NovelToon NovelToon
Bisikan Arwah Penasaran

Bisikan Arwah Penasaran

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Rumahhantu / Desas-desus Villa / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: Leona Night

Caroline Blythe Berasal dari keluarga Broken Home dengan ibu yang harus masuk panti rehabilitasi alkohol. Hidup sebatang kara tidak punya kerjaan dan nyaris Homeless.

Suatu ketika mendapat surat wasiat dari pengacara kakeknya bahwa beliau meninggalkan warisan rumah dan tanah yg luas di pedesaan. Caroline pindah ke rumah itu dan mendapatkan bisikan bisikan misterius yang menyeramkan.

Pada akhirnya bisikan itu mengantarkan dirinya pada Rahasia kelam sang kakek semasa hidup yang mengakibatkan serentetan peristiwa menyeramkan yang dialaminya di sana. Mampukah Caroline bertahan hidup di Rumah tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leona Night, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pengakuan Charles

Caroline’s POV

Aku masih menunggu penjelasan Charles. Sebenarnya aku pun tidak tega melihat dia seperti itu. Aku menghela nafas panjang. Ingin rasanya aku mengangkat beban berat yang ada di dadaku lewat hembusan nafas. Tapi sepertinya sia sia.

“Kau ini apa sebenarnya Charles? Benarkah kau bukan manusia?” ujarku sambil lurus menatap dirinya.

Rasa takut menguasai ku, namun aku berusaha keras menepisnya. Aku berusaha mengabaikan bulu kudukku yang mulai meremang. Aku lurus menatap Charles. Hingga akhirnya dia mengangkat kepalanya dan melihat padaku.

Aku terkejut, Wajah charles berubah menjadi keriput dan area matanya menghitam. Dia menatapku dan berkata, “Aku adalah korban tumbal Reginald. Kakekmu membunuhku untuk bisa menikahi kekasihku,”

“Kau adalah pacar neneku?”

Charles hanya bisa menunduk dan membisu.

“Nenek Luisa pernah bercerita padaku, bahwa nenek suka dengan seorang pria, tetapi kakek ku menggunakan segala cara untuk memisahkan mereka. Apakah kau orangnya?”

“Aku hanya ingat nama kekasihku Rosemary dan wajahnya mirip denganmu.” ujar Charles

“Nenek ku memang bernama Rosemary, banyak orang bilang aku memang mirip nenek.,”

Charles memperhatikanku lekat lekat lalu menunduk.

“Apakah kau ingat bagaimana dulu kau mati?”

“Aku lupa, banyak hal yang aku lupa. Karena aku korban tumbal. Aku tidak ingat bagaimana aku mati. Ketika aku tersadar, rumah ini sudah dalam kondisi berantakan dan tidak berpenghuni. Aku tidak tahu seperti apa dan bagaimana jalan cerita akhir hidupku. Tepatnya aku lupa,”

“Lalu dari mana kau tahu dirimu korban Tumbal?”

“Di sini banyak arwah yang suka berbisik bisik. Merekalah yang mengatakan bahwa kami semua, termasuk aku adalah korban tumbal dari Reginald,”

“Lalu mengapa kau menggangguku?”

“Aku tidak berniat mengganggu, aku hanya ….jatuh cinta padamu.”

Aku memejamkan mata. Lengkap sudah penderitaanku, dimusuhi ibu Harry, dicintai hantu. Bahkan bercinta dengan hantu.

“Apakah kau menghisap darahku?”

“Tidak, aku hanya mengambil energi hidupmu. Namun sekarang aku tidak akan melakukannya lagi. Aku merasa bersalah. Tolong jangan usir aku. Aku hanya tahu rumah ini. Jaman sudah berubah, aku tidak tahu bagaimana diluar sana,”

“Aku harus hidup di sini Charles, aku tidak bisa hidup dengan hantu,”

“Mengapa tidak bisa, selama ini kau melakukannya?”

“Ya tapi…aku takut.”

“Takut apa, apakah aku menakutkan ?’

Aku diam dan enggan menjawab. Aku tidak tega membuat dia tersinggung. Hemm apakah hantu bisa tersinggung?

“Tidak terlalu. Tetapi lainnya, simone dan lainnya.”

“Simone hanya kehilangan badannya, dia selalu menutup dirinya dengan jubah putih karena badanya hilang. Dia juga tidak tahu dimana badannya sehingga dia tertahan juga di rumah ini.”

“Hmmm siapa lagi?”

“Banyak. Tapi kau tidak perlu takut. Aku akan menjagamu mulai hari ini. Aku berjanji tidak akan mengambil energi hidupmu,”

“Entahlah Charles, aku tidak tahu, apakah aku bisa hidup denganmu?”

“Tentu bisa. Dalam banyak hal Hantu lebih baik dari manusia. Aku tidak bisa menyakitimu, secara fisik. Aku hanya bisa membisikkan padamu, untuk memberi informasi jika akan ada hal buruk yang mungkin akan menyakitimu.”

“Entahlah Charles, aku sendiri sebenarnya sudah lelah tinggal di rumah ini. Terlalu banyak rahasia kelam yang disimpan oleh kakekku. Dan kakekku ternyata juga bukan orang baik. Banyak korban di rumah ini. Pastinya juga banyak mayat yang tertanam di sini. Energi rumah ini membuatku sakit dan melow,”

Charles diam mendengar ucapan ku.

Lalu dia berkata lagi,” Beri aku kesempatan, tinggalah di sini, Niscaya kau tidak akan lagi mengalami hal hal yang menakutkan,”

“Aku juga tidak mau lagi melakukan apa yang pernah kita lakukan. Aku tidak mau terjebak cinta dengan hantu. Kau menyakitiku Charles dengan ketidak jujuranmu. Kau sungguh menggangguku,”

“Maafkan aku Caroline. Aku berjanji tidak akan membuatmu sedih dan sakit lagi. Tentang hubungan kita, aku memasrahkan sepenuhnya padamu. Terserah bagaimana kau mau memposisikan aku. Bagiku, aku tetap mencintaimu. Aku tidak akan membiarkan kau disakiti dan terluka, baik oleh orang lain maupun oleh perbuatanku sendiri,”

Aku rasanya seperti gila. Bagaimana mungkin, aku berbicara dengan Hantu seperti ini. Bahkan hantu ini adalah arwah dari mantan kekasih nenek. Ya Tuhan, hidup macam apa ini. Aku mengusap wajahku dengan keras. Rasa kantuk mulai menyerangku.

“Sebaiknya kau tidur Caroline, masuklah kamar mu, dan jangan pernah keluar lagi diatas jam 9 malam. Semakin malam memang semakin banyak arwah atau Roh jahat penghuni rumah ini yang berkeliaran. Aku akan menjagamu. Aku tidak akan izinkan mereka mengganggumu. Percayalah. Kau tidak perlu keluar dari rumah ini dan tinggal di motel. Beri aku kesempatan, akan aku tunjukkan bahwa kau akan baik baik saja,”

Aku mengangguk perlahan, dan bangkit menuju kamarku. Aku melirik, Charles masih duduk di tempatnya dan memandangku.

“Ingat pesanku, apapun yang kau dengar, jangan pernah keluar kamar. Diamlah disana sampai matahari menyingsing,” ujarnya dengan tatapan lembut tapi tegas.

Bergegas aku masuk dalam kamar, aku kunci pintunya dan tidur.

*****

Charles menepati ucapannya. Semalam aku tidur sangat nyenyak. Aku tidak lagi mendengar bisikan atau kegaduhan yang membuatku takut dan terjaga selama ini. Ini merupakan malam pertama aku bisa tidur dengan nyenyak di rumah ini. Aku sangat senang. Kubuka jendela kamarku dan aku biarkan matahari pagi menerpa wajahku.

Lalu aku pergi keluar kamar dan bermaksud mencari Charles.

“Charles…dimana kau? Apakah kita bisa bicara?”

Aku mencarinya ke setiap sudut ruangan, tetapi tidak ada. Hanya ruangan kosong.

TIba tiba ada yang menepuk punggungku. Aku sangat kaget dan segera membalikkan badan.

“Oh God Charles, tidak bisakah kau bersuara? Sehingga aku tahu kau dimana?”

“Maafkan aku Caroline. Hemm ada hal yang ingin aku katakan. Aku tidak bisa berbicara setiap saat denganmu selama 24 jam. Energiku akan terkuras habis. Jika energiku habis, maka aku tidak bisa menjagamu dan berbicara denganmu, Untuk itu, panggil aku jika matahari sudah masuk ke peraduannya,”

“Oh ok Charles, aku akan mengingatnya.”

Belum selesai aku bicara dia sudah menghilang entah kemana. Tiba tiba ada bisikan di telingaku,” Aku harus pergi. Jika kau butuh sesuatu di siang hari maka aku hanya akan berbisik saja di telingamu.”

Aku mengangguk tanda paham. Lalu aku pergi ke kamar mandi dan memberishkan diri.

*****

Kembali bekerja di Toko Roti adalah hal yang paling ingin aku lakukan. Bagaimanapun juga aku merasa tidak mungkin menggantungkan hidupku hanya dari pemberian Harry. Disisi lain aku tidak ingin hubunganku dengan Harry menjadi pemicu renggangnya hubungan keluarganya. Aku tidak ingin Harry berselisih paham dengan ibunya.

Well, disinilah kau, kembali bekerja di Toko Roti Nenek Luisa.

“Pagi Caroline, bagaimana kondisimu? Apakah kau sudah sehat?” tanya Nenek Luisa

“Ya nek aku sudah sehat. Sekarang aku siap bekerja lagi seperti sebelumnya,” jawabku

“Bagaimana dengan Pacarmu? Apakah dia mengijinkan kau bekerja di sini?”

“Yah, sebenarnya Harry bukan Pacarku lagi. Dia sudah dijodohkan oleh orang tuanya. Hanya saja, yah…dia masih belum bisa melepasku,”

“Oh sungguh rumit. Aku harap semua baik baik saja Caroline,”

“Semuanya akan baik baik saja nek, aku harus bekerja untuk menghidupi diriku dan ibuku. Aku juga tidak ingin bergantung pada Harry. Aku takut….takut kecewa. Ibunya tidak menyukai ku,”

“Aku paham pemikiranmu. Tokoku selalu terbuka untukmu Caroline.” ujar nenek Luisa sambil tersenyum.

Saat aku berada di dapur bersama Nenek Luisa, aku mengajukan pertanyaan padanya. Meski ragu ragu, aku tetap mencoba dan memberanikan diri.

“Nek, anda pernah bercerita jika nenekku punya kekasih yang bernama Joseph. Apakah ada juga yang bernama Charles?”

Nenek Luisa terkejut dan menatapku dalam dalam.

“Dari mana kau tahu nama itu?”tanyanya penuh selidik

“Eh ,...aku hanya memikirkan nama secara Random,”

Nenek Luisa menghela nafas panjang dan melihat ke arahku lalu berkat, “Nama lengkap Joseph adalah Charles Joseph Montgomery. Rosemary memanggilnya Joseph karena pada saat itu nama Charles banyak dipakai sehingga banyak orang mempunyai nama yang sama. Karena itu lah kami memanggilnya Joseph,”

Aku terdiam, dalam hati aku berkata, mungkin jika aku memanggil Charles dengan Joseph dia akan ingat cerita akhir hidupnya dan siapa tahu mengantarkan kami pada penemuan Jasadnya. Semoga saja semua Makhluk di Rumah tua kakek segera bisa menyeberang dan merasakan kebahagiaan.

*****

1
Cellicia gisella
ceritanya bagus dan seru
een sena
Caroline lebih baik berteman dng hantu klw bisa membuatmu nyaman ya👍🏻
een sena
saya suka cerita nya Thor bikin penasaran tolong jangan lama2 lanjutannya👍🏻👍🏻♥️♥️♥️
Leona Night: Jangan lupa bintangnya kakak/Heart//Pray/
Leona Night: Terimakasih...saya usahakan update tiap hari. support terus yaaa/Heart/
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!