NovelToon NovelToon
AIR MATA SURGA

AIR MATA SURGA

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Lari Saat Hamil / Pengganti / Beda Usia / Teen Angst
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: adelita

Ciara Tamara, hanya memiliki sahabat yang dirinya punya. bukan tanpa alasan ia berpikir seperti itu Cia cukup berhutang budi terhadap orang tua sahabat nya Daliya Karimatun Nisa.

apapun akan Ciara lakukan demi kebahagiaan sahabatnya sekali pun ia harus berpindah agama, menaruh dirinya sebagai istri kedua untuk sahabat Suaminya Keenan Algazi Ustman.

Demi permintaan Daliya yang mengalami sakit kanker otak selama bertahun-tahun Cia harus rela mengorbankan kebahagiaan untuk diberikan kepada Gus Azi yang terpaksa menikahinya demi permintaan terakhir Daliya sebelum wanita itu pergi untuk selamanya.

Daliya cukup beruntung bisa dicintai dan disayangi suami dan keluarga nya, wanita yang begitu sempurna tapi hanya satu kekurangannya ia tidak bisa memberikan kehadiran anak dalam rumah tangga mereka.

Daliya ingin memberikan keluarga yang utuh untuk suaminya, cuman Ciara saja lah yang bisa memenuhi keinginannya walaupun dirinya terkesan egois Cia rela melakukan nya dengan ikhlas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adelita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AMS-20

" Langkahi dulu mayatku, baru kau bisa menikahi istriku! " desis Gus Azi. 

Hamdan tersungkur ke lantai dengan sudut di bibirnya yang terluka. 

" Hohoho, jadi Mbak Cia istri baru mu? kau mengkhianati Ning Daliya! " tuding Hamdan. 

" Kau tidak tahu masalah nya Hamdan! jangan menilai ku seperti yang kau pikirkan! " hardik Gus Azi. 

" Tapi kau memang bereng sek Az! tidak mungkin kau mau menikahi wanita tanpa sebab kan! katakan! perjanjian apa yang kalian lakukan hah! " marah Hamdan menarik kerah lelaki itu. 

" Kau hanya sebatas teman Hamdan! kau tidak ada hak ikut campur urusan rumah tangga ku! sekarang keluar dari rumahku! aku tidak sudi menerima tamu yang kurang ajar menikung sahabatnya sendiri. " ucap Gus Azi tajam. 

" Cih! aku tidak perduli! aku akan merebut Mbak Cia dari mu, Mbak Cia pantas bahagia bersama lelaki yang tepat bukan manusia tidak punya hati seperti kau! " teriak Hamdan lantang saat tubuhnya diseret Gus Azi keluar rumah. 

" Tidak akan kubiarkan, kau mendekati Ciara! sebelum kau lakukan itu, akan ku jauhkan istriku dari jangkauan mu! " ucap Gus Azi. 

BRAK... 

Gus Azi menutup pintu dengan kencang tanpa memperdulikan Hamdan yang menatap nya marah dan kesal. lelaki itu segera meninggalkan rumah Azi. 

Sedangkan didalam rumah, suasana nya begitu menegangkan terutama Gus Azi amarah lelaki itu belum juga mereda. ia memasuki kamarnya dilihatnya Cia yang sudah berganti pakaian dengan daster tidur. 

" Kenapa kau hanya berdiri disitu saja?  " tanya Cia menatap Gus Azi yang masih berdiri didepan pintu yang sudah tertutup. 

" Bagaimana kalian bisa saling mengenal? " tanya Gus Azi mendekati Cia yang duduk di bibir kasur. 

" Bukannya Gus sudah tahu kan? saat di pondok? " tanya balik Cia cuek. 

" Maksud saya! kenapa kalian bisa ketemuan di luar seperti ini? dan kamu tidak memberitahu saya apapun! " tanya Gus Azi tegas. 

" Saya sendiri yang meminta nya dari Risa, Gus sudah puas kan? " jawab Cia. 

" Kenapa? kenapa harus dia? banyak santriwati kenapa harus Hamdan? " tanya Gus Azi tidak terima. 

" Karena yang saya kenal hanya dia saja, kebetulan dia sahabat Gus dan kenalan Risa juga. " jawab Cia santai. 

" Kenapa tidak meminta tolong saya saja? dan kenapa kamu tidak memberitahu saya ? apa kalian sering bertemu diam-diam seperti ini? kau berniat selingkuh dari saya? " tuding Gus Azi semakin menajamkan pandangan nya. 

" Cukup! Gus terlalu berlebihan, aku tidak memberitahu mu buat apa juga? Gus pasti tidak akan perduli dengan apa yang ku lakukan kan? kalau aku berniat selingkuh kenapa? kita menikah bukan karena cinta, jadi tidak masalah aku menjalin cinta diluar sana. " jelas Cia tidak terima. 

" Kenapa harus Hamdan? kenapa harus sahabat saya? apa kamu tahu? dia sangat menyukai kamu! dia ingin merebut kamu dari saya! " bentak Gus Azi tanpa sadar. 

" Biarkan saja, kalau dia memang mencinta ku aku tidak masalah membuka kan hati ku untuknya. kenapa Gus harus Marah? ingat, kita tidak ada hubungan lebih dari sekedar partner perjanjian. " ucap Cia mempertegas status diantara mereka. 

" Saya suami kamu! saya tidak mau ada orang ketiga dalam rumah tangga! " ucap Gus Azi semakin menaikan oktaf suaranya. 

" Seharusnya, Gus yang berkaca! Gus terlalu egois! aku juga berhak bahagia, bukan burung dalam sangkar yang dikekang harus mengikuti kemauan kalian berdua saja! aku juga punya hati, kau tidak boleh seenak nya memperlakukan ku seperti budak mu! " teriak Cia. 

Emosi wanita itu sudah tidak bisa di bendung lagi, cukup sudah beberapa minggu ini dia masih sabar kali ini emosinya sudah memuncak tidak karuan. 

" Saya tidak pernah mengekang kamu! saya membebaskan kamu dalam beraktivitas, tapi untuk menjalin hubungan dengan pria lain, saya tidak pernah setuju akan hal itu. kamu sudah menikah. tidak sepantasnya wanita menikah bersama lelaki lain dalam satu ruangan. " jelas Gus Azi tegas. 

" Heh! Gus, kau juga melakukan hal yang sama. kau bersama istri mu setiap hari 24 jam. aku tidak mempermasalahkan nya. kenapa aku harus mengikuti aturan mu yang tidak masuk akal! aku bebas bersama siapapun dan menjalin hubungan dengan siapapun. " 

" Mereka hanya tahu, aku wanita single. belum menikah wajar dong mereka berbondong-bondong mendekati ku! " sambung Cia berdecih kesal. 

" Kau bisa memberitahunya kalau kau sudah menikah bukan! kenapa kau hanya diam saja! " ucap Gus Azi mulai kesal lelaki itu mengusap wajahnya kasar. 

" Kau ingin semua orang tahu, aku menikah dan menjadi istri keduamu begitu? Gus, kau tidak berpikir resiko seorang wanita setelah menikah dan jadi istri kedua bagaimana? mereka akan di cemooh habis-habisan, direndahkan sesama kaum wanita! " ucap Cia tidak habis pikir. 

" Kau tidak perlu menjelaskan bagian menikah jadi istri kedua, apa itu jadi masalah bagimu? " hardik Gus Azi. 

" Sangat! itu sangat bermasalah bagiku! nama ku sudah dikenal di kalangan masyarakat aku tidak boleh sembarangan mengungkap statusku seenaknya! dan kau tidak mengerti bagaimana rasanya jadi seperti aku! " jelas Cia marah. 

" Cukup Cia! jangan pernah kau memberi harapan pada Hamdan, jangan biarkan lelaki itu mendapat peluang masuk kedalam rumah tangga kita, saya tidak suka. " ucap Gus Azi. 

" Dan jangan jadi wanita murahan Ciara! ingat statusmu! " sambung Gus Azi. 

Sakit! itu yang Cia rasakan sekarang ini, hatinya sakit mendengar perkataan terakhir Gus Azi seolah-olah menganggapnya wanita jalang dan penggoda. 

" Aku tidak perduli ucapan Gus, ini kehidupan ku. aku berhak menentukan kehidupan ku baik buruknya bukan kemauan Gus Azi! " jawab Cia wanita itu menggeser sedikit tubuhnya melangkah kakinya keluar kamar. 

Lelaki itu sudah pusing, pikiran ya semrawut tidak karuan. sudah memikirkan keadaan Daliya sekarang ditambah adanya pembinor dalam rumah tangga nya dan parahnya yang menikung sahabatnya sendiri. 

BLAM... 

setelah hari itu, dimalam-malam berikutnya Ciara dan Gus Azi tidak saling tegur sapa. Sekedar berbasa-basi dalam satu ruangan, tidak ada. Ciara seolah-olah menganggap Gus Azi adalah makhluk tak kasat mata. hati Ciara cukup sakit setiap mengingat hari dimana mereka bertengkar hebat. 

Kata-kata kurang ajar, yang dilontarkan Gus Azi masih membekas dalam hatinya sampai sekarang, ingin pergi dari rumah ini tentu saja ia tidak bisa. ada perjanjian dibawah materai diantara mereka berdua Ciara tidak bisa pergi begitu saja. 

Sudah 3 hari 3 malam, Gus Azi menginap dirumah istri keduanya. selama itu belum ada pembicaraan obrolan satu sama lain. keduanya masih saling diam saling berpapasan seperti tidak saling mengenal satu sama lain. 

Ibarat katanya, tinggal satu atap seperti orang asing. dan puncak nya adalah hari ini, Cia memperhatikan tanggal kesuburan nya setelah mengalami masa ' tanda merah ' waktu yang pas untuk melakukan pembuahan bukan. 

Cia sebenarnya cukup ah bukan, mungkin lebih tepatnya tidak mau melakukan nya lagi. ia sudah kagok saat tubuhnya benar-benar di gempur habis-habisan oleh Gus Azi sampai menjelang subuh hari. 

Namun, apalah daya Cia. dia melakukan semua ini demi permintaan sahabatnya yang menginginkan seorang anak dalam perjanjian mereka. mau tidak mau, suka tidak suka Cia harus sanggup melakukannya.

Lebih baik, dilakukan lebih cepat agar dirinya dan Gus Azi lebih cepat bercerai. Ya memang Seperi itu kan akhir dari perjanjian nya? Ya semoga saja tidak ada cinta diantara mereka berdua semoga saja...

1
Samsiah Yuliana
lanjut kak,,,
Ana Isti
bagus sih cerita nya tapi sayang daliya sama gus azi terlalu egois sama cia
Ana Isti
daliya terkesan sangat " egois
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!