Dia harus menutupi identitas demi mendapatkan teman dan cinta yang benar-benar tulus. Dia lelah dengan kebohongan mereka, kepedulian mereka semata ingin memanfaatkan dirinya hanya karena dia anak dari orang kaya.
Semuanya palsu hingga dia lebih meninggalkan itu semua dan mencoba hidup mandiri dan menutupi identitas sebenarnya tentang dirinya.
Berawal hidup di kost dan mulai merubah cara hidup dia sederhana mungkin tanpa mengetahui identitas dirinya sebenarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia Lukita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
{kehangatan suasana di panti asuhan}
"Pasti ini uang kan kak?" tanya Valen pada kakaknya.
"Iya dik, berikan uang ini pada pengurus panti, pasti mereka membutuhkan uang ini." jawab Kak Gio.
"anak mama." mama monica mencubit pipi putranya, sontak saja Gio menghindar.
"Mama." teriak Gio yang merasa geli dengan apa yang dilakukan mamanya pada dirinya.
"Tenyata anak mama sudah besar." ucap Mama Monica.
"Apa mama kira Gio masih anak kecil." jawab Gio dengan nada kesalnya.
"Tidak sih kak, tapi kakak itu manja." jawab Balik Valen.
"Apa tidak salah, seharusnya kamu yang manja." jawab Gio yang tak terima jika dirinya dianggap anak manja.
Hingga keduanya senang menggoda Gio, tuan Daniel hanya membalas dengan menggelengkan kepala. Mereka bertiga begitu senangnya saling berdebat, ditambah lagi istrinya sering menggoda putranya dengan sebutan jomblo sejati.
Tapi reaksi Gio terdiam, tak ingin menanggapi apa kata mamanya tentang dirinya.
Pagi hari
Valen sibuk dengan aktivitas pagi ini, dia mulai mempersiapkan beberapa barang yang akan dia bawa pergi. Setelah dia sudah siap, barulah dia turun ke lantai bawah.
Valen segera berkumpul dengan keluarganya diruang meja makan.
"Sudah siap semuanya?" tanya mama monica pada putrinya.
"Sudah ma." jawab Valen pada mamanya.
Mereka menikmati makan pagi bersama, tak terasa waktunya tuan Daniel dan mama Monica segera siap untuk berangkat kerja.
"Mama tinggal dulu ya, kalau ada apa-apa kabari mama." pesan mama Monica pada putrinya.
"Iya mama." jawab Valen dengan membalas dengan senyuman.
"Kakak tinggal dulu ya." pamit Gio yang juga berangkat bekerja, Valen membalas dengan anggukkan.
Kini Valen dirumah sendirian hanya ada beberapa pelayan yang ada dirumahnya. Valen langsung menuju kamarnya sembari duduk santai menunggu jam 8 pagi.
Waktu sudah menunjukkan pukul 8 pagi, Valen segera berangkat ke kost Aldo. Sebelum dia berangkat handphone Valen bergetar.
Ternyata itu pesan dari Aldo. "aku tunggu diluar kost." isi pesan dari Aldo pada Valen.
"Oke." balas Valen, Valen pun segera berangkat menjemput Aldo.
Beberapa menit kemudian, Valen sudah sampai didekat kost Aldo. Didepan terlihat ada Aldo yang berdiri menunggu di tepi jalan.
Mobil pun berhenti tepat disamping Aldo, Valen pun membuka jendela mobil.
"Ayo masuk." ucap Valen yang ada didalam mobil, sontak saja Aldo kaget dengan kehadiran Valen yang membawa mobil mewah miliknya.
Aldo langsung masuk kedalam mobil. setelah Aldo masuk kedalam mobil, tidak sengaja dia melirik dibagian belakang tempat duduknya.
" Itu apa?" tanya Aldo pada Valen yang begitu banyak kardus yang tertumpuk rapi dibelakang.
"Itu makanan untuk anak-anak panti." jawab Valen yang pandangannya serius kearah depan.
"Sebanyak ini?"
"Iya, memang kenapa?" tanya balik Valen pada Aldo.
"Apa tidak terlalu banyak?"
"Tidak, yang penting cukup untuk anak-anak panti." jawab santai Valen sambil mendengarkan musik.
Aldo terdiam melihat Valen yang begitu santai menanggapi pertanyaan dari Aldo.
" Ini arahnya ke jalan mana?" tanya Valen pada Aldo, Aldo pun menunjuk kearah depan.
"Kita lewat depan setelah itu belok kanan." jawab Aldo sebagai petunjuk arah yang dimana mereka berdua akan menuju panti asuhan.
Setelah satu jam perjalanan, akhirnya mereka sampai juga, dari depan rumah banyak anak-anak yang sedang asyik bermain ditaman.
Suasana ditaman dipenuhi anak-anak. Panti yang sedang asyik bermain ayunan dan bermain pasir.
Valen tampak kaget, ternyata banyak juga anak panti disini.
"Ayo kita turun." ajak Aldo pada Valen,setelah mereka turun dari mobil anak-anak berlarian menuju arah Aldo.
"Kak Aldo." teriak salah satu anak-anak ditaman itu, Mereka saling berpelukkan dan Aldo membalasnya.
"Kak Aldo, kenapa kakak baru pulang?" tanya anak kecil itu pada Aldo.
"Maaf Leo, kakak sibuk. Baru hari ini kakak bisa pulang." jawab Aldo pada Leo,Sontak saja Leo melirik wanita yang ada disamping Aldo.
"Dia siapa kak?" tanya Leo pada kak Aldo, Valen pun mendekati anak kecil itu.
"Hallo dik." sapa Valen pada adik kecil itu.
"Perkenalkan kakak ini namanya kak Valen." Aldo mengenalkan Valen pada adiknya.
"Wah, kakak cantik." jawab Leo yang mengakui Valen itu cantik.
"Kamu itu ya." kata Aldo pada adiknya.
Valen membalas dengan senyuman dengan sedikit anggukkan. Aldo pun mengajak Valen untuk masuk kedalam panti.
Valen pun memilih menunggu diluar sembari melihat anak-anak yang sedang bermain ditaman.
Sedangkan Aldo masuk kedalam rumah mencari seseorang , Valen masih duduk santai diteras luar rumah.
Disaat Valen sedang menunggu diluar, datanglah Aldo yang saat itu berjalan bersama wanita.
"Itu dia orangnya." kata Aldo pada wanita itu.
Wanita itu langsung mendekat, Valen pun langsung menoleh kearah wanita itu.
"Perkenalkan nama saya bu Nisya, pengurus panti kasih bunda." jawab wanita itu, yang secara langsung memperkenalkan diri.
Valen pun bergiliran berjabat tangan. "Perkenalkan nama saya Valen." Valen memperkenalkan diri.
Tanggapan bu Nisya hanya tersenyum, Aldo pun mendekati Valen.
"Ayo kita masuk kedalam." ajak Aldo pada Valen, Valen pun membalas dengan anggukkan. Mereka berdua masuk kedalam menuju ruang tamu bersamaan ibu Nisya mengikuti dari belakang.
Mereka langsung duduk bertiga diruang tamu. "Terimakasih atas kunjungannya dipanti asuhan kami, sekaligus saya cukup kaget dengan informasi dari Aldo jika nanti kalian berdua akan melangsungkan pernikahan dalam waktu ini." jawab ibu Nisya yang terkejut dengan berita itu.
"Iya bu, memang itu benar." jawab Valen yang mengakui memang benar adanya .
"Ibu bersyukur akhirnya kamu menemukan wanita yang begitu sayang dan menerima apa adanya ." ucap ibu Nisya pada Aldo.
Aldo pun membalas dengan anggukkan, mereka bertiga begitu asyik mengobrol.
SEketika Valen mengingat sesuatu.
"Oh iya, aku lupa." dia menepuk dahinya sendiri.
"Lupa apa? Tanya Aldo pada Valen.
" Didalam mobil ada kardus. " Valen baru mengingat hal itu, akhirnya Valen dan Aldo mengambil kardus yang masih ada didalam mobil. Satu-persatu kardus itu dia keluar dengan bantuan Aldo untuk mengambil kardus.
Valen terlihat sibuk membongkar isi dalam kardus.
" Ya tuhan, banyak sekali." ucap ibu Nisya yang kaget dengan banyaknya makanan dan minuman yang tersusun rapi di kardus.
"Memang sengaja saya berikan untuk anak panti." jawab Valen dengan niatnya memberikan minuman dan jajanan untuk anak-anak.
Aldo dan Valen langsung membagikan pada mereka satu-persatu. Nampak anak-anak begitu antusias dengan hal itu, mereka menikmati bersama cemilan dan minuman susu untuk mereka.
"Makasih ya kak." ucap Leo pada Valen.
"Sama-sama dik, ayo sekarang kamu duduk disana." tunjuk Valen yang menyuruh adiknya untuk duduk.
Akhirnya Leo duduk diantara teman panti yang juga sama-sama menikmati cemilan yang dia bawa untuk anak panti.