Pernikahan paksa seorang gadis muda yang harus membayar hutang keluarganya dengan seorang pria dewasa yang tak pernah dikenalnya sebelumnya.
memiliki suami yang kaya raya namun tak menjadikan bahagia karena tak selayaknya rumah tangga pada umumnya.
Zeva Ramona di nikahi oleh Dewangga sudiro pria matang yang berusia hampir kepala empat dan belum menikah, membuat keluarganya khawatir dan mencarikannya jodoh
memaksa dewangga untuk setuju dengan pilihan orang tuanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Minta Restu
"nakula kemana ma?" zeva tak melihat adiknya di ruangan rawat bu indri
"melisa membawanya keluar baru saja, kalian tak bertemu?" bu indri sudah membaik dan ingin segera pulang
"mama kapan pulang sayang, rumah kita bagaimana dan papamu dimana?" bu indri tetap khawatir pada pria yang sudah sangat sering menyakitinya bahkan hampir setiap hari
setelah keadaan ekonomi keluarganya memburuk. Sasaran pak sigit hanya istrinya
"ma, kita akan baik-baik saja setelah ini. Mama harus segera pulih dan" ucapan zeva tertahan
rasanya berat untuk mengatakan jika semua ini harus zeva dapatkan dari hasil menikahi pria yang hanya ingin statusnya saja. Mamanya pasti akan merasa terluka mengetahuinya
Zeva menghela nafas dan perlahan mencoba mengatakan pada mamanya, apapun yang zeva lakukan semata adalah untuk kebaikan keluarganya
"dan apa sayang? Kenapa mama dipindahkan dan kamu bagaimana bisa lepas dari manusia jahat itu?" bu indri mengusap pipi zeva yang meneteskan air matanya
"ma, zeva akan menikah sebentar lagi, calon suami zeva orang yang kaya dan baik hati yang menolong kita lepas dari semua masalah ini" jika memegang tangan bu indri dan meyakinkan jika zeva baik-baik saja
"nakula akan mendapatkan sekolah yang tak jauh berbed dengan sebelumnya, mama akan sembuh dan papa juga sedang menjalani perawatan direhabilitasi. Kita akan kembali lagi bersama nanti dengan keadaan yang berbeda" zeva menjelaskan pada mamanya
"lalu dimana dia? Kenapa kamu datang sendiri nak? Kamu tidak berbohong kan?" bu indri tak yakin dengan ucapan zeva. Yang ditakutkan adalah anaknya benar-benar dijual oleh preman yang memberikan hutang pada pak sigit
"maafkan kami nak, maafkan mama dan papa. Semua ini salah kami yang membuat hidupmu harus menderita" bu indri memeluk anaknya
Keadaannya cepat membaik karena mendapatka. Perawatan terbaik dari dokter dan rumah sakit ternama.
"ma, dia orang sibuk jadi belum bisa bertemu mama, nanti saat zeva menikah mama akan menemuinya bukan, makannya mama harus segera pulih" ucap zeva
"kamu dijual kesiapa ze? Mama ngga rela nak. Biar mama mat* saja jika harus melihatmu begini sayang" bu indri tak merestui zeva menikah
"selamat siang, maaf mengganggu" ucap seorang wanita yang sangat terlihat rapih penampilannya
"ma" zeva yang memang diminta oleh bu anggun untuk untuk memanggilnya mama
"saya mertuanya zeva, maaf kita belum berkenalan" bu anggun datang bersama asistennya menemui calon besannya
"saya anggun" bu anggun mengulurkan tangan pada bu indri
"saya seperti tak asing dengan anda, apakah kita pernah bertemu sebelumnya?" bu indri merasa pernah melihat bu anggun tapi entah dimana
"mama anggun adalah sahabat tante rita ma, mamanya melisa" ucap zeva
"oh iya mungkin pernah lihat, saya indri mamanya zeva" ucap bu indri membalas jabatan tangan bu anggun
"maaf sebelumnya harus bertemu disini, dan mungkin ini sangat mendadak memberitahunya. Saya mewakilkan anak saya melamar zeva untuk menjadi istrinya. Anak saya belum bisa bertemu dengan bu indri secara langsung" bu anggun sudah merayu dewa agar ikut bersamanya menemui calon mertuanya namun dewa tak mau
dan meminta sang ibu saja yang menemui karena dewa merasa ibunya yang menginginkan pernikahan ini. Tak ada hubungannya dengannya sudah sangat untung dewa mau menuruti permintaan ibunya kali ini. Karena rasa bosannya dipaksa menikah
Namun kali ini entah mengapa dewa begitu saja setuju dengan ide mamanya, hanya menikahi karena status saja tak lebih
"pasti calon suami zeva orang sibuk ya, saya lega bu setelah tahu siapa calon mertua anak saya, saya pikir anak saya.... Maaf saya jadi melo begini" bu indri lega anaknya benar-benar akan menikah dan itu dengan keluarga yang sepertinya baik untuk anaknya
"wajar bu, namanya juga ibu mendengar anaknya akan menikah pasti terharu dan sedih, tapi tenang saja zeva masih bisa sering bertemu dengan ibu dan adiknya. Jadi apa lamaran saya diterima bu?" tanya bu anggun
"saya terserah anak saya saja bu, bagaimana baiknya" bu indri memberikan kode pada zeva jika saat ini merestui pernikahan anaknya
Walaupun belum tahu calon menantunya tapi bu indri yakin dia adalah orang baik, melihat bagaimana ibunya yang datang dengan sopan dan tak membedakan status sosial membuat bu indri yakin
"sa-saya mau ma" zeva sudah menandatangi kontrak dengan bu anggun semua ini hanya seremonial saja yang bu anggun lakukan sebagai bentuk menghargai orang tua zeva
"syukurlah kalau begitu, saya menjadi lega. Menurut dokter besok bu indri sudah bisa pulang, dan nanti ada supir yang akan menjemput karena zeva harus melakukan perawatan dan juga fitting baju pernikahan" bu anggun sudah menyiapkan semuanya dengan rapih
"saya bisa pulang sendiri bu, tidak usah repot-repot, rumah saya tidak jauh dari sini bisa naik ojek juga" bu indri sudah bersyukur zeva mendapatkan mertua yang baik dan tak mau memanfaatkan keadaan
"rumah kalian sudah disita bank, nanti bu indri dan nakula akan tinggal dirumah yang saya hadiahkan sebagai bentuk terima kasih karena zeva menerima lamaran anak saya. rumah itu milik keluarga ibu, suratnya juga sudah atas nama bu indri" bu anggun menyerahkan sertifikat rumah dan benar itu atas nama bu indri
"bu kami sudah terlalu banyak menerima kebaikan ibu, kali ini maaf saya menolaknya" bu indri tak mau dianggap menjual anaknya
"saya akan kecewa jika ibu menolak, dan saya tak mau menantu saya sedih karena ibunya tak ada tempat tinggal yang layak, terimalah saya mohon" bu anggun memaksakan
Bisa saja bu indri dan adik zeva tinggal di rumah bersama dengan zeva dan dewa, namun tak mau jika nanti rahasia anaknya terbongkar jadi bu anggun lebih baik memberikan rumah lain untuk ditinggali ibu dan adik zeva
"zeva ini pegang, saya sangat berharap ibu menerima ini, dan saya harus pamit ada hal yang perlu saya urus, terima kasih"
Bu anggun pamit dan meninggalkan surat rumah bersama dengan asistennya
semoga sukaaa ya sama karya baru author
selamat membaca!