Safia Tanisha adalah seorang anak dari keluarga biasa saja , bapa nya berasal dari desa yaitu bertempat di Jawa tengah,dan ibu nya berasal dari Jakarta.Namun Safia lahir di jawa tengah ia di rawat oleh nenek nya di sana, sementara kedua orang tua nya mencari nafkah di jakarta.
Safia gadis cantik dan juga body yang sangat bagus sekali,di kampung nya itu ia seperti kembang desa ,Safia tinggal bersama nenek dan kakek nya karena ia di tinggal cari nafkah oleh kedua orang tua nya.
pak Widodo dan juga Bu asih mempunyai kos-kosan di sana karena Bu asih mendapatkan warisan dari kedua orang tua nya, mereka berdua pun memutuskan untuk membuat kos-kosan di sana saja karena mereka pikir membuat kos-kosan itu uang nya sangat lumayan sekali apa lagi di daerah jakarta seperti ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Yunengsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 21
Semua mahasiswi dan mahasiswa masuk ke dalam kelas mereka ini, mereka sudah duduk di kursi mereka masing-masing,Tak lama kemudian dosen pun datang siapa lagi kalau bukan dosen muda mereka yang masuk ke dalam kelas nya ini.
"Selamat pagi semua nya."Ucap Pak Aksa.
"Selamat pagi pak."Ucap Semua mahasiswa.
"Baik kita langsung ke pembahasan pelajaran saja yah."Ucap Pak Aksa.
Mereka hanya mengangguk kan kepala nya saja,Pak Aksa pun memulai membuka materi nya itu,ia menjelaskan beberapa hal kepada semua mahasiswa nya ini,namun berbeda dengan gendis ia malah terkesima melihat pak aksa sedang menjelaskan pelajaran nya ini.
Safia Melihat ke arah teman nya ini apa lagi gendis senyum-senyum tidak jelas,Safia pun menyenggol kaki gendis karena teman nya ini senyum -senyum sendiri.
"Apa fia?"Tanya Gendis.
Safia hanya memakai bahas isyarat saja ke gendis, sementara gendis tidak mengerti apa yang teman nya ini katakan,pak Aksa pun menghampiri dua murid nya itu.
"Kalian berdua sedang berdiskusi apa?"Tanya Pak Aksa kepada kedua orang itu.
Kedua nya pun terkejut karena dosen muda nya ini menghampiri mereka ini,Safia pun langsung memberikan alasan saja biar tidak kena hukuman.
"Itu pak Pulpen saja jatuh,di dekat kaki nya gendis."Ucap Safia.
Pak Aksa hanya mengkerut kan alis nya saja karena pulpen Safia berada di tangan nya,Safia pun melihat ke arah pulpen yang ada di tangan nya itu pun langsung kiku saja karena alasan nya ini tidak masuk di akal.
"Baik kita lanjutkan lagi materi nya."Ucap Pak Aksa.
Pak Aksa kembali lagi ke depan, sementara Safia hanya bisa menepuk jidatnya saja ia merasa malu sekali, sementara gendis hanya biasa saja ia masih terpesona melihat ke tampanan dosen muda nya ini.
Tak lama kemudian kelas pun sudah selesai pak Aksa juga sudah keluar dari kelas tersebut,Safia masih kesal saja dengan teman nya ini karena dia ia sangat malu kepada dosen muda itu.
"fia ayo kita ke kantin."Ajak Gendis.
"Iyah ayo."Ucap Safia.
Mereka keluar dari kelas tersebut dan menuju ke kantin, gendis masih senyum-senyum saja apa lagi kalau ia sedang membayangkan dosen muda itu,Safia melirik teman nya ini.
"Ndis kamu engga kenapa -kenapa kan?"Tanya Safia.
"Engga kenapa -kenapa ko,emang nya kenapa?"Tanya Gendis kepada teman nya ini.
"Dari tadi senyum -senyum sendiri,takut nya di tubuh kamu ada demit nya."Ucap Safia.
"Sembarangan kalau ngomong,aku baik-baik saja hanya saja aku di buat mabuk kepayang oleh pak Aksa."Ucap Gendis.
"Ya ampun ndis jangan seperti itu juga kali dia itu dosen kita,siapa tau dia udah punya istri kan."Ucap Safia.
"Engga mungkin kalau pak Aksa sudah punya istri orang dia masih muda."Ucap Gendis.
"Emang yang udah punya istri yang tua aja?"Tanya Safia.
"Engga juga sih."Jawab Gendis.
"Ya makannya kan."Ucap Safia.
Gendis hanya cemberut saja ia pun memikirkan perkataan dari teman nya ini, mereka berdua masuk ke dalam kantin dan memesan makanan,Tak lama kemudian Aksa pun datang ia menghampiri dua murid nya itu.
"Permisi boleh kah saya duduk di sini?"Tanya Aksa kepada dua gadis itu.
Safia dan gendis mendongkak dan mereka terkejut karena di hadapan mereka dosen muda nya ini,Aksa menunggu jawaban dari dua orang tersebut.
"Boleh pak , duduk saja lagi pula kursi nya kosong ko."Ucap Gendis.
"Terimakasih."Ucap Aksa.
Gendis dan Safia hanya tersenyum saja,Aksa pun duduk di kursi tersebut mereka pun makan dengan sangat lahap sekali karena pesanan mereka sudah sampai dari tadi,tak lama kemudian mereka sudah selesai makan nya mereka pun minum sambil duduk santai.
Mereka di sana hanya diam saja, tiba-tiba gendis pun menanya tentang pribadi dosen muda nya itu.
"Pak,kalau boleh tau bapa sudah menikah apa belum?"Tanya Gendis tiba-tiba.
"Saya belum punya istri,kenapa emang nya?"Tanya Pak Aksa.
"Cuman mau nanya aja pak,saya pikir kalau jadi dosen itu rata-rata sudah menikah hehe."Ucap Gendis.
"Engga semua nya seperti itu,lagi pula saya lulus di umur yang sangat muda jadi saya memutuskan untuk jadi dosen saja."Ucap Pak Aksa.
Mereka berdua hanya manggut-manggut saja mendengar ucapan dari dosen mereka ini,Safia aga terkejut juga kalau teman nya ini sangat berani bertanya seperti itu kepada dosen muda nya ini.
Sementara pak aksa terus saja memperhatikan Safia,ia seperti nya menyukai anak murid nya itu karena memang Safia ini sangat cantik sekali, gendis pun memegroki dosen muda nya ini mencuri pandang ke arah safia.
"khmmmm."Gendis pun berdehem.
Aksa pun jadi gelagapan saat gendis berdehem seperti itu, sementara Safia hanya cuek saja dari tadi,Safia pun melihat ke arah jam tangan nya itu ia pun mengajak gendis untuk pergi dari sana.
"ndis ayo kita pergi dari sini,masa ada kelas kan."Ajak Safia.
"Ah iya sampai lupa."Ucap Gendis.
"Pak Kami berdua permisi duluan yah."Ucap Safia.
"Oh Iyah silahkan."Ucap Aksa.
Mereka berdua pun pamit untuk pergi,Safia dan gendis meninggal kan aksa di sana sendirian saja,Aksa terus saja melihat ke arah dua orang gadis itu sampai mereka tidak terlihat lagi dari pandangan nya.
.
.
.
.
.
Happy reading 🤗
Jangan lupa vote like and komen 🙏 🤗