Cerita ini menguak kisah tentang seseorang yang mempunyai masa lalu kelam di dalam hidupnya, sebut saja namanya Namira seorang gadis yang memiliki hubungan spesial bersama pria beristri, sebut saja nama pria itu Samudera, seorang pria yang mempunyai masalah berat dengan istrinya hingga membuatnya bermain api dengan seorang gadis yang bekerja sebagai waiters di salah satu restaurant.
“Mas, aku hamil,” ucap Namira, sedang pria itu hanya terdiam, dia tidak tahu harus bahagia atau berduka mendengar kabar ini.
“Mas, kenapa diam,” ucap Namira sekali lagi.
“Iya Mir, aku turut senang dengan kehamilanmu jaga baik-baik ya anak kita,” sahut Sam, yang aslinya di dalam pikirannya dihantui rasa bersalah yang teramat dalam terhadap istrinya.
Saksikan kelanjutan kisahnya hanya di Manga Toon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Alex pun langsung melajukan mobilnya, tanpa di sadari tatapan elang itu sesekali melirik ke arah Namira yang sedari tadi fokus ke depan, bahkan tatapan Alex kali ini ketangkap basah oleh mata Namira.
"Fokus saja ke jalanan jangan lihat-lihat ke kiri," sindir Namira kepada Alex.
"Kau berani menyindirku," sahut Alex.
"Aku tidak menyindir, tapi sedang membicarakan sebuah fakta, makanya jangan terlalu membenci seseorang, karena benci dan cinta bedanya tipis," terang Namira yang membuat Alex gelagapan sendiri.
"Mana ada, aku mencintai mu, jangan mimpi kamu," sanggah Alex dengan tatapan tajamnya.
Tidak terasa mobil pun sudah sampai di bandara Juanda Surabaya, segera Alex menurunkan keluarga Namira bahkan pria kejam itu ikut mengantarnya sampai ke dalam.
"Ayah, setelah ini kita berpisah, pasti aku akan selalu merindukanmu," ungkap Nasa yang dari tadi tidak lepas dari gendongan Alex.
"Sayang, jangan khawatir, dua hari lagi ayah datang ke Jakarta karena ada beberapa kerjaan di sana," sahut Alex yang membuat kedua anak Namira senang.
"Wah beneran ayah?" tanya Sean penuh antusias.
"Iya Sayang, benaran, makanya baik-baik ya kamu di sana, jangan lupa jaga adik dan Mama," pesan Alex kepada Sean.
Saat ini mereka sudah naik ke dalam pesawat, Alex pun melepas dengan perasaan haru, tidak tahu kenapa kali ini dia seperti tidak mau di tinggal lama-lama oleh anak Namira, padahal mereka baru mengenal beberapa Minggu saja dengan dua anak kecil itu.
'Ah Sayang, kenapa hati ini begitu sedih melepas kepergian kalian,' gumam Alex di dalam hatinya.
Pesawat sudah mulai meninggalkan bandara Juanda dengan waktu 1 jam 34 menit dan landing di bandara Soekarno Hatta, perasaan Namira begitu berbanding terbalik dengan kedua anaknya yang saat ini terlihat begitu senang dan bahagia, ketika menginjakkan kaki ke kota Jakarta.
"Mama, aku sudah tidak sabar ingin mengunjungi makam Ibu," ungkap Sean yang terlihat begitu bahagia.
"Sama, Kak, aku juga tidak sabar ingin mengunjungi makam Ibunya kakak," sahut Nasa, penuh dengan antusias.
"Sabar dulu ya, kita naik taksi dulu," ucap Namira.
Tidak lama kemudian taksi online yang di pesan Namira akhirnya datang juga, dan membawanya ke penginapan yang sudah di pesan oleh Namira, di dalam taksi terlihat jelas goretan kesedihan yang terpancar dari raut perempuan cantik itu.
'Ya Allah lima tahun meninggalkan kota ini akhirnya aku bisa menginjakkan kembali ke kota dimana aku di lahirkan dan di besarkan, Ibu, Bapak dan Kak Loly hari ini aku sudah datang dan berniat untuk mengunjungi mu, lihatlah anakmu Sean sekarang sudah besar tumbuh menjadi pribadi yang baik seperti mu,' ungkapan hati Namira.
Tidak terasa taksi yang di tumpanginya sudah berhenti di penginapan yang sudah dia sewa sebelumnya, segera Namira turun dan mengajak anak-anak untuk masuk ke dalam guna untuk mengistirahatkan tubuhnya sejenak.
"Sayang, kita istirahat dulu ya di penginapan ini," ajak Namira yang di angguki oleh kedua anaknya.
Saat ini keduanya sudah ada di dalam penginapan, tanpa di ketahui oleh Sean ternyata diam-diam Namira sudah mengabari seseorang yang juga sangat berarti bagi Sean siapa lagi orangnya kalau bukan Ina, ya Ina merupakan tetangga kost yang dulu selalu menjaga Sean di saat Loly sedang bekerja.
Dan di saat anak-anak merehatkan sejenak badannya tiba-tiba saja pintu di ketuk.
"Tok ... Tok ... Tok ...," pintu pun di ketuk, Namira sudah menebak pasti yang datang kali ini adalah Ina.
"Krieeet." pintu di buka dan benar dugaan Namira yang datang ternyata Ina.
"Kak, Mira!" seru Ina sambil berpelukan melepas semua kerinduan selama lima tahun ini.
"Ina ... Apa benar ini kamu, sekarang kau banyak perubahan Na," ucap Namira kagum dengan penampilan Ina yang rapih seperti perempuan karir.
"Ah, Kak Mira ini ada-ada saja jadi malu aku," sahut Ina sambil tersipu.
"Oh ya, ngomong-ngomong dimana Sean, aku sangat kangen dengan bocah itu," tanya Ina sambil menahan rasa harunya ketika dia menanyakan Sean.
"Dia ada di dalam, ayo masuk, kasih kejutan untuknya," ajak Namira sambil merencanakan sesuatu untuk Sean.
"Eh, bentar dulu, kau jangan ikut masuk tunggu saja di depan biar aku saja yang menyuruh anaknya untuk menemui mu," cegah Namira yang berubah pikiran.
Ina hanya nurut saja dengan apa yang di katakan Namira lalu perempuan itu mulai masuk ke dalam dan berbicara dengan Sean.
"Mama, siapa yang mengetuk pintu tadi?" tanya anak itu penasaran.
"Kurang tahu Mama, orangnya gak jelas gitu Nak, suka ngomel-ngomel coba kau temui saja barang kali diam," titah Namira yang mencoba untuk kelabuhi Sean.
"Masak sih Ma, orang tidak ada suaranya orang ngomel kok," sahut Sean yang memang sudah untuk di kelabuhi.
Meskipun begitu anak itu tetap saja nurut dengan perkataan Namira dan mulai melangkahkan kakinya ke arah depan, ketika sampai di depan pintu, Sean begitu terkejut ternyata yang datang adalah Ina, orang yang selalu menjaganya di saat ibunya pergi bekerja.
"Mbak Ina ...!" pekik Sean sambil memeluk tubuh perempuan dewasa itu.
"Sean, Mbak Ina kangen sama kamu Nak, lihatlah kau sekarang sudah besar tinggi mu saja, hampir sama dengan mbak Ina," ucap Ina sambil menangis terharu karena di pertemukan lagi dengan Sean.
Suasana haru saat ini tengah di rasakan oleh keduanya, tidak tahu kenapa melihat Sean seperti melihat mendiang Loly, karena watak dan karakter Loly benar-benar turun pada Sean.
"Sayang, Ibumu pasti bangga melihatmu tumbuh besar seperti ini, maafkan Mbak Ina ya, masih belum sempat menengok mu di Surabaya, di sana kau betah Nak?" tanya Ina sambil berlinang air mata.
"Alhamdulillah Sean betah mbak, ayo masuk, pasti Mbak Ina juga pingin ketemu dengan adik Sean," ajak Sean.
Sejenak Ina baru ingat dengan adik yang di sebut oleh Sean tadi. "Astaga! Mbak Ina hampir saja lupa, apa adik yang kau sebut tadi merupakan anak Kak Namira?" tanya Ina hati-hati.
"Iya, dia anak Mama," sahut Sean.
Ina pun mulai masuk, dan mulai bertemu dengan Nasa, perempuan itu begitu terkejut ketika melihat wajah Nasa yang memang sangat mirip dengan Bos pemilik perusahaan tempatnya bekerja.
'Ya Allah wajahnya benar-benar mirip dengan bapak Samudra,' ucap Ina di dalam hatinya.
"Halo anak cantik siapa namamu," sapa Ina.
"Namaku, Nasa Tante?" sahut Nasa dengan ramah.
"Nama yang indah," ucap Ina sambil mencium pipi Nasa
Setelah berbincang-bincang dengan kedua bocil tadi Ina pun langsung membicarakan sesuatu pada Namira mengenai barang-barang Loly yang masih dia selamatkan karena waktu itu tempat kost Loly ada penghuni baru, maka dari itu Ibu kost menyuruh Ina untuk mengambil barang-barang yang sekiranya penting.
"Kak, Mira, ada sesuatu yang akan ku sampaikan pada Kakak," ucap Ina.
"Apa itu?" tanya Namira.
"Ini, ada barang kak Loly yang menurutku sangat penting, sebuah kotak, dan setelah aku lihat isinya diare dan kayaknya ada beberapa foto, tapi aku tidak berani untuk membuka, karena di sampul buku tersebut, ada tulisannya," kata Ina.
"Tulisan apa Na?" tanya Namira menelisik.
"Buku ini untuk anakku Sean di saat sudah dewasa nanti," ucap Ina memberi tahu.
"Oh begitu ya, ya sudah serahkan saja padaku biar aku simpan sampai nanti Sean dewasa baru aku berikan," ucap Namira.
"Iya Mbak, tapi barangnya masih di dalam mobil," sahut Ina.
"Cie ... Sekarang sudah punya mobil ngomong-ngomong kamu kerja di mana?" tanya Namira.
"Di perusahaan Atmadja group," sahut Ina.
Deg!
Tidak tahu kenapa dada Namira terasa sesak mendengar nama Atmadja Group.
smoga nasa baik2 saja & mampu lepas dr jason.
lanjut kak ❤️❤️❤️
ngesak bgt thor...