Kemala Agnesia harus merelakan cita-cita dan masa muda nya karena sudah terlanjur mengandung benih dari seorang pebisnis keturunan Darwis yang bernama Davin Alvarendra Darwis.tak ada yang tak kenal dengan pemilik perusahaan raksasa itu.masa kelam orang tua nya kembali terjadi kepada putra sulung dari Alvarendra Darwis.akan kah hidup Mala sama beruntung nya dengan ibu sambung dari Davin.atau kah harus menyerah dengan sekelumit masalah yang terbentang luas di depan mata nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cemburu
Davin yang melihat ada pesan masuk dari Papa nya langsung membuka pesan berupa video itu.
" Jika memang Kamu sudah tidak menginginkan istri mu lagi,lepaskan dia secepatnya.di luar sana sudah ada orang yang bersedia mengganti posisi mu. entah itu sebagai suami ataupun ayah untuk anak mu yang masih berada di dalam kandungan Mala."
Mata Davin membulat setelah melihat isi video kiriman dari Papa nya,di tambah lagi kata-kata yang Papa nya berikan cukup menyentil naluri nya.Davin menghela nafas panjang dengan raut wajah tampak gelisah.bukan seperti ini yang dia inginkan.darah nya mendidih melihat Mala sedang tertawa lepas bersama pria lain.sesuatu yang sangat langka dan tak pernah Mala tunjukkan saat tengah bersama nya.di sana Mala juga terlihat sangat bahagia sekali.
" Ada apa Pak? Kenapa anda terlihat gelisah?" tanya asisten Davin penasaran.
" Aku harus pergi Ndra,Kamu lanjut kan saja meeting nya ,nanti jangan lupa sampaikan hasil nya kepada ku."jawab Davin dengan cepat.
Asisten pribadi Davin jelas kaget mendengar jawaban dari Bos nya, meeting ini sangat penting, keberadaan Davin sangat di perlukan.mana sanggup dia mengganti kan Davin yang begitu perfect dalam masalah pekerjaan.
" Apa ada masalah penting yang membuat Pak Davin harus pergi sekarang juga?" tanya nya lagi untuk sekedar memastikan.karena dia tahu kalau Davin sangat lah bertanggung jawab.selaman ini belum pernah meninggalkan meeting secara mendadak demi apapun itu.
" Istri ku lagi keluar bersama dengan seorang pria,Aku harus menyusul nya." jawab Davin lagi dan sudah bersiap-siap hendak meninggalkan ruangan meeting.
Gara-gara sibuk memikirkan Mala, membuat Davin tanpa sadar telah membocorkan rahasia pribadi nya kepada Indra.rahasia yang tidak dia izin kan orang lain tahu sebelum keluarga nya sendiri yang memaksa untuk membocorkan rahasia ini ke publik.
" Istri? Sejak kapan bos menikah?" gumam Indra dalam benak nya ,setahu Indra belum ada pernikahan yang terjadi di dalam keluarga Darwis.lalu kapan pernikahan itu terjadi? Apa wanita tua itu yang menjadi istri bos nya?" belum selesai Indra memecahkan teka-teki tentang hidup bos nya,Davin sudah keluar meninggalkan peserta meeting yang menatap heran dengan kepergian Davin.
Dengan sangat terpaksa Indra mengambil alih meeting penting ini, seperti ini lah tugas nya dan harus siap kapan pun ketika di butuhkan.
Davin mencoba menghubungi Istri nya,namun sayang nya nomer Mala sudah tidak aktif lagi.pria yang sedang galau ini berdecak keras sambil memukul setir mobil nya.
" Ponsel nya bahkan tidak bisa di hubungi." gerutu Davin kesal dan dia sendiri bingung kenapa bisa sampai kesal begini.
Davin segera mengemudikan mobil nya ke jalan raya.wajah nya terlihat sangat serius dengan urat-urat yang menonjol keluar.tanpa sengaja dia melihat ada notifikasi penggunaan kartu sakti milik nya,siapa lagi pelaku nya kalau bukan Mala.
Davin segera menepikan mobil nya, menghubungi seseorang yang bisa membantu dia menemukan lokasi keberadaan istri nya,Papa nya hanya menunjukkan video saja tanpa menyertai lokasi yang jelas.
Tanpa menunggu lama,Davin sudah menemukan titik keberadaan istri nya.Davin semakin tak sabar bertemu dengan istri nya.
Setelah hampir dua puluh menit menghabiskan waktu di jalanan, akhirnya Davin sampai juga di tempat tujuan.Davin turun dari mobil dengan memakai kaca mata hitam dan pakaian kantoran.pandangan mata nya tajam memperhatikan sekeliling.mencari Mala yang sejak tadi pagi pergi dari rumah pamit ke rumah orang tua nya ,malah ketahuan berada di pusat perbelanjaan bersama dengan seorang pria pula.
Davin menatap tajam ke arah depan, pikiran nya sudah berkelana jauh,kali ini dia akan bermain rapi tanpa menggunakan urat.akan dia tunjukkan kepada lawan nya seberapa besar kekuasaan yang dia miliki agar lawan nya menjadi takut dan menjauhi istri nya.
Perasaan nya semakin campur aduk kala mata nya tidak sengaja berpapasan dengan mata bening milik Mala.Davin melangkah semakin mendekat.raut wajah Mala berubah menjadi pucat,takut dan memelas.membuat Davin mengkhawatirkan keadaan bayi dalam kandungan Mala.tanpa Davin sadar kalau sekarang dia sedang di landa rasa cemburu berat.
" Mala,ayo pulang."ajak Davin sambil mengulurkan tangan nya.
Davin mengabaikan keberadaan Candra, seolah-olah kehadiran pria itu tidak terlihat oleh mata nya, di depan Candra,Davin akan bermain cantik.sementara itu Mala sama sekali tidak beranjak dari tempat duduk nya,Mala tidak ingin pulang bersama pria ini tapi dia juga tidak ingin jika Davin membuat kekacauan yang berakibat Candra mengetahui semua rahasia yang sudah berusaha dia tutup rapi.Mala tidak ingin kisah pahit kehidupan nya sampai ke telinga Candra.
Mala resah, sakit di hati nya membuat Mala ragu.Mala menatap Davin kesal.
" Ayo pulang Mala." ujar Davin lagi.
" Pulang aja La, sampai bertemu besok ya." kata Candra yang mengerti kalau Mala merasa sungkan kepada nya.
Mala akhirnya pasrah mengikuti langkah kaki Davin.sebelah tangan nya sudah di raih oleh Davin,Mala sudah berusaha untuk menghindar namun tenaga Davin lebih kuat dari yang dia miliki.
" Lihat kedepan Mala,jangan minta Aku berbuat kasar kepada mu."geram Davin yang sudah merasa jengah ketika Mala terus menatap ke arah pria itu.
"Bukan kah selama ini Kamu selalu kasar." sahut Mala membuat Davin emosi,Mala terang-terangan membantah ucapan nya demi pria lain.
" Aku bisa pulang sendiri, Aku ingin menginap di rumah Bunda." sambung Mala begitu berani.
Davin membisu,dia terus membawa Mala ke tempat parkir, begitu sampai di depan mobil.Davin lantas mendorong Mala masuk ke dalam mobil nya.tujuan nya kali ini adalah apartemen.permintaan Mala tadi dia anggap angin lalu.dia juga tak mungkin membawa Mala pulang ke rumah ,Sasa dan Ray pasti akan mengganggu mereka dengan sekelumit pertanyaan.
Selama perjalanan menuju ke apartemen,kedua nya sama-sama memilih diam.Mala sengaja memainkan ujung baju nya untuk mengusir rasa gugup.entah apa lagi yang akan Davin lakukan kepada nya nanti,Mala semakin bingung dengan suami nya ini.kalau memang tidak suka kenapa juga harus menyusul nya ke sini,lalu dari mana Davin bisa tahu mengenai keberadaan nya ini?
" Ini bukan jalan ke rumah Bunda." bentak Mala menatap Davin penuh kebencian.
" Besok kita akan ke rumah Bunda, sekarang Kamu ikut Aku dulu." jawab Davin dengan wajah tenang nya.
" Aku nggak mau ikut sama Kamu,lebih baik turun kan saja Aku di sini." Mala semakin ngeyel , dengan sengaja membuka pintu mobil padahal mereka sedang berada di tengah jalan.beruntung Davin dengan cepat menekan tombol di samping kanan nya.membuat Mala tidak bisa berbuat apa-apa.
Mala menghempaskan tubuhnya dengan kasar ke sandaran kursi.helaan nafas panjang terdengar memenuhi mobil.pasrah adalah jalan terakhir.
" Ada hubungan apa Kamu sama pria tadi?"tanya Davin begitu mereka sudah masuk ke dalam apartemen.
" Jawab." bentak Davin dengan wajah merah menahan amarah sampai membuat Mala tersentak.
" Dia... Hanya teman sekaligus tetangga ku." jawab Mala jujur.
Davin menyeringai tipis.sebagai sesama pria tentu saja Davin mengerti maksud tatapan mata pria itu terhadap istri nya,entah Mala yang berbohong atau memang istri nya ini yang sangat polos.
" Di luar itu semua?" desak Davin membuat Mala bingung dengan maksud pertanyaan pria ini.
Bersambung...
bagus mala harus berani melawan Davin jgn lemah d perlaku kan kasar oleh davin.lw perlu tinggal pergi pulang ke rumah org tua mu aja Davin, biar tau rasa tu davin.dan buat Davin menyesal telah menghina dan menyakiti mu setiap hari.
dan jgn lupa author buat Davin yg ngerasain mual muntah dan pusing kepala setiap hari,biar tau gimana susahnya mala mengandung anaknya,jgn tau marah2 aja dan ngatain Mala jorok dll....mau enaknya aja dia,sakitnya ngk mau .enak betul udh habis nanam benihnya lalu ngk mau repotnya jga.