Hubungan yang dijalin oleh Yuana dan Farhan selama tujuh tahun harus kandas begitu saja
Yuana melihat Farhan yang berselingkuh dengan sahabat karibnya yang bernama Intan
Dan akhirnya Yuana langsung memutuskan untuk pergi
Disaat sedang menata hatinya, ia tidak sengaja bertemu dengan seorang yang tak lain adalah suami dari mendiang kakaknya yang bernama Haris
Apakah Yuana akan menikah dengan Haris atau ia akan kembali lagi dengan Farhan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Mereka berdua telah sampai di lokasi pemotretan dan Yuana langsung bersiap-siap untuk mengganti pakaiannya.
Haris bersama beberapa orang yang lain menunggu Yuana yang masih mengganti pakaiannya.
Beberapa menit kemudian Yuana keluar dan siap untuk melakukan pemotretan.
Haris menelan salivanya saat melihat kecantikan Yuana yang seperti bidadari.
Saat ini mereka mengambil lokasi di sekitar dekat pegunungan dimana ada wisata air terjun yang sangat indah.
Haris tak henti-hentinya memandang wajah Yuana yang sedang berpose di sekitar sana.
Disaat baru setengah pengambilan foto tiba-tiba cuaca yang tadinya cerah langsung berganti dengan angin yang cukup kencang dan hujan yang sangat deras sekali sehingga mereka langsung menghentikan pemotretan sampai cuaca kembali normal.
Angin yang sangat kencang membuat banyak sekali pohon yang tumbang.
Disaat akan berteduh tiba-tiba Yuana melihat pohon yang tumbang akan menimpa Haris yang sedang menghampirinya.
"MAS HARIS!"
Yuana mendorong tubuh Haris dan seketika ia yang jatuh tertimpa pohon.
Haris yang terjatuh langsung membelalakkan matanya saat melihat Yuana yang tertimpa pohon yang berukuran besar
Ia melihat banyak darah yang keluar dari celah pohon itu.
"TOLONG!! TOLONG!!" Teriak Haris meminta tolong kepada semua orang yang ada disana
Salah satu dari mereka menghubungi ambulans agar segera kemari untuk menyelamatkan Yuana yang sedang tertimpa pohon.
Tak lama kemudian ambulans datang bersamaan dengan polisi dan pemadam kebakaran yang segera menyelamatkan Yuana.
Haris memohon kepada mereka untuk segera menyelamatkan Yuana.
Ia melihat bagaimana proses mengangkat pohon yang menimpa tubuh Yuana.
Dengan proses yang cepat mereka menyelamatkan Yuana yang tergeletak di sana.
Haris langsung berlari dan ia melihat Yuana yang sudah pucat sekali.
Dokter lekas memasukkannya Yuana ke dalam ambulans.
Haris juga ikut masuk kedalam sana sambil menggenggam erat tangan Yuana yang begitu dingin.
Dokter memasang selang infus dan selang oksigen ke hidung Yuana.
Yuana membuka matanya dan melihat Haris yang menangis dan meminta maaf atas apa yang telah ia perbuat.
"M-mas Ha-haris, a-aku minta maaf...." Setelah mengucapkan kata itu Yuana kembali tidak sadarkan diri.
Haris melihat tanda EKG yang bergaris lurus dan ia meminta dokter untuk menyelamatkan Yuana.
"Yuana, jangan kamu hukum aku seperti ini. Bangun Yuana!" ucap Haris sambil mencium tangan Yuana.
Dokter menyuntikan sesuatu ke dada Yuana dimana detak jantungnya sempat berhenti.
Dokter meminta sopir ambulans untuk melajukan mobilnya secepat mungkin karena Yuana dalam keadaan kritis.
"Selamatkan dia Dokter, aku mohon" ucap Haris.
Dokter meminta Haris untuk tenang dan tak berselang lama ambulans telah sampai di rumah sakit.
Mereka lekas membawa Yuana keruang operasi yang sedang mengalami kritis.
Sementara itu di tempat lain dimana Nathalie sangat terkejut ketika mendengar berita yang mengatakan kalau Yuana mengalami kecelakaan dan ia bergegas lari menuju keruangan Divan yang sedang bekerja.
"Divan, Istrimu mengalami kecelakaan dan sekarang berada di rumah sakit" ucap Nathalie.
Divan langsung mengambil kunci mobilnya dan bergegas menuju ke rumah sakit dimana istrinya ada disana.
Nathalie juga ikut masuk kedalam mobil yang dikendarai oleh Divan.
Divan melajukan mobilnya sekencang mungkin agar lekas sampai di rumah sakit.
Perjalanan yang lumayan sepi membuat Divan lekas sampai di rumah sakit dan segera ia mencari keberadaan istrinya.
Divan melihat Haris yang berdiri di depan pintu ruang operasi.
Bugh
Bugh
Bugh
Suara pukulan yang dilayangkan oleh Divan ke wajah Haris.
"Sudah puas kamu Kak? Sudah puas!!" Teriak Divan sambil menangis.
Perawat yang ada disana langsung menahan Divan yang akan meninju kembali wajah Haris.
Nathalie baru tahu kalau Haris dan Divan adalah saudara kandung.
"Dari dulu aku selalu mengalah Kak dan sekarang kamu ingin memisahkan aku dengan istriku" ucap Divan yang kemudian menceritakan semuanya kepada Haris.
Haris kembali menangis sesenggukan dan ia telah salah paham kepada Yuana dan Divan.
Ceklek
Suara pintu yang dibuka oleh dokter yang langsung memanggil kerabat dari Yuana.
"Bagaimana keadaan istri saya dok?" tanya Divan dengan wajah cemas.
Dokter menghela nafasnya dan ia sepertinya tidak tega menjawab pertanyaan dari Divan tentang apa yang terjadi pada Yuana.
"Luka yang dialami oleh pasien cukup parah terutama di bagian pinggang dan kemungkinan akan mengalami kelumpuhan" jawab dokter
Dokter juga mengatakan kalau kelumpuhan ini bisa bersifat sementara atau selamanya tergantung kondisi Yuana nanti.
Mendengar jawaban dari dokter, tubuh Divan langsung lemas seketika.
Begitupun juga Haris, ia merasa bersalah kepada Yuana.
Dokter mengatakan akan memindahkan Yuana ke ruang perawatan VVIP yang sudah dipesan oleh Haris.
"Apakah kak Haris sudah puas melihat kondisi istriku seperti itu?" tanya Divan dengan air mata yang mengalir.
Andaikan saja Haris tidak memaksa Yuana untuk bekerja pasti kejadian ini tidak akan terjadi.
Haris meminta maaf kepada Divan dan ia berjanji akan mencarikan dokter yang terbaik untuk kesembuhan Yuana.
"Masuklah kedalam, Yuana sedang menunggumu" ucap Haris yang langsung keluar rumah sakit.
Natalie mengikuti Haris yang sedang berjalan sempoyongan.
"Kenapa kamu menyelamatkanku? Seharusnya kamu tidak usah mendorongku" gumam Haris dengan tatapan kosongnya.
Nathalie menyodorkan air putih kepada Haris agar segera meminumnya. Ia pun langsung duduk disamping Haris yang sedang merasa bersalah kepada Yuana dan Divan.
"Aku akan memulangkan putramu, maafkan aku yang sudah menculik putramu" ucap Haris sambil meminum air putih.
Nathalie menganggukkan kepalanya dan ia tahu kalau Haris sebenarnya orang yang baik. Ia meminta Haris untuk bersabar menghadapi cobaan ini.
Ia meminta Haris untuk kembali masuk menemani Divan.
"Temani Divan, saat ini ia butuh Kakaknya." ucap Nathalie.
Haris menganggukkan kepalanya dan ia kembali masuk ke dalam rumah sakit.
Sesampainya di kamar perawatan, Haris masuk dan meminta Divan untuk duduk didepan.
"Ada apa lagi Kak? Apa Kak Haris ingin melaporkan aku ke polisi?" tanya Divan.
Haris langsung memeluk erat tubuh adiknya dan ia meminta maaf atas apa yang telah diperbuat olehnya.
"Maafkan Kakak, Kakak janji akan memperbaiki semuanya" ucap Haris.
"Iya Kak, Divan mohon jangan ganggu istri Divan lagi" pinta Divan.
Haris menganggukkan kepalanya dan ia mengatakan kalau akan mengganggap Yuana sebagai adik iparnya.
Kemudian Haris meminta adiknya untuk minum kopi dan makan burger yang sudah ia beli tadi di kantin rumah sakit.
Divan langsung duduk dan meminum kopi hangat serta burger yang dibeli oleh kakaknya.
"Kakak sudah menghubungi dokter spesialis agar kemari" ucap Haris.
Divan menganggukkan kepalanya dan ia berharap dokter spesialis bisa menyembuhkan Yuana.
Ia sangat takut kalau istrinya akan down jika tahu tidak bisa jalan.