Infinite Dimensional

Su Yan bersiap untuk kabur jika kedua orang itu memiliki gerak gerik aneh.

Mereka berdua terus mendekat, hingga akhirnya Su Yan dapat melihat dengan jelas kedua orang itu.

"Itu Qin Hao" Su Yan tersenyum memandang ke depan dan dia langsung keluar dari kapal luar angkasanya.

Daniel mengerutkan keningnya "Kenapa baj*ngn ini ada di Huzhou"

"Ada apa kak?" Tanya Hu Yi yang mendengar ucapan tidak suka yang di lontarkan oleh Daniel.

"Dia adalah baj*ngn yang membuat Su Yan menjadi tidak suka dengan ku" Ucap Daniel yang menatap Qin Hao tidak suka.

"Qin Hao" Teriak Su Yan menghampiri Qin Hao.

"Halo" Qin Hao tersenyum ke arah Su Yan.

Yun De yang melihat gerak gerik dari Tuannya kemudian izin undur diri untuk kembali.

"Akhirnya kau datang ke Huzhou" Ucap Qin Hao yang senang.

"Hanya mampir sebentar saja" Ucap Su Yan karena dia harus terus menaikkan levelnya untuk bahaya yang akan segera tiba.

"Cukup cepat, kau telah menebus Ranah Stellar" Ucap Qin Hao dengan senyuman di wajahnya

"Tentu saja, itu karena aku sangat berbakat." Su Yan membanggakan dirinya sendiri.

"Tapi bagaimana kau mendapatkan kapal luar angkasa ini?" Tanya Qin Hao yang sangat terpukau melihat desain yang indah dari kapal luar angkasanya.

"Tidak mungkin aku bilang membelinya dari sistem" Gumam Su Yan yang sedang mencari alasan.

Su Yan kemudian menemukan sebuah alasan yang cocok "Aku menemukan reruntuhan di hutan amazon dan tidak ku sangka ternyata di dalam reruntuhan itu terdapat kapal luar angkasa ini"

Qin Hao sebenarnya tidak percaya karena dia tahu Su Yan memiliki sebuah rahasia yang tidak ingin dia ungkapkan, namun Qin Hao hanya mengangguk percaya.

"Su Yan ayo kita tinggalkan dia" Tiba-tiba Daniel muncul dan menarik tangan Su Yan untuk menjauh dari Qin Hao.

"Lepaskan aku" Su Yan melepaskan genggaman tangan Daniel dengan paksa.

Qin Hao mengerutkan keningnya, dia menatap Daniel dengan tatapan yang haus darah, rasanya Qin Hao ingin langsung menebas Daniel di tempat.

"Sudah Kakak, lebih baik kita bertemu dengan pemimpin dari Kota Huzhou daripada berurusan dengan dia" Tunjuk Hu Yi kearah Qin Hao, Jika saja Yun De masih ada di samping Qin Hao, Nasib Hu Yi akan sama seperti Jin Li

Su Yan yang mendengar itu tentu saja tidak menyangka ternyata Hu Yi memiliki sifat yang seperti ini.

"Apa yang kau maksud? Dia adalah pemimpin dari Kota Huzhou" Tunjuk Su Yan ke arah Qin Hao.

Hu Yi dan Daniel yang melihat itu tentu saja tidak percaya dengan ucapan dari Su Yan "Jangan bercanda kak" Hu Yi masih mencoba tidak percaya dengan Su Yan.

"Terserah kau ingin percaya denganku atau tidak" Ucap Su Yan yang sudah tidak peduli dengan Hu Yi lagi.

Hu Yi yang mendengar itu mengerutkan keningnya, dia menatap Su Yan dengan tatapan tidak suka, jika saja Su Yan tidak kuat, Hu Yi tidak akan mau pergi bersamanya.

"Sudah tidak apa-apa" Ucap Qin Hao tidak ingin memperpanjang masalah dengan anak anak.

"Ayo ikuti aku" Ucap Qin Hao.

"Terus lah berakting" Daniel tersenyum dia masih tidak percaya dengan ucapan dari Su Yan.

Setelah tibanya di gerbang Kota Huzhou, penjaga gerbang disana memberi hormat kepada Qin Hao yang lewat "Hormat Tuan Qin"

Hu Yi dan Daniel yang melihat itu terkejut, karena ucapan dari Su Yan ternyata benar.

"Mungkin jabatannya sedikit lebih tinggi disini" Ucap Hu Yi yang masih tidak ingin percaya.

Qin Hao hanya diam dia malas untuk menanggapi Hu Yi namun berbeda dengan Su Yan dia menatap tajam kearah Hu Yi.

Setelah tiba di tempat Administrasi, Qin Hao menyuruh mereka untuk memasukan namanya kedalam untuk mendaftar.

"Salam tuan" Ucap Xiao Ai yang tiba-tiba.

"Bantu mereka" Ucap Qin Hao.

"Baik tuan" Xiao Ai kemudian memberi contoh pada mereka bagaimana caranya mendaftarnya.

"Qin Hao apakah ini merupakan kecerdasan buatan? " Tanya Su Yan yang terus melihat kearah Xiao Ai.

"Tentu saja, Jika kau memiliki sebuah pertanyaan kau dapat bertanya pada Xiao Ai dia dapat menjawab apa pun yang kalian tanyakan, namun ada beberapa informasi yang membutuhkan tingkatan dan kalian harus menaikkan tingkatan warga kota kalian" Jelas Qin Hao dengan panjang.

"Jadi begitu" Su Yan mengerti lalu dia ingin bertanya sesuatu ke Xiao Ai agar Hu Yi dan Daniel semakin gila "Xiao Ai siapa pemimpin dari Kota Huzhou"

Qin Hao yang melihat itu hanya tersenyum dia tahu maksud dari pertanyaan Su Yan kepada Xiao Ai.

"Tentu saja pemimpin dari kota ini adalah Tuan Qin Hao sekaligus pencipta saya" Jelas Xiao Ai.

Hu Yi dan Daniel yang nendengar itu tentu saja terkejut, mereka sudah berusaha untuk tidak percaya namun itu semua langsung dipatahkan oleh jawaban dari Xiao Ai.

"Kalian dengar? " Ucap Su Yan dengan dingin.

Hu Yi dan Daniel diam terpaku mereka tidak bisa berkata kata.

"Aku kecewa denganmu Hu Yi, Aku kira kau adalah orang yang baik namun semua itu salah" Ucap Su Yan yang sangat kecewa.

"Kak maafkan aku" Ucap Hu Yi tidak ingin kehilangan perlindungan dari Su Yan

"Jangan panggil aku seperti itu, jijik rasanya ucapan seperti itu keluar dari mulutmu" Ucap Su Yan yang dengan dingin.

"K-kau! Jika saja bukan karena kau kuat, aku tidak akan ingin bersamamu" Sifat asli dari Hu Yi mulai keluar.

"Kau sungguh berani" Aura kuat keluar dari Su Yan hingga membuat Hu Yi dan Daniek tersungkur di tanah.

"Lebih baik kalian berdua mati" Ucap Su Yan dengan aura membunuh yang dia keluarkan.

"Su Yan sudah cukup" Qin Hao menepuk pundak Su Yan, Su Yan kemudiah menarik kembali auranya.

"Biar mereka di letakkan di dalam penjara Huzhou saja" Ucap Qin Hao dengan tenang.

"Terserah Hao'gege saja" Su Yan tanpa sadar menyebut nama Qin Hao dengan tambahan Gege.

"Apa? " Ucap Qin Hao dengan senyum di wajahnya pura pura tidak mendengar ucapan dari Su Yan.

"Diam" Su Yan cemberut setelah di goda oleh Qin Hao.

Qin Hao hanya bisa tertawa setelah melihat Su Yan yang cemberut "Xiao Ai panggillkan pasukan militer dan suruh mereka untuk membawa mereka untuk membawa kedua orang ini ke dalam sel penjara atau jadikan mereka sebagai uji coba penelitian" Ucap Qin Hao dengan santai.

Hu Yi yang mendengar itu sangat takut, dia kemudian bersujud di depan Qin Hao "Tuan maafkan aku, maafkan aku, aku salah tidak melihat gunug tai"

Daniel hanya diam, dia pasrah dengan keadaannya, dia tahu walaupun dia meminta ampun dia bahkan tetap mati nantinya.

Qin Hao hanya diam tidak mengubris Hu Yi hingga sampai pasukan militer ke lokasi mereka "Bawa mereka"

Pasukan militer kemudian mengangkat Hu Yi dan Daniel, Hu Yi yang diangkat mencoba memberontak hingga akhirnya di buat pingsan oleh pasukan militer.

"Kami izin pamit tuan" Ucap Mereka semua serempak.

"Baik kalian di izinkan pergi"

Qin Hao kemudian menghampiri Su Yan yang duduk di kursi tunggu di ruang administrasi, dia merasa sangat kecewa dengan Hu Yi.

"Padahal aku sudah menganggapnya seperti adikku, tapi kenapa dia memanfaatkanku? " Su Yan menangis matanya mengeluarkan begitu banyak air mata.

"Sudah jangan menangis, di dunia seperti ini semua orang akan melakukan apa pun untuk bertahan hidup" Jelas Qin Hao sembari mengelus pucuk kepala Su Yan.

Su Yan masih menangis namun sudah sedikit berkurang karena nasihat dari Qin Hao.

"Su Yan ayo ikuti aku" Ucap Qin Hao.

"Panggil aku Yan'er saja Hao'gege" Ucap Su Yan yang sudah berhenti menangis.

"Baik Su Y-, Y-Yan'er"

"Kakak wanita darimana ini?"

...

*Bersambung....