"Kejamnya ibu tiri tak sekejam ibu kota" peribahasa ini tidak tepat bagi seorang Arini, karena baginya yang benar adalah "kejamnya ibu tiri tak sekejam ibu mertua" kalimat inilah yang cocok untuk menggambarkan kehidupan rumah tangga Arini, yang harus hancur akibat keegoisan mertuanya.
Tidak semua mertua itu jahat, hanya saja mungkin Arini kurang beruntung, karena mendapatkan mertua yang kurang baik.
*Note: Cerita ini tidak bermaksud menyudutkan atau menjelekan siapapun. Tidak semua ibu mertua itu jahat, dan tidak semua menantu itu baik. Harap bijak menanggapi ataupun mengomentari cerita ini ya guys☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom's chaby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
LIMA BELAS
Satu bulan berlalu, sejak pernikahannya dengan Sandra, Alfian benar-benar tidak pernah menyentuhnya. Selama satu bulan ini, Alfian hanya pernah menginap tiga kali di rumah Sandra, dan Alfian tidak tidur seranjang dengannya, seperti malam ini.
"Maafkan saya! Tapi kita sudah sepakat tentang ini." Ucap Alfian, saat Sandra mengajak Alfian tidur di ranjangnya.
"Iya aku tahu itu Alfian. Aku cuma kasihan sama kamu, kalau kamu harus tidur di kasur lantai seperti itu" Balas Sandra
"Tidak apa-apa." Balas Alfian.
Percakapan mereka terdengar formal sekali, karena sampai saat ini Alfian masih menganggap Sandra sebagai anak bosnya. Selain itu, Usia Sandra lebih tua empat tahun darinya. Walau penampilan Sandra cantik dan menarik, tapi Alfian tidak merasakan perasaan lain, selain rasa hormat sebagai bawahan terhadap atasannya.
Berbeda dengan Alfian, Sandra justru merasakan sesuatu dalam hatinya pada Alfian, sejak pertama kali dia melihatnya. Usia Alfian memang lebih muda darinya, tapi dari segi fisik, Alfian adalah tipe lelaki idamannya, Selain mempunyai wajah yang cukup tampan, Alfian juga memiliki postur tubuh sempurna dan ideal. Sandra terobsesi pada Alfian.
Kekurangannya adalah dia hanyalah seorang sopir peternakan. Kalau saja Alfian berasal dari keluarga kaya, tentunya itu akan menjadi nilai plus baginya. Tapi tak apa, bagi Sandra ini bukan masalah. Dia yakin bisa merubah penampilan Alfian, menjadi lebih baik dan setara dengan dirinya
"Oh ya Alfian, apa aku boleh bertemu istri kamu?." Tanya Sandra.
Alfian nampak terkejut mendengar pertanyaan Sandra.
"Untuk apa?. Euh...maksud saya kenapa anda mau bertemu istri saya?." Tanya balik Alfian.
"Kenapa? Apa tidak boleh?." Sandra bertanya lagi.
"Maafkan saya!! Tapi sepertinya tidak bisa."
"Kenapa tidak bisa?." Tanya Sandra lagi.
"Saya yakin istri saya tidak akan mau bertemu dengan anda." Jawab Alfian jujur.
"Ohh....baiklah aku mengerti." Balas Sandra.
Lalu mereka tidur.
Malam itu Alfian terpaksa menginap di rumah Sandra, karena motornya mogok, dan hujan turun sangat deras. Dia mengirim pesan pada Arini, mengabari kalau dirinya tidak bisa pulang, dan Arini membalas pesan itu hanya dengan dua kata "Ya... Gapapa."
Alfian memutuskan untuk segera tidur, agar bisa segera bertemu dengan pagi, dan keluar dari rumah Sandra. Namun baru saja ia berniat memejamkan mata, sesuatu telah berhasil mengejutkannya.
Tanpa permisi Sandra berbaring disampingnya, seraya melingkarkan tangan ke perut Alfian.
Alfian yang terkejut, refleks melepaskan tangan Sandra, tapi Sandra kembali melingkarkan tangannya, bahkan kali ini lebih erat dari sebelumnya.
Alfian meminta Sandra melepaskannya, tapi Sandra menolak, dan malah semakin mengeratkan pelukannya.
"Aku mohon Alfian, jangan menolak ku. Kita ini suami istri, sudah sepantasnya kita tidur bersama."
"Tapi kita....."
"Aku mohon Alfian, malam ini saja. Biarkan aku tidur bersama kamu." Ucap Sandra memohon, hingga akhirnya Alfian pun membiarkan Sandra tidur disampingnya. Dia memunggungi Sandra yang masih setia melingkarkan tangannya di pinggang Alfian.
Perasaan Alfian sungguh tak karuan saat itu. Hatinya ingin sekali melepaskan tangan Sandra, tapi ia tidak melakukannya, membuat Sandra tersenyum senang. Dia semakin berani.
Tangannya perlahan bergerak, menelusup ke dalam kaos yang dipakai Alfian, meraba-raba dadanya dengan lembut dan pelan.
"Hentikan bu Sandra." Kata Alfian, seraya memegang tangan Sandra, berusaha mengeluarkan tangan itu dari dalam kaosnya.
Alih-alih menghentikan, Sandra justru semakin berani. Dia bangun, lalu duduk di atas tubuh Alfian, membuat Alfian tersentak kaget. Dia berusaha bangun, tapi Sandra menghentikannya. Dan apa yang Sandra lakukan saat ini, membuat Alfian lebih terkejut.
...****************...
.
.
.Bersambung🌿
follow me ya thx all