Menceritakan kisah perjalanan mc kita bernama shim wol untuk menjadi orang terkuat di murim dan mendapatkan julukan kaisar api
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Shim wol vs 5 Pilar Neraka (1)
Tak butuh waktu lama, pasukan fraksi unortodoks sudah tiba di dekat kamp aliansi murim.
"Musuh menyerang!!" Teriakan itu terdengar dari seorang prajurit yang sedang memantau area sekitar.
"Bersiap semuaaaa!" Suara Dang Tejin menggema ke seluruh kamp aliansi. Begitu semua prajurit siap, dia segera memberi komando.
"Majuuuu!"
"Yahhh!" Para prajurit menjawab serentak dengan suara membara penuh semangat.
Di sisi lain, Shim Wol juga langsung bergerak menuju medan perang. "Aku harus berada di garis depan," gumamnya dengan penuh keyakinan. Ia ingin menghindari banyaknya korban dari pihak aliansi.
Tak lama kemudian, kedua pasukan bertabrakan. Suara pedang yang beradu, diiringi teriakan orang-orang yang terjatuh karena serangan, memenuhi suasana medan perang. Darah terus mengalir ke tanah, mewarnai rerumputan dan tanah menjadi merah darah.
Di tengah kericuhan itu, Shim Wol terlihat sangat mencolok dengan teknik pedang apinya. Dari kejauhan, 5 Pilar Neraka segera mengenali bahwa orang itulah yang menjadi target mereka.
"Siapa yang akan maju untuk membunuhnya?" tanya Api Neraka kepada timnya.
"Aku yang maju," jawab Racun Neraka dengan mata sinis, menatap tajam ke arah Shim Wol.
"Jika begitu, Bayangan Neraka, bantu Racun Neraka untuk membunuh anak itu," perintah Api Neraka.
"Eh, apa kau sedang meremehkan aku, Api Neraka? Kenapa aku harus membutuhkan bantuannya?" jawab Racun Neraka, wajahnya sedikit kesal sambil menunjuk ke arah Bayangan Neraka.
"Aku tahu kau kuat, tapi dia adalah orang yang berhasil selamat saat bertarung melawan Tuan Poison Demon. Bukan hanya itu, dia juga yang membunuhnya," jawab Api Neraka untuk meredakan kekesalan Racun Neraka.
"Cihh, baiklah, aku akan menurut kali ini," jawab Racun Neraka dengan nada kesal.
"Pergilah," perintah Api Neraka kepada mereka berdua.
Racun Neraka dan Bayangan Neraka pun langsung bergerak cepat, berlari menuju tempat di mana Shim Wol berdiri.
Saat Racun Neraka dan Bayangan Neraka maju, beberapa prajurit dari pihak aliansi mencoba menghadang mereka. Namun, Racun Neraka dengan mudah menumbangkan mereka menggunakan jarum-jarum kecil yang melesat dengan cepat ke tubuh para prajurit. Jarum itu mengandung racun mematikan yang membuat mereka langsung tumbang hanya dalam hitungan detik.
Di saat yang bersamaan, Shim Wol langsung menyadari keberadaan mereka. Ketika mereka sudah cukup dekat, tiba-tiba salah satu dari mereka menghilang dari pandangan Shim Wol. Bayangan Neraka telah menggunakan teknik khususnya untuk berpindah tempat dan muncul tepat di belakang Shim Wol. Dengan pisau kembar yang menjadi senjata andalannya, Bayangan Neraka menargetkan kepala Shim Wol.
Namun, Shim Wol bereaksi cepat. Sesaat sebelum serangan itu mengenai kepalanya, ia segera menundukkan tubuhnya dan melompat ke depan untuk menjaga jarak.
"Hoo... Tidak kusangka kau bisa bereaksi terhadap seranganku. Aku akui kemampuanmu," ucap Bayangan Neraka dengan nada sombong.
Belum sempat Shim Wol merespons, sebuah serangan lain datang dari arah berlawanan. Toxic Fang Strike, serangan berbentuk taring ular yang dipenuhi racun, meluncur cepat ke arah jantung Shim Wol. Ia segera menangkisnya dengan pedang apinya, namun ledakan racun dari serangan itu menyebar di udara, membuat Shim Wol tak sengaja menghirupnya.
"Hahaha! Ini akan menjadi pertarungan yang membosankan. Racunku sudah terhirup olehmu, dan racun ini cukup kuat untuk membunuh siapa pun hanya dalam hitungan detik!" Racun Neraka tertawa dengan nada penuh kesombongan.
Shim Wol hanya tersenyum tipis, melirik Racun Neraka dengan tatapan tenang. Tanpa berkata apa-apa, ia menggunakan teknik Lightning Step untuk bergerak cepat ke depan, lalu menyerang dengan pedang apinya yang menyala. Serangannya menargetkan jantung Racun Neraka. Namun, serangan itu ditahan oleh Bayangan Neraka yang dengan cekatan menggunakan pisau kembarnya untuk menangkis.
"Hei bodoh! Jangan lengah! Apa kau lupa? Dia adalah orang yang selamat melawan Tuan Poison Demon. Itu berarti dia memiliki cara untuk menahan racun!" tegur Bayangan Neraka sambil bersusah payah menahan serangan Shim Wol.
"Ah, kau benar. Aku tidak memikirkan itu," jawab Racun Neraka, sedikit malu. Segera setelahnya, ia kembali fokus dan meluncurkan serangan Poison Hand Slash. Racun Neraka memusatkan energi demonic bercampur racun di tangannya, lalu bergerak ke samping untuk menyerang Shim Wol dari arah lain.
Serangan itu berhasil menyentuh lengan kiri Shim Wol, meninggalkan luka menganga. Darah segar mengalir dari lukanya, tetapi Shim Wol tetap berdiri tegak, menatap kedua lawannya tanpa sedikit pun rasa gentar.
Shim Wol melompat ke belakang, menjaga jarak dari kedua lawannya. Ia menghela napas panjang, lalu bergumam dengan nada tenang namun tegas, "Pengguna racun itu tidak terlalu mengkhawatirkan, tapi yang menggunakan pisau kembar... pergerakannya sangat merepotkan. Aku harus membuat mereka tidak bisa menahan seranganku lagi."
Dengan keputusan yang sudah matang, Shim Wol segera mengangkat pedangnya, energi api menyelimuti bilahnya dengan kekuatan yang semakin besar. "Kalau begitu... Blazing Wave!" teriak Shim Wol seraya menebaskan pedangnya ke arah mereka berdua. Gelombang api besar melesat, membakar apapun di jalannya dan bergerak dengan kecepatan luar biasa.
Racun Neraka dan Bayangan Neraka langsung bereaksi terhadap serangan itu. Racun Neraka menggunakan teknik Poison Dragon Claw, menciptakan cakar besar dari energi demonic bercampur racun yang menyatu di tangannya. Sementara itu, Bayangan Neraka dengan sigap menggunakan teknik Shadow Step, berpindah tempat dengan kecepatan tinggi untuk menghindari serangan dan sekali lagi muncul di belakang Shim Wol, berniat melancarkan serangan kejutan.
Ketika serangan Shim Wol dan Racun Neraka bertemu, benturan energi mereka menghasilkan ledakan besar. Angin kuat yang tercipta menyapu area sekitarnya, membuat semua orang di sekitar terguncang.
Namun, Shim Wol sudah bersiap. Ia melompat ke udara menggunakan teknik Cloud Movement, dengan ringan melayang di atas medan pertempuran, menghindari efek ledakan angin. Saat tubuhnya meluncur turun, ia bergerak cepat ke arah Racun Neraka yang sedang terhuyung akibat dampak ledakan.
Racun Neraka, yang tak menduga serangan secepat itu, terlambat bereaksi. Dalam sekejap, pedang Shim Wol menembus tepat ke jantungnya. Mata Racun Neraka membelalak sebelum tubuhnya terjatuh ke tanah, tak bergerak lagi.
Di sisi lain, Bayangan Neraka yang telah berpindah ke belakang Shim Wol kebingungan. Ia menyadari targetnya telah menghilang dari depan. Saat ia memutar pandangan mencari, matanya membelalak melihat Shim Wol yang kini berdiri di tempat Racun Neraka berada, dengan tubuh Racun Neraka tergeletak tak bernyawa di tanah.
"Tidak mungkin..." gumam Bayangan Neraka dengan nada terkejut. Tatapannya berubah serius. Ia tahu, lawan di hadapannya bukanlah sembarang prajurit. Shim Wol adalah ancaman yang nyata, dan kini ia harus menghadapinya sendirian.
oh iya tolong bantu karya ku ya bg
terima kasih