Datang ke Jakarta sebagai saudara tiri baru yang dikenal sebagai ketua OSIS sekolah.
Ini kisah Venera yang mempunyai saudara kembar bernama Venela.
Venera menikmati kehidupan di sekolah nya sebagai murid pindahan, sekaligus ingin membantu percintaan segitiga dari saudara tirinya di sekolah.
Apakah peran Venera sebagai pemain latar akan berubah menjadi sebuah kebencian atau jadi pemenang dihati Aldi? mengingat saudara kembarnya sekarang sudah menjadi pacar dari saudara tirinya.
Ikuti kisahnya Venera.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
08. Masih Di Rumah Sakit.
Sehabis muter-muter tidak jelas, sekarang Rezaldi bersama Venera sampai di kantin yang ada di dekat parkiran rumah sakit.
Rezaldi memesan gado-gado, sedangkan Venera memesan ketoprak yang super pedas. Sambil menunggu, keadaan mereka saling curi pandang dan diam-diaman.
Mereka kelihatan lelah setelah berlarian tidak jelas karena hal konyol.
Kedua tangan venera bersilang di meja, sedangkan Rezaldi sibuk memainkan ponsel dengan cengengesan kecil.
Venera menoleh ke arah Aldi karena ketawa nya sedikit terdengar di telinga nya "Dih kaya orang gila, ketawa sendiri" Gumam nya.
"Hem, coba kamu lihat ini" Kata Aldi menyerahkan ponsel nya, dan Venera melihat video yang dilihat oleh Aldi.
"HAHAHA"
Tiba-tiba Venera tertawa dengan terbahak-bahak karena yang di tonton, menurut nya itu sangat lucu.
"Nah siapa yang sekarang lebih gila?" Ledek Aldi membalikkan ucapan Venera.
"Ya lu ngapain coba nunjukin video lucu yang begituan? Gimana gue gak ketawa" Kata Venera.
"Ya karena lu sebut gue orang gila, merasa tersinggung nih" Jawab Aldi.
Ting!
Notifikasi pesan whatsapp tiba-tiba berbunyi dari ponsel Rezaldi.
Ting! Ting!
Begitu juga Venera yang dua kali dapat pesan masuk dari orang lain.
Rezaldi menerima pesan dari Della, sedangkan Venera menerima pesan dari pacar nya yang ada di Bandung.
"Kapan ketemu?"
"Kangen"
Venera menghela nafas panjang, lalu membalik layar dan menyimpan ponsel itu diatas meja— Menyiku tangan di meja untuk memegang dagu menatap tukang parkir yang sedang mengatur motor.
Sedangkan Rezaldi masih bertahan dengan cengengesan nya membalas pesan Della.
"Permisi ini pesanan nya" Kata pedagang kaki lima di sekitaran kantin rumah sakit.
Venera mengambil kedua piring itu, sedangkan Rezaldi menghiraukan keberadaan pedagang itu.
"Oy ini makanan nya sudah datang" Kata Venera, Rezaldi mendongak sedikit kepalanya
"Eh iya makasih" Kata Aldi meraih piring itu, namun di jauhkan sedikit oleh Venera.
"Simpan dulu ponsel lu kalau mau makan" Omel Venera.
"Iya-iya" Kata Aldi.
Venera dan Rezaldi makan bersama di kantin itu, sampai Bu Anita menelpon Venera karena saking lamanya dia pergi makan.
"Tuh kan di omelin gara-gara lu sih" Keluh Venera.
"Lah kok saya?" Kata Aldi tak terima.
"Lah iya, kalau kamu enggak sok-sokan nyari kantin di dalam rumah sakit, Waktu kita gak akan lama buat makan malam, malah tadi nyasar lagi di ruang jenazah, kan oon" Omel Venera.
"Oon, oon gue gak oon ya" Protes Rezaldi.
"Yaudah buruan makan! sudah ditunggu mamah disana" Kata Venera.
"Iya, bawel banget sih" Jawab Rezaldi.
"Ya" Sewot Venera.
**
15 menit setelah mereka selesai makan, saat mereka sudah kembali ke ruangan UGD, Ibu dan kakeknya sudah tidak ada lagi diruang itu. Rezaldi mengerut kening sambil menanyakan nya kepada Venera.
"Ra Kemana kakek?" Kata Rezaldi.
"Lah mana saya tau, kan dari tadi saya sama situ, lu emang pada dasar nya oon apa gimana sih!" Kata Venera.
Rezaldi berdecak, mengeluarkan ponsel untuk menelpon Bu Anita.
"Hallo mah dimana?" Kata Rezaldi.
"Ruang Kamboja.... kan tadi mamah sudah kasih tau Venera ruangan rawat inap nya kakek, kok malah nanya lagi?" Jawab Bu Anita.
"Venera gak kasih tau mah" Kata Rezaldi.
Venera menepuk kening "Eh sorry gue lupa, ayo ikut" Kata Venera langsung pergi dari ruangan UGD saat itu juga.
Keadaan mereka kini berbalik dari yang sebelumnya, sekarang Venera lah yang mimpin jalan sambil melihat papan petunjuk arah kamar yang ada di ruas rumah sakit.
"Kamar Kamboja C nomor 03" Kata Venera pada diri sendiri sambil mendongak kepala nya keatas, fokus menatap papan arah.
"Dimana ya anjir, ni rumah sakit mana gede banget" Keluh Venera.
"Kan, lu rasain apa yang gue rasain tadi! Haha ngatain gue sok-sokan padahal dirinya..."
"Ah ketemu!" Tukas Venera "Eh, sekilas tadi lu bilang apa?" Sambungnya dengan menatap tajam kearah Aldi.
Aldi merapatkan bibir dengan kedua alis yang mengangkat keatas, disertai menggeleng kepala kecil.
"Heum, buruan masuk" Kata Venera.
Rezaldi menghela nafas sebentar, kemudian melanjutkan langkah kakinya untuk masuk kedalam ruangan.
"Kalian dari mana sih, cari makan sampe setengah jam sendiri!" Omel Bu Anita.
"Waktu mau cari makan Era disasarin sama makhluk hidup satu ini mah, sorry" Kata Era sambil menunjuk perawakan Aldi.
"Maaf mah, rumah sakitnya besar banget, Aldi belum hafal betul denah lokasi ini" Kata Aldi membela diri.
"Lah kalian cari kantin pakai cara manual?" Kata Mira.
"Iya" Jawab Aldi.
Mira menepuk kening "Di mading dekat pusat informasi rumah sakit ada kode QR, itu kalian barcode aja nanti muncul denah rumah sakit, dari situ kalian bebas mau cari ruangan apa yang ada sekitar rumah sakit" Kata Mira.
"HAH" Rezaldi membeku dengan rahang terbuka.
"Argh, hari sial ternyata tidak ada di kalender, rasanya dengkul ku mau copot" Gumam Venera sambil merebahkan diri di sofa ruangan itu.
"Mah Venera mau istirahat sebentar ya" Sambung nya dia berbicara.
"Jam 9 kita pulang, jangan kebablasan tidurnya" Kata Bu Anita.
"Ya, kalau masih tidur apa salah nya di bangunin mah" Jawab Venera.
"Emang kamu bangun? Setiap dibangunin kan kamu paling susah bangun mirip kebo" Kata Bu Anita.
Venera membelalak menahan malu "Mamah ini lagi ada banyak orang yang denger loh!"
Rezaldi dan Mira kompak menahan tawa, namun tidak dengan Bu Mega yang fokus menyuapi Pak Rais makan.
"Jangan bilang cucu kakek kebo dong Nita" Kata Pak Rais sedikit terhentak.
Anita menoleh ke Pak Rais "Maaf yah"
"Tuh denger apa kata kakek, Huuuu" Ejek Venera ke ibunya.
"Hubungan ibu sama anak kalian romantis banget ya" Kata Bu Mega ke Bu Anita.
"Iya dong, kalau gak romantis mana bisa kita romantis" Nyeleneh Bu Anita.
Venera mengerut kening "Mamah ngomong apa lagi kumur-kumur?"
Ting!
Notifikasi pesan whatsapp dari Aldi menghentikan mereka mengobrol omong kosong.
Disana terlihat Della ingin ke rumah sakit setelah Aldi mengabarkan kalau kakek nya lagi dirumah sakit.
Sebagai teman kecil, Della ingin menjumpai seseorang yang telah baik padanya saat Della masih berada di bangku SD.
Rezaldi menolak, karena alasan sedang ada saudara-saudara nya yang lagi berkunjung.
Dengan kedewasaan Della, dia menerima penolakan nya.
"Setidaknya besok pokok nya kamu harus jauhin Andara" Pesan berikutnya dari Della setelah di tolak untuk datang ke rumah sakit.
"Kapan coba kalian itu akur!" Keluh Rezaldi saat Venera sudah memejamkan mata, Venera mendengar gerutuan nya Aldi, dia langsung membuka kembali kelopak mata nya untuk menatap Aldi.
Itu hanya sebentar saja, setelahnya dia menyampingkan posisi tidur dan Venera benar-benar beristirahat.
membawa 1mawar dan iklan biar tmbh semangat
membawa 1 iklan biar tmbh semangat
mampir yuk ke tempat aku. bebas yg mana aja 🙏🏿😘😁
salam dari
"aku dan teman kamarku"