NovelToon NovelToon
BINTANG DI SURGA

BINTANG DI SURGA

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Kembar / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Karir / Romansa
Popularitas:749
Nilai: 5
Nama Author: Arnesh Yadha

kisah tentang kehidupan Kanaya yang terpaksa menjadi single mom ketika masih belia. Dia menjadi korban ambisi karyawan ibunya yang ingin menjebak ayah tirinya.

Kanaya terpaksa hidup terpisah dari orang tuanya, untuk menyembunyikan ketiga anak kembarnya. Ia berhasil hingga akhirnya menjadi istri seorang pengusaha sukses dan kaya raya.

Cobaan seakan tiada henti menerpanya, ketika ia sudah bahagia, hantaman terberat dalam hidupnya adalah ketika ia harus kehilangan salah satu putra tercintanya.

Bagaiamanakah Kanaya menjalani hidupnya??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arnesh Yadha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kenangan dan Luka

Tak main-main, kado yang diberikan Gagah kini memenuhi ruang tamu Kay, belum lagi kado dari yang lain. Setelah kehebohan dan kepanikan yang tercipta pada acara pesta tadi sore, kini Kay dipusingkan dengan semua kado yang ada. Tak kaleng-kaleng bos beruang es nya , ternyata membelikan banyak kado untuk ketiga anaknya. Mulai dari bungkusan kecil hingga bungkusan besar diantarkan oleh kurir toy's store langsung ke unit apartemennya.

Kay hanya bisa duduk termenung ,memandangi mainan yang luar biasa menumpuk di ruang tamunya. Ketiga kembar sangat antusias membuka satu persatu kado sesuai nama yang tertera disana.

" Ami.... Ami kenapa?? " Tanya Senja sambil menggendong boneka beruang seukuran bantal.

" Huuhhft... Ami bingung dek, ini mau disimpan dimana?? " Jawab Kay sambil menghela nafas panjang.

" Kita pilih, terus kita sumbangin lagi aja mi.. ke anak-anak  yang membutuhkan.. " Jawab Bintang.

" Jangan bang sayang kalo disumbangin gitu aja, nanti yang kirimin hadiah nya merasa tersinggung lho!! " Celetuk Langit.

" Betul kata kakak bang, gak kasian apa sama aku yang nyempatin waktu buat milih tadi.. " Sahut Senja sambil manyun.

" Astaghfirullah... Jadi ini semua Senja yang minta?! " Tanya Kay kaget

Senja pun menceritakan semuanya dari awal dimana ia ketemu dengan uncle tampan, hingga dia dibebaskan belanja mainan apapun yang dia mau termasuk untuk kedua kembarannya. Bintang dan Langit hanya melongo , mendengar celotehan adiknya yang sangat antusias ketika bercerita.

Kay menjelaskan pada ketiga anaknya agar tidak melakukan hal seperti itu. Semuanya tidak baik jika berlebihan seperti ini. Selain tempatnya tidak ada, juga kasian berapa budget yang harus dikeluarkan. Ketiganya mengangguk paham dan tiba-tiba Senja berlari keluar, kedua saudaranya pun bergegas mengejarnya. Ketiganya masuk kedalam lift, Kay yang tadi ikut mengejar mereka ternyata tertinggal dan pintu lift telah tertutup. Kay tau kemana tujuan mereka ,karena tadi Senja sempat mengatakan bahwa dia sering ketempat uncle tampan.

Ketiga anak itu sampai di sebuah hunian mewah yang sangat luas. Gagah terkejut, ketika keluar dari kamar mandi ,dia malah menjumpai ketiganya diruang utama.

" Uncle... Maafkan Senja... Hiks.. Ma'af tadi Senja berlebihan.... Hiks.. Senja... Hiks... Hiks..." Tangisnya pecah.

" Maaf uncle kami ingin mengembalikan hadiah dari uncle... Kami hanya akan ambil masing-masing satu saja... " Ucap Langit sambil menunduk.

" Maafkan adek uncle... Tadi.. "

" Apakah ami kalian yang melarang?? " Tanya Gagah memotong ucapan bintang

" Tidak uncle... Ami tak melarang maupun menyuruh kami.... Hanya... Tempat kami tak muat... " Ucap Langit sembari memilin jarinya.

Gagah menghela nafasnya lalu menarik ketiga anak itu kedalam dekapannya. Senja masih sesenggukan sementara Bintang dan Langit sama-sama menunduk.

" Dengarkan uncle sayang, uncle ikhlas memberikannya dan itu sudah menjadi hak kalian,... Kalau memang tempat kalian ga muat... Nanti uncle sewakan tempat khusus untuk mainan kalian, karena nantinya uncle akan lebih sering membelikan kalian mainan lagi.. " Ucap Gagah lembut.

Ketiga anak itu malah menggeleng ribut. Bukan mereka tak mau, namun mereka tau dan tak mau ibunya dianggap remeh orang lain. Mereka tau ibunya lebih dari mampu kalau hanya untuk membelikan mereka mainan yang mereka mau. Mereka menganggap apa yang dilakukan uncle tampan itu akan Melukai hati dan harga diri ibu mereka. Terlalu dewasa dan kejauhan mungkin pikiran mereka, namun begitulah yang kini terlintas dalam angan mereka. Kenapa mereka bisa beranggapan begitu, karena dulu Zulfan pernah melakukan hal yang sama namun tak seheboh yang Gagah lakukan, dan Kay dengan lembutnya memberi penjelasan pada Zulfan.

Di depan pintu Kay menghentikan langkahnya , dia mendengarkan pembicaraan ketiga anaknya dengan bos freezer nya. Ternyata dibalik sisi dingin datar dan killer nya tersembunyi kelembutan di dalamnya. Tak terasa air mata pun membasahi pipinya. Kay jadi kembali mengingat sikap Zio yang memang sangat lembut terhadapnya dan mamanya. Kay menghapus air matanya dan berjalan masuk disaat ketiga anaknya tengah terdiam.

" Maaf Pak, sebaiknya anda ambil kembali hadiah-hadiah bapak tadi, kami tak bisa menerimanya " Ucap Kay mendekat kepada ketiga anaknya.

" Pantang bagi saya mengambil apa yang sudah saya berikan!!" Jawab Gagah dingin dan ekspresi wajahnya kembali datar. Ketiga anak itu beringsut kearah ibunya, mereka tetap menunduk.

" Pak.. Terimakasih bapak telah membelikan banyak hadiah untuk anak saya... Tapi.. "

" Aku tau, mereka sudah mengatakannya, Gampang saja tinggal sewa satu unit lagi untuk menyimpannya  mudah bukan... Saya yang akan bayarkan..!! "

" Tapi pak... "

" Tak ada penolakan lagi, karena saya paling tidak suka jika ada yang menolak perintah saya. Dan ini perintah untuk asisten saya nona Kanaya... " Mutlak tak bisa ditolak, itulah yang ditunjukkan Gagah saat ini.

Kay pun mendengus kesal dan mengajak ketiganya pulang. Saat tiba didepan pintu, Langit berbalik dan berlari kearah Gagah, dia meraih tangan Gagah dan memintanya berjongkok diapun mengucapkan terimakasih lalu malu-malu mengecup pipi Gagah. Setelahnya dia berlari kembali kearah ibunya dan menyeret ketiganya pergi dari sana. Sedangkan Senja menoleh kearah Gagah melempar senyum dan melambaikan tangannya.

Setelah ketiganya menghilang, Gagah menghubungi Malvin, agar membawa  beberapa orang untuk membantu memindahkan semua kado di ruangan Kay ,menuju unit kosong yang berjarak tiga kamar dari tempat Kay berada.

Tak berapa lama Malvin pun datang bersama beberapa orang, mereka langsung mengangkut kado-kado itu dan langsung dibawa menuju ruangan yang tadi disebutkan Gagah. Ternyata Gagah sudah menunggu mereka disana. Ruangan dengan dua kamar itu kosong tanpa perabotan, sehingga Gagah menunggu mereka dengan berdiri bersandar pada tembok sambil memainkan ponselnya.

Kay menyusul mereka sambil membawakan minuman dan camilan. Dibantu ketiga krucil nya dia menghidangkan minuman dan camilan itu secara lesehan diatas karpet yang tadi digelar Malvin.

" Oh iya Kay, besok siapkan dirimu kita akan ke cabang yang ada di Indonesia. " Ucap Gagah memecah keheningan.

" Tapi pak, anak-anak saya bagaimana?! " Tanya Kay bingung.

" Nanti akan saya panggilkan pengasuh tambahan untuk mereka, jangan khawatir, orang nya terpercaya kok, dia dulu tinggal bersama saya.. " Kata Gagah santai sambil menyesap lemon tea hangat ditangannya.

Kay nampak masih ragu, berat baginya karena belum pernah meninggalkan ketiga buah hatinya hingga ke luar negri. Kalau harus dibawa itu tidak mungkin karena sama saja dengan membuka rahasia masa lalu nya. Kalau tak dibawa dia khawatir akan merepotkan ummi dan suster Nancy, secara merekalah yang selama ini menjaga ketiganya jika Kay bekerja maupun sekolah dulu.

" Kita gak akan lama kok, palingan juga tiga hari disana, sekalian mengurus penempatan Malvin " Ucap Gagah lagi melihat keraguan diwajah Kay.

" Kalau misal saya tidak ikut??! " Ucap Kay ragu-ragu.

" Tidak bisa Kay, anda sekarang aspri saya, jadi kemanapun saya pergi anda harus ikut, itu konsekwensinya!! " Kata Gagah tegas.

" Tak apa ami, kami udah gede kan, udah sekolah juga, jadi tak apa ami kerja jauh ...." Sahut Senja.

" Iya ami, ada nana dan Sus juga kan, dan ada uncle fanfan yang akan jaga kami, ami tenang aja, " Langit menambahi

" Ami.... Kalo khawatir... Kita sering-sering aja vc biar bisa liat kami... Iya kan uncle" Tanya Bintang.

Gagah mengangguk, dia kagum dengan ketiga anak itu. Ternyata mereka cukup paham tentang tugas ibunya. Merekapun selesai dan meninggalkan unit apartemen yang jadi gudang dadakan itu. Kay dan anak-anak nya kembali kehuniannya karena memang sudah cukup larut, bahkan Senja tengah tertidur digendongan ibunya, sementara kedua putranya sudah berlari duluan melakukan ritual sebelum tidur, dan bersiap menuju dreamland.

*********

Suara adzan berkumandang sebagai alarm alam tanda subuh telah menyapa. Kebetulan semalam ummi mengajak Kay untuk sholat subuh berjamaah di masjid yang tidak jauh dari gedung apartemen nya. Masjid Al Falah, sebuah masjid besar yang tak memiliki kubah karena berada di sebuah bangunan komersial di pusat kota Orchad Road Singapura. Hanya butuh waktu lima menit berjalan kaki dari gedung apartemen mereka menuju ke masjid tersebut. Ketiga buah hati Kay nampak bersemangat meskipun tiga hari kedepan akan berjauhan dengan sang ami.

Selepas sholat subuh, Senja mengajak kedua saudaranya beserta ami dan nana nya  untuk berkeliling sebentar ditaman, katanya pagi ini adalah pagi perpisahan dengan ami nya karena itu dia ingin jalan-jalan sebentar menikmati udara pagi sebelum  nanti sarapan bersama diresto ummi Fatimah. Kay duduk bersama ummi dibangku taman dan ketiga kembar berlarian saling kejar-kejaran.

" Mungkin memang sudah saatnya Kay, kamu harus hadapi jangan lari lagi.. " Ucap ummi lembut

" Jujur Kay belum siap ummi, Kay tau nantinya akan ada badai besar setelah mereka beranjak remaja. Huhft... Pasti nanti mereka akan tanya siapa ayah biologis mereka.... Kay masih menyiapkan jawaban untuk itu... Ummi... minta do'anya ya, semoga Kay mampu bertahan tiga hari disana, karena sudah pasti Kay akan kerumah mama.... "

" InsyaAllah nak, sambangi surgamu... Jangan biarkan ridha nya hilang sayang, kamu wanita kuat pasti cobaan ini sanggup kau lalui... " Kata ummi sambil merengkuh Kay kedalam pelukannya. Air mata Kay luruh dalam dekapan hangat ibu asuh nya.

Dari kejauhan ada sepasang mata yang sedari tadi memperhatikan interaksi mereka. Memang dia tidak bisa mendengar percakapan mereka, namun mata tajamnya bisa menebak ada kegundahan dalam hati wanita yang tengah jadi objek tatapannya.

Waktu keberangkatan tiba, Gagah sudah menunggu bersama Malvin didepan resto ummi, tadi sebelum mereka disana, Gagah sudah mengantarkan amah aminah ketempat Kay untuk berkenalan dengan tiga kembar. Amah aminah lebih suka dipanggil amah karena dia berasal dari Sunda. Dia sudah mengabdi sejak Gagah masih remaja. Awalnya mereka tinggal di Melbourne Australia namun sejak Gagah kuliah, dia mengembangkan bisnis papi nya di Singapura sehingga amah ikut bersama Gagah. Hanya saja amah tinggal dirumah mewah milik keluarga Gagah sementara sejak bertemu Kay, Gagah lebih sering tinggal di Penthouse nya yang satu gedung dengan Kay.

Kay nampak keluar dari resto diantar ummi Fatimah karena tiga kembar sudah berangkat sekolah bersama Sus nya sedangkan amah tengah membersihkan Penthouse nya Gagah. Kay berpamitan pada ummi, nampak nya Kay masih berat untuk kembali berhadapan dengan masa lalunya.

Didalam mobil tak ada yang bersuara, semua nampak hanyut dalam pikiran masing-masing. Gagah sadar ada beban dihati Kay. Sebenarnya dia juga tak tega, namun demi profesionalitas Gagah memaksa asprinya untuk ikut serta karena Malvin akan stay di jakarta. Mereka tiba di bandara, mereka pun langsung melakukan boarding pass dan segera setelah nya merekapun masuk kedalam pesawat tujuan Indonesia.

Didalam pesawat Kay hanya diam, kembali dia menatap awan yang nampak indah bagaikan hamparan kapas yang melayang. Tak dipungkiri memang ada rasa rindu kampung halamannya tempat kelahirannya. Dia juga rindu kepada mendiang papanya. Namun luka akibat kejadian malam itu masih membekas dan tak akan bisa hilang. Disebelah Kay Gagah menatap wajah sendu wanita di sampingnya. Dia penasaran apa sebenarnya yang sedang dipikirkan oleh wanita itu, seakan ada sesuatu yang membuat wanita itu enggan untuk ke tempat yang akan mereka tuju. Kalau untuk Malvin sih dia sudah pasti tidur di kursi seberang mereka, setiap perjalanan jauh tidurlah yang selalu dilakukan pria itu.

1
Kaworu Nagisa
Seru banget nih cerita, aku gk bisa berhenti baca! 💥
Kaworu Nagisa
Thor, jangan bikin pembaca gatal gatel nunggu update ya!
Aki
Duh, ga nyangka ini bagus banget!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!