Pernikahan Seorang Gadis Muda Berusia 19 Tahun dengan CEO Duda Kaya Raya
Berawal dari Rencana Pernikahan Kakakku dengan Seorang CEO dingin yang berstatus sebagai Duda
Namun Karena Kesalahan Yang di Lakukan Kakaku, Membuatku harus Menerima Jika aku Harus Menggantikan Posisi Kakakku menikah Dengan CEO berhati dingin tersebut.
Pembatalan Pernikahan Yang Dilakukan Oleh Kakakku Membuat Orangtuaku Sangat sedih Dan Terancam dalam Kebangkrutan.
Apakah Aku Bisa Melanjutkan Hidupku Dengan CEO berhati dingin Tersebut, Atakah Aku Akan Menyerah
Yuk Nantikan Kisahnya
PESONA MARYAM (Maryam Albatul Rahmah)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nabila.id, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17. Reza dan Tama
Maksut kakek Apa ? " Ucap Reza lagi .
Kakek Amar yang sudah malas menanggapinya segera berlalu meninggalkan Reza. tanpa menjawab pertanyaannya.
***
Dengan Kasar Reza menghempaskan bobot tubuhnya diatas Kasur berukuran king'Size yang ada di kamarnya. Memandang Langit- langit kamar dengan pikiran yang Berkecamuk. Mendengus dengan nafas Kasar. Berpikir tentang apa yang di ucapkan kakeknya.
Segera Reza mengambil Handphone nya, dan menghubungi seseorang.
Reza menghubungi Asisten pribadinya dan Memintanya untuk menghandle Semua pekerjaan di kantor, Serta Memastikan Semua Pekerjaan Harus Berjalan Sesuai Rencana.
Setelahnya Reza meminta Bi Siti Untuk Menyiapkan Beberapa Pakaian.
Setelah memikirkan Beberapa saat Reza memutuskan Akan menemui Maryam, Dan Melihat Keadaan Mertuanya.Reza bergegas Turun ke lantai Bawah dan Berpamitan dengan Kakek juga neneknya
Kakek Amar dan Nenek Halimah pun Bahagia dengan Keputusan Reza.
"Mari Tuan" Ucap Pak Roni seraya membukakan Pintu Mobil
"Tidak Usah Pak, Saya Berangkat Sendiri saja, Saya akan beberapa Hari Di sana" Tukas Reza
"Baik Tuan" Ucap Pak Roni Singkat
"Ohya Selama Saya Tidak Di rumah Pastikan Kakek dan Nenek Baik-Baik Saja " Ucap Reza memperingati Para Pelayan yang Berada di sana , Termasuk Pak Roni dan Bi Siti.
"Baik Tuan!!" Ucap Para Pelayan Serentak. Setelahnya Reza Berlalu meninggalkan Rumah.
***
"Assalamualaikum" Ucap Abi Hanif kerika masuk kedalam ruang Perawatan Ummi Maya.
"Waalaikumsalam Abi" Jawab Ummi Maya dan Maryam bersamaan.
"Maryam, Ini Abi bawakan Bubur Ayam Kesukaanmu" Ucap Abi Hanif dengan Semangat.
Maryam yang mengetahui Abinya membawakan makanan kesukaannya segera Menghambur, Dan Menerima pemberian Abi Hanif dengan semangat. Maryam menerima dengan senyum lebar dan ucapan terima kasih.
Segera Maryam membuka bungkusan tersebut, Terlihat uap yang masih Mengepul sedikit diatasnya. Menandakan Bubur tersebut masih hangat. Tidak menunggu lama, Suapan demi Suapan Telah Masuk kedalam Mulut Maryam.
Melihat Maryam tengah menyantap Bubur Ayam dengan penuh semangat, Abi Hanif dan Ummi Maya pun ikut senang.
"Pelan.. Pelan saja Maryam" Ucap Ummi Maya ketika melihat Putrinya terlalu bersemangat.
"Maryam Sudah Cukup lama Ummi Merindukan Rasa Bubur Ayam ini" Jawab Maryam seketika.
Abi Hanif dan Ummi Maya, menyadari setelah pernikahan Maryam dengan Reza Maryam belum pernah sekalipun pulang Kerumah orang tuanya, sudah pasti Maryam merindukan Bubur Ayam kesukaannya.
Karena Baru saat ini Maryam bisa pulang, saat Ummi Maya sakit, Sehingga Abi Hanif berinisiatif untuk membawakan Makanan kesukaannya.
Melihat Ke Arah Abi Hanif , Maryam yang menyadari ada guratan kesedihan di wajah Tua nya, Seketika bertanya "Abi Ada masalah apa ?, Atau Abi sedang Sakit ?," Tanya Maryam karena mendapati wajah orang tuanya yang tidak seperti biasanya.
Mendengar Pertanyaan Maryam Abi Hanif tersenyum Kearahnya, yang sedang mengunyah makanan.
"Tidak, Abi baik-baik saja Maryam"
"Habiskan makananmu nak " Ucap Abi Hanif kemudian.
Setelah Menghabiskan satu porsi penuh Bubur Ayam, Maryam merasa sangat kenyang dan Puas.
Setelah itu Maryam Bergegas untuk melaksanakan Sholat Asyar , Maryam segera menuju ke kamar mandi dan mengambil Air wudhu, Setelah itu Maryam Sholat Asyar dengan Abi Hanif sebagai imamnya. Dan Ummi Maya yang sholat diatas Kasurnya dengan Posisi duduk.
Setelah menyelesaikan Sholat, Keduanya Membaca beberapa Amalan Dzikir Petang dan di lanjut Membaca Mushaf Al-Qur'an.
Setelah menyelesaikan semua Kegiatan Selepas Sholat, Maryam mencium Punggung tangan Kedua orang tuanya dengan Takzim.
"Maryam .. " Ucap Abi Hanif Memecah Kesunyian.
"Ya Abi" Jawab maryam kemudian
"Ada beberapa hal yang ingin Abi bicarakan denganmu nak " Ucap Abi Hanif dengan Posisi masih duduk diatas Sajadah.
"Iya Abi, Katakan Saja " Ucap Maryam dengan Melipat Mukenanya.
"Sebetulnya Abi ingin bertanya dari beberapa hari yang lalu " Tukas Abi Hanif kemudian
Maryam yang menyadari Perubahan mimik wajah Abinya pun, segera fokus duduk Berhadapan.
"Maryam, Apa Kamu Bahagia dengan Pernikahanmu Nak?? " Tanya Abi Kemudian
Maryam yang Mendengar pertanyaan tersebut pun merasa Bagai sedang tersengat listrik.
Maryam merasa sangat Terkejut dengan Pertanyaan itu, seketika Membulatkan Kedua Bola matanya, dan setelahnya Raut wajah Maryam pun menjadi padam.
"Maryam ...Maafkan Abi dan Ummi Nak" Ucap Ummi Maya dengan nada sedih.
Abi Hanif yang mengetahui jika putrinya sedang Tidak baik-baik, Namun enggan Menceritakan Permasalahan yang sedang di hadapi kepada orang tuanya, Abi Hanif yang menyadari, Mencoba Mencairkan suasana.
"Nak... Abi Tahu, mungkin ini berat untukmu, Tapi Abi percaya kamu bisa melewatinya, Kamu tidak perlu menceritakan Permasalahan Keluargamu Jika Memang Kamu Tidak Menginginkannya " Ucap Abi Hanif , Memberi nasihat.
"Percayalah Maryam, Allah SWT tidak akan menguji Hambanya diluar kemampuannya"
"Sebagai Seorang Wanita Muslim, dan Seorang istri, Abi senang jika kamu menyimpan Aib Rumah tanggamu, Karna sejatinya itu lebih baik untukmu dan Suamimu" Tukas Abi Hanif , Dengan usapan lembut di puncak kepala Maryam.
"Percayalah nak, Allah SWT akan menggantikan kesedihan dan ketidakberdayaan mu dengan sesuatu yang tidak akan pernah kamu Ketahui, Allah maha membolak balikkan Hati Umatnya "
Maryam mendengarkan nasihat orang tuanya dengan hati Lapang, Menyadari setiap Perkataan Abi Benar adanya. Maryam telah ikhlas dengan semua takdir yang di terimanya.
"Abi... Ummi... !! Maryam bahagia dengan Pernikahan Maryam saat , Kakek Amar Nenek Halimah Mereka semua Baik terhadap Maryam , Terlebih dengan Mas Reza, Beliau Suami Yang baik, Tidak pernah sedikitpun berlaku kasar terhadap Maryam"
"Mengenai Mas Reza yang saat ini mungkin belum bisa menjenguk Ummi, Karena Beliau memiliki beberapa kesibukan dan Proyek penting di Luar kota"
"Abi dan Umi tidak perlu Mencemaskan Maryam, Semuanya baik-baik Saja " Ucap Maryam panjang lebar Mencoba Menenangkan Kegelisahan Kedua orang tuanya.
Tanpa di sadari oleh ketiganya, Seseorang telah berdiri tepat di Ambang pintu Ruang perawatan Ummi Maya. Reza yang mengetahui Percakapan Ketiganya Urung untuk masuk kedalam ruangan.
"Bahkan Setelah Semua yang kulakukan, dia tetap Menutupi Semua Aib ku"
"Bisa saja dia mengatakan semua keburukan ku Kepada Orang Tuanya, Tapi dia lebih Memilih Menutupi dan Memendamnya Sendiri". Ucap Reza dalam hati.
Merasa dirinya sudah sangat keterlaluan terhadap Maryam, Reza sangat Malu dan Tidak bisa menemui Maryam Saat ini.
Reza Memutuskan Untuk meninggalkan Ketiganya, karena sudah tidak sanggup mendengar perbincangan Mereka.
Segera Reza mengenakan kembali kaca mata hitamnya, Dengan Langkah Gontai Reza bergegas keluar dari rumah sakit.
"Reza!!" Seseorang memanggilnya
Mendengar seseorang memanggilnya, Reza bergegas Mencari siapa orang tersebut.
"Tama !!" Dengan Suara dingin Reza melihat kearah Tama yang berjalan kearahnya.
"Tuan Reza Abizar El Shirazy, Sudah lama rasanya Kita tidak bertemu!!" Ucap tama kepada Kemudian.
"Ya, Benar ... Sudah Sejak Dua Belas Tahun yang lalu" Ucap Reza dengan nada dingin.
"Hhahaahaa... sudah dua belas tahun ternyata, dan kau masih tetap sama dengan Reza yang ku kenal dulu " Ucap Tama sinis.
"Apa mau mu? " Tanya Reza dengan nada ketus.
"Apa kau tidak ingin Reuni Dengan Sahabat Lamamu ini ??" Ucap Tama dengan nada Mengejek.
Reza yang merasa tidak nyaman dengan Pertemuan nya dengan Teman lamanya tersebut, memilih segera berlalu meninggalkannya.
***
[[Terima kasih Telah Mampir di Karya Saya- Jangan Lupa Dukunganya]]