"Lari bangsat" Teriak Zayyan dengan nafasnya yang memburu
"Gua udah ga kuat" Natasya merasa oksigen di dadanya mendadak habis, semua karena Zayyan yang mengaggu anjing gila di jalan sehingga anjing itu mengejar mereka.
"ada pohon sya manjat" pekik Zayyan membuat gadis itu terperangah. Di pandangnya pohon yang menjulang itu,Natasya meneguk ludahnya yang terasa tercekat, bagaimana bisa ia memanjat pohon setinggi harapan ibu itu.
*((yang mau lanjut ayo kita gasss....))
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fata_morgana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#SEDIKIT LAGI...
"Kenapa pa?"
tanya Elsa kepada Liam, disaat melihat raut wajah suami nya yang tidak bersahabat. Tadi nya wanita itu sedang berbincang bincang dengan rekan bisnis nya, Namun melihat suami nya nampak emosi membuat Elsa mempertanyakan masalah pria itu.
"Anak kurang ajar itu kabur, Seharus nya aku tidak meninggal kan nya tadi, BRENGSEK..."
Umpat Liam merasa frustasi. suara nya tertahan karena emosi yang kian berapi rapi. Elsa terlihat tertegun mendengar nya. wanita itu tidak menyangka bahwa Zayyan bisa memanipulasi mereka sampai sejauh ini.
"Sekarang dia di mana?"
tanya Elsa terhadap suaminya. Bisa saja suaminya tau ke mana Zayyan melarikan diri nya.
"kemana lagi jika bukan ke rumah jalang itu"
"jalang yang mana?"
ucap Elsa heran. Karena tidak memahami maksud ucapan suami nya itu.
"Aku juga tidak tau nama nya, tapi Zayyan selalu datang kesana setiap dia pulang sekolah"
Liam memang memantau setiap Aktivitas Zayyan di sekolah maupun di luar sekolah. ketegasan nya dalam mendidik Zayyan membawa nya sampai melukai cowok itu. Liam sangat mengenal tempat apa yang selalu di datangi cowok itu. Dan yang paling sering adalah Ke rumah gadis itu. Membuat Liam merasa kesal kepada anak nya itu.
"Yaudah kalo gitu, besok kita jemput dia dan bawa pulang kerumah"
ucap Elsa dan mendapati anggukan kepala dari Liam.
***
Sinar matahari telah memasuki celah celah kamar Natasya, Gadis itu melenguh dalam tidur nya. Namun pergerakan gadis itu tertahan, seperti ada sesuatu yang berat di perut nya. Setelah mengerjap beberapa kali barulah gadis itu melihat siapa yang berada di samping nya.
Zayyan cowok itu tertidur di sebelah nya. Tangan cowok itu melingkar indah di pinggang Natasya. Tangan Natasya bergerak hendak membangunkan cowok itu, Namun melihat betapa lelap nya cowok itu tertidur membuat Natasya tak tega. Apalagi raut wajah Zayyan yang nampak lelah.
Natasya memandangi wajah Damai Zayyan yang terlelap itu. Membiarkan cowok itu memeluk nya, Beruntung juga karena hari ini hari minggu jadi tidak masalah jika mereka ter tidur untuk waktu yang lama.
Tangan gadis itu terangkat mengusap pelan kepala Zayyan, agar membuat cowok itu lebih merasa nyaman. Lalu secara tidak sengaja gadis itu melihat luka di sudut bibir cowok itu yang meninggal kan memar. Lantas tangan Natasya turun ke wajah cowok itu yang terluka, dan memberikan usapan lembut di sana. Perasaan nya sedikit khawatir melihat keadaan cowok itu yang selalu saja terdapat luka luka di setiap wajah nya. Dan hal itu membuat Natasya sangat terganggu dengan itu.
"lo kenapa sih, selalu aja terluka kayak gini, padahal gada masalah apa apa"
guman gadis itu pelan. Perasaan nya tak enak kepada Zayyan, mungking cowok itu menyembunyikan sesuatu dari nya.
"lo selalu aja berbohong sama gue, stop bikin gue merasa khawatir sama lo Zayyan"
Natasya menghembuskan nafas berat nya, kalaupun benar Zayyan menyembunyikan sesuatu dari nya, Pasti cowok itu tidak akan mengatakan nya kepada nya. Mungkin karena takut jika dirinya ikut terlibat atau malah menjadi beban bagi cowok itu.
Zayyan yang merasakan pergerakan lembut di area wajah nya pun membukakan mata nya. Langsung saja penglihatan nya di sungguhi oleh Natasya yang menatap lekat ke arah nya. Kedua nya pun kini saling bersitatap untuk waktu yang lumanyan lama. Menatap untuk bisa Saling membaca pikiran masing-masing.
Untuk beberapa menit tidak ada pergerakan apapun dari kedua nya, Zayyan dan Natasya masih dalam keadaan saling berdekatan seperti sedia kala. Namun gadis itu lebih dulu berdehem pelan untuk menghilangkan kecanggungan yang tiba-tiba merayapi mereka.
"aa..gu..gue nge ganggu lo yaa.."
ucap Natasya terbata, cukup gugup berdekatan seperti ini bersama Zayyan. Bahkan wajah gadis itu sudah kesemutan sejak tadi, cowok itu menatap kearah nya dalam jarak yang hanya tersisa beberapa centi. Membuat wajah Natasya seperti kepiting rebus.
Zayyan menyentuh tangan Natasya yang masih bertengger pada wajah nya.
"Kalo gitu usapin lagi sampai gue tertidur"
Ucap Zayyan kembali mengerat kan pelukan nya dengan gadis itu. Cowok itu menenggelam kan wajah nya pada ceruk jenjang milik Natasya. Cukup nyaman rasa nya berada di posisi seperti ini.
"Zayyan bangun..ka..kalau bunda liat gimana?"
cicit gadis itu pelan, membuat Zayyan terkekeh mendengar nya.
"Gue udah izin sama bunda"
Jawab cowok itu mantap, lalu kembali menatap wajah teduh milik gadis itu yang beberapa hari ini begitu menarik bagi nya.
"Bunda tau gue tidur sama lo"
suara cowok itu memberat membuat aliran darah Natasya mendesir. Zayyan tidak pernah berbicara casual seperti ini sebelum nya. Jadi wajar saja jika gadis itu merasa sedikit merinding.
Tangan Zayyan terangkat mengelus wajah cantik itu, bibir nya yang mungil dan kulit se putih susu itu sudah sangat menggoda nya sejak tadi. Ingin sekali cowok itu mencium dan melumat penuh cinta bibir sexi itu.
Zayyan mendekatkan wajah nya kearah Natasya, membuat Gadis itu spontan menutup kedua mata nya. Membiarkan cowok itu berbuat sesuka nya. Namun pada saat bibir kedua nya hampir menyatu, Terdengar suara ketukan pintu dari luar. Membuat kedua nya kaget, refleks langsung berjauhan satu sama lain.
"Zayyan...tasya bangun,buka pintu nya"
Terdengar suara Risma memanggil kedua nya. Namun ke duanya masih dalam keadaan canggung yang sangat kentara. Pipi Natasya bahkan sangat memerah akibat ulah Zayyan. sedangkan cowok itu menggigit bibir nya pelan, menyalurkan hasrat yang tadi sempat tertunda karena panggilan Risma, Yang menghentika aksi nya untuk berciuman dengan Natasya.
Natasya merasa sangat malu luar biasa, gadis itu bahkan tidak sanggup lagi untuk mengeluarkan sepatah katapun. Namun berbeda dengan Zayyan yang nampak biasa saja, cowok itu cukup frustasi karena tidak sempat melumat bibir ranum itu.
"Zayyan bangun...papa sama mama kamu ada di luar nyariin kamu"
DEG....
***
SEE YOU....