat setelah berada di rooftop, Damar berbaring di kursi santai, kedua tangannya di jadikan sebagai bantal.

"Kak!" panggil Sofia lalu duduk di kursi satunya.

"Hmm, apa, sih?!"

"Kakak ngapain sih, di kamar kak Quin? Apa kalian ...?"

"Bocil nggak perlu tahu urusan orang dewasa. Kalaupun kami lagi ngapa-ngapain, kamu mau apa, hmm," sela Damar lalu tergelak.

"Cih, aku bukan bocil, tahu!" protes Sofia kesal lalu mencubit perut liat Damar.

"Sssttt, sakit tahu," ringis Damar. "Ada apa kamu kemari?"

"Nggak apa-apa. Aku hanya ingin mampir," kata Sofia. "Kebetulan aku lewat sini tadi."

Damar hanya mengangguk. Sedetik kemudian ia mengajak adiknya itu turun ke lantai satu.

Sementara itu, Quin yang baru saja terbangun menatap langit-langit kamar.

"Oh God, badanku pegal banget!" keluhnya lalu merubah posisi menjadi duduk. Sejenak ia merenung.

Tak lama berselang, ponselnya bergetar. Dengan cepat Quin beranjak lalu menghampiri meja sofa.

"Kak Juna," ucapnya lirih lalu mengambil benda pipih itu.

"Ya hallo, Kak." Ia tersenyum bahagia.

"Quin, bagaimana kabarmu?"

"Baik Kak. Bagaimana dengan Kakak, Kak Yura dan Ayumi? Apa kalian baik-baik dan sehat-sehat saja?"

Arjuna terkekeh mendengar pertanyaan sang adik. "Ya, kami baik dan sehat-sehat saja di sini. Kapan kamu akan kemari lagi? Apa di musim gugur nanti?"

"Entahlah Kak. Jika diberi pilihan, aku ingin menetap di Jepang saja. Sayangnya pekerjaanku sangat menuntut di sini," balas Quin sambil menghela nafas.

"Quin, apa kamu sedang ada masalah?!" cecar sang Kakak.

"Aku baik-baik saja Kak. To be honest, aku sangat merindukan kota Osaka. Bukan cuma itu, aku juga kangen dengan kalian," aku Quin.

"Kami selalu menunggumu di sini, Quin. Oh ya, menjelang hari H-mu, jangan lupa kabari kami. Dengan senang hati kami akan menghadiri pernikahanmu," pesan Arjuna.

"Siap, Kak," balas Quin. Namun ia tersenyum pahit. Karena pernikahan itu tak akan pernah terjadi.

"Ya sudah, jaga dirimu baik-baik di sana," pesan Arjuna lagi lalu memutuskan panggilan telefon.

Quin menghela nafas seusai panggilan itu berakhir. Setelah itu, ia memilih keluar kamar lalu lanjut menuju rooftop untuk mencari angin segar.

Sementara itu, di meja makan, Sofia dan Damar sedang menikmati makan malamnya.

Setelah selesai makan malam bersama, Sofia pun berpamitan.

"Kak, Bik, Naira, aku pulang dulu. Makasih untuk makan malamnya."

"Hmm, hati-hati. Langsung pulang ya, jangan singgah-singgah lagi," pesan Damar.

"Hati-hati, Non Sofia," timpal Bik Yuni juga Naira bergantian.

Sofia tersenyum seraya mengangkat kedua jari jempol tangannya. Ia pun menghampiri kendaraanya.

Setelah memastikan roda empat sang adik mulai meninggalkan halaman parkir, Damar kembali lagi ke kamar Quin.

"Kok, nggak ada," gumamnya sesaat setelah membuka pintu kamar. "Pasti dia berada di rooftop."

Tanpa pikir panjang, Damar mengayunkan langkah cepat menuju area favorit sang asisten pribadi.

Sesaat setelah tiba di tempat itu, Damar tak langsung menghampiri Quin. Sejenak memandangi gadis itu yang sedang berdiri di pagar pembatas.

"Quin!" panggil Damar seraya menghampiri.

Quin berbalik, menggelengkan kepala memandangi Damar yang hanya bertelanjang dada.

"Kemarilah," pinta Quin dengan senyum tipis. Dengan senang hati Damar mendekat.

Damar langsung membawa Quin masuk ke dalam pelukannya kemudian berbisik, "Ke mana saja kamu tadi siang? Ponselmu juga nggak bisa dihubungi. Apa kamu tahu? Betapa cemasnya diriku jika terjadi sesuatu padamu."

Tak ada tanggapan dari Quin. Melainkan membalas dekapan erat Damar. Mengingat pengkhianatan Angga dan Kinar, air matanya seketika mengalir deras.

"Quin," bisik Damar.

"Damar, aku dikhianati Angga dan Kinar. Sakit rasanya memergoki mereka sedang melakukan hubungan terlarang itu." ucap Quin dengan suara tercekat.

Damar bergeming mendengar ungkapan dari Quin. Namun, ada senyum penuh arti menghiasi bibirnya kini.

...----------------...

1
Endah Lestary
Luar biasa
Murni Bpn
wah gk jd pergi dong........
Sastri Dalila
👍👍👍
Annisa Rizki
Luar biasa
Juliana Pieter
aku sangat berharap damar nikah sama quin krn damar sdh cinta pdnya n sdh sadar dr karakternya.
A Dzaki Abqari
Luar biasa
Yhunie Andrianie
siapa lagi ini babu, soq"an ngatur hidup majikan!!!
Yhunie Andrianie
pasaran skli ya nama ku😁😁
Musyarofah Salim
Luar biasa
Alanna Th
tq othor, sehat n sukses selalu /Heart//Heart//Heart//Pray/
Alanna Th
yaa, smoga dg cctv tuh perusuh dborgol
Alanna Th
sama, aq juga kecewa berat shg gk ada lagi maaf utkny walau msh cinta. itulh prempuan; hatinya serapuh tissue, skali drobek, gk bakal utuh lagi. bye" mntn
Alanna Th
quin main tarik ulur; gk heran sie, quin kapok gk mau jadi pth hati lagi. Lnjt, thor n smangat /Good/
Alanna Th
jngn mudah trayu; damar hrs mmbuktikn ktulusan n ksetiaanny; jngn trtipu spt oleh angga. juga sblm ma" zahira luluh, jngn ksh hati
Alanna Th
tuh khan gk bisa nolak, sdh kcanduan; knapa gk dnikahkn sj drpd mncoreng nm baik klg!
Alanna Th
kapan kinar juga angga dbwt trjungkal oleh pngkhianatn mrk? nie ortu gk tnggng jwb, mlh pergi happy" brdua
Alanna Th
gk kapok juga, musti dsunat habis s angga!!
Alanna Th
sptny krn trouma oleh angga n tdk drestui m"zahirah, quin akan 'kabur' k jepang
Alanna Th
prjlnn cintaq ada miripny dg quin; pa"q selingkuh, bgtpun swamiq, memang lk" umumnya hobby selingkuh, tapi mrk tetap mnginginkn istrinya tetap setia
Alanna Th
sekali pengkhianat, akan kembali brkhianat! nafsu bejad mmng susah dkendalikn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!