TRANSMIGRASI GADIS BADGIRL KE TUBUH ISTRI MAFIA

Rico yang tidak siap dengan gebrakan meja yang di lakukan oleh tuan nya pun hanya bisa berdiri diam mematung dengan mata melotot sempurna karena saking syok dan kaget nya dengan apa yang di lakukan oleh tuan nya tersebut.

Tring,,,tring,,,,,,tring,,,,,

Tak lama kemudian dering ponsel yang ada di samping meja kerja di atas tumpukan berkas-berkas pun berbunyi memecah keheningan dan kesunyian sekaligus keterkejutan rico yang ada di sana,ia menghela nafas lesu untuk menstabilkan emosi nya, karena istri palsu nya telah sadar dari koma,ia menundukkan kepala nya dan mengusap tengkuk nya lalu meraup wajah nya,kemudian ia mengambil ponsel nya yang ada di sana dan membaca siapa yang telah memanggil nya ia mengerutkan kening nya membaca nama si penelpon yang tertera nama bruno rekan bisnis nya yang ada di italia iya yang penasaran segera menerima panggilan tersebut.

,,,,,,KLIK,,,,,,,

“Buongiorno sir gio?”

(“Halo tuan gio?”) ucap tuan bruno di seberang sana.

“Buongiorno signore bruno?,habisogno di contattarmi!”

(“Halo tuan bruno?,ada perlu apa anda menghubungi saya!”) balas gio dengan nada tegas dan datar ia memang tipe orang yang tidak suka basa-basi karena itu dapat membuang waktu saja baginya jadi langsung ke inti nya saja biar cepat selesai tanpa berlama-lama berbicara.

“Voglio comprare le armi che avete assemblato!”

(“saya ingin membeli senjata yang anda rakit!”) ucap nya tidak kalah datar.

“Ok,ordinero` subito ai miei subordinati di preparare la merce,ma si ricordi,signor bruno, se c’e`qualche imbroglio nelle trattative,non ci pensero` due volte a distruggere I’intero affare che ha.”

(“baik ,segera saya suruh anak buah saya untuk menyiapkan barang nya,tapi ingat tuan bruno jika ada kecurangan dalam hal bernegosiasi saya tidak akan berpikir dua kali untuk menghancurkan seluruh bisnis yang anda punya.”) ucap nya sambil tersenyum bengis dan menyerigai kejam,rico yang mendengarkan pembicaraan tuan nya pun merinding disko sampai bulu kuduk nya berdiri semua dan bergindik ngeri melihat senyum mematikan yang di tunjukkan tuan nya ini,ia mengusap tengkuk nya dan tersenyum canggung kepada tuan nya yang ada di depan nya.

“Ok, ci vediamo stasera al porto.”

(“Baik,kita ketemu nanti malam di pelabuhan.”) ucap tuan bruno di seberang sana.

“Hmmmm” jawab nya dengan deheman yang sangat datar,,,,,,KLIK,,,,,,dan mematikan panggilan telepon nya hanya dengan sekali tekan.

“Rico siapkan 50 anak buah bayangan dan 20 orang anak buah untuk berada di sisi ku nanti malam dan siap kan juga senjata rakitan yang aku buat dan masukkan ke dalam kardus dan lapisi pengaman yang kuat,satu lagi jika mengambilnya hati-hati jangan sampai lecet sedikit pun mengerti karena aku tidak mau rugi sedikit pun ingat itu” ucap gio memberi peringatan dengan tegas dan tanpa bantahan.

“T,,,,ta,,tapi tuan”ucap nya tergagu karena terlihat gugup sangat kentara di wajah nya.

“tapi apa rico hah! jangan membuang waktu ku bicaralah yang benar!”ucap nya jengkel sendiri karena sempat-sempat nya tangan kanan nya ini bicara berbelit-belit dan membuatnya naik darah,sudah tau kesabaran nya ini setipis tisu masih saja menguji dirinya, seketika ia memijit kening nya sambil menghela nafas kasar dan bersandar pada kursi kerja nya untuk meredakan amarahnya sejenak.

“tapi untuk urusan nyonya muda bagaimana tuan,apakah tuan tidak ada niatan mengunjungi nya di rumah sakit”ucap nya berusaha untuk bicara selancar mungkin agar tidak tergagu seperti yang awal tadi.

“urusan istri ku itu urusan ku rico! Lebih baik kau tidak usah ikut campur dalam urusan rumah tangga ku ,apakah kau mengerti dengan ucapan ku Rico!” Rico yang mendengar nya pun refleks mengangguk dengan cepat.

”sekarang laksanakan tugas yang ku berikan pada mu tadi CEPATTTT!!!”sambil berteriak dengan nada tinggi sedikit membentak karena ia sudah hilang kesabaran nya menghadapi tangan kanan nya ini yang mudah sekali memancing emosi nya.

“ba,,,,baik siap laksanakan tuan”ucap nya mengangguk dan segera menunduk lalu undur diri dari sana dan ngacir berlari keluar menuju pintu sebelum tuan nya ini menyembur nya dengan bisa pedas nya lagi hingga ia merasa olahraga jantung saking seringnya mendengar teriakan dan gebrakan meja nya yang bisa bikin membuat nya punya penyakit jantung secara mendadak.

“Dasar bos gila” umpat nya dalam hati jengkel karena sedikit-sedikit ia di marahi oleh nya.

“Jika terkena darah tinggi baru tau rasa entar bos bos galak amat jadi orang sabar dikit kek, kenapa musti juga harus buru-buru” gerutu nya yang tak habis-habis.

Rico segera mengeluarkan ponsel nya yang ada di saku baju nya dan mulai menekan tombol panggil di sana.

Tut,,,tut,,,,tut,,,,terdengar nada sambung yang ada di sana yang belum ada nya tanda-tanda kejelasan  ada yang mengangkat panggilan dari nya.

“Haish Sialan Ayo cepat angkat” geram nya sedari tadi.

“Halo bos” terdengar suara seseorang mengangkat panggilan dari nya.

“Huftt”Rico menghela nafas nya panjang dan sedikit lega karena ada yang mengangkat nya coba kalau nggak sudah bisa di pastikan ia akan terkena sembur lagi nanti,kan tuan nya sangat galak sekali Jika sudah bertemu dengan dirinya.

“Syukurlah kau mengangkat panggilan ku Tommy kau siapkan anak buah bayangan mu sejumlah 50 orang malam ini atas perintah suruhan tuan muda gio” ujar Rico kepada ketua kelompok bayangan yang bernama Tommy karena setiap anak buah memiliki ketua kelompok masing-masing sebagai pembimbing itulah ketua nya tetapi atasan nya tetap lah gio yang memegang penuh atas kendali seluruh anak buah nya yang ia punya.

“Baik bos sesuai apa yang akan di minta” ujar Tommy menganggukkan kepala nya meskipun Rico tak melihat nya disana.

“Memangnya kau sedang apa?” Tanya nya karena sedikit mendengar suara yang begitu gaduh di seberang telepon.

“Sedang melatih anak buah seperti biasanya di tengah lapangan markas bos masa tidak tau” ujarnya sambil menggaruk alis.

“Oh wajar aku kan nggak setiap hari berada di markas kau tau” sembur nya berucap dengan sedikit ketus di wajah nya.

“Hehehehe maaf bos habis nya saya pikir bos sudah tau”ucapnya sambil meringis di seberang sana.

“Ya sudah saya akhiri panggilan tapi ingat jangan lupakan anak buah nya di siapkan ingat itu” ucapnya mewanti-wanti agar anak buah tuan nya ini tidak lupa.

“Iya iya bos siap”

“Hmmm ya sudah kalau begitu”

“Klik” mematikan panggilan dengan sedikit lega di wajah nya.

“Hah akhirnya beres juga tinggal ku menata barang-barang nya saja huh semangat Rico kamu nanti akan dapat bonus pasti nya” ujarnya bersemangat 45.

Oke segini dulu ya guys!!! dukung terus karya Author ya dengan cara kasih bintang dan ulasan pendapat kalian tentang novel yang aku buat thanks Yuaners.

...Selamat Membaca...

...BERSAMBUNG...