Pernikahan yang yang sudah berlangsung selama 2 tahun harus kandas begitu saja ketika Ela mengetahui suaminya Dayu yang mempunyai wanita lain yang dimana wanita itu bekerja sebagai pelayan dirumahnya
Ela meminta Dayu untuk menceraikannya dan ia berencana untuk membalas semua perbuatan Dayu dengan menikah dengan Salman yang tak lain adalah Kakak Dayu.
Apakah rencana Ela akan berhasil untuk membalas perbuatan Dayu atau ia malah akan jatuh cinta kepada Salman.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Tok
Tok
Tok
Suara ketukan pintu yang sangat keras sampai membuat Salman dan Ela langsung terbangun dari tidurnya.
Mereka langsung turun ke bawah untuk melihat siapa yang sedang bertamu di jam sepagi ini.
Salman membuka pintu dan langsung terkejut ketika melihat beberapa petugas polisi yang sudah berdiri di hadapannya.
"Ada apa ini?" tanya Salman.
"Tuan Salman anda kami tangkap karena telah melakukan pembunuhan terhadap Casandra " jawab polisi yang langsung memborgol tangan Salman.
Ela meminta polisi untuk tidak membawa suaminya karena suaminya bukan pembunuh.
Polisi meminta agar Ela ikut ke kantor polisi untuk membuktikan apakah suaminya benar-benar bukan pembunuh dari Casandra.
Ela mengambil jaket dan segera ia ikut ke kantor polisi untuk penyelidikan.
Sesampai di kantor polisi, Ela melihat suaminya yang dimasukkan ke sel penjara.
"Sayang percayalah kepadaku kalau aku bukan pembunuh." ucap Salman di dalam sel.
Ela menganggukkan kepalanya dan ia percaya kalau suaminya bukan seorang pembunuh.
Petugas polisi memanggilnya Ela untuk menginterogasinya.
"Apakah semalam Tuan Salman pergi keluar?" tanya polisi.
Sebelum menjawabnya pertanyaan dari petugas polisi, Ela menunjukkan identitasnya.
Polisi langsung terkejut ketika mengetahui identitas Ela yang ternyata adalah seorang pengacara.
Tidak ada orang yang tahu jika Ela dulu adalah seorang pengacara sampai akhirnya ia memutuskan untuk menikah dengan Dayu.
Dayu hanya mengenal Ela sebagai wanita biasa dan tidak bisa melakukan apa-apa selain memasak.
"Perkenalkan nama Ela dan disini saya selaku pengacara suami atau sekarang menjadi klien saya" ucap Ela.
Petugas polisi langsung mengeluarkan keringat dingin dan ia kembali mengajukan pertanyaan kepada Ela.
Ela mengatakan kalau dari kemarin suaminya selalu bersamanya dan tidak keluar sama sekali.
Petugas polisi menunjukkan kalau jam dua pagi ada seseorang yang menabrak Cassandra sampai akhirnya meninggal dunia.
Mobil yang digunakan adalah mobil yang biasa dipakai oleh Salman.
Ela meminta agar polisi memeriksa rekan cctv yang ada di rumah dan dashcam yang ada di dalam mobil suaminya.
Ia sangat yakin kalau ada seseorang yang menjebak suaminya.
Disaat mereka sedang mengobrol tiba-tiba Tuan Markus datang dengan wajah penuh amarah.
"Dimana pembunuh itu! Aku ingin dia dihukum mati!" teriak Tuan Markus.
Petugas polisi meminta Tuan Markus untuk tenang terlebih dahulu.
Tuan Markus melihat Ela yang sedang berdiri di hadapannya.
Ia mengatakan kalau Salman adalah seorang pembunuh putrinya.
"Kita lihat saja nanti, apakah klien saya benar membunuh putri anda atau tidak" ucap Ela
"K-klien? Maksud kamu?""
Ela mengatakan kalau ia yang akan menjadi pengacara Salman.
Sebelum menuju ke rumah, Ela berpamitan kepada suaminya yang ada di dalam sel.
"Mas do'akan semoga aku bisa mengungkapkan semuanya kalau kamu bukan seorang pembunuh" ucap Ela yang mengatakan kalau ia yang akan menjadi pengacara Salman.
Salman langsung terkejut ketika mendengar perkataan istrinya.
"K-kamu seorang pengacara?" tanya Salman.
"Iya Mas, maafkan aku yang tidak pernah menceritakan kepada kamu" jawab Ela.
Salman tidak mau jika Ela yang menjadi pengacaranya karena saat ini istrinya sedang mengandung dan disatu sisi ia mempunyai pengacara pribadi.
"Mas Salman tolong percaya sama aku. Aku janji akan segera membebaskan kamu" ucap Ela yang kemudian meninggalkan kantor polisi.
Sesampainya di rumah Ela lekas menuju ke kamar dimana rekaman cctv itu berada.
Ela juga memanggil Erwin untuk sebagai saksi dimana malam itu ia tahu kalau Salman tidak kemana-mana.
"K-kenapa rekamannya tidak ada?" Ela mencari di seluruh ruangan tetapi tidak menemukan rekaman itu.
Petugas polisi yang melihat Ela langsung masuk dan menanyakan hal itu.
"Erwin apakah kamu menyimpan rekaman itu?" tanya Ela.
"Rekaman apa? Saya tidak tahu soal rekaman itu karena dari semalam saya tidak pulang karena Tuan Salman menyuruh saya untuk membuntuti Casandra"
Erwin juga mengatakan kalau ia melihat Salman yang menabrak Casandra.
"Erwin jangan bicara sembarangan kamu, dari semalam suami saya tidak keluar rumah" ucap Ela dengan wajah emosi.
Petugas polisi meminta Ela untuk tidak berbelit-belit untuk mencari rekamannya. Mereka meminta dalam dua hari jika rekaman itu tidak ada terpaksa mereka akan menjadikan Salman sebagai tersangka utama.
Setelah itu petugas polisi dan Erwin pergi dari rumah Salman.
"Mas Salman aku akan mencari rekaman itu, aku janji akan membebaskan mu" gumam Ela yang kembali masuk ke kamar dan mencari rekaman cctv yang membuktikan kalau Salman tidak bersalah.
Ela merasakan perutnya yang kram dan ia segera merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur sambil mengelus-elus perutnya agar tidak kram lagi.
Setelah beberapa jam Ela kembali mencari rekaman cctv yang hilang entah kemana.
Sementara itu di tempat lain Dayu, Casandra dan Tuan Markus sedang merayakan kemenangannya.
"Erwin ini hadiah untuk kamu" ucap Dayu sambil memberikan tas yang penuh dengan uang.
Erwin mengambil uangnya itu sambil tersenyum tipis.
Dayu meminta kepada Casandra untuk melakukan operasi plastik agar tidak ada yang curiga kalau ia masih hidup dan ia juga meminta Erwin untuk bersembunyi di tempat yang jauh.
"Lalu setelah ini apa yang kamu lakukan?" tanya Tuan Markus.
"Setelah ini aku akan membawa Ela pergi jauh dan ia harus mau menikah denganku lagi" ucap Dayu sambil meminum minuman keras.
Casandra langsung berpamitan kepada Tuan Markus dan ia janji akan kembali lagi untuk segera kembali untuk menikah dengan Salman.
Erwin dan Tuan Markus juga langsung pergi meninggalkan Dayu agar tidak ada polisi yang melihat mereka.
"Sekarang waktunya untuk menemui kamu sayang" ucap Dayu dengan keadaan sedikit mabuk.
Dayu yakin kalau Ela pasti akan mau menikah dengan dirinya lagi karena saat ini Dayu yang membawa rekaman cctv itu.
Ia melajukan mobilnya menuju ke rumah Salman untuk menemui Ela.
Jam menunjukkan pukul sebelas malam dimana Ela masih duduk di kamar untuk mencari rekaman cctv yang hilang.
Tok
Tok
Tok!
Ela mendengar suara pintu yang diketuk keras oleh seseorang.
"Ela buka pintunya!" Teriak Dayu.
Ela tidak menghiraukannya dan ia tetap mencari rekaman cctv itu.
"Ela, aku membawa apa yang kamu inginkan"
Deg!
Ela langsung menghentikan pencariannya dan segera ia turun untuk membuka pintu.
Dayu tersenyum saat melihat Ela yang sudah membuka pintu untuknya.
"Hallo sayangku, apakah kamu sedang mencari ini?" Dayu memperlihatkan rekaman cctv yang ada ditangannya.
"Berikan kepadaku!"
Dayu langsung mencekal lengan Ela dan membawanya masuk ke dalam.
"Berikan rekaman itu agar aku bisa mengeluarkan Mas Salman" pinta Ela
"Aku akan memberikannya asalkan kamu mau ikut denganku dan kita akan menikah disana" ucap Dayu sambil memeluk Ela dari belakang.
Ela meminta agar Dayu tidak melakukan hal itu karena Dayu sendiri sudah menikah dengan Tika.
"Kamu mau atau tidak?" tanya Dayu
Ela diam mematung karena ini putusan yang sangat sulit untuk ia ambil.
Dayu mengambil korek dan akan membakar bukti rekaman cctv itu.
"Satu, Dua,....."
"B-baiklah aku mau" ucap Ela.
"Ini baru calon istriku dan sekarang ayo ikut aku"
Ela meminta agar Dayu untuk menunggu sebentar karena ia harus mengambil jaket dan tasnya.
Dayu memberikannya waktu 15 menit agar Ela bisa mengambil jaket.
Ela segera menuju ke atas dan ia mengambil jaket dan tasnya.
Sebelum pergi ia menulis surat dan ia taruh di lemari pakaian Salman.
"Ayo sayang jangan membuatku menunggu" Dayu langsung menggandeng tangan Ela dan mengajaknya masuk ke dalam mobil.
Dayu mengambil ponselnya dan meminta polisi yang sudah ia bayar untuk membebaskan Salman.
"Maafkan aku Mas dan tolong cepat selamatkan aku. Hanya kamu yang bisa menyelamatkan aku" ucap Ela dalam hati.
Dayu melajukan mobilnya menuju ke Bandara dimana ia akan mengajak Ela pergi ke negara yang sangat jauh.
Ia juga mengatakan kepada Nyonya Emilia kalau rencananya telah berhasil.
"Kalian semua jahat! Apa salahku Mas sampai kamu menghancurkan rumah tanggaku!" Ela memukul-mukul lengan Dayu.
"DIAM!!" Bentak Dayu
Ela yang ketakutan langsung diam dan tidak berani menatap Dayu.
Sementara itu Polisi sudah membebaskan dan memperbolehkan Salman untuk pulang.
Polisi mengatakan kalau tersangka pembunuhan Cadang sudah ditemukan.
Salman memanggil taksi agar mengantarkannya ke rumah.
Sesampainya di rumah Salman masuk dan mencari keberadaan istrinya.
"Sayang, Mas pulang. Terima kasih atas bantuan kamu" ucap Salman.
Salman membuka semua pintu tidak melihat keberadaan istrinya
Ia mencari keberadaan Bi Ningsih yang juga tidak ada di rumah.
"Kemana mereka berdua?" Salman mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi Istrinya.
Ia pun keluar rumah untuk mencari keberadaan Ela yang menghilang.
Di sisi lain dimana Dayu dan Ela sudah sampai di Bandara.
Ela mencari cara agar bisa melarikan diri dari Bandara.
"M-mas aku mau ke kamar mandi dulu, perutku sakit" ucap Ela.
"Lekas ke kamar mandi dan jangan buat kesalahan atau aku akan membunuhmu" ancam Dayu.
Ela menganggukkan kepalanya dan ia lekas masuk ke dalam kamar mandi.
"Bagaimana caranya agar aku bisa keluar dari sini" Ela mondar mandir di dalam kamar mandi.
Tak berselang lama ada wanita yang juga hamil masuk ke kamar mandi dan Ela mempunyai akal agar ia bisa lari dari sini.
Ela meminta wanita itu untuk bertukar pakaian, ia mengatur kalau sedang diculik oleh seseorang.
Wanita itu langsung menganggukkan kepalanya dan mau menolong Ela.
Mereka berdua mengganti pakaiannya dan setelah itu Ela membuka pintu kamar mandi.
Dayu tidak tahu jika wanita yang keluar adalah Ela yang sudah mengganti pakaiannya.
Hampir setengah jam Dayu menunggu dan ia mengetuk pintu kamar mandi.
"Ela, ayo keluar! Pesawat kita akan lepas landas" ucap Dayu.
Tidak ada jawaban dari Ela, Dayu membuka pintu kamar mandi dan ia malah mendapat teguran dari seorang wanita yang ada disana.
Dayu melihat kalau tidak ada Ela di dalam sana dan segera ia keluar dari bandara untuk mencari Ela. Ia yakin kalau Ela masih ada disekitar bandara.
Saat ini Ela sudah berada di dalam taksi dan ia bersembunyi saat taksi melewati Dayu yang sudah mengetahui kalau Ela tidak ada disana.
Ela meminta sopir taksi itu untuk mengantarkannya ke kota B dimana ada rumah hadiah pemberian Salman.