"sugeng rawuh dhateng desa kembangan, sinten mlebet mboten saget medhal".
kalimat pertama yang ryuka dengar ketika memasuki desa kembangan yang penuh misteri.
Dapatkah ia memecahkan misteri asal usul desa kembangan yang penuh kutukan dan menggagalkan ritual kehidupan abadi nyai gandari?
Yuk baca bab-bab selanjutnya yang penuh teka-teki dan misteri ini dicerita kisah nyai gandari✨
_happy reading_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RoroAyu_Kimberly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RUANG RAHASIA
langkah wanita itu berhenti tepat di depan persembunyian Ryuka dan aditama.
" aku mencium darah perawan! "
dari suaranya, Ryuka tahu bahwa dia adalah Roro Arimbi.
Roro Arimbi menge dha ke semua sudut ruangan.
"arghh!!! "
erangan Roro Arimbi membuat Ryuka kaget.
" tenang aku bisa mengatasinya, " bisik aditama.
Roro Arimbi melongok ke bawah ranjang. namun Ryuka dsn aditama sudah keluar dari sisi yang berlawanan.
Mereka bersembunyi di balik tirai panjang yang menutupi sebuah jendela besar.
Roro Arimbi kembali mengendus. kini ia melangkahi Egi yang berbaring di ranjang tempat tidur, lalu melompat menuju tirai.
Egi tak tahan dan sedikit melirik. Sekilas ia melihat wanita berkebaya yang rambutnya panjang terurai dengan rangkaian bunga melati. kali ini ia tak melihag wajahnya, karena Roro Arimbi mengadap ke jendela.
"Roro Arimbi ! kenapa kau masuk ke kemar calon suamimu? " aditama muncul dari balik tirai dan mengagetkan Roro Arimbi.
" aku hanya memastikan dia baik-baik saja! "
"pantang bagimu mendatangi calon suaminy, apalagi ini malam hari! seharusnya kau berada di kamar! "
" aku hanya mencium bau darah segar! "
"tidak ada darah segar di sini! yang ada hanya darahku dan calon suamimu! sekarang kembali ke kamarmu! "
" aku tidak mau! aku mau menemani calon suamiku! "
Egi tidak tahan lagi mendengar kegaduhan itu. ia pun membuka matanya karena penasaran dengan sosok Roro Arimbi.
begitu melihat wanita bertaring itu Egi bergidik ngeri. sampai-sampai ia melompat dari tempat tidurnya hingga menginjak kaki Ryuka yang bersembunyi di balik tirai.
"akkhh! " teriak Ryuka.
mendengae teriakan wanita, Roro Arimbi langsung menoleh ke arah suara.
"siapa di sana? "
Aditama menghalangi ketika Roro Arimbi hendak menghampiri Ryuka.
"calon suami ku kenapa dia bisa terbangun!! "
mata Roro Arimbi membulat sempurna. meski tidak ada bola mata, namun penglihatannya sangat tajam
Roro Arimbi melompat tinggi dan mendarat tepat di hadapan Egi. ia mengendus di hadapan Egi. Egi gemetar. hembusan napas kasar menerpa wajah tampannya.
Aditama menarik rambut panjang Roro Arimbi.
" kembali ke kamarmu! "
Aditama menyentuh wajah Roro Arimbi. sekejap kemudian tubuh Roro Arimbi lemas dan ambruk.
aditama membopong Roro Arimbi.
"aku akan urus dia. Ryuka kembali ke kamar! "
aditama membawa Roro Arimbi kembali ke kamarnya.
Sementara Ryuka beejalan perlahan menuju kamar. namun, langkahnya du hentikan oleh seorang pria.
pria itu tersenyum licik di hadapan Ryuka.
" kau pelayan baru? " tanya nya
"iya" jawab Ryuka.
" ikut aku! " pria itu mencekal tangannya.
"lepaskan! " Ryuka memberinya.
"peran pelayan adalah kasta terendah di rumah ini! tidak ada pelayan yang boleh menolak perintah Abdi lelaki! " pria itu menariknya kasar.
Ryuka berusaha melepaskan diri. ia menyilangkan kakinya pada pria itu, hingga sang pria tersandung kakinya dan terjatuh.
tubuh Ryuka menimpa dirinya. Ryuka mengambil kesempatan untuk menghantam wajahnya.
"akkk! " pria itu mengerang kesakitan.
Ryuka bangkit dan berlari. sang pria mengejar sekuat tenaga. hingga akhirnya Ryuka tertangkap dan di seret lagi.
Tiba di depan pintu kamar, pria itu membuka pintu dan mencoba menarik Ryuka masuk ke dalam kamar. Ryuka mencoba melawan.
"lepaskan aku! " Ryuka terus memberontak.
" jika kau teriak akan membuat masalah! kau akan di hukum karena menolak permintaanku! "
"lebih baik aku di hukum daripada harus melayani pria bejat sepertimu! "
" ha.. ha.. ha... ha.... ha... jangan munafik! semua pelayan pernah melayani pria! "
Bughhh!
Satu pukulan mendarat di wajahmu pria itu.
" dia sudah ada janji denganku! kau cari yang lain saja! " aditama memaki pria itu.
"maaf, aditama. aku tidak tahu! " ucapnya ketakutan.
Aditama meraih tangan Ryuka dan membawanya pergi.
" malam ini kau tidur di kamarku! "
"a-apa? kau pikir kau menolongku, ternyata kah sama saja dengannya! " Ryuka melepas genggaman tangan aditama.
" ish! bukan begitu! hanya mencari aman saja. kalah kau langsung kembali ke kamar, dia akan curiga. akan lebih aman kah ke kamarku, tidak akan ada yang mempertanyakanmu nanti! "
Ryuka mendengkus kesal.
" masukklah! "
Ryuka masih berdiri di depan pintu. aditama mendorong paksa tubuhnya agar mau masuk ke dalam kamarnya.
Sepasang mata mengintai di balik dinding.
Aditama menutup pintu.
" tidur sana! sudah jam satu dini hari! "
Ryuka melihat aditama dengan tatapan menyelidik. aditama melambaikan tangan di depan mata Ryuka.
"jangan memangdangku seperti penjahat! aku tidak akan tidur di sampingmu, kecuali kau yang
memintanya. aku tidur di kursi. "
aditama duduk di kursi kayu yang berada di sudut ruangan. perlahan Ryuka membaringkan tubuhnya.
terlihat aditama sudah terlelap. tapi Ryuka belum bisa memejamkan matanya.
" kenapa aku selalu kasar padanya? padahal dia sering menolongku! "
Ryuka memandangi aditama yang sudah tertidur meski dalam posisi duduk bersender di kursi.
"tapi dia itu menyebalkan! "
Satu jam berlalu, Ryuka tetap tidak bisa memejamkan matanya. ia hanya membolak-balikan badannya. kemudian duduk
"kenapa belum tidur! "
Ryuka menoleh.
"aku tidak bisa tidur"
"apa kamu takut padaku sampai tidak bisa tidur? "
"aku kepikiran mas Egi "
"dia baik-baik saja. "
" bagaimana dengan Roro Arimbi? apa dia tidak akan melapor pada Nyai Gandari? "
"aku bisa mengatasi nya, tenang saja! "
" sebaiknya kamu tidur di sini saja. nanti badanmu sakit, " kata Ryuka.
Aditama tersenyum, lalu menghampiri Ryuka. ia duduk di sebelahnya dan mengelus pundak nya.
" jangan terlalu kau pikirkan. semua akan baik-baik saja ".
Tiba-tiba Ryuka teringat akan dengan Mbah Sutijah . selama ini dia lupa jika telah meninggalkan simbahnya sendirian. tak terasa air matanya menetes.
" kenapa malah menangis? " aditama memeluk Ryuka.
" aku ingat simbah. kasihan dia pasti bingung cari aku sama mas Egi! "
"semua akan baik-baik saja. aku pastikan besok kamu sudah ketemu simbahmu lagi!"
___________________-
Pagi hari....
Ryuka membuka mata. menoleh ke sampingnya, ternyata aditama sudah tidak ada di sana.
jam dinding menunjukkan pukul sembilan pagi.
"gawat! aku kesiangan! "Ryuka bergegas bangun
Pintu di buka dari luar.
" kamu sudah bangun? "aditama muncul dari balik pintu.
"aku terlambat bangun. pasti mbak jum akan memarahiku. dan lagi, kunci kamr mas Egi belum aku kembalikan. "
"aku sudah kembalikan kuncinya. aku bilang kuncinya terjatuh di depan pintu kamarnya! " ucap aditama.
" jangan takut! aku sudah bilang padanya kalau
kau menemaniku semalam. jadi dia tidak akan mengungkit keterlambatan mu! "
Sementara itu, di dapur....
"kemana si mita? sampai sekarang belum terlihat juga? " kata Rani
" aku semalam terbangun, dan ku lihat dia sudah tidak ada di tempat dia tidur. aku pikir dia hanya pergi ke toilet sebentar saja. tapi ternyata sampai pagi belum juga kembali. "sahut suminah.
"aku tahu di mana dia, " ujar Sinta.
"memangnya kemana dia semalam? "
"aku mendengar pembicaraan mbak jum dan aditama, si mita ternyata ada di kamar aditama, " jelas Sinta.
"a-apa ? apa kau tidak salah dengar? " tanya dewi dengan muka merah padam.
"aku mendengar sangat jelas! " Sinta menyakinkan
"bagaimana bisa!aditama tidak pernah mempan dengan godaan wanita mana pun dia tidak pernah memperlakukan kita seprti yang di lakukan Abdi lelaki lain".
Ryuka muncul dari balik pintu, semua orang memandangnya.
dewi langsung menghampirinya.
"apa kamu menemani aditama semalam?"tanya dewi dengan sorot matanya yang penuh kebencian.
"a-aku hanya menemaninya mengobrol saja" jawab Ryuka
"apa kau menggoda nya?apa yang membuat nya tertarik dengan wanita seperti mu?"
"apa maksudmu , deweu? aku tidak melakukan apa-apa"
Dewi tersenyum sinis.
"mita" panggil mbak jum
"iya mbak!".
"hari ini jang membersihkan kamar Nyai Gandari!"
"baik mbak jum"
" ikut aku untuk memetik bunga di halaman belakang".
Ryuka mengikuti mbak jum
"kamu udah paham kab, setelah membersihkan kamarnya, kamu taburkan bunga yang masih segar ini ke seluruh ruangan."
"iya"
"nah, ini sudah cukup. sekarang pergi ke kamar Nyai Gandari!"
Ryuka pergi ke kamar Nyai Gandari tangannta gemetar ketika membuka pintu. bau wangi semerbak menyeruak ketika pintu kamar terbuka.
Ryuka kembali menutup pintu. dia mulai membersihkan kamar .mulai dari menyapu, dan mengelap seluruh benda yang ada di ruangan itu. dan terakhir ia taburkan kelopak bunga mawar ke seluruh ruangan.
pandangan Ryuka tertuju pada lemari besar di sudut ruangan. ia teringat pesan mbak jum untuk tidak menbuka lemari itu. namun semakin dilarang, nampaknya semakin membuat Ryuka penasaran.
ia memberanikan diri untuk membuka lemari berbahan kayu jati yang kokoh itu
krieet….
Ryuka terkejut ketika mendapati isi lemari itu. ternyata di dalamnya ada tangga menuju ke ruang bawah tanah
"kenapa ada tangga di dalam lemari"pikir Ryuka
Ryuka makin penasaran ia masuk dan menutup kembali pintu lemari itu.
kemudian ia menuruni tangga yang di kanan kiri bta terdapat beberapa lmpu gang tercantel di paku.
di bawah tanggga terdapat ruangan yang cukup luas, ruangan itu lebih mirip sebuah gua dengan dinding tanah dan bebatuan. bau wangi kembang bercampur bau kemenyan.
Ryuka menyusuri ruangan itu hingga ia menemukan genangan air yang di kelilingi oleh taburan bunga dan kemenyan yang sudah di bakar.
Ryuka mendekat. tiba-tiba genangan air itu menyembur ke atas hingga cipratan air mengenai tubuhnya.
Ryuka kaget dan melangkah mundur.
"ono opo kowe wani mlebu maring panggonan ku , cah ayu?"
(ada apa kamu berani masuk ke k persemayaman ku, gadis cantik).
Ryuka tersentak kaget mendengar suara lelaki yang menggema di dinding ruangan
Ia mencari asal suara. ketika ia membalikkan badan, sosok harimau loreng putih telah berada di hadapannya
Ryuka gemetar. jantungnya berdetak lebih kencang. keringat dingin mengucur di sekujur tubuhnya.
Tiba-tiba harimau putih itu berubah menjadi seorang pria tampan, yang langsung mendekat ke pada Ryuka.
"apa Nyai Gandari memberiku kejutan seorang gadis perawan?" ucao Prakas Bhayangkara di hadapan Ryuka..
Ryuka semakin ketakutan ketika Prakas Bhayangkara mulai menyentuh wajahnya
Ryuka terus bergerak mundur hingga tersebut ke gengangan air dengan kedalaman dua meter.
terpaksa deh...nikah sm org jahat