Idola! kebanyakan orang pada umumnya, memiliki seseorang yang menjadi idolanya. Tidak soal kamu tua mau pun muda.
Seperti Freya Collie Lambert, gadis berusia dua puluh tiga tahun, diam-diam mengagumi seorang pria dewasa, yang semua orang kenal pria itu sangat kejam dan dingin.
Tidak tahu kapan persisnya, Freya sangat mengagumi sosok pria kejam itu, yang ia ingat, ia tanpa sengaja melihat pria itu membantai sekumpulan pria pembunuh bayaran dengan begitu kerennya.
Austin Chloe, tidak menyangka di usianya yang memasuki hampir empat puluh, yang tepatnya tiga puluh sembilan tahun, di kagumi oleh seorang gadis muda yang sangat jauh di bawah usianya.
Bagaimana sikap Austin Chloe, si pria yang dulunya di anggap semua orang pria sampah, menghadapi gadis muda dan polos yang jatuh cinta padanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 21.
Austin mengedipkan matanya mendengar Freya mengatakan, tanah warisan milik keluarga Cody menjadi miliknya, yang sedikitpun ia tidak pernah membayangkan, akan memenangkan permainan yang Cody buat.
Senyuman Freya semakin mengembang melihat Austin yang tersadar dari rasa kagetnya, karena ia sudah berani mengecup pipi Austin.
"Nona... !!"
Mendadak terdengar suara Cody dari atas panggung aula pesta, membuat Austin yang hendak buka suara, ingin mengatakan sesuatu kepada Freya, kembali menutup mulutnya.
Freya menoleh memandang Cody, yang sepertinya belum bisa mengumumkan Austin sebagai pemenangnya. Tampak dari senyuman Cody yang perlahan tersungging di bibirnya.
"Sepertinya Austin Chloe belum bisa saya umumkan, sebagai pemenang permainan yang saya buat, karena saya lihat.. Nona sepertinya terpaksa mendekati Tuan Chloe, karena hanya tergiur dengan hadiah yang akan saya berikan!!" kata Cody tersenyum menyeringai.
Beberapa detik lalu, ia memutar otaknya untuk merubah cara mendekati Austin Chloe. Ia mencoba membuat lebih rumit lagi, cara untuk mendekati Austin. Karena ia tidak rela kehilangan tanah milik keluarganya.
Padahal apa yang di lakukan Freya baru saja, sudah menunjukkan kalau Freya sudah cukup berani mendekati Austin. Dan, sudah dapat di nyatakan sebagai pemenang.
Freya sontak tidak senang mendengar apa yang di katakan Cody, ia dengan cepat berdiri dari duduknya, sembari memperlihatkan raut wajah tidak senang.
"Tuan! anda tidak konsisten! anda sepertinya sengaja mempersulit Tuan Chloe untuk mendapatkan tanah itu! benar, kan?!!" sahut Freya dengan kencang.
Semua mata para tamu Cody seketika menoleh ke arah Cody, tanpa salah satu dari mereka membuka suara, tatapan mata mereka cukup mendukung apa yang di katakan Freya.
Sementara Austin semakin tidak percaya melihat, apa yang di lakukan gadis mungil itu padanya. Gadis itu dengan berani membelanya, di depan semua tamu di tengah pesta tersebut.
"Nona! saya tidak mempersulit Tuan Chloe! saya hanya ingin melihat ketulusan anda mendekati Tuan Chloe! bukan hanya sekadar tertarik dengan hadiah yang saya berikan!!" Cody tersenyum simpul penuh kemenangan.
Cody merasa ia sangat jeli memutar cara mengalahkan Austin. Ia sangat yakin! kalau Freya sebenarnya, tidak akan dapat melakukan hal lebih jauh lagi, untuk memperlihatkan pada semua orang, kalau ia memang benar tulus pada Austin.
"Anda curang! anda pengecut! anda memang tidak senang Tuan Chloe bisa mengalahkan anda!!" Freya pun meledak dengan nada suara tinggi, seraya jari telunjuknya ia arahkan kepada Cody.
Cody merentangkan kedua tangannya lebar-lebar, sembari menyunggingkan senyum kemenangan.
Cody merasa bangga dengan dirinya, karena ia merasa dirinya tidak bersalah, telah membuat permainan yang ia buat semakin ia persulit.
"Nona.. sekedar mengecup pipi, itu tidak menunjukkan kalau anda tulus mau menjadi pasangan Tuan Chloe!!" kata Cody tersenyum menyeringai.
"Tentu saja saya tulus! anda jangan asal sembarang menebak, kalau saya tidak tulus! saya sudah lama memperhatikan Tuan Chloe! Tuan Chloe pria yang sangat keren! saya mengagumi beliau!!"
Freya semakin meledak dengan nada tinggi, mengungkapkan betapa tulusnya ia pada Austin Chloe. Dan tanpa sadar mengatakan kalau ia sudah lama memperhatikan Austin.
Ups! Freya tiba-tiba sadar dengan apa yang baru saja ia katakan. Ia seketika menutup mulutnya.
Karena terpancing emosi, ia pun mengeluarkan sebuah rahasia, yang seharusnya ia simpan hanya untuk dirinya sendiri.
Austin kembali di buat Freya tertegun di tempatnya. Ia tidak menyangka gadis mungil itu sudah lama memperhatikan dirinya.
"Nona.. anda jangan buat saya tertawa, mendengar penjelasan anda yang tidak masuk akal! bagaimana mungkin anda memperhatikan Tuan Chloe begitu lama! anda jangan melucu, Nona!!" sahut Cody nyaris tertawa mendengar apa yang di katakan Freya.
"Te.. tentu saja saya memperhatikannya sudah cukup lama!!" Freya semakin terpancing membeberkan rahasianya, karena provokasi Cody meremehkan niatnya mendekati Austin.
"Nona.. anda hanya seorang Pelayan toko makanan pembuka, bagaimana mungkin anda bisa memperhatikan Tuan Chloe!!"
"Tentu saja bisa! Tuan Chloe selalu datang ke toko kami! Tuan Chloe pelanggan toko kami! ia menikmati makanan pembuka setelah lewat jam makan siang!!" ujar Freya dengan bangga mengatakan satu hal yang Cody tidak duga sama sekali.
Ternyata gadis pelayan toko dessert itu, memang benar telah lama mengenal Austin. Ia pun tidak dapat berkata-kata lagi, setelah gadis itu mengatakan soal ia mengenal Austin.
"Anda bisa tanyakan pada Tuan Chloe sendiri, apakah benar apa yang saya katakan, kalau beliau pelanggan toko dessert kami!!" sahut Freya lagi dengan nada suara yang tinggi, agar semua tamu mendengar apa yang ia katakan.
"Itu.. ti.. tidak mungkin! Tuan Chloe.. apakah yang di katakan Nona ini benar?!" tanya Cody memastikan penjelasan Freya.
"Benar!" jawab Austin tanpa perlu lama berpikir, karena terkaget-kaget mendengar apa yang di katakan Freya.
Senyuman senang Freya pun merekah, dengan raut wajah yang begitu bahagia. Ia akhirnya dapat memenangkan tanah, yang di janjikan Cody sebagai hadiah untuk Austin.
Bersambung.......
Akhirnya Austin ketemu Erick🤗
lanjut