NovelToon NovelToon
Saat Si Antagonis Berubah

Saat Si Antagonis Berubah

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Percintaan Konglomerat / Teen School/College / Roman-Angst Mafia
Popularitas:183.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ladies_kocak

Setelah terbangun dari mimpi buruk di mana ia dibunuh oleh pria yang diam-diam ia kagumi, Ellison, Queen merasa dunianya berubah selamanya.

Sejak hari itu, Queen memutuskan untuk tidak lagi terlibat dalam kehidupan Ellison. Dia berhenti mengejar cintanya, bahkan saat Ellison dikelilingi oleh gadis-gadis lain. Setiap kali bertemu Queen akan menghindar- rasa takutnya pada Ellison yang dingin dan kejam masih segar dalam ingatan.

Namun, segalanya berubah saat ketika keluarganya memaksa mereka. Kini, Queen harus menghadapi ketakutannya, hidup dalam bayang-bayang pria yang pernah menghancurkannya dalam mimpinya.


Bisakah Queen menemukan keberanian untuk melawan takdirnya? Mampukah dia membatalkan pertunangan ini atau takdir memiliki rencana lain untuknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ladies_kocak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

Queen terkejut terbangun, mata langsung mencari-cari ponsel di samping tempat tidurnya. Tangannya bergetar saat melihat jam yang menunjukkan sudah lewat dari waktu biasanya.

 Ia juga menyadari rambut panjang yang biasa menghias kepala, kini tinggal sebahu. Kepanikan mula menerpa, tetapi kemudian ingatan tentang penyakit kronisnya membuatnya lebih tenang.

"Lagi-lagi ini terjadi," gumamnya sembari menghela nafas.

"Apa aku benar-benar akan di bunuh Kak Ell ya, tapi aku tidak melakukannya kak Rhea? " Bibirnya mengerucut lucu.

"Sebelum aku mati aku harus nikmatin hidup, besok aku mau shopping ah, " Queen menyemangati diri sendiri.

"Atau aku lari aja setiap ketemu kak Ell, jadi kak Ell enggak bisa tangkap aku. " kata Queen percaya diri, namun seketika dia lesu saat mengingat Ellison bukan orang sembarangan, tunangannya seorang mafia,"tapi kak Ell seorang mafia, jadi mudah tangkap aku. Ish, kenapa sih kak Ell harus sayang kepada kak Rhea?"

"Udah ah males! "

Dengan langkah yang terasa berat, ia melaju keluar kamar. Setiap langkahnya ditahan agar terlihat normal, seperti tidak ada kejadian apa pun malam itu. Menyusuri tangga, gadis itu mencoba mengumpulkan keberaniannya.

Sesampainya di ruang keluarga, matanya bertemu dengan sang ayah yang sedang menikmati pagi dengan secangkir kopi.

Mario, menyadari ada yang mengamatinya, langsung menoleh. "Kamu sudah bangun, sayang? Semalam ayah mampir ke kamar, tapi kamu tidur begitu lelap," ujarnya sambil menaruh cangkir di meja.

Queen berdiri diam, matanya tak lepas dari sosok sang ayah. Tiba-tiba, suara lembut ayahnya menyentuh telinganya.

"Mau pelukan?" tanya sang ayah sembari mengulurkan tangannya.

Dengan mata berbinar, Queen mengangguk dan segera berlari ke pelukan ayahnya, ia menempelkan wajahnya ke dada sang ayah yang bidang.

Sambil tersenyum, Mario mengelus lembut rambut Queen. "Ada apa, Nak? Kenapa kamu diam? Hm?" rasa khawatir terlukis di wajahnya.

Queen mengeratkan pelukan sambil merengek, "Kangen."

Mario tertawa, kehangatan memenuhi suaranya. "Baru dua hari ayah pergi, udah kangen aja ya?"

Queen mendongak, menatap ayahnya yang masih tersenyum. "Ih, ayah! emangnya enggak boleh?seharusnya ayah bilang juga kangen Uin."

"Iya, princess, ayah juga kangen sama Uin," jawab Mario, sambil mengecup kening Queen. "Jangan sakit lagi ya."

Tiba-tiba, sosok lain berlari mendekat. "Non, ayo makan dulu, nona muda dari kemarin belum makan," ajak Nina dengan nada penuh kekhawatiran.

Queen menggeleng, "Aku belum lapar, Bi." Mata Nina berpindah ke arah Mario, mencari petunjuk.

Mario menghela nafas, penuh pengertian. "Gak apa, Bi. Nanti dia akan makan dengan saya."

Nina memberikan anggukan penuh pengertian sebelum meninggalkan ruangan, meninggalkan Queen bersama ayahnya.

Suara lembut Mario mengalun, "Setelah ini, jangan lupa makan ya, jangan sampai bikin Bi Nina khawatir."

Queen dengan kepala yang mengangguk pelan, bertanya, "Nina di mana, Ayah?" sambil mengingat sosok yang selalu ada di sisinya.

"Dia sudah berangkat ke kafe," jawab Mario, sambil melihat reaksi datar dari Queen.

Sejenak, gadis itu melepaskan pelukan dan menatap ayahnya dengan intensitas penuh keraguan.

"Ayah," panggilnya ragu-ragu, jelas ada sesuatu yang ingin ia sampaikan tapi terhambat oleh keraguan yang terukir di wajahnya.

Mario yang peka terhadap perasaan anaknya segera bertanya, "Ada apa, hm?"

"Kalau Aku memutuskan untuk mengakhiri pertunangan ini, bolehkah?" tanyanya dengan hati-hati.

Mario hanya terdiam sejenak, alisnya berkerut penuh keheranan.

"Kenapa tiba-tiba tidak cinta lagi dengan Darren?" tanya Mario.

Queen menggeleng lemah, "Aku merasa kak Ell enggak cinta lagi sama aku. Kemarin, dia bentak aku dan lebih mempercayai orang lain," bibirnya mengerucut.

"Kak Ell udah berubah, enggak peduli lagi sama aku, Ayah." Emosi bercampur kesedihan dan kekecewaan bercerita lewat nada suaranya yang getir.

Mario menoleh, ada kelembutan di matanya saat berkata, "Dia tidak tahu kamu Uin, nak. Kalau dia tahu, pasti dia tidak akan bersikap kasar kepadamu."

Dari samping, Queen menyahut dengan ragu, "Tapi Kak Ell dulu sangat mahir membedakan kita, Ayah."

Napas Mario terhela berat. "Dia enggak nyadar sayang! "

Queen melanjutkan, nada suaranya sedikit bergetar, "Kamu lihat sendiri, kan? Kak Ell itu sudah punya orang lain. Kemarin dia bela gadis itu."

Mario menggigit bibir, mata mereka bertemu dalam hening. "Kamu tidak tahu sana, nak. Saat dia menyadari kamu kesayangannya, wajahnya langsung penuh kekhawatiran. Dia bahkan pulang sebelum subuh hanya untuk memelukmu," bisik Mario dengan lembut dalam hati.

Di ruang itu, hening sejenak sebelum Queen, dengan nada gugup bertanya, "Ayah, bolehkah aku membatalkan pertunangan ini? Aku tidak ingin menghalangi kebahagiaan Kak Ell."

Mario tersenyum pahit, "Terserah kamu, sayang. Tapi Ayah tak bisa banyak bantu. Lebih baik kamu bicara langsung dengan Mommy dan Daddy. Mereka yang bisa membatalkannya."

Queen melirik Mario, ekspresinya campuran antara kasihan dan frustrasi. "Mana aku berani, sih," katanya pelan.

Lalu Mario melanjutkan dengan nada yang berusaha menghibur, "Makanya, jangan aneh-aneh deh."

1
🍏A↪(Jabar)📍
up
🍏A↪(Jabar)📍
*lalu
🍏A↪(Jabar)📍
typo *mati
ladies_kocak: 🤭🤭🤭😁😁
total 1 replies
Diah Al Khalifi
up lagi dong/Pray/
ladies_kocak: ok di kabulin nanti ya, kalo ga sore ya malam
total 1 replies
aRwanA
makin romantis kalian berdua ni
Diah Al Khalifi
makasih Thor up 2;dlm sehari🙏🙏
aRwanA
semuga lancar nikahan uin sma ell.ya emang el harus cepat bertindak biar tanggung jawab uin ada pada el sebagai suami
🍏A↪(Jabar)📍
up
Diah Al Khalifi
up lagi dong Thor 🙏🙏
Diah Al Khalifi
up lagi dong
seru cerita nya🙏
Diah Al Khalifi
syukur ayah mario selamat
GK jd mewek UIN🤭
🍏A↪(Jabar)📍
lanjut
aRwanA
akhirnya si mario pulang juga bikin hawatir uin
Diah Al Khalifi
bucin kan sdh ell GK peduli dpn org byk🤭
aRwanA
quen lucu
Diah Al Khalifi
grazy up Thor 🙏
Diah Al Khalifi
crazy up dong Thor 🙏🙏
DISTYA ANGGRA MELANI
Tolong donk buat uin bisa berubah kuat seperti almarhum kakak kembar nya untuk melawan kluarga yg telah membantai mommy & daddy nya... Biar tmbh seru pa lgi didampingi oleh kak ell..
🍏A↪(Jabar)📍
lanjut
Diah Al Khalifi
baiknya queen
ko ada aja yg GK suka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!