NovelToon NovelToon
Luka

Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Identitas Tersembunyi / Kebangkitan pecundang
Popularitas:948
Nilai: 5
Nama Author: liliaa

seorang gadis yang menderita setelah ibunya tiada, sejak usia 5 tahun tepat di hari pernikahan ayahnya awal mula penderitaan gadis itu dan sekarang gadis itu baru masuk SMA baru masuk gadis itu durung habis habisan sama teman barunya hanya karena kakak dan adek tirinya yang sangat suka melukainya

"duh, kesian deh nasib lo"

"pasti sakit yaa, hahaha kesian gak disayang ayah makanya yang nurut sama gue"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon liliaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 21

Di perusahaan Rayendra langsung memanggil Lucas untuk keruangan nya.

"ada apa yen lo manggil gue"ucap Lucas yang baru saja masuk kedalam ruang Rayendra.

"lo pecat semua orang yang terlibat_"

"dengan Mona iyaa kan"ucap Lucas yang sudah menebak dan di balas deheman Rayendra saja.

"kenapa yen"tanya Lucas.

"Mona ke guguran"jawab pelan Rayendra setelah itu Lucas langsung pergi untuk melaksanakan apa yang di ucapkan Rayendra.

Sementara di tempat Mona, Mona belum henti hentinya menangis dan mamahnya selalu ada di samping Mona untuk menenangkannya.

Saat ini mamahnya Mona meminta Mona untuk makan karena sedari tadi Mona belum makan membuat orang tua Mona khawatir dengan kesehatan Mona saat ini.

"sayang makan yaa sedikit saja"ucap mamahnya Mona.

"Mona gak mau makan, Mona gak nafsu makan"ucap Mona dengan mata sembamnya setelah menangis begitu lama.

sorenya Rayendra baru saja tiba di rumah kedua orang tuanya Mona dan masuk kedalam rumah.

Rayendra bertemu mamah dan papah Mona di rumah tamu dan menyapa mereka.

"bagaimana kondisi mona bu"tanya Rayendra.

"sedari tadi Mona gak mau makan sekarang dia sedang tidur di kamar kamu bisa cek sendiri kondisinya"ucap mamah Mona.

Rayendra berjalan ke kamar Mona dan melihat istrinya itu yang sedang tertidur Rayendra duduk di samping kasur.

saat Rayendra duduk Mona terbangun dari tidurnya dan langsung duduk menatap Rayendra kembali mengeluarkan air matanya.

"sudah jangan nangis lagi aku gak suka gini aku dengar dari mamah kamu, kanu belum makan hmm"ucap Rayendra memeluk Mona.

"aku gak mau makan"ucap Mona pelan namun masih di dengar Rayendra.

"kalau kamu gak makan nanti sakit makan ya sedikit saja"ucap Rayendra namun Mona menggelengkan kepalanya.

"kamu mau makan apa biar aku beliin, atau mau jalan jalan"ucap Rayendra lagi terus mencoba.

"aku gak mau apa apa"ucap Mona.

"Mona, kejadian ini bukan salah kamu berhenti salahin diri sendiri untuk urusan anak bisa di bikin lagi jangan sedih lagi"ucap Rayendra membuat Mona menatap Rayendra sebelum mencubitnya.

"kamu pikir kue apa yang bisa di bikin sesuka hati"ucap Mona.

"emang aku salah"ucap Rayendra membuat Mona tampah kesal mendengarnya.

"iya iya kalau aku salah maaf kita makan yaa aku udah laper nih kalau kamu gak makan aku juga gak mau makan"ucap Rayendra dan Mona mengangguk.

Rayendra dan Mona ke dapur untuk makan mamah dan papah Mona yang melihat itu tersenyum karena Rayendra berhasil membujuk Mona untuk makan.

"Rayen"panggil Mona.

"apa"jawab Rayendra.

"kamu gak sedih gitu dengar ak_"

"jangan bahas itu lagi, aku gak suka walaupun kamu ke guguran itu artinya kita belum di percaya untuk menjadi orang tua"ucap Rayendra dengan lembut.

"aku bingung sama kamu, dulu kamu kasar banget tapi sekarang lembut banget sebenarnya kamu ini"ucap Mona menggantungkan ucapannya.

"kasar dari mana"ucap Rayendra yang bingung sendiri karena dari dulu Rayendra selalu sabar.

"waktu pertama gitu"ucap Mona yang ingat saat pertama mereka bertemu.

"ehem, lupakan saja kejadian itu jangan di ingat lagi"ucap Rayendra yang merasa malu sendiri jika mengingatnya.

"mamah papah ngapain di situ"ucap Mona yang menyadari keberadaan kedua orang tuanya yang sedari tadi memperhatikan dari jauh.

"mamah seneng liat kamu mau makan"ucap sang mamah dan di angguki papah.

"oh ya Rayen kamu sudah kenalkan Mona dengan orang tua kamu papah lihat di acara itu tidak ada keluarga kamu"tanya papah Mona yang penasaran membuat Rayendra berhenti makan dan menatap sang papah.

"lupakan saja kamu makan dulu"ucap papah yang merasa tidak enak dengan menantunya itu.

"semua keluarga Rayen sibuk"ucap singkat Rayendra dan melanjutkan makannya.

Beberapa jam berlalu Rayendra dan Mona memutuskan untuk nginap disana mengigat Rayendra yang sangat sibuk kini mereka sedang kumpul di ruang keluarga tentu dengan Rayendra yang asik sendiri dengan laptopnya.

"semua keluarga kamu sibuk ya"ucap Mona membuka obrolan dengan Rayendra.

"hmm"jawab Rayendra singkat.

"kalau gitu kapan aku bisa ketemu"tanya Mona Rayendra menutup laptopnya dan melihat seluruh keluarga Mona yang menatapnya seolah menunggu jawaban Rayendra.

"papah sibuk mengurus masalah ibu tiriku adik perempuan ku sibuk buat menyelamatkan kembarannya yang di sekap di luar negeri lalu adik laki laki selalu keluyuran setiap malam asik sendiri dengan adik tiri ku"jelas Rayendra yang membuat mereka terkejut dengan kata menyelamatkan yang keluar dari kata Rayendra.

"maksud kamu menyelamatkan itu"

"ibu tiriku jahat dia mengambil semua harta keluarga dan menjadikan adikku sebagai tawanan jika keluarga ku gak nurut maka dia mengancam adik ku untuk dibunuh"ucap Rayendra membuat mamah dan papah terdiam mendengar permasalahan apa yang terjadi.

"terus kamu gak bantu cari"tanya papah.

"untuk urusan itu aku gak ikut campur karena aku juga punya tugas sendiri bisa di bilang kita sudah bagi tugas"ucap Rayendra menjelaskan dengan tersenyum yah mamah dan papah terlihat sangat khawatir namun Rayendra sendiri terlihat sangat tenang.

nada dering ponsel Rayendra berbunyi tidak ada nama pemangilan di layar hanya terlihat nomor asing Rayendra mengangkat telpon itu.

"siapa"tanya Rayendra.

"huh huh bang aku Liara sekarang aku ada di bandara Tiara gak bisa di hubungi dan aku gak bawa uang sepersen pun abang bisa pesankan tiket cepat soalnya aku di kejar"ucap Liara belum sempat menjawab sambungan itu terputus.

Rayendra kembali menghubungi Lucas untuk memintanya membeli Tiket untuk Liara setelah itu Rayendra kembali dengan sangat sibuk telpon sana sini.

"Tiara angkat dong"gelisah Rayendra mendapati nomor Tiara yang tidak aktif.

"pah mah Rayen ada urusan mendadak Rayen titip mona dulu"ucap Rayendra pamit pergi untuk mencari Tiara yang tiba tiba gak ada kabar.

beberapa jam berlalu hari semakin larut namun tidak ada tanda tanda Tiara hingga kabar Tiara hilang sampai di telinga Rey, Rey sendiri langsung kembali dengan melakukan penerbangan mendadak mendapati kabar sang kekasih hilang.

Kini Rayendra berada di rumah Felix untuk sekedar berbagi informasi dengan Felix seluruh anak buahnya juga fi perintahkan untuk mencari hingga seluruh TV menayangkan berita tersebut dan itu di lihat keluarga Mona yang kebetulan belum tidur.

Pencarian itu terus berlangsung Liara juga ada disana hingga semua orang di sana berkumpul fi rumah Felix.

"dimana bang Axel"pertanyaan Liara itu keluar begitu saja membuat yang tadi sibuk mencari Tiara baru menyadari kalau Axel tidak ada di sana.

"telpon dia Rayen"ucap Felix belum sempat Rayendra menelpon salah satu bodyguard Axel datang terburu buru.

"tuan Axel hilang gak ada kabar selamat tiga hari ini saya pikir tuan Axel nginap dengan temannya namun saya baru sadar kalau tuan Axel pergi dengan nona Cecilia"ucap bodyguard itu mendengar itu tatapan mereka tertuju kepada Rayendra yang tadi mencoba menghubungi Axel.

"gak aktif"jawaban Rayendra membuat mereka semakin panik.

"sialan"ucap Felix membanting guci yang ada di sampingnya hinga pecah.

terdengar suara seseorang masuk kedalam yang membuat mereka terkejut ya itu adalah Lucas dan Evan yang datang di waktu bersamaan.

"gue nemu lokasi Axel tapi masih belum pasti"ucap Lucas karena waktu dia mencari keberadaan Tiara bukannya mendapat informasi Tiara Lucas mendapatkan informasi Axel yang menurutnya penting.

"Rey ara ada ngirim pesan ke lo"tanya Evan dan di balas gelengan kepala Rey.

Evan mengangguk seolah seperti tau sesuatu "ponsel Tiara gue temukan di kafe milik Rey bisa cek rekaman cctv"ucap Evan Rey sega menelpon seseorang untuk mengirim kan rekaman cctv.

Dari rekaman cctv terlihat Tiara masuk namun setelah selesai makan tidak ada terlihat Tiara lagi.

"hmm, penculiknya cukup pintar dengan menghindari cctv"ucap Evan mengganguk paham setelah melihat itu.

"lo seperti gak panik"ucap Rayendra bertanya karena sangat penasaran.

"kalau kalian mau menemukan Tiara mungkin yang bisa bantu hanya sagara teman dekat Tiara hanya saja sagara sangat susah untuk di temui bahkan gue sendiri gak menemukan keberadaan sagara"ucap Evan membuat mereka mendapatkan pertujuk lain yang mungkin bisa membantu mereka.

di tempat sagara saat ini sagara Sendang menjalani hukuman dari papanya karena membuat masalah sagara di kurung di bawah tanah yang gelap hanya ada stu lilin yang menerangi tempat itu jika lili itu habis terbakar maka ruangan itu akan sangat gelap Sagara sendiri belum tau keadaan luar karena memang tangan dan kakinya yang terikat itu membuat sagara hanya berdiam diri tidak bisa apa apa.

1
Wanita Aries
Awal mula yg bagus ka.. semangat yaaa semoga sukses
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!