Apa jadinya jika cinta pertama dan cinta yang meninggalkan luka kembali saat usia sudah tak lagi muda, itulah yang di alami Nin Kasih di usianya yang saat ini sudah memasuki lima puluh tahun.
Saat Nin kasih ingin menikmati masa tuanya dengan tenang, kenangan buruk masa lalunya kembali terbuka saat dirinya tak sengaja bertemu dengan laki laki yang tak sengaja iya temui saat dirinya berada di pemakaman suaminya seorang diri.
Apakah semua kenangan buruk itu akan berganti dengan kebahagiaan setelah kesalahpahaman itu di luruskan !
Dan apakah kebahagiaan itu akan mudah mereka raih di usia mereka yang tak lagi muda ?
Ikuti cerita Nin kasih yang hanya ingin bisa hidup tenang dan bahagia di usianya yang sudah tak muda lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mulai Merayu
Jika orang tua menyaksikan lamaran putra dan putrinya mungkin sudah biasa tapi yang Zoya Lita tidak semua anak bisa menyaksikannya dimana dirinya menyaksikan Wirya yang dengan penuh keyakinan dan dengan percaya diri melamar ibunya.
" ternyata om Wirya tidak romantis " ucap Zoya sambil meletakkan dua cangkir teh hangat di meja tapi kehadiran dan juga ucapan Zoya membuat Nin Kasih cukup malu di buatnya.
" bunda tak perlu malu seperti itu karena yang bunda lakukan sudah benar kecuali om Wirya memiliki pasangan di luaran sana maka Zoya sendiri yang akan menghentikan om Wirya melamar bunda " ucap Zoya yang paham jika ibunya sedang merasa malu.
" demi tuhan, om tak memiliki siapapun di luar sana " ucap Wirya yang tak ingin Kasih mundur.
" tapi om, apa mungkin kalian akan menikah besok ?" tanya Zoya yang merasa Wirya terlalu terburu buru.
" om akan mengurusnya " ucap Wirya yang baginya tak ada yang tak mungkin di dunia ini.
" baiklah, seperti janjiku jika aku akan pulang setelah aku mendapat jawaban dari mu maka aku akan pulang " ucap Wirya sambil bangkit dari duduknya.
" istirahat lah di sini, aku akan kembali ke kamar " ucap Nin Kasih yang yang tiba tiba saja kembali merasa malu saat Wirya membahas masalah pernikahan.
" Zoya juga akan kembali ke kamar " ucap Zoya yang langsung berbalik menuju kamarnya.
" tunggu " panggil Wirya sebelum Nin kasih berbalik meninggalkan dirinya di ruang tamu.
" ada apa ?"
" ada yang kamu butuhkan ?" tanya Nin Kasih sambil melihat apakah Wirya sedang membutuhkan sesuatu atau tidak.
" terima kasih karena kamu sudah mau membuka hati mu untuk ku dan kamu percaya padaku untuk kembali menjagamu di hari tua kita " ucap Wirya sambil melangkah mendekat ke arah Nin Kasih.
" aku hanya mencoba berdamai dengan semua dan aku yakin jika setiap manusia memiliki kesempatan kedua untuk bisa memperbaiki semuanya begitu juga dengan hubungan kita " ucap Nin Kasih.
" aku janji setelah kita menikah nanti hanya kebahagiaan yang akan kamu rasakan dan lalui bersama ku " ucap Wirya sambil menggenggam kedua tangan Nin Kasih.
" kamu tau " ucap Wirya saat dirinya dan Nin Kasih berada cukup dekat.
" meski kamu baru saja bangun tidur tapi kecantikan mu tak terkalahkan dan aku semakin mencintaimu " ucap Wirya yang semakin memberanikan diri membelai pipi Nin Kasih.
" jangan melebihi batasan karena kita sudah tak muda lagi untuk mengumbar nafsu seperti dulu " ucap Nin Kasih yang tak ingin apa yang pernah terjadi dulu kembali terulang.
" aku tau, aku hanya merasa bahagia karena kamu mau memaafkan ku dan kamu mau kembali membuka hati untuk ku " ucap Wirya yang harus bersabar untuk tak menyentuh Nin Kasih.
" besok aku akan mendatangi kantor urusan agama untuk menanyakan apakah bisa jika kita menikah besok ?"
" dan jika memang bisa aku ingin kita menikah secepatnya " ucap Wirya semangat.
" boleh aku tau kenapa kamu begitu terburu buru ingin menikahi ku ?"
" apa karena kamu sudah begitu lama tak merasakan hal itu ?" tanya Nin Kasih curiga.
" mungkin salah satunya " bisik Wirya yang ingin sedikit menggoda Kasih.
" sudah lah lebih baik kamu pulang " ucap Nin kasih yang tak ingin Wirya terus menggodanya seperti tadi.
" baiklah aku pulang dan aku harap kamu sudah siap jika dalam waktu dekat kita akan menjadi pasangan suami istri " ucap Wirya yang langsung keluar dari rumah Nin Kasih.
Nin Kasih hanya bisa melihat kepergian Wirya laki laki yang pernah mengisi hatinya tapi laki laki itu juga yang menggoreskan luka yang bahkan tak bisa di sembuhkan oleh siapapun.
Lain hanya dengan Pratiwi yang sejak kedatangannya ke rumah Nin Kasih semakin merasa tak tenang apalagi selama keluar kota tak sekalipun Wirya menghubunginya.
" aku akan coba menghubungi mas Wirya sekarang dan aku harap sambungan telepon ku tak mengganggu tidurnya " ucap Pratiwi yang hingga saat ini masih belum bisa memejamkan matanya.
Seolah tak sadar jika saat ini masih dini hari Pratiwi langsung menghubungi Wirya dan saat sambungan teleponnya tersambung Pratiwi hanya berharap Wirya mau mengangkat sambungan teleponnya.
" ayo mas angkat " ucap Pratiwi yang hanya ingin memastikan sesuatu tapi hal itu harus iya dengar dari mulut Wirya langsung bukan orang lain.
Tapi hingga dering ke tiga wirya tak kunjung mengangkat sambungan teleponnya darinya dan hal itu semakin membuat Pratiwi sedih.
" mas, tolong angkat sambungan telepon ku kali ini saja " ucap Pratiwi yang sengaja mengirim pesan suara pada Wirya.
" jika kamu tak mengangkat sambungan telepon dari ku, maka jangan salahkan aku jika besok kamu hanya akan menemukan jasad ku " ucap Pratiwi mengancam Wirya.
Pesan suara itu sudah dibaca oleh Wirya saat Wirya baru saja sampai di depan rumahnya tapi Wirya sepertinya enggan menghubungi Pratiwi setelah apa yang Pratiwi lakukan dua hari yang lalu di rumah Nin Kasih.
" aku yakin Pratiwi hanya menggertak saja " ucap Wirya sambil melangkah masuk ke dalam rumah karena kini dirinya sudah benar benar lelah dan mengantuk.
drrrttt drrrtttt
" ah calon istri yang pengertian " ucap Wirya yang kini sudah terlihat bahagia saat Nin kasih yang menghubunginya saat ini.
" halo sayang, apa kamu merindukan ku ?" tanya Wirya penuh percaya diri sambil merebahkan tubuh lelahnya di atas tempat tidur.
" aku hanya ingin memberitahu jika Pratiwi menghubungi ku dan iya mengancam akan melakukan hal buruk jika kita tetap menikah " ucap Nin Kasih yang berhasil membuat Wirya terbangun dari tidurnya.
" jadi dia serius ? " tanya Wirya pada dirinya sendiri tapi terdengar jelas di telinga Nin kasih.
" apa dia juga menghubungi mu ?"
" lalu apa yang harus kita lakukan ? "
" apa yang Pratiwi lakukan bukan lah cinta tapi obsesi dan itu tak baik untuk dirinya " jelas Nin kasih panjang lebar.
" aku akan mengirim pesan jika kita akan menemui nya besok tapi aku mohon kamu juga ikut agar kamu percaya jika antara aku dan Pratiwi memang tak ada ikatan ataupun hubungan apapun selain Pratiwi sendiri yang berharap " ucap Wirya yang ingin mengawali pernikahannya dengan benar.
" baiklah aku setuju dan aku harap Pratiwi tak sampai berbuat nekad karena dia tak bisa mendapatkan apa yang iya inginkan selama ini " ucap Nin Kasih.
" sebaiknya sekarang kamu tidur dan mimpikan aku dalam tidur mu sayang " ucap Wirya yang sengaja memanggil Nin Kasih dengan panggilan sayang.
" kamu juga tidurlah dan semoga saja yang terjadi besok memang yang terbaik untuk kita dan tuhan memudahkan segalanya " ucap Nin kasih yang langsung di aminkan oleh wirya.
" aamiin "
✍️✍️✍️ bagaimana pertemuan besok apa Pratiwi bisa menerima keputusan Wirya ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘 😘 😘