Setelah meninggal nya kedua orang tua, Niko Dinata tinggal bersama Tante nya, dia menjadi pemuda yang urakan dan pemalas, selalu saja berbuat onar dengan memalak pedagang pasar yang ada di dekat rumahnya.
**
bertemu dengan Eca Permatasari, gadis
manis yang di kenal dengan segudang prestasi nya, tak perlu banyak tebar pesona untuk membuat para cowok bertekuk lutut padanya, dia hanya mencintai satu pria yang bernama Hanif, cowok yang selalu setia menemani nya di kampus.
**
Bagaimana jadinya kalau sang ayah tiba-tiba menjodohkan Eca dengan Niko dan langsung menikahi nya, pria yang dipandang rendah oleh Eca, tapi kenyataan dapat di andalkan dalam segala sisi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16. Sebelum KKN
Empat hari kemudian...
Niko dan Indah tiba-tiba kompak meminta izin ke Pak Roby untuk mengajukan cuti selama dua bulan.
Indah beralasan karena ingin KKN, sedangkan Niko beralasan karena ingin menemani Eca selama KKN di desa terpencil yang ada di Kabupaten Cirebon.
Pak Roby menolak kedua permintaan nya karena akan mengganggu hambatan dalam kerjaan nya. Apa lagi mereka saling berurusan dengan data omset dan uang pengeluaran perusahaan.
"Yang jelas untuk Niko ini alasan yang tidak masuk akal, jangan mengorbankan waktu kamu buat ngejaga Eca" Kata Pak Roby.
"Yah, ingat di desa itu kadang susah dapat sinyal, terus kalau Eca entar kenapa-kenapa bagaimana? Kalau sakit siapa yang urus? lalu kalau teman kelompok nya pada jahat semua ke Eca gimana?" Provokasi Niko.
"Eca sudah besar Niko, dia bisa menjaga diri sendiri" Kata Pak Roby.
"Niko bisa kok kerja dari sana yah, lagi pula kerjaannya kan cuma di laptop cuma masukin data dari teh Fany." Niko kembali mengelak.
"Niko astaga, pokoknya ayah tidak mengizinkan kamu" Tegas Pak Roby.
"Niko Risen kerja dari sini yah" Ancam Niko.
Rencana Niko terbilang baik, untuk menjaga Eca disana, tapi menurut Pak Roby itu sangat berlebihan.
Niko mulai memasuki siklus dimana dia mulai sayang dan takut kehilangan orang dia sayangi untuk kedua kalinya. dengan rasa trauma masa lalu yang dia punya, Niko mendadak menjadi terobsesi ke Eca.
Menjaga hingga membuat Eca nyaman jika bersama dirinya.
Ancaman itu tak mempengaruhi Pak Roby, membuat Niko mulai kesal, dan masih berjuang merayu Pak Roby.
Sedangkan Indah yang selama di undang ke kantornya Pak Roby cuma bisa terdiam, kini dia mulai bersuara.
"Pak saya juga mau Resign — mohon maaf, saya mau fokus kuliah dulu" Kata Indah.
"Ndah apaan sih, kok ikutan?" Protes Niko.
"Tuh liat indah resign, kamu resign, terus yang ngatur bagian keuangan siapa? Gak mungkin semua digiring ke Fany, dia sangat sibuk di bagian mengurus client dan data karyawan" Kata Pak Roby menimpali.
"Niko ga jadi resign, tapi setidaknya ayah izinin Niko work form home selama dua bulan" Kata Niko masih berusaha merayunya.
Pak Roby menghela nafas, setelah melihat Niko bersungguh-sungguh, dari dalam hati kecil Pak Roby juga sedikit tersentuh dengan provokasi Niko yang akan melindungi anak gadis nya selama KKN.
"Oke tapi, ayah titip pesan jangan sampai terbengkalai datanya, karena sedikit saja salah keuangan perusahaan akan berantakan" Pinta Pak Roby.
"Pak maaf" Indah angkat tangan.
"Iya indah kenapa? Apa ada yang mau disampaikan?" Kata Pak Roby menjawab.
"Untuk masalah Eca, dia satu kelompok dengan saya, saya bisa jaga dia disana" Kata Indah seakan menepis rencana dari Niko.
"The hell..." Gumam Niko menatap tajam Indah. "Maksut kamu apa ndah bicara gitu? tidak sopan banget sih!" Sewot Niko.
"Gak ada hak kamu berbicara seperti itu" Kata Niko lanjut dengan kemarahan nya.
"Cukup Niko, ayah sudah izinkan kamu untuk menemani Eca disana" Tukas Pak Roby.
**
"Bimbingan Pra-KKN akan dilaksanakan di ruangan rapat Gedung B Fakultas UGJ lantai 2, Prof Iwan Gunawan Ph, D. HARI INI Pukul 16.00, diharapkan membawa rancangan program KKN kalian, sekian." Daffa Yudistira.
Sebuah pesan masuk dari ketua kelompok KKN 34, Membuat Eca yang sedang menikmati makan bakso di kantin tiba-tiba tersedak.
"Dadakan banget sih woy!" Keluh Eca.
Vale mendelik kearahnya "Kenapa kamu?" Tanya nya.
"Ini loh ketua kelompok KKN saya mau adain rapat hari ini, rese banget — Mana pulang dari kampus sudah ada janji sama Hanif untuk monton bioskop juga" Keluh Eca.
"Sudah datang aja, ngapain ngeluh sih ca" Kata Valeska.
"Ya, kan besok saya fokus belanja ini itu buat kebutuhan sehari-hari di desa" Jawab Eca.
"Masalahnya dimana?" Kata Valeska.
"Dua bulan gak bertemu dengan Hanif" Jawab Eca menggerutu.
"Ya allah ni anak ga sadar-sadar, kan lu masih ada Niko suami kamu?" Kata Valeska.
"Woy KKN Niko ga ikut ke desa — Dia fokus mendekam jaga rumah" Protes Eca.
"Eh iya juga lagi"
"Ngeselin kan!?"
Siang hari itu, dua jam sebelum acara dimulai, Eca singgah sebentar di toilet kampus sebelum dia pulang di jemput oleh Niko
Dirinya fokus mengaca di dekat wastafel sambil mengikat rambutnya.
Membasuh wajah manisnya agar tidak terlalu kusam dan berminyak — Wajah yang natural tanpa makeup.
Eca ngedumel tentang acara dadakan ini, walau hatinya sedang rancu tentang masalah pernikahan paksa dari orang tuanya dan juga kisah asmara dari kekasih nya.
Eca memutuskan untuk tidak memikirkan itu semua, karena saat ini ada hal penting yang akan dia kerjakan. Yaitu mengambil mengambil program KKN yang tertinggal dirumah nya.
"Nyusahin aja ketua kelompok itu" Gumam Eca mengambil tas nya kasar lalu pergi meninggalkan area toilet.
**
"Nama saya Eca Permatasari dari Jurusan Akutansi Fakultas ekonomi dan bisnis." Gadis itu memperkenalkan diri di depan guru pembimbing dan seluruh teman-teman KKN nya.
"Baik saya akan membacakan program-program yang sudah saya susun untuk kegiatan KKN, Antara lain 1. Inovasi dan wirausaha lokal, 2. Peningkatan keterampilan tenaga kerja, 3. Pengelolaan keuangan desa dan UKM, 4. Pendidikan ekonomi kreatif anak-anak. Sekian dari saya terimakasih"
Setelah membacakan semua program Eca kembali ke tempat duduk diiringi tepuk tangan oleh mahasiswa lain termasuk indah yang tengah melihat nya. Dan Eca tersenyum puas karena idenya sangat di apresiasi oleh teman-teman kelompok nya.
"Baik, karena semua sudah memperkenalkan diri dan menyampaikan usulan program maka pertemuan ini akan bapak tutup" Kata Dosen pembimbing itu menutup acara dan semua mahasiswa disana membubarkan diri.
Indah tiba-tiba mendatangi meja Eca dengan senyuman, Eca mengerut kening karena kedatangan nya benar-benar sangat tidak di sukai olehnya.
"Hay" Sapa Indah.
"Mau ngapain?" Tanya Eca.
"Mohon kerjasamanya ya saat sudah ada di desa, hanya kita berdua di kelompok ini yang satu kampus, sisanya gak saya kenal" Kata Indah.
"Okey, saya mau pulang, Niko sudah jemput" Kata Eca sembari menyantol kan salah satu tali tasnya ke pundak, lalu pamit pergi meninggalkan Indah.
"Sekalian saya ikut keluar" Kata Indah.
Sampainya di gerbang UGJ, Niko mengerut kening saat melihat Eca berjalan sambil mengobrol dengan indah. Terlihat sangat akur sampai membuat gadis itu tertawa kecil bersama.
"Maaf nunggu" Kata Eca.
"Gak kok, saya baru sampai" Kata Niko.
"Kalian berdua, saya pulang duluan" Tukas indah menaiki mobil yang sudah dia pesan lewat aplikasi gojek.
bukan om,