NovelToon NovelToon
Hello Tuan Harlan

Hello Tuan Harlan

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Redwhite

Kesempatan kembali ke masa lalu membuat Reina ingin mengubah masa depannya yang menyedihkan.

Banyak hal baru yang berubah, hingga membuatnya merasakan hal tak terduga.

Mampukah Reina lari dari kematiannya lagi atau takdir menyedihkan itu tetap akan terjadi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Redwhite, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tentang Harlan

Harlan tengah merenung di ruang kerjanya sepeninggal Reina.

Memikirkan tubuh wanita itu yang penuh luka lebam akibat pukulan.

Ia sendiri bingung kenapa harus peduli dengan gadis asing yang tiba-tiba pingsan di depan matanya kemarin.

Rasa cemas itu membunuhnya. Yang lebih gila lagi, ada perasaan bersalah yang tak bisa Harlan jelaskan.

Dia menarik napas panjang dan memejamkan mata.

Bahkan hari ini ia secara impulsif memesan kue dari tempat gadis itu bekerja hanya untuk melihatnya lagi.

Dan tatapan ketakutan itu belum juga sirna dari mata jernihnya.

Kenapa dia selalu tampak ketakutan padaku.

Apalagi setelah menerima kenyataan kalau tubuh gadis itu penuh luka lebam akibat pukulan.

Apa ayahnya memukul gadis itu karena pulang terlambat?

"Tuan," sapa Lui sembari menyerahkan sebuah berkas padanya.

Harlan menerima dan segera membacanya. Paragraf pertama sungguh membuatnya tercengang.

"Dia anak Hendro Angkasa?" tanyanya heran.

Lui sang asisten lantas mengangguk. "Benar Tuan, nona Reina merupakan putri bungsu keluarga Angkasa."

"Lalu kenapa dia memakai nama Suwito?"

Lui lantas menjelaskan dari mata-mata yang ia kirim, Harlan mendengarkan tanpa menyela, meski sesekali dahinya mengernyit heran.

"Jadi menurutmu, anak itu dibuang oleh Angkasa?"

"Setelah kematian Nyonya Tatyana, nama nona Reina langsung diganti menjadi marga ibunya."

"Mereka menyalahkan seorang anak kecil?" suara Harlan benar-benar memekik tak percaya.

"Benar Tuan, bahkan Hendro membiarkan nona Reina di siksa secara batin oleh istri baru serta anak tirinya. Apalagi kedua kakak laki-lakinya juga ikut menyakitinya secara verbal."

Tangan Harlan mengepal. Entah kenapa amarah di dalam dirinya ingin sekali diluapkan.

Pantas saja tubuh Reina sangat lemah dan begitu kurus.

"Apa karena dia selalu di siksa secara mental oleh lelaki yang ia kenal makanya ia takut sama aku ya?"

Lui terkejut dengan ucapan Harlan. Sebenarnya dia tak mengerti kenapa atasannya itu berkata demikian.

"Lalu apa ini?" tanya Harlan lagi saat melihat keterangan selanjutnya.

"Ia adalah kekasih Nona Reina. Menurut mata-mata kita, bahkan Hendro saat ini tengah memaksa anaknya itu untuk menikah hanya karena keluarga Darmono Agung bersedia memberikan biaya pendidikan untuknya."

"Heh? Meminta anaknya menikah karena dia ngga sanggup membiayai pendidikan anaknya? Tapi ia rela menggelontorkan uang untuk istri dan anak tirinya?"

"Begitulah keterangan mata-mata kita Tuan."

Harlan menggeleng tak percaya. Ternyata ada orang tua yang begitu keji di dunia ini, pikirnya.

"Baiklah, apa ada yang lain Lui?"

"Emmm ... Tuan Desta meminta Anda pergi ke restoran untuk menemui Nona Ameena."

"Tua bangka itu ternyata belum menyerah untuk memintaku menikah!" gerutunya kesal.

"Baiklah, aku akan menuruti keinginannya kali ini!"

Mata Lui berbinar, setidaknya sudah banyak gadis yang berusaha ayah sang atasan jodohkan tapi Harlan selalu menolak.

Ia tahu mengapa Harlan menolak, tapi mau bagaimana lagi, gadis yang merupakan cinta pertamanya itu tak menyukainya.

"Nona Ameena adalah gadis baik dan dia juga sangat cerdas. Dia juga seorang publik figure yang di sayangi oleh masyarakat. Jika kalian menikah, aku yakin masyarakat kita akan berdecak kagum," ucap Lui memuji sosok gadis yang dijodohkan pada Harlan kali ini.

"Aku tidak suka pada gadis yang terlalu suka go publik! Apalgi dia terlihat sekali haus pujian. Kamu harus buka matamu lebar-lebar Lui. Pandanganmu terhadap seorang gadis tak bisa berhenti pada bagaimana orang lain memujinya, tapi lihat apakah dia rendah hati atau memang sengaja mencari pujian," jelas Harlan panjang lebar.

Lui terdiam, dia tak begitu memperhatikan detail itu. Menurutnya Ameena sosok yang baik, tapi mungkin karena atasannya itu sudah tahu akan dijodohkan dengannya oleh sebab itu Harlan memperhatikannya lebih jauh.

Lui memilih diam dan kembali mengemudikan mobilnya menuju restoran tempat Harlan akan menemui Ameena.

Di sana, Harlan di antar oleh seorang pelayan menuju ruangan yang lebih privasi. Di belakangnya Lui setia mengikutinya.

Ternyata di ruangan itu telah menunggu seorang gadis cantik yang mengenakan gaun hitam ketat yang mengikuti lekuk tubuhnya.

Kulit putih dengan wajah tirus serta bibir merah merona pasti bisa membuat banyak lelaki menatapnya tak berkedip.

Jangan lupakan juga rambut yang dirawat dengan perawatan mahal itu tergerai begitu indah menutupi bahunya yang terbuka.

"Tuan Harlan," sapanya dengan suara mendayu.

Harlan tetap bersikap sopan dan tersenyum seraya meminta gadis itu kembali ke kursinya.

Ameena lantas menatap Lui yang berdiri di belakang Harlan seolah lelaki itu mengganggu acara kencan buta mereka.

Harlan melirik Ameena yang terlihat tak menyukai keberadaan Lui.

"Abaikan saja dia," ucap Harlan menjawab pikirannya.

Lui sendiri tetap menampakkan wajah datarnya. Namun dalam hati dia baru menyadari jika ternyata Ameena terlihat tak menyukai keberadaannya.

"Ah, bukankah lebih baik asisten Tuan Harlan ikut duduk bergabung?"

Lui memilih duduk menyendiri setelah Harlan memintanya duduk.

Seorang pelayan memberikan meja tambahan di sudut ruangan untuknya, setelahnya, Lui memilih membuka ponselnya dan kembali bekerja.

Setelah melihat asisten Harlan sudah sibuk dengan urusannya sendiri, Ameena mulai menebarkan pesonanya.

"Aku merasa beruntung karena orang tua kita mencoba mengenalkan kita. Anda tahu Tuan, sudah sejak lama aku menganggumi Anda."

"Terima kasih," ucap Harlan tetap dengan senyum tipisnya.

Dia mulai sibuk dengan hidangan di depannya dan mengabaikan ucapan-ucapan Ameena.

Ameena sama seperti gadis-gadis lain yang hendak di jodohkan sang ayah dengannya, yaitu banyak memujinya dan memuji diri mereka sendiri.

"Tuan," panggil Ameena yang merasa jika Harlan mengabaikannya.

Harlan menghentikan makannya dan menatap gadis cantik di depannya itu dengan datar.

"Ada apa?"

Ameena menggigit bibirnya yang penuh. Jika lelaki biasa pasti sudah meneguk liurnya karena gerakan erotis itu, tapi tidak dengan Harlan.

Dia sudah biasa melihat sosok gadis yang berusaha menggodanya dengan berbagai cara.

"Aku ... Siap menemani Anda malam ini," tawarnya dengan wajah bersemu.

Ameena sepertinya menelan rumor yang mengatakan jika Harlan adalah seorang pemain wanita.

Di mana banyak orang mengatakan jika lelaki itu sering berganti-ganti wanita yang ia kencani setelah puas menghangatkan ranjangnya.

Dia juga tahu kalau dirinya pasti bukanlah yang pertama, tapi ia tak peduli. Pesona Harlan tak bisa dia abaikan begitu saja.

Bisa menghabiskan malam panjang dan menjadi kekasih lelaki itu merupakan impiannya sejak dulu.

Ameena tahu bahkan wanita-wanita yang digosipkan dekat dengannya merupakan gadis yang hendak dijodohkan dengan lelaki itu dan bukan merupakan gadis biasa.

Namun sepertinya tak ada yang bisa meraih hati Harlan. Ameena yakin dengan kecantikan serta kecerdasan dirinya ia pasti bisa meluluhkan Harlan.

Harlan tersenyum tipis, gadis di depannya benar-benar unik. Jika gadis lain yang sang ayah coba jodohkan dnegannya akan bersikap malu-malu dan akhirnya harus menjalani kencan beberapa waktu hingga akhirnya ia campakkan kemudian, gadis ini terang-terangan ingin menjual tubuhnya di hari pertama mereka berkencan.

Lui yang mendengar obrolan keduanya juga tanpak terkejut. Dalam hati dia mendesah dan merasa gadis itu sudah gagal dari pertama dalam mencari perhatian Harlan.

Harlan menatap wajah Ameena yang masih merona.

"Kamu bersedia tidur denganku?"

.

.

.

Lanjut

1
Dapllun
semangat kak, aku tinggalkan komentar ku disini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!