NovelToon NovelToon
Lorong Tak Berujung (Endless Aisle)

Lorong Tak Berujung (Endless Aisle)

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Putri cobain 347

Lorong tak berujung


Kisah ini menceritakan tentang perjalanan ke lima sahabat yang ingin mencari popularitas di dunia Chanel YouTube.

Keinginan yang tinggi ini, membuat mereka nekad masuk ke dalam lorong yang disebut angker dan konon tidak berujung.

"Nekad yang berujung maut",
Simak dan baca kisahnya di karya ku yang berjudul:

"Lorong tak berujung"
karya putri cobain

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri cobain 347, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tumbal ke empat Nyi Sunter

Juned, korban tumbal Nyi Sunter ke empat, kini sudah ada didepan matanya,

tinggal menunggu eksekusi yang akan dilakukan oleh Nyi Sunter sendiri.

"Sunter, kamu mau kemana?."

Tanya Juned pada Sunter.

Sunter sudah ingin cepat menyelesaikan tugas nya, karena dia merasa jika sudah lelah dengan apa yang sedang dia lakukan

"Aku mau mandi sebentar, aku tidak biasa jika belum mandi."

Ujar Sunter dengan dingin nya pada Juned.

"Ya sudah, aku akan menunggu kamu disini.''

Jawab Juned dengan matanya yang melihat kearah wajah Sunter.

"Dasar laki-laki bodoh, bersiap lah untuk menemui ajal mu."

Ujar Sunter yang mulai melakukan ritual nya yang seperti biasa.

Mantra pun mulai di ucapkan, matanya pun melihat ke arah wajah Juned yang masih tetap melihat nya di sana.

"Sunter,,,kamu,, sangat cantik."

Ujar Juned yang masih menatap tanpa terpejam sekalipun.

"Aku memang cantik Juned, sebentar lagi, kamu akan menjadi pengikut setia ku."

Ujar Sunter yang tersenyum pada Juned kala itu.

Tak berapa lama kemudian, Juned pun mulai merasakan apa yang dirasakan oleh teman temannya saat itu.

"Sunter !!!, tolong aku."

Ujar Juned yang berusaha memanggil Sunter.

"Pulang lah, aku akan datang kerumah kamu setelah aku mandi."

Jawab Sunter tanpa sedikit pun belas kasihan pada Juned.

karena Sunter tidak mau menolong nya, Juned pun akhirnya memilih untuk kembali pulang ke rumah nya, dengan menahan rasa sakit yang dia rasakan saat ini.

"Tega kamu Sunter, aku akan buat perhitungan pada kamu."

Ucap Juned yang berbicara pada Sunter sebelum akhirnya dia pergi.

Selang tak beberapa lama, tubuh Juned pun ditemukan di depan gardu desa Angka, yang membuat heboh seluruh kampung Angka dan Muara.

"Juned,,, kenapa kamu nak,, siapa yang melakukan ini padamu."

Ujar orang tua Junedi yang datang karena dapat kabar tentang Juned yang telah meninggal dunia.

"Pasti pelakunya adalah orang kampung Angka."

Ujar salah satu warga Muara yang memancing keributan.

"Jangan menuduh tanpa bukti, kamu dan warga kampung mu bisa kena hukuman."

Ujar salah satu warga kampung Angka yang tidak terima dengan tuduhan itu.

"Sudah lah,,, mengaku saja kalian, pasti kalian yang sudah melakukan nya."

Jawab warga kampung Muara yang membuat gaduh hingga terjadi perkelahian.

Tak lama kemudian, Darmadji pun datang dan langsung memukul salah satu warga Muara hingga pingsan di tempat.

"Biadab kalian !!!, beraninya membuat keributan di kampung ku."

Teriak Darmadji yang sangat marah pada warga kampung Muara.

Mendengar ucapan dari mulut Darmadji yang marah, warga kampung Muara pun langsung lari kocar-Kacer dan membawa pulang jasad Juned ke kampung Muara.

Darmadji yang tahu, jika perbuatan ini adalah perbuatan Nyi Sunter.

Tak lama kemudian, Darmadji pun langsung mendatangi rumah Sunter yang jelas bukan rumah, melainkan sebuah sumur tua.

"Sunter,,, jangan sembrono kamu ini."

Tegur Darmadji pada Nyi Sunter.

"Aku hanya melakukan apa yang sedang aku lakukan Darmadji, dan kamu sendiri yang sudah mengizinkan kan aku untuk melakukan nya."

Jawab Nyi Sunter dengan tenang nya.

"Tapi kamu melakukan kesalahan Sunter, bagaimana jika kampung Muara datang dan marah pada kampung ku."

Jawab Darmadji yang sangat kesal dengan Nyi Sunter.

"Jika mereka berani macam-macam, aku yang akan membuat mereka binasa."

Jawab Nyi Sunter pada Darmadji saat itu.

"Terserah kamu saja Sunter, jika aku sudah dapat kan darah perawan yang ke seratus, aku akan binasakan kamu juga."

Ujar Darmadji yang masih belum mampu untuk melawan Nyi Sunter yang dibantu oleh Nyi Dasima.

"Hahahaha,,, Darmadji,,kamu memang lucu, apa kamu juga ingin menjadi pengikut setia ku?."

Ujar Nyi Sunter yang ingin membuat Darmadji sebagai tumbal nya.

"Halah,,, berisik kamu Sunter, itu tidak ada dalam buku perjanjian kita."

Ucap Darmadji yang langsung pergi meninggalkan Nyi Sunter yang masih berdiri didepan sumur tua itu.

Ternyata, Darmadji pun takut dengan kekuatan yang dimiliki oleh Nyi Sunter, dia bisa menguasai desa Angka jika dia mau, hanya saja, Nyi Sunter lebih suka tinggal di hutan belantara yang sepi karena jiwanya yang kesepian.

Hari itu, Sunter bisa beristirahat sejenak sebelum akhirnya pergi untuk menemui Juned yang kini sudah tidak bernyawa.

"Sunter, sebaiknya kamu jangan lagi masuk ke dalam kampung kami."

Ujar salah satu warga Muara yang marah pada Sunter.

"kenapa aku tidak boleh kesini, ini juga kampung orang tuaku, kalian tidak ada hak untuk melarang aku datang kesini."

Jangan Nyi Sunter yang marah pada warga Muara.

Untung saja, Sastro dan Nyi Mas datang untuk melerai keributan itu.

"Sudah, jangan diteruskan, kita juga belum tahu apa yang sebenarnya terjadi."

Ujar Sastro pada warganya yang sudah berkumpul di sana.

"Kenapa semua orang membenci ku, bahkan orang yang aku cintai sekalipun."

Ucap Nyi Sunter didepan Sastro dan Nyi Mas.

Nyi Mas yang masih tenan dengan Nyi Sunter pun, merasa tidak enak hati pada Nyi Sunter, tapi Nyi Mas tidak bisa berbuat apa-apa, karena dia sendiri juga sangat mencintai Sastro.

"Aku minta maaf Sunter, kamu cantik dan baik, kamu bisa mendapatkan yang lebih baik dari suamiku."

Ujar Nyi Mas yang datang dan memeluk tubuh Nyi Sunter.

"Huhuhu, Nyi Mas, kamu beruntung bisa mendapatkan cinta nya, aku akan mencoba untuk mengikhlaskan nya untuk kamu."

Ujar Nyi Mas yang mencari perhatian dan simpati Sastro kala itu.

"Sudah lah Sunter, sebaiknya kita pergi ke rumah Juned, agar bisa cepat di semayamkan."

Ajak Sastro pada ke dua wanita yang jatuh hati pada nya.

Mereka pun berjalan beriringan, Sunter masih berusaha untuk melihat wajah Sastro, dan tersenyum palsu pada Nyi Mas yang berjalan di samping nya.

"Tunggu saja, kamu akan menjadi janda setelah ini."

Ucap Sunter dalam hati kecil nya dengan senyuman nya yang dia berikan pada Nyi Mas kala itu.

Tak lama kemudian, mereka pun akhirnya sampai di rumah Juned, warga yang lain pun sebenarnya tidak suka dengan kedatangan Sunter yang datang ke sana, karena ada Sastro dan Nyi Mas

warga pun masih bisa menerima kedatangan nya.

Akhirnya, Juned pun langsung di semayamkan, dan Sunter pun berpamitan pulang tanpa ikut serta ke kuburan Juned.

"Juned, emang nya enak berurusan dengan aku, sekarang lihat sendiri, apa yang kamu dapatkan dari aku."

Ujar Sunter yang berbicara pada dirinya sendiri sambil berjalan menuju ke kampung Angka.

Kini tinggal tiga tumbal lagi, yang dibutuhkan oleh Sunter agar dapat memiliki Sastro sepenuhnya.

"Owalah, ada Bayu ternyata disini, sedang apa kamu."

Tanya Sunter yang melihat Bayu yang sedang duduk menyendiri.

"Aku takut Sunter, aku takut jika kematian teman-teman ku, ada kaitannya dengan ulah kita saat di hutan belantara waktu itu."

Ujar Bayu yang mengira jika kematian teman-teman nya karena ulah mereka.

"Hem,,aku bisa bantu kamu Bayu."

Ujar Sunter yang menawarkan dirinya untuk membantu masalah Bayu.

"Benarkah Sunter, aku mohon, lepaskan aku dari jeratan gaib yang telah membunuh teman-teman ku."

Ujar Bayu yang mengira jika Sunter akan membatu nya.

"Ikut lah dengan ku, aku akan memberikan mu pegangan."

Ujar Sunter yang mengajak Bayu pergi ke rumah nya.

"Baiklah, aku akan ikut dengan kamu, asalkan kamu bisa melepas kan kutukan itu."

Jawab Bayu yang akhirnya ikut bersama dengan Sunter ke desa Angka.

Waktu pun sudah berganti malam, Sunter tidak perlu susah payah untuk mencari tumbal nya besok, karena tumbal nya sudah ada di depan matanya.

"Bayu, menginap lah disini semalam, kutukan itu tidak akan mempan selama kamu di dekat ku."

Ujar Sunter yang membuat Bayu percaya dan mau tinggal sementara di rumah nya.

"Baik lah Sunter, aku mau melakukan apapun."

Jawab Bayu yang mengira jika Sunter benar akan membantu nya.

Sunter pun tersenyum, dan langsung menyuruh Bayu untuk makan dan beristirahat di kamar sebelah nya.

Apakah yang akan terjadi pada Bayu, apakah dia akan ditolong ataukah sebaliknya, Bayu yang akan menolong Sunter dengan menjadikan dirinya sebagai tumbal nya yang ke lima.

Tunggu kelanjutannya di update terbaru nya setiap hari, jangan sampai ketinggalan yah😀😀

1
tundra mahkota
lanjut
Taurus girls
ku kasih vote ku kasih hadiah biar authornya semangat up

lanjut kak
semangat terus
Taurus girls
thor aku bacanya ikut spaneng.
merinding
Taurus girls
ih kok aku merinding sih
Taurus girls
penasaran apa yg terjadi sm mereka
tundra mahkota
lanjut
Tanu Fajar Wijaya
mengerikan Sunter ini, bahaya jika dia sampai beneran ada, bahaya untuk para remaja seperti aku🤭🤭
Zack Cobain
Darmadji ini, lama-lama gwa jitak🤭
putri cobain 347
Jangan lupa, like dan komen ya kak, terima kasih
Delita bae: 👌👌👌👍🙏
putri cobain 347: terima kasih kak, semangat balik
total 3 replies
tundra mahkota
lanjut up
putri cobain 347: terima kasih kak
total 1 replies
Zack Cobain
Aku tunggu updatenya puy🤭
putri cobain 347: siap kak, tunggu besok pagi
total 1 replies
Zack Cobain
Jangan aku ya Thor, aku masih lajang 🤭🤭
Zack Cobain
Sunter apa sunder, ada hubungan kak🤭🤭🤭
Zack Cobain
Ngeri cok
Zack Cobain
/Drool//Drool//Drool/
Zack Cobain
Asbak,
Tanu Fajar Wijaya
lanjut Thor
Tanu Fajar Wijaya
semangat up kak
Tanu Fajar Wijaya
Semangat
Tanu Fajar Wijaya
Hadir kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!