NovelToon NovelToon
Om Aslan Ini Ketiga Anakmu

Om Aslan Ini Ketiga Anakmu

Status: tamat
Genre:Lari Saat Hamil / Hamil di luar nikah / Penyesalan Suami / Menikah Karena Anak / Tamat
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ayumarhumah

Anika seorang gadis yang tidak pernah membayangkan jika dirinya harus terlibat dalam malam panas dengan seorang pria beristri.

Cerita awal, ketika dirinya menginap di rumah sahabatnya, dan di saat itu pula dia tidak tahu kalau sudah salah masuk kamar, akibat keteledorannya ini sampai-sampai dirinya harus menghancurkan masa depannya.

Hingga beberapa Minggu kemudian Anika datang untuk meminta pertanggung jawaban karena dia sudah dinyatakan hamil oleh dokter yang memeriksanya.

Akan tetapi permohonannya di tolak begitu saja oleh lelaki yang sudah membuatnya berbadan dua.

Apakah Anika mampu membawa benihnya itu pergi dan membesarkan sendirian?? Temukan jawabannya hanya di Manga Toon

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab tiga

Jam istirahat sudah tiba, ketiga kembar itu mulai berada di kantin sambil membawa kotak makan mereka, suasana riuh kantin mulai terdengar, di sini anak-anak mulai memesan kesukaannya masing-masing, sedangkan ketiga kembar itu hanya memakan bekal bawaan dari rumah.

  "Kakak, adik pingin sekali makan mie kayak mereka," rengek si bungsu sedangkan sang Kakak hanya bisa menarik nafas panjangnya.

  "Sabar ya, nanti kalau kakak ada uang lebih pasti di belikan," sahut Aruna.

   "Sudah, kita makan saja lauk dari Bunda, yakin deh, masakan Bunda jauh lebih lezat ketimbang mie instan," ucap Abang Arjuna.

  Sedangkan saat ini Arash hanya terdiam sambil melihat teman-temannya yang sedang menikmati makanan yang ada di kantin ini.

  'Andai saja Bunda punya uang banyak, pasti kita bisa jajan sepuasnya seperti mereka,' gumam anak itu di dalam hatinya.

  "Adik, kenapa bengong ayo di makan nasinya," titah sang Kakak.

  Mereka bertiga kini mulai menikmati makanannya di pojokan, akan tetapi di sela-sela mereka makan kedua orang teman menghampiri entah apa yang akan diperbuat mereka berdua.

  "Kalian bertiga makan apaan?" tanya seorang teman yang bernama Mona.

  "Makan nasi, memangnya kenapa," sahut Arash dengan nada ketusnya, karena dia tahu kalau temannya ini suka ngatain dirinya.

  "Idiiih, ditanyain baik-baik jawabnya ketus banget, sudah miskin tapi sok banget," cetus Mona.

  "Mereka itu memang sok, makanya itu aku gak suka mereka, sudah gitu tiap hari suka numpang naik motor sama ibukku, kan geram sekali jadinya," timpal Edo anak dari Bu Sari.

 "Kan Ibu kamu yang nawari kita, kenapa kau selalu menyalahkan kita," bantah Aruna.

  "Tuh kan, makanya jangan miskin biar tidak dikasihani sama orang lain," cibir Edo sedangkan Mona hanya menatap sengit terhadap tiga kembar, yang menurutnya selalu menjadi perhatian para guru karena kepintaran dan kekompakan mereka.

  "Iya lain kali kita gak akan pernah ikut ibu kamu, ya sudah kalau begitu sana pergi jangan ganggu kita karena kita mau makan," usir Arjun dengan tegas.

  "Kau mengusir kita? Memangnya kau siapa berani-beraninya usir kita," cetus Mona.

  "Aku bukan siapa-siapa? Tapi aku akan melindungi adik dan kakakku jika ada yang mengganggunya, termasuk kalian," sahut Arjuna.

  "Iiiiih dasar sombong banget!" ketus Mona sambil melempar sebuah kotak nasi di depan wajah Arjuna sehingga nasi dari ibunya itu berceceran di lantai.

  Arjuna tidak mau diam begitu saja, amarahnya meluap, ketiga teman ceweknya itu mulai melemparnya dengan sebuah kotak nasi pemberian sang ibu.

  "Buuuugh ....!" bogeman mentah itu mengenai lengan wajah anak perempuan itu.

   "Abang .... Kau kenapa tidak boleh Bang kita membalas kejahatan mereka," ucap kakaknya itu memarahi sang adik sambil memegang kedua lengannya.

  "Maafkan aku Kak, aku tidak bisa jika kita harus ditindas terus menerus sama mereka," sahut Arjun sambil menatap tajam ke arah Mona.

"Hiks ... Hiks ... Hiks ...," suara tangis Mona menggelegar sehingga membuat sepasang mata memperhatikan anak perempuan itu.

"Eeeh, itu kenapa?" tanya anak-anak lainnya penuh penasaran.

Saat ini semua anak mulai mengerumuni suara tangisan itu, lalu Edo pun dengan lantang menyuarakan kalau Arjun lah yang menjadi pelaku, sedangkan anak itu hanya terdiam bahkan dirinya sudah siap untuk di bawa ke kantor sekolahnya akibat kejadian ini.

"Eh, kamu kok tega banget sih nyakitin cewek, memangnya ayahmu tidak pernah ngasih tahu kamu," ucap seorang anak laki-laki yang usianya jauh diatas dirinya.

"Dia mana pernah dinasehati ayahnya orang dia saja anak haram tidak mempunyai ayah," celetuk Edo yang menambah keruh suasana.

"Stop ... Edo kami memang bersalah tapi kau jangan pernah ngatain kita anak haram, kita bukan anak haram," sahut Aruna, yang tidak terima.

Semua anak yang ada di sini semakin menghakimi ketiga kembar bersaudara itu tanpa peduli apa yang menjadi penyebabnya.

"Sudah diam jangan nangis lebih baik kita lapor saja sama Bu guru biar mereka bertiga mendapatkan hukuman," ujar seorang kakak kelas.

Sedangkan saat ini Mona masih tetap menangis, anak itu seperti tidak terima, apalagi wajahnya sampai memar seperti itu, bahkan dirinya mengancam akan memberi tahu kejadian ini kepada papanya.

"Awas kalian bertiga pokoknya akan ku adukan sama papaku, biar kalian bertiga tahu rasa sudah berani menonjok ku," cetus Mona lalu mulai pergi meninggalkan tempat kerumunan ini.

Ketiga kembar itu saling menguatkan, tubuh sang kakak berdiri di tengah-tengah kedua adiknya tangannya mulai menggenggam keduanya seolah dunia sedang baik-baik saja, meskipun saat ini posisi mereka sedang berada di ujung tanduk.

"Kak, bagaimana ini," ucap si bungsu yang merasa ketakutan dengan kejadian ini.

"Kita hadapi bertiga ya Dek, Kakak yakin kita bisa menghadapi semua," sahut Aruna.

Tidak lama kemudian mereka mendapatkan panggilan di ruang kepala sekolah, tiga anak ini hanya terdiam dan mengikuti peraturan sekolah yang saat ini tengah memanggilnya, untuk di interogasi mengenai kejadian ini yang mengakibatkan teman sekelasnya mengalami luka memar di wajahnya.

"Aruna, Arjun dan Arash, kenapa kalian melakukan tindak kekerasan terhadap teman kalian, kalian tahu gak, kalau itu perbuatan yang tidak baik," ucap kepala sekolah itu dengan tegas.

"Kami tahu Pak, tapi kami tidak akan menyerang jika mereka tidak mengganggu duluan, semenjak TK mereka selalu mengolok kami, dan hal itu berlanjut sampai kami SD, dan sampai sekarang kita masih mendapatkan olokan itu padahal kita tidak ngapa-ngapain Pak," sahut Aruna dengan bijak.

"Memangnya kalian di apakan?" tanya kepala sekolah itu yang memang tahu kalau ketiga anak ini pintar dan selalu kompak.

"Kami selalu di bully dan kejadian tadi siang, kami sedang makan bertiga, tiba-tiba si Edo dan Mona datang, mereka yang mulai duluan Pak," sahut Aruna.

"Iya Bapak tahu mereka yang mulai duluan tapi lain tidak boleh ya, memukul teman sampai luka-luka seperti itu, nanti kalau orang tuanya gak terima kalian bertiga bisa di tuntut," nasehat kepala sekolah itu.

"Kami tahu Pak, tapi dia membanting kotak makanku dan mengenai wajahku, sedangkan aku tahu sendiri bagaimana ibukku mencari nafkah untuk kami bertiga," sahut Arjun tiba-tiba.

"Bohong itu Pak, anak itu memang suka bohong, dasar kalian bertiga itu memang anak-anak tidak tahu di untung," cegah Edo tiba-tiba.

"Tidak Pak kami tidak berbohong, kalau tidak percaya tanya saja sama adikku," potong Arjun.

"Iya Pak, ini bukan kebohongan saya dan kakak saya yang melihat kalau Mona sedang melempar kotak kue itu ke arah Abang saya," timpal Arash.

"Hallah jangan percaya Pak," cetus Edo.

"Sudah stop, di sini Bapak mau bertanya dengan Mona, dan kamu Edo Bapak harap kamu diam dulu," ucap Pak Kapsek.

"Mona apa kamu melempar duluan kotak makan itu?" tanya Pak Kapsek.

"Enggak Pak mereka bohong," sahut Mona sambil melirik ke arah ketiganya.

Bersambung .....

1
Ambu Purwa
marvin itu anak angkatbya bukan anak aslan
Ambu Purwa
damai itu lebih baik demi anak2 yg butuh figur kasian selalu di bully teman2nya
Ambu Purwa
semangat bundanya kembar kasian arjun
Ambu Purwa
pertemukan saja kasian arjun
mars
anak2 umur 7 thun apa bisa sedewasa itu
Dinatha
berusahalah untuk ikhlas.
Karena itu merupakan QadArullah..
takdir dari Allah... ujian adalah cara Allah agar kita semakin dekat.
jangan berlama-lama tidak memenuhi kewajiban sebagai istri, jangan sampai Allah bersama malaikat melaknat kita.
Atau lebih baik tidak menikah sama sekali.. karena saat kata sah terucap.. hak dan kewajiban pasti muncul
Dinatha
kok Aslan?
Kemarin kan sudah ada panggilan "Mas" nggak tau mas 24 karat apa imitasi.. yang penting untuk budaya daerah timur.. tidak layak memanggil suaminya dengan nama... apalagi suami jauh lebih tua
Dinatha
Saran Thor
lain x tulis keluarga Samawa saja.. bukan keluarga Cemara.. tau kan awal tayangan serial keluarga Cemara, hari, pemeran utama dan program untuk apa? saran aja.. karena ini cerita nuasa religi Islam nya kuat..
lakum dinukum waliadin..🙏
Eka
semiga aslan sebelum meninggal crita dulu masa lalu ya yg punya 3 anak kembar untuk mencarinya
Nani Te'ne
suka
Ghiffari Zaka
sabar ya nak...Tamang aja,suat saat nnt pasti mereka akan dpt balasan dr yg maha kuasa,CPT atau lambat pasti akan mereka terima😓😓😓
Ghiffari Zaka
ya Allah Aruna...km pinter bangt sih..semoga nnt besarnya km sukses ya nak,ttp semangat bimbing adik2 mu,dan sayangi ibu kalian ya 😓😓😓
Ghiffari Zaka
semoga karma datang sm kamu Aslan,kamu laki2 yg pengecut yg sudah berdosa sangat besar,selain berbuat dosa km jg sudah menyia nyiakan darah daging mu sendiri,ingat balasan akan selalu tiba baik itu CPT atau lambat,besar maupun kecil,km akan segera menuai.....
semoga km GK bs menemukan mereka😡😡😡😡
mars
jual ikan jadinya per ekor ya ka🙏
Deera🍀
Alhamdulillah pihak Aslan selangkah lebih maju.. semoga lancar dan berhasil dalam menangkap penjahat serta Tante Tea beserta krucil sepupu and ponakan Aslan.
Deera🍀
semoga Anika dan calon baby selamat sehat aamiin
moureza
menegangkan
Eva Tsu Susanti
serasa baca cerpen anak SD
Ana Oolvae
setia Sam pasangan emng wajib,tp tanggung jawab sama perbuatan jug harus
klo dulu g mau menikahi Anika yaa minimal tanggung jawab secara materilh Lan.kan tu Anika lg hamil butuh biasa jngan asl sy udh gugurin aja
Ana Oolvae
beneran nih anak angkat Segede itu??
dah nikah punya anak lagi hihihihu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!