[DI ADAPTASI DARI CHAT STORY SAYA]
[VERSI CHAT STORY DAN NOVEL TENTU BERBEDA. VERSI NOVEL AKAN LEBIH SERU]
Setelah mengalami kecelakaan, Helena Isabella, sang Ratu Film, masuk kedalam sebuah novel dan menjadi Antagonis yang akan mati ditangan protagonis.
"Akh! Bagaimana bisa menyakiti suami imut dan anak menggemaskan!"
sejenak, mari kita selami bagaimana Helena Isabella, Ratu Film yang masuk ke dalam novel, dan berusaha mengubah takdir nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bini'nya Boboiboy Reverse 🔪☠️, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 21
"Leon mau apalagi?" Bella bertanya sembari menggandeng tangan Leon menyusuri minimarket untuk berbelanja. Di belakang mereka, Orion mendorong troli.
"Apakah dia putramu? Manis sekali." Seorang wanita tengah baya menghampiri mereka dan mengelus pucuk kepala Leon.
Bella sedikit berdehem. "Tentu dia putraku, manis bukan? Sama seperti ibunya, hahaha....."
Wanita setengah baya itu tertawa kikuk. Menurut nya Bella sangat narsis.
"Dia sangat manis, tapi seperti pria di belakang mu, bukan dirimu. Apakah pria itu adikmu?"
Bella nampak terpanah dengan ucapan wanita di depannya. Apakah menurut nya dirinya ini pahit?
"Adikku? Dia suami ku." Bella menarik lengan Orion dan bersandar di sana.
Wanita itu tampak terkejut. "Benarkah? Dia tampak lebih muda darimu."
"Kalian terlihat seperti kakak beradik. Atau bahkan anak dan ibu."
Tidak bisa, batas kesabaran Bella hanya setipis tissue. Wanita itu segera menaikkan lengan kemeja nya.
"Katakan sekali lagi dan aku akan memukulmu dan menyumpal mulutmu dengan cabai ini!" Bella ingin bergerak untuk menyumpal wanita di depannya. Tapi segera di tahan oleh Orion.
"Istri, ibu itu hanya bercanda."
"Berani sekali wanita itu menganggap aku tua. Cih, menyebalkan. Aku akan menunggu di luar saja."
Bella menghentakkan kakinya keluar dari supermarket dan duduk di kursi depan supermarket sembari memakan es krim nya.
"Bahkan rasa es krim ini berubah pahit." Meski demikian, wanita itu tetap memakan es krim nya.
...
"Anak muda, maafkan aku. Aku tidak bermaksud membuat suasana hati istrimu buruk." Wanita itu membungkuk sebagai tanda permintaan maaf.
"Tidak masalah, Nyonya. Tapi memang kami adalah suami istri. Dia adalah wanita manis dan baik. Ayo Leon." Orion menggandeng tangan Leon dengan tangan kirinya. Dan tangan kanan mendorong troli.
"Apanya yang manis. Wanita galak seperti itu, cinta memang membutakan." Gumam wanita itu sembari kembali melanjutkan belanja nya.
"Kakak tampan!"
Orion menoleh ke belakang, seorang gadis muda waktu itu menawarkan nya isi pulsa, berdiri dengan senyum manis.
"Kita benar-benar berjodoh." Seru gadis itu sembari berlari menuju meja kasir dan meminta temannya pergi.
"Apa yang kau lakukan, Carlo." Tegur teman nya.
"Sudah, Hen, biar aku saja yang menggantikan mu sebentar."
Hena, perempuan itu menyipitkan matanya. Menatap Carlo yang tampak sumringah melayani pria di depan.
"Astaga, Carlo kau?" Bisik Hena.
"Diam dan pergi ke belakang." Bisik Carlo balik. Teman nya yang mengerti memilih pergi ke gudang.
"Hanya ini saja, kakak tampan? Mau isi pulsa sekalian? Diskon untuk kakak sembilan puluh sembilan persen. Tidak... Tidak. Untuk kakak gratis saja."
Leon tampak tidak senang dengan perempuan yang sedari tadi terus menatap ayahnya.
"Tante, kamu selalu menawarkan ayahku pulsa. Itu tidak perlu, ayahku–"
Orion memberi kode Leon untuk tidak melanjutkan ucapannya. Leon yang sudah terlanjur kesal, menghentakkan kakinya keluar dari supermarket dan menghampiri Bella.
"Kenapa, sayang? Kamu terlihat badmood?" Tanya Bella melihat bibir Leon sudah maju beberapa centi.
"Mommy, Eyon nda suka sama Tante kasir itu." Tangan mungil itu menunjuk ke dalam. Bella hanya mengikuti arah yang di tunjuk putra sambung nya.
"Memang nya kenapa?" Tanya Bella sembari memperhatikan gadis muda yang menjadi kasir.
"Tante itu dari kemarin Eyon sama ayah beli di sini, selalu menawarkan isi pulsa ke ayah. Eyon nda suka sikap dia ke ayah."
Bella mengerutkan dahinya melihat sikap kasir yang seperti–
"Tunggu sebentar di sini, mommy ke ayah dulu ok?"
"Tidak, eyon mau ikut."
"Oke."
Bella masuk ke dalam supermarket. Tatapan nya datar, perasaan nya merasa tidak suka bagaimana tatapan gadis muda itu ke Orion. Orion yang polos mungkin tidak akan mengerti jika gadis itu, suka terhadap nya.
"Tidak apa kakak tampan, isi pulsa untuk kakak tampan gratis seratus persen."
"Benarkah?"
Orion dan Carlo menatap ke arah Bella. Wanita dengan kacamata hitam itu menurunkan kacamata nya. Berdiri tepat di hadapan Carlo, yang hanya terhalang meja.
"Jika begitu, bisakah aku isi pulsa juga." Bella mengeluarkan ponselnya dan memberikan nya pada Carlo.
"Penawaran ini hanya untuk satu orang, dan orang itu kakak tampan."
Bella terkekeh, kemudian mendekat ke Orion.
"Dia atau aku sama saja. Karena kami sepasang suami istri."
...***...
"Kenapa terdengar suara ribut di dalam? Apa ada diskon besar-besaran?"
"Kalo iya parah sih, Carlo ngga kasih tau kita! Ayo Ace, kita masuk." Seorang gadis muda dengan seragam sekolah nya menarik pria muda di belakang nya masuk ke dalam supermarket.
"Gila, rame banget Ace, kita harus bantuin Carlo nih. Eh, itu Carlo?" Gadis bername tag Jennifer menunjuk ke meja kasir. Ace hanya mengikuti arah yang di tunjuk.
Pria itu melebarkan pupil matanya melihat keberadaan wanita yang yang ia kenal.
"Bella?"
...
"Jadi, bisa di isi pulsanya kan? Gratis kan?" Ungkap Bella sembari bersedekap dada.
Carlo tampak membatu di tempat nya.
"Tante, ini mommy Eyon." Imbuh Leon memperkenalkan Bella.
Carlo menggeleng cepat. "Kakak tampan pasti bercanda kan? Tapi anak ini sama sekali ngga mirip wanita ini,"
"... Juga, kalian sama sekali ngga pakai cincin nikah. Tante jangan ngaku-ngaku deh."
"Carlo!" Jennifer membungkam mulut Carlo. Maniknya menatap tajam sahabat nya.
Raut wajah Bella berubah dingin. Terlebih melihat Leon yang menunduk.
"Nona, ketika kamu menggoda suamiku, aku mencoba untuk bersabar. Tapi ketika kamu melukai perasaan putraku,"
Bella melangkah ke depan, berbisik pada wanita itu. "Aku tidak akan tinggal diam."
Ace yang sedari tadi diam di tempat, mendekat ke arah Bella.
"Bella," panggil nya. "Aku mewakili temanku, meminta maaf pada Kak Bella."
Bella menatap Ace yang membungkuk. Kemudian memegang pundak pemuda itu bangun berdiri.
"Tidak ada hubungan nya denganmu, Ace. Jadi dia teman mu? Mempertimbangkan dia temanmu, aku tidak akan kejam. Tenang saja."
Bella berbalik dan menggandeng Orion yang menggendong Leon keluar.
"Mommy...."
Bella mengusap kepala Leon lembut.
"Mommy mungkin bukan mommy kandung Leon, tapi mommy berusaha untuk menyayangi Leon seperti mommy kandung Leon."
"Eyon juga sayang mommy...."
...***...
[ Kak Bella, aku benar-benar meminta maaf untuk Carlo. Dia benar-benar bod*h ]
Bella terkekeh membaca pesan Ace. Memikirkan hukuman untuk wanita bernama Carlo, Bella hanya akan meminta bantuan Orion untuk mem- blacklist hitam wanita itu dari seluruh perusahaan di kota ini.
"Ngomong-ngomong, kita memang tidak memakai cincin nikah." Ucap Bella pada Orion yang baru turun dari lantai atas.
Orion memperhatikan jemarinya. Bukan Tidak punya. Hanya saja....
"Cincin nikah kita bukankah sudah istri jual."
Bella terbatuk-batuk. Astaga benarkah?
"Benarkah?"
Orion tidak menjawab. Membuat Bella tampak kikuk.
"Orion, bagaimana jika kita pergi membeli cincin nikah?"
Orion terdiam sejenak, kemudian mengangguk. "istri yakin akan membelinya? Bukankah istri tidak ingin kita terlihat seperti suami istri?"
"Apa maksud mu? Itu dulu, sekarang aku ingin ke depannya orang tahu jika kamu, adalah milikku."
*
*
*
q jadi greget masih belum keluar drama yg seru y