Devano Hanoraga, pria dingin yang super rich, perfeksionis, berkuasa, dingin, tegas dan tak takut mati yang menjadi pengusaha hebat dan tak kenal ampun selalu menjadi incaran para wanita yang selalu ingin hidup mewah tanpa ingin bekerja keras.
Ia tak sengaja menolong gadis cantik yang bekerja di Bar milik sahabatnya sebagai pelayan untuk membiayai kuliahnya saat dirinya dijual untuk melunasi hutang judi Kakak tirinya.
Yesica Anastasya, gadis cantik yang terpaksa bekerja di Bar untuk membiayai kuliahnya dan juga untuk membiayai Ibu tirinya yang pemalas dan Kakak tirinya yang senang berjudi.
"Jadilah wanitaku maka aku akan melunasi hutang Kakakmu." Devano.
"Aku bersedia menjadi wanitamu asal kau izinkaan aku melanjutkan studyku." Yesica.
"Deal."
Bagaimana kisah mereka selanjutnya?
Apakah Devano akan jatuh hati hingga sejatuh-jatuhnya pada sugar Baby yang ia tolong dan selamatkan dari Ibu dan Kakak tirinya?
Follow:
Fb: Isti
Ig: istikomah50651
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isti Shaburu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 31
Hari yang dinanti tiba, hari di mana Devano akan menikahi Yesica secara siri. Prosesi ijabnya dilakukan di rumah Devano, dihadiri oleh keluarga dan sahabat dekat Devano dan Yesica saja. Yesica tak mengundang banyak orang, hanya Vivi saja yang ia undang karena Vivi yang mengetahui hubungan dirinya dan Devano.
Ia sudah terlihat begitu cantik, Chelsea membantunya berias. Yesica sengaja tak mengenakan gaun pengantin, ia hanya mengenakan kebaya simple saja agar tak ribet. Kedua mempelai sudah siap dan sudah duduk di hadapan penghulu, Devano menjabat tangan penghulu tersebut dan melafalkan ijab kabul yang sudah ia hafalkan selama semalaman.
“SAH!!!” ucap semua yang menghadiri acara ijab kabul Devano dan Yesica.
Keduanya bernapas lega karena kini mereka sudah sah menjadi sepasang suami istri menurut agama.
Acara dilanjutkan dengan syukuran dan makan-makan bersama dengan kerabat yang mereka undang.
“Selamat yah, Yes. Kamu sudah sah menjadi istri dari Tuan Vano. Aku jadi iri deh, kira-kira siapa yah yang akan menjadi suamiku kelak,” ucap Vivi memberi selamat dan juga berharap.
“Jodoh kamu sedang dalam perjalanan kok, Vi. Nanti jika waktunya tiba maka dia akan menampakkan dirinya,” sahut Yesica.
Sementara kedua sahabat itu berbincang, Chelsea berjalan mendekati Lucas, pria yang selalu mengisi hatinya tapi tak pernah mendapatkan balasan dari pria itu.
“Bagaimana kalau kita juga melakukan pernikahan siri sekarang, mumpung penghulunya masih di sini,” ucap Chelsea menggoda Lucas penuh harap, ia sungguh sangat menyukai pria itu.
“Banyak pria di luar sana yang bisa membahagiakan kamu, Chel. Aku tak bisa membahagiakan kamu seperti yang kamu bayangkan. Hatiku sudah memilih orang lain,” sahutnya, matanya tertuju pada Vivi yang sedang mengobrol dengan Yesica.
“Apakah gadis kecil itu yang kau maksud? Mengapa kalian berdua menyukai gadis bau kencur seperti mereka sih. Aku sudah lama menyukaimu, semenjak kita kuliah bareng dan juga terjun ke dalam dunia bawah bersama. Tapi sampai sekarang kau tak kunjung membalas perasaanku ini dan malah membuka hatimu untuk gadis kecil sepertinya. Apa kurangnya aku dibandingkan dengannya, jawab aku Lucas.” Chelsea mengeluarkan unek-uneknya, ia merasa kecewa dan iri karena seorang gadis kecil bisa membuat Lucas menyukainya.
“Kamu tak kurang apa pun, kamu sempurna, tapi hatiku tak mampu memilihmu, Chel. Kamu tahu kalau hati tak bisa dipaksakan bukan. Aku sudah pernah membuak hatiku untukmu tapi tak pernah bisa. Dan entah mengapa saat melihat dia pertama kali hatiku bergetar hebat dan timbul rasa ingin memilikinya. Aku selalu dibuat gila jika jauh darinya, aku akan marah jika ada pria yang menggodanya. Maafkan aku yang tak bisa menjadi seperti yang kau mau. Kudoakan suatu saat nanti kau menemukan pria yang mencintaimu sepenuh hatinya. Dan pada saat itu terjadi aku harap kamu menerimanya dengan hati terbuka dan berbahagialah,” ucap Lucas mengatakan apa yang ia rasakan.
“Kamu jahat, Cas. Kamu jahat sama aku.” Chelsea memukul Lucas membuat Lucas terpaksa harus memeluknya agar tenang.
“Justru aku sangat jahat jika membuatmu berada disisiku padahal aku tak menyukaimu. Sebagai sahabat, aku ingin kau bahagia dengan pria yang mencintaimu.” Lucas mengusap punggung Chelsea agar wanita cantik itu tenang.
Vivi yang melihat adegan tersebut seketika tersenyum getir, entah mengapa hatinya terasa seperti disayat sembilu saat melihat Lucas memeluk wanita lain.
“Apakah kau akan membencinya, Chel? Kumohon, jangan membencinya, dia tak tahu kalau aku menyimpan rasa padanya,” pinta Lucas.
“Aku tak berhak membencinya, dia tak salah jadi buat apa aku membencinya. Aku hanya iri padanya karena dia bisa memenangkan hatimu yang begitu keras. Berjuanglah, jangan kau buat kecewa atau aku yang akan menghajarmu nanti,” sahut Chelsea sedikit mengancam.
“Terima kasih.” Lucas melerai pelukannya dan mengusap air mata yang membasahi wajah cantik wanita seksi itu.
“Ayolah, jangan seperti itu. Sana dekati dia sebelum pria lain mendekatinya.” Chelsea mendorong Lucas untuk mendekati Vivi.
“Yes, pinjam Vivi sebentar yah,” pinta Lucas.
“Silakan, Tuan Lucas,” sahutnya.
“Jangan panggil Tuan, sekarang derajatmu lebih tinggi dariku. Panggil Lucas saja, oke. Ya sudah, aku bawa Vivinya dulu yah.” Lucas menggandeng tangan Vivi membawanya ke suatu tempat.
“Kita mau ke mana, Tuan Lucas? Bukankah Anda sedang bersama dengan kekasih Anda tadi? Mengapa sekarang Anda menarik saya, nanti kekasih Anda bisa salah paham dan marah sama saya.”
Lucas berbalik dan mencium bibir Vivi tanpa aba-aba membuat Vivi membulatkan matanya, jantungnya seketika berdegup sangat kencang, matanya berkedip berkali-kali membuat Lucas tak terganggu dan melepaskan pagutannya.
“Tutup matamu,” tangan Lucas menutup mata Vivi yang membola.
Lucas memagut kembali bibir Vivi dengan lembut, mereka saling bertukar saliva satu sama lain. Vivi yang memang belum pernah melakukannya terasa kaku dan bingung harus bagaimana. Namun, seketika ia tersadar dan mendorong Lucas agar menjauh darinya.
“Ini tak benar, Tuan. Aku tak ingin kekasih Anda salah paham padaku,” ucapnya mengusap bibirnya yang basah dengan kasar, hatinya terenyuh mengingat saat Lucas berpelukan dengan Chelsea.
“Aku tak punya kekasih, orang gadis yang kusuka ajah ada di hadapanku bagaimana aku bisa memiliki kekasih. Aku suka sama kamu sejak saat pertama kamu masuk bekerja di clubku. Makanya aku selalu menempatkanmu disisiku agar tak ada pria yang menggodamu. Please, percaya sama aku.” Lucas menjelaskan tentang hatinya.
“Bohong, Anda bohong sama saya. Saya sudah melihat Anda berpelukan dengan wanita cantik dan seksi tadi. Anda mau mengelak bagaimana lagi, Anda sudah ketahuan jadi tak bisa lagi mengelak,” pekik Vivi, tapi Lucas bukannya takut ia malah tertawa.
“Ahahah, kamu salah paham, Sayang. Aku dan Chelsea tak ada hubungan apa pun. Dia sahabatku bersama dengan Vano dan Kris. Kita kuliah bareng dan berjuang bareng saat di negeri orang. Hubungan kita berempat sudah seperti keluarga. Jika saja kau lihat dia duduk di pangkuan Devano juga pasti kau akan mengiranya Devano selingkuh dari Yesica. Kamu bisa tanya pada sahabatmu itu, dia pasti pernah lihat Chelsea duduk di pangkuan Devano, karena sahabatmu pernah mengunjungi butiknya,” jelas Lucas.
“Aku gak percaya.” Vivi hendak pergi tapi dari belakang Lucas memeluknya.
“Kalau kamu tak percaya ikut aku bertemu dengan Chelsea besok. Sekarang sudah malam, aku akan mengantarmu pulang ke rumah Yesica.”
Entah mengapa Vivi menuruti saja apa yang dikatakan oleh Lucas. Ia pulang dengan diantar oleh Lucas ke kediaman Yesica. Saat mulai beberapa hari lalu, Yesica memintanya menempati rumahnya agar tak kosong.
...
Di dalam kamar Devano setelah semua orang pulang. Yesica terlihat canggung setelah selesai mandi. Ia memutuskan untuk tidur lebih dulu karena tak tahu apa yang harus ia lakukan.
Devano sedang membersihkan dirinya dikamar mandi, Yesica mengambil kesempatan untuk tidur lebih dulu. Ia menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut hingga kepala. Tapi matanya tak kunjung terpejam juga.
‘Apa yang harus aku lakukan nanti. Aku deg-degan sekali, apakah aku dan dia akan melakukan itu. Jika aku menolak apakah dia akan marah, tapi kan kewajibanku masa aku nolak. Ah tau ah,’ batinnya, Yesica menggeleng-gelengkan kepalanya.
Tiba-tiba saja lampu padam, ia terkejut apakah mati lampu atau dimatikan oleh Devano. Saat ia sedang panik dengan pemikirannya, tiba-tiba saja ada tangan kekar yang memeluknya dan membuka selimut yang menutupi kepalanya.
“Aku tahu kamu belum tidur,” bisik Devano ditelinga Yesica membuatnya meremang.
“Tu-Tuan,” ucapnya terhenti karena Devano suda membungkamnya dengan bibirnya.
Meski Devano belum pernah melakukannya sama wanita mana pun, tapi ia mahir dalam hal seperti itu.
Devano memagut bibir Yesica dengan lembut, tangannya mulai masuk menelusup ke dalam pakaiannya dan mengusap perutnya. Yesica merasakan seperti ada aliran listrik yang menyengatnya. Tubuhnya meremang dan bergetar, perasaan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya, begitu nyaman dan nik*at.
Devano membuka kancing baju tidur Yesica satu persatu hingga terlepas semua, mungkin jika tidak dalam keadaan gelap ia akan menjadi liar melihat tubuh mulus Yesica. Perlahan disingkirkannya penutup yang menutupi teletubies kembar, ia mulai merabanya dan menghisapnya membuat Yesica meleg*h.
“Nikmatilah, aku akan membuatmu terbang,” bisik Devano.
“Tuan, saya takut,” ucap Yesica.
“Panggil aku Vano,” pintanya. “Tak perlu takut, aku akan bermain lembut dan tak akan menyakitimu,” sambungnya mencium kening Yesica, ciuman itu turun ke hidung dan berakhir di bibir.
Pagutan mereka semakin lama semakin memanas kala Devano mulai menelusuri tubuh bagian bawah Yesica. Ia membuka pakaian bagian bawahnya hingga semuanya terlepas, kini Yesica dalam keadaan polos bagaikan bayi yang baru lahir. Tangannya bermain di area sensitif milik Yesica dan bibirnya masih memagut bibir Yesica dengan lembutnya.
“Ini akan sedikit sakit, tapi tahan sebentar saja, nanti akan terasa nik*at setelahnya,” ucap Devano lembut sebelum ia memasukkan juniornya ke tempat yang sudah ia tunggu selama beberapa hari untuk melakukan pelepasan.
“Tolong lembut sedikit, aku baru pertama kali melakukannya,” pintanya dengan suara yang sudah serak karena hasratnya yang juga sudah membara.
“Jika terasa sakit kau boleh mencakarku agar kita merasakan sakit bersama, terserah bagian mana saja aku tak akan marah.” Devano mengalungkan tangan Yesica di lehernya.
Ia mulai memasukkan perlahan junior pada tempatnya, terasa sempit dan sulit. Devano menekan perlahan dan sudah masuk setengahnya. Ia merasakan Yesica mencengkeram punggungnya, kukunya terasa menancap tapi itu tak sebanding dengan apa yang diberikan Yesica padanya.
Dengan sekali hentakan lagi akhirnya junior berhasil masuk sepenuhnya. Ia berhenti sejenak agar Yesica bisa mengatur napasnya terlebih dulu. Rasa sakit yang dirasakan Yesica membuatnya menitikkan air matanya.
“Apakah kau membenciku karena menyakitimu?” bisiknya, Yesica menggelengkan kepalanya.
“Ini adalah kewajibanku, jadi aku harus menjalaninya. Aku ikhlas kok, karena Anda suamiku. Andai Anda melakukannya sebelum menikah, maka aku mungkin akan membenci Anda,” sahutnya.
“Lalu, mengapa kau menangis?”
“Karena aku bahagia bisa memberikan mahkotaku untuk suamiku, bukan untuk pria hidung belang yang suka mempermainkan wanita,” sahutnya jujur.
Devano mencium kening Yesica, ia mulai memaju mundurkan pinggulnya perlahan. Rasa perih yang tadi Yesica rasakan kini berganti rasa nik*at yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Keduanya mulai mengeluarkan suara indah dan saling bersahutan, terkadang Devano memagut bibir Yesica lembut, terkadang ia menghisap salah satu teletubies yang menantang milik Yesica.
Tak lama cairan hangat menyembur ke dalam rahim Yesica membuat keduanya meng*rang keras, tubuh Devano ambruk di samping Yesica. Ia menyelimuti tubuhnya dan tubuh istrinya, memeluk tubuh polos itu dengan penuh cinta dan mencium ujung kepalanya.
“Terima kasih, sudah memberikan mahkota yang selama ini kau jaga. Aku janji tak akan menyakitimu, setialah padaku maka aku akan menjadikanmu ratuku yang paling bahagia,” ucapnya, Yesica tak menjawabnya, ia menyelusupkan kepalanya didada bidang milik pria hebat yang kini menjadi suaminya. Ada perasaan bahagia karena telah memberikan mahkotanya pada Devano.
Mereka terlelap karena lelah dengan kegiatan unboxing yang menguras tenaga tersebut. Devano tak menghiraukan rasa perih akibat cengkeraman kuku istrinya pada punggungnya. Toh ia juga menyakitinya dengan cara mengambil mahkotanya.
******
3bab done yah gaes🙏😊
Like, komen, rat 5 dan hadiahnya jangan lupa yah🙏🤧
3 sahabat yang sudah menemukan kebahagiaan nya.