Semua sudah diatur kita hanya menikmati alur yang sudah ditentukan dan juga ditakdirkan untuk kita.
Alisha seorang Dokter umum yang mengambil spesialis di salah satu rumah sakit. Wanita cantik yang sehari-hari menggunakan hijab yang memiliki wajah teduh yang menenangkan semua orang yang siapa saja melihat dirinya.
Siapa sangka calon pewaris rumah sakit itu dijodohkan pada dia.
Dalam usia yang sangat muda Alisha harus menikah dengan Adrian sang calon pewaris rumah sakit. Adrian sangat terpaksa menikah dengan Alisha. Karena tidak ingin hak waris rumah sakit jatuh kepada orang lain.
Pernikahan yang indah yang pernah menjadi impian Alisha yang ternyata tidak sejalan dan semulus itu. Bagaimana tidak dia harus menikah dengan laki-laki yang tidak menginginkannya.
Alisha harus menjalani rumah tangganya yang tidak seperti rumah tangga pada umumnya. Laki-laki yang dia nikahi bersikap tidak baik.
Lalu apakah Alisha akan bertahan dalam pernikahannya atau justru akan mundur?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 21 Penjelasan.
"Kamu bisa memasak?" tanya Agni dengan alis terangkat.
Alisha menggeleng-gelengkan kepala pelan.
Huhhhhh, Agni yang kembali menghela nafas perlahan kedepan, "katanya wanita sempurna dan sangat diagung-agungkan yang harus menjadi istri Adrian. Wanita tidak punya dosa dan bisa ini dan itu. Tetapi memasak saja tidak bisa. Lalu apa yang sempurna hah! apa menurut kamu ini sudah sangat sempurna untuk kamu," sinis Agni dengan raut wajah yang terlihat mengejek.
"Saya tidak terlalu bisa memasak makanan yang berat, tetapi saya akan belajar," jawab Alisha.
"Sudah menjadi istri dan baru mau belajar. Alisha kamu itu sudah menikah dan tidak ada waktunya untuk belajar. Seharusnya sebelum kamu mengambil keputusan untuk menikah, kamu introspeksi diri dulu apakah kamu pantas menjadi istri atau tidak dan dalam pernikahan itu seorang wanita memasak adalah hal yang penting!" tegas Agni memberikan ingat.
"Memasak bukan menjadi kepentingan dalam rumah tangga," sahut Eyang yang tiba-tiba saja datang dan meralat kata-kata Agni.
Agni sudah berdecak yang bakalan tahu jika dia akan berdebat dengan mertuanya itu yang sekarang menghampiri dia dan juga Alisha.
"Kamu saja pertama kali masuk rumah ini dan menjadi istri dari Erlangga, kamu juga tidak bisa memasak dan jangankan masakan berat, masakan ringan saja kamu tidak bisa dan bukankah itu tidak menjadi ukuran penting dalam rumah tangga yang sampai sekarang rumah tangga kamu bertahan dengan Erlang," ucap Eyang.
Agni jadi malu sendiri bagaimana Eyang yang membongkar tentang dia dulu yang justru lebih parah dari pada Alisha. Muka Agni tidak tahu mau di taruh di mana.
"Kenapa Mama harus memberitahu hal itu," sahut Agni dengan kesal yang merasa tidak punya muka di depan menantunya itu dan padahal reaksi Alisha santai saja.
"Agar kamu dapat mengerti bahwa rumah tangga itu bukan hanya karena bisa memasak!" jawab Eyang dengan tegas.
"Aku juga belajar dan sekarang bisa," sahut Agni.
"Berarti sama dengan Alisha yang juga akan belajar dan pasti bisa," sahut Eyang yang menimpali.
"Tapi aku menikah dengan mas Erlangga bukan wanita sempurna yang diagung-agungkan. Tidak seperti dia. Jadi sangat wajar aku belum bisa memasak," tegas Agni
"Alisha pasti akan belajar, Mah!" ucap Alisha yang walau dia tidak tahu pernikahan dia dan Adrian seperti apa. Tetapi Alisha merasa punya kewajiban yang memang harus belajar memasak. Karena itu merupakan salah satu kewajiban seorang istri.
"Asal benar saja!" kesal Agni dengan sewot.
"Sudah-sudah. Kamu jangan terus berusaha mencari kekurangan orang lain," ucap Eyang mengingatkan pada menantunya itu yang membuat Agni tidak menanggapi.
"Alisha ayo bicara sebentar dengan Eyang. Ada hal yang ingin Eyang katakan kepada kamu!" ajak Eyang yang membuat Alisha menganggukkan kepala.
"Permisi Ma!" ucap Alisha yang langsung pergi dari hadapan Agni yang mana wajah Agni yang terlihat kesal.
**
Eyang yang berbicara berdua dengan Alisha di taman belakang.
"Ada apa Eyang?" tanya Alisha.
"Eyang tahu kamu merasa kurang nyaman dengan situasi baru yang kamu hadapi. Kamu baru menikah dengan Adrian dan sangat wajar jika kamu mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri di rumah ini. Eyang sangat paham itu," ucap Eyang.
"Alisha, Eyang sudah memilih kamu untuk menjadi bagian dari keluarga ini dan kamu adalah tanggung jawab Eyang. Kamu jangan pernah merasa terbebani atau tertekan berada di rumah ini. Eyang akan merasa bersalah. Jangan kamu pikir jika Agni ibu mertua kamu tidak menyukai kamu. Bukankah ibu mertua memang kebanyakan seperti itu yang seolah-olah menjadi senior yang memberikan ospek kepada menantu nya. Tetapi percayalah lambat laung Agni akan menerima kamu dengan lapang dada dengan seluas hati," ucap Eyang meyakinkan.
"Saya mengerti, Eyang semua orang di sini saling menyesuaikan diri. Jadi Alisha sama sekali tidak menganggap hal itu hal yang besar," ucap Alisha dengan sangat tenang.
"Alhamdulillah. Eyang memang tidak pernah salah pilih untuk menjadi menantu di rumah ini. Kamu selalu berpikir positif dan tidak menaruh dendam kepada siapapun," ucap Eyang yang terus saja bertambah kekagumannya kepada Alisha.
"Eyang jangan terlalu berlebihan. Alisha masih banyak belajar dan jauh dari kesempurnaan," ucap Alisha merendah diri.
Eyang tersenyum mendengar kelembutan hati Alisha dan tutur kata yang sangat lembut yang mampu menyejukkan hati itu.
"Alisha apa di rumah sakit terlalu banyak pekerjaan. Jika itu sangat mengganggu kamu dan membuat kamu harus lama pulang ke rumah. Eyang akan membicarakan hal ini dengan Adrian dan dia akan memberikan kemudahan," ucap Eyang.
"Jangan Eyang!" cegah Alisha dengan cepat.
"Eyang, Alisha tidak mau ada perlakuan spesial di rumah sakit pada Alisha. Apalagi semua berkaitan dengan pernikahan kami. Alisha tidak menginginkan hal itu," ucap Alisha dengan panik.
"Kenapa? Kamu istri seorang Direktur rumah sakit dan sudah sewajarnya kamu mendapatkan kelonggaran," ucap Eyang. Alisha terlihat terdiam dan justru sangat panik.
"Atau jangan-jangan tidak ada yang tahu jika kamu dan Adrian sudah menikah!" tebak Eyang.
Alisha yang terdiam sudah memberikan jawaban kepada Eyang.
"Alisha apa Adrian yang mengambil tindakan seperti itu?" tanya Eyang memastikan.
"Eyang bukan begitu. Sebenarnya ini juga hal yang diinginkan Alisha. Alisha tidak ingin mendapatkan perlakuan istimewa karena hanya sebagai istri dari Direktur dan memang lebih baik orang-orang di rumah sakit tidak tahu. Karena jika mereka tahu, mereka akan berpikiran buruk dan mungkin melihat usaha Alisha selama ini di rumah sakit tidak akan ada dan hanya lebih melihat bahwa Alisha sebagai istri Direktur," ucap Alisha yang berusaha untuk menjelaskan
"Eyang Alisha hanya tidak ingin orang-orang di rumah sakit dan juga Dokter-Dokter yang mengambil spesialis seperti Alisha berpikiran seperti itu dan Alisha benar-benar ingin lulus dalam Dokter spesialis dengan kerja keras Alisha sendiri dan tanpa orang lain!" tegas Alisha dengan meyakinkan Alisha.
"Jadi pernikahan kalian benar-benar rahasia?" tanya Eyang memastikan.
"Itu keinginan Alisha," jawab Alisha.
Eyang menarik nafas panjang dan membuang perlahan kedepan.
"Alisha, Eyang sangat mengerti pernikahan kamu dan Adrian adalah sebuah perjodohan dan mungkin kamu tahu jika Adrian awalnya tidak menyetujui pernikahan ini. Jadi Eyang minta sama kamu untuk jujur jika Adrian melakukan hal buruk kepada kamu. Kamu jangan hanya diam saja," ucap Eyang yang pasti mengkhawatirkan Alisha.
"Alisha tidak apa-apa Eyang," ucap Alisha meyakinkan.
"Baiklah Eyang mengikut saja apapun yang kamu inginkan. Eyang hanya berharap hubungan kamu dengan Adrian baik-baik saja dan kamu tidak menyembunyikan apapun dari Eyang. Kamu harus bersabar dalam situasi ini," ucap Eyang. Alisha menganggukkan kepala dengan tersenyum.
**
Alisha yang berada di dalam kamar yang baru saja selesai sholat isya. Tidak lupa setiap selesai salat dia akan mengadakan tangannya ke atas memohon kepada sang pencipta.
Semua di ucapkan Alisha dalam hatinya atas apa yang menjadi keluhan dengan apa yang terjadi pada dia hanya kepada sang pencipta Alisha mengadukan semua apa yang dia rasakan. Alisha hanya bersabar saja dengan semuanya.
"Amin ya rabbal alamin," ucap nya yang baru saja selesai berdoa dengan mengusap wajah dengan kedua tangan.
"Terlalu banyak hal yang terjadi. Aku hanya berharap terus diberikan kesabaran dan bisa menghadapi situasi ini," batinnya.
Bersambung.