George Abraham yang merupakan seorang Casanova kelas kakap harus menerima perjodohan dengan gadis belia demi meredam amarah sang ayah karena ulahnya yang sudah melampaui batas.
" Jika kau berani menyakiti istrimu apapun alasannya maka kau bukan berhenti menjadi pewaris tapi berhenti menjadi anakku " ucap Ayah George dengan berapi-api menunjuk Fay yang duduk disofa apartemen George setelah pernikahan rahasia mereka .
" Ayah bagaimana mungkin aku bisa menghadapi nya " frustasi George menatap gadis belia yang duduk disofa mengerjakan tugas sekolah sambil sesekali tersenyum licik menatap George yang masih di nasehati Ayah nya .
Entah apa yang dipikiran gadis belia itu tentang pria matang seperti George?
next .
yuk Baca kelanjutannya ↩️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mul_yaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 22 Pembohong
" Fay cukup pakai baju lain " ucap Geo dengan tegas tak kuat lagi melihat Fay yang pakai baju seperti itu.
" Nggak, mau pakai ini " ucap Fay masuk kedalam selimut dan berbaring.
" Fay " suara berat Geo menatap Fay yang sudah berbaring miring namun justru membuat Geo semakin panas dingin melihat dada Fay yang hanya tertutup kain tipis .
" Udah ya Pi aku mau tidur " ucap Fay menatap Geo yang entah kenapa wajah nya terlihat kacau .
" Papi kok nggak tidur ?" tanya Fay dengan heran .
" Disini masih siang " ucap Geo berdiri melepas jas serta beberapa kancing bajunya lalu kembali duduk menatap ponselnya.
" Fay " Geo bernafas kasar melihat Fay yang berbaring telentang setelah menyandarkan ponselnya di bantal .
" Apa sih Pi manggil terus Aku mau tidur kalau nggak tutup aja telfonnya" ucap Fay dengan santai menjadikan tangannya bantal dan menatap langit-langit kamar membiarkan kamera mengekspos tubuhnya.
" Fay tutup tubuh kamu dengan selimut " ucap Geo yang merasa bergejolak menatap Fay seperti itu.
" Panas Pih " ucap Fay mengibas rambutnya sampai lehernya kelihatan belum lagi baju yang dipakainya sama sekali bagian atasnya.
" Fay " suara Geo sudah bergetar menatap tubuh Fay yang terlihat separuh karena dia menyingkap selimut .
" Kamu sedang menggodaku ?" tanya Geo karena biasanya Fay tidak pernah seperti ini .
" ihhhh, ngapain aku goda Papi tubuh aku kan kecil dan Papi nggak suka juga jadi untuk apa aku tutupi " ucap Fay mengangkat alisnya.
" Atau jangan-jangan Papi yang tergoda lagi ?" goda Fay mendekatkan wajahnya sampai memenuhi layar ponsel .
" Hummm, kalaupun tergoda nggak mau aku " tegas Fay setelah beberapa saat .
" Sakit hati aku Papi bilang begitu " ucap Fay lalu berdiri diatas ranjang dan menyalakan musik .
" Fay kau benar-benar ingin aku hamilin?" tanya Geo melihat Fay yang bergoyang di atas ranjang seolah terus meruntuhkan iman Geo yang setipis tisu di belah empat .
" Apa Pi , aku nggak dengar " teriak Fay terus berjoget mengikuti musik .
" Udah ya Pi aku mau tidur " ucap Fay dengan jahat tidak hanya menutup telfon tapi mematikan ponselnya.
" Mampus buaya darat " ucap Fay tersenyum puas .
Sebenarnya Fay melakukan hal ini karena sejujurnya hatinya sakit saat tau ternyata Geo pernah melakukan hubungan dengan wanita setelah mereka menikah bukan hanya di masa lalu sebelum mereka menikah.
Walaupun Fay terlihat kuat di hadapan mertuanya tapi Fay tidak bisa memungkiri hatinya sakit sebagai seorang istri dan merasa harus memberikan Geo pelajaran.
" Aku memang polos tapi sepertinya dia lupa siapa aku ?" ucap Fay tersenyum licik sambil mengepal tangan nya.
...........
jam 5 pagi terbangun dan menyalakan ponselnya yang tadi malam dia matikan sebelum tidur .
" Astaga " melek Fay menatap lebih dari 70 pesan yang Geo kirimkan padanya.
" Wihhh" melek Fay mengucek ulang matanya yang barangkali masih buram karena baru bangun melihat beberapa foto yang Geo kirimkan.
" Ish , apalah Papi mengirim foto seperti itu padaku yang masih Bocil ini . Tuhan benar-benar hot " rintih Fay duduk dan malah duduk untuk menikmati satu persatu pap Geo yang tengah mandi .
" Kenapa cuma sekali liat " rengek Fay meronta-ronta diatas ranjang merasa belum puas melihat namun fotonya sudah hilang .
Fay menelfon langsung menelfon Geo yang sudah menelfon nya puluhan kali sejak semalam .
" Hallo suamiku" sapa Fay tanpa dosa menatap wajah bantal Geo yang sangat lucu .
" Apa?" suara berat Geo terlihat malas dan marah pada Fay .
" Papi sedang tidur ?" tanya Fay yang melihat Geo berbaring telungkup diatas bantal serta tertutup selimut .
" Nggak bisa tidur " jawab Geo menatap Fay dengan mata menyipit .
Fay tersenyum lebar dengan pikiran liarnya dan akhirnya terkekeh .
" tunggu aku pulang , awas " ucap Geo yang benar-benar merasa tak sabar karena Fay mengujinya saat sedang jauh seperti ini .
" Lah salah aku apa ? Kan Papi yang mau liat baju aku " jawab Fay dengan polos .
" terus kenapa semalam mematikan telfon?" tanya Geo yang membuat Fay jadi tidak tau jawab .
" A, aku mengantuk Pi" alasan tepat Fay .
" Sekarang temani aku kekamar mandi " ucap Geo berjalan sambil terus menatap wajah Fay.
" Ngapain Papi kan udah mandi ?" tanya Fay .
" diam ikuti aku " ucap Geo menutup pintu kamar mandi dan melarang keras Fay menutup telfon .
...........
3 hari kemudian .
Semenjak Geo tidak ada di apartemen Fay merasa kesepian jadi sering main keluar untuk sekedar menghilangkan rasa jenuh ternyata hidup terlalu bebas tanpa aturan dari seseorang membuat jenuh karena tak punya tantangan .
" Dia jahat tapi aku merindukan nya " ucap Fay duduk di kursi taman menatap jalan raya sambil membayangkan wajah Geo.
sejujurnya hati Fay memang sakit sekali saat tau Geo masih pernah berhubungan dengan wanita padahal sudah menikah dengan Fay namun diluar semua kebencian itu Fay tidak bisa memungkiri kalau dia merindukan sosok Geo.
" Fay kamu harus realistis tidak boleh bodoh dan terbawa perasaan, Papi Geo itu jahat jadi kamu harus terus membalasnya" ucap Fay mewanti-wanti dirinya sendiri .
" Ayo belajar untuk ujian dan mulai mengabaikan Papi Geo yang sudah mulai cinta " senyum kecut Fay yang bisa merasakan kalau sekarang Geo berada dalam kendalinya.
Gadis labil seperti Fay tidak akan punya pendirian dan keputusan nya akan selalu berubah sesuai nalurinya termasuk hari ini dia mengatakan realistis namun besok entah dia akan menuruti logika atau hatinya .
..........
Dihari Geo pulang Fay diam-diam pergi kebandara menggunakan mobil lain untuk menjemput Geo walaupun sebelumnya dia bilang sibuk dan tidak bisa menjemput Geo .
" Papi jahat tapi Aku rindu " ucap Fay memukul setir mobilnya menyesali dirinya yang tidak bisa konsisten dan akhirnya malah pergi diam-diam seolah memberikan kejutan untuk Geo nanti .
" Sudahlah lain kali saja aku balas Papi sekarang aku sangat merindukan nya " ucap Fay memberhentikan mobilnya di lobby namun dari kejauhan dia melihat Geo.
" Wahhh Papi aku ganteng banget " ucap Fay yang langsung tancap gas menghampiri Geo di ujung lobby yang cukup sepi .
Geo sangat tampan dengan style ala Oppa Korea yang membuat cegil seperti Fay klepek-klepek.
" Claudia " Fay meminggirkan mobilnya saat seorang wanita menghampiri Geo .
" Kalian " geram Fay menancap full gas mobilnya untuk menabrak mereka berdua yang tengah saling tatap.
" Claudia " reflek Geo sangat cepat sehingga dia sempat meraih pinggang Claudia tepat waktu jika tidak mungkin sudah tertabrak oleh mobil yang sepertinya sengaja .
Geo dan Claudia terjatuh saling tindih di atas lantai " jangan lepaskan " perintah Geo dengan emosi pada bodyguard nya melihat mobil itu yang sudah merem mendadak .
Fay keluar dari mobil itu sambil membawa sebotol air lalu menyiram Geo dan Claudia yang masih bertindihan .
" Fay dengarkan Papi " Geo berdiri dan meraih tangan Fay yang akan pergi lagi setelah menyiram mereka .
" Pembohong" teriak Fay, sungguh sakit sekali hatinya .