Cerita hanya fiksi dari author yang ingin menemani kegabutan kalian, jangan cari bacaan berfaedah disini karena ga akan ada😁
Larisha Mevia mahasiswi cantik berusia 19 tahun itu mengalami kemalangan saat Dev Limson yang merupakan kekasihnya harus meninggal dunia ketika tengah bersamanya.
Lebih parahnya lagi! Tuan Lan seorang milyarder yang memiliki banyak bisnis legal maupun bisnis ilegal, dia laki-laki berusia 40 tahun yang merupakan ayah dari Dev Limson, Tuan Lan yang sangat arogan dan terkenal sangat kejam terhadap siapapun.
Tuan Lan menganggap Larisha adalah penyebab Dev Limson anaknya harus meregang nyawa diusia muda. Dendam membara dalam diri Tuan Lan dan sumpahnya akan membuat hidup Larisha menderita bahkan melebihi sebuah siksa kematian, membuat Tuan Lan menjadikan Larisha sebagai Tawanan Kamar Tuan Lan.
Lalu apakah Larisha berhasil untuk keluar dari jerat kekejaman Tuan Lan? Ikuti ceritanya tanpa skip, oke🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopi_sopiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
"Larisha apa yang kau lakukan? Ingatlah laki-laki yang saat ini sedang menikmati setiap lekuk tubuhmu ini bukanlah laki-laki yang baik! Dia tidak mencintaimu dan kamu juga tidak akan pernah mencintainya." Batin Larisha.
Larisha berusaha mengandalkan kewarasannya untuk melawan rasa inginnya! Meskipun kali ini dirinya dibuat menggila oleh keinginan tubuhnya sendiri yang sudah mulai menyukai sentuhan-sentuhan nakal dari Tuan Lan. Larisha teringat bahwa dia belum membeli pil KB, bagaimana jika Tuan Lan melakukannya sekarang?
"Stop! Tuan aku kebelet," teriak Larisha.
Tentu saja kata kebelet itu berhasil memecah dinding nafs uu yang sudah menggebu dalam diri Tuan Lan, aksinya yang sedang meraba-raba pangkal paha milik Larisha terpaksa harus terhenti.
"Apa maksudmu itu Larisha?" tanya Tuan Lan.
"Aku kebelet pengen pup! Apa kau mau aku pup didalam mobil ini? Perutku juga sakit," kata Larisha yang sedikit lega Tuan Lan menghentikan aksinya.
"Apa kau sejenis kucing peliharaan atau doggy kah? Awas saja jika kau pup didalam mobilku yang mahal ini!" kata Tuan Lan kesal.
"Kalau begitu berhentilah didepan apotik! Aku akan membeli obat sakit perut dan menumpang ke toilet sebentar!" kata Larisha.
"Gadis sial! Bokonggmu tidak tau situasi," umpat Tuan Lan.
Supir pribadi Tuan Lan sampai harus susah payah menahan tawa saat ini karena ulah Larisha yang membuat Tuan Lan merasa jengkel, seumur-umur belum pernah ada wanita yang sedang disentuh oleh Tuan Lan dengan sangat tanggungnya dia bilang kebelet pup.
"Carikan dia apotik!" kata Tuan Lan.
"Terimakasih Tuan," kata Larisha.
Wajah Tuan Lan terlihat kesal sekaligus heran kenapa ada gadis seperti Larisha, digerayangi bukannya timbul na fssu malah yang dia timbulkan si kuning ke emasan. Tibalah mereka didepan sebuah apotik, supir pribadi Tuan Lan memarkirkan mobilnya.
"Perutmu sakit apa kau memakan makanan pedas?" tanya Tuan Lan.
"Iya Tuan, aku makan beef ramen dan kuahnya pedas sekali Tuan, tapi enak!" kata Larisha.
"Tak akan pernah aku biarkan lagi kau menyentuh makanan pedas! Cepatlah turun!" kata Tuan Lan.
"Baiklah Tuan, aku akan segera kembali," kata Larisha.
Larisha pun turun dari mobil untuk membeli obat, tapi bukan untuk sakit perut melainkan membeli pil KB untuk persiapan kalau-kalau malam ini Tuan Lan akan melakukannya. Larisha memang berniat untuk kabur ketikan Laluna sudah sembuh, dia tidak mau hamil lalu memberikan anak yang dia kandung pada Tuan Lan tanpa tau dia ibu yang telah melahirkannya.
Tidak sia-sia kebohongan Larisha berpura-pura untuk sakit perut dan ingin pup, petugas klinik mengambilkan pil KB langsung dua pack seperti yang diminta oleh Larisha, senyum sumringah terpancar dari bibir Larisha kala dia mendapatkan pil KB itu.
Setelah meminta segelas air Larisha langsung meminum satu pil KB itu, dia tidak tau kapan waktu yang tepat untuk meminum pil KB tersebut, yang dia pikirkan bahwa pil KB itu harus sudah berada didalam tubuhnya mulai hari ini. Sudah beres semuanya, sekarang Larisha harus segera kembali kedalam mobil.
Saat Larisha masuk, wajah Tuan Lan masih ditekuk melirik kearah Larisha lalu kembali memfokuskan pandangannya kedepan. Dalam hati Larisha, aman sepertinya Tuan Lan sudah hilang selera terhadapnya, jadi dia tidak akan reseh didalam mobil.
Dan benar saja tebakan Larisha, Tuan Lan hanya diam selama perjalanan ke mansion hingga sampai, dia tidak lagi menggerayangi Larisha. Sesampainya di mansion yang super mewah itu, keduanya turun bersama lalu masuk kedalam mansion.