Ibu kandung Amora menikah dengan seseorang yang usianya jauh lebih muda dibanding dirinya.Dari pernikahan tersebut membawa kebahagiaan baginya namun tidak dengan putri sematawayangnya.Amora merupakan putri tunggal dari pasangan Felicia dan Ferdian.Ferdian meninggal dalam kecelakaan tunggal saat pergi keluar kota untuk melakukan perjalanan bisnis.
Awal petaka dimulai saat Felicia pergi ke luar kota untuk melakukan perjalanan bisnis.Athur ayah angkat Amora yang diam-diam mencintai Amora berusaha melecehkan Amora disaat dia dan Amora hanya hanya berdua saja dirumah.
Namun Berung kebusukan athur terbongkar dan seseorang datang menyelamatkan Amora dari kebejadan ayah tirinya.
Dari kejadian tersebut Amora berakhir dipersunting oleh laki-laki yang menyelamatkan yang notabennya adalah bos Amora di kantor.
bagaimana kelanjutan ceritanya?
Ikuti kisah Amora, disini akan ada ketegangan,air mata, pengorbanan dan menguras banyak emosi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 6 Seenaknya
" Baik pak,jika tidak ada hal lain lagi kami izin keluar." ucap Sisil.
Sisil menarik tangan Amora dan membawanya pergi namun lagi-lagi langkahnya harus terhenti.
" Tunggu!" Seru damar membuat dua wanita cantik beda usia itu menoleh dengan cepat.
" Dih apa lagi sih ni orang." Sungut Amora dalam hati.
" Saya mau meje sekertaris berada dalam satu ruangan didalam ruangan saya,jadi saya minta Sisil panggil Wahyu untuk menyiapkan meja kerja Amora diruangan saya." Ucap damar.
Tentu saja Amora dan Sisil sama-sama terkejut dengan keputusan yang diambil oleh damar.
" Ya ampun nih orang makin nyebelin aja sih.Seenakanya banget tau gak sih main tukar posisi sekarang minta atu ruangan.Maunya apa sih!" gumam amora dalam hati.
Tak hanya amora,Sisil yang terlihat lebih tidak suka dengan keputusan yang damar ambil.Pasalnya diam-diam Sisil mengagumi damar dengan melihat kedekatan damar dan Amora saja sungguh sangat membuatnya tidak nyaman.
" Baik pak." jawab Sisil.
Meskipun hatinya tidak suka namun Sisil tidak bisa berbuat apapun untuk tidak menuruti perintah dari bosnya.
Dua wanita cantik itu lantas keluar bersamaan dan mereka sama-sama pergi keruangan mereka masing-masing untuk beberes.
" Akhirnya selesai juga,cape banget rasanya hari ini." Gumam amora dalam hati sembari menyandarkan punggungnya ditempat duduk.
" Amora buatkan aku minuman segar." titah damar.
" Sialan! Bos brengsek,gak punya etika.Apa dia buta,aku baru selesai beberes dan baru saja duduk dia main seenaknya aja perintah." Amora ngdumel dalam hati namun tetap saja dia berdiri dan melaksanakan perintah dari bosnya tersebut.
Damar terkekeh setelah Amora keluar dari pintu namun sayangnya Amora mendengar suara damar yang tampak kegirangan seakan dia senang telah menyiksanya.
Dengan bibir mengerucut Amora pergi ke pantry namun sebelum ke pantry Amora terlebih dulu pergi ke kantin.Setelah membeli sesuatu dari kantin Amora lantas kembali ke pantry.
" Dia mau minuman segar kan,baiklah akan amora kabulkan keinginan bos durjana itu." Ucap Amora dengan seringai dibibirnya.
Kurang lebih 10 menit Amora kembali ke ruangannya.
Tok
Tok
Tok
" Masuk!" Perintah damar.
Ceklek
" Minuman segarnya pak." Ucap Amora sembari menyodorkan segelas minuman segar yang dia buat,bahkan diadalamnya masih terlihat es batu yang masih utuh.Benar-benar terlihat segar sangat segar.
" Kali ini apa yang dia buat." Batin damar.
" Apa ini?" Tanya damar.
" Minuman segar pak.Bukannya bapak minta minuman segar,ini saya buatkan khusus untuk bapak." jawab amora.
Damar lantas meraih gagang gelasnya dan meminumnya namun baru saja minuman itu masuk kedalam mulut damar mata damar membulat dengan sempurna.
Bruaaaaar
" Apa kamu benar-benar tidak waras? Kegilaan apa lagi yang kamu lakukan setelah kopi pahit kemarin." Sentak damar.
" Apa lagi salah saya pak,bapak kan minta minuman segar saya sudah buatkan loh ini dengan penuh kasih sayang." jawab Amora dengan wajah seolah tanpa dosa.
" Minum!" titah damar yang langsung dijawab dengan gelengan kepala oleh Amora.
" Hadeeh senjata makan nona nih." Batin Amora.
" Minum atau kamu saya pecat!" perintah damar sembari menyodorkan gelas itu kepada Amora.
Amora lantas dengan terpaksa menerima gelas tersebut dan meminum air perasan jeruk nipis 10 buah dengan gula setengah sendok teh.
Wajah Amora terlihat sangat aneh setelah meneguk minuman yang dia buat sendiri.
" Segar bukan,maka habiskan minuman segar buatmu itu yang kamu bilang dibuat dengan penuh kasih sayang." ucap damar membuat mata Amora melotot sempurna.
" Selama tiga bulan gaji kamu saya potong 50%." Ucap damar membuat Amora diam dengan wajah tertunduk.
" Hem nasib nasib niat hati mau cari kontrakan tapi gaji dipotong.Ya sudah aku harus lebih bersabar lagi dengan tinggal lebih lama lagi bersama ayah tiri si otak selangkangan itu." Gumam amora lirih.
Tanpa Amora sadari damar masih terus memperhatikan dari tempat duduknya.
" Kenapa dia terlihat sangat sedih,apa ia dia semiskin itu sampai dia begitu sedih mengetahui gajinya dipotong." batin damar.
" Amora!" panggil Damar.
" Iya pak?" jawab Amora.
" Kamu benar-benar punya ayah tiri?" Tanya damar.
" Dih nih orang ko makin ngelantur,ngapai coba dia tanya hal-hal begitu sama aku." batin Amora.
" Kamu tuli Amora? Apa mendadak gusimu bengkak dan lidahmu korengan hingga kamu kesulitan berbicara dan tidak mau menjawab pertanyaan saya?" ucap damar semakin membuat Amora jengkel.
" Apa bapak tidak takut mulut bapak keselo lalu bibir bapak tidak bisa saling menyentuh,lidah bapak keluar semua sampai menyentuh lantai? Mulut bapak faseh sekali saat menghina dan mengatai saya." jawab Amora dengan ketus.
Namun bukannya marah damar justru tertawa mendengar apa yang Amora katakan.
" Dih aneh,dia benar-benar gila.Amora kamu sangat tidak beruntung karena memiliki bos gila dan bermulut pedas.Pasti orang seperti dia matinya kena azab.Mulutnya berbusa dan mengeluarkan belatung karena sombong dan suka ngatain orang." batin Amora.
" Eh,dia diam lagi.Mikir apa dia?" Batin damar.
" Pak saya.."
" Keruangan Sisil sekarang dan minta ajari dia apa saja yang harus kamu kerjakan." titah damar membuat Amora mendengkus kesal karena ucapan dipotong begitu saja.
Amora lalu pergi keruangan kerja Sisil dan saling bertukar informasi mengenai pekerjaan mereka.Meskipun tidak suka sisil tetap harus mau memberikan informasi mengenai pekerjaannya dengan Amora.
" Amora." panggil Sisil.
" Iya Bu ada apa?" tanya Amora.
" Seneng kamu ya satu ruangan sama bos damar?" tanya Sisil.
" Maksudnya Bu?" tanya Sisil.
" Kamu seneng kan bisa menggeser posisi saya di kantor ini? Apa kamu sengaja membuat masalah dengan bos damar agar kamu bisa menduduki jabatan saya?" pertanyaan Sisil seperti sebuah tuduhan bagi Amora.
" Bu ibu salah faham." ucap Sisil.
" Salah paham bagaimana? Jelas-jelas kamu sekarang sudah berhasil merebut posisi saya sebagai sekretaris terlebih sekarang ruangan sekretaris berada satu ruangan dengan ruangan CEO,kamu guna-guna bos kita Ra?" tuduh Sisil.
" Astaga Bu,ibu hidup di jaman apa Bu sampai ibu berfikir saya guna-guna pak damar? Boro-boro saya tau yang begituan guna-guna dapatnya dari siapa juga saya gak tau Bu.Saya justru keberatan dengan posisi saya sekarang,apa lagi bekerja diruangan yang sama dengan beliau.Rasanya sangat tidak enak,saya jadi tegang dan tidak leluasa.Kalau ibu keberatan saya mau ko Bu minta pak damar buat mengembalikan kita ke posisi semula." Jelas Amora.
" Tidak perlu! Apa kamu sengaja mau cari perhatian sama dia biar kamu terlihat baik di mata dia dan saya buruk begitu?" ucap Sisil.
Puk
Sisil menepuk jidatnya sendiri karena apapun yang dia katakan selalu salah.
" Terserah ibu saja deh Bu." ucap Amora semakin membuat Sisil murung.
Bersambung....
Abang Daren Amora udah ada yang punya kamu sabar ya 🤭🤭