Suamiku Menikahiku Lagi

Malam harinya, Miko dan Kyara duduk di sofa sambil menonton televisi. Keduanya saling merangkul mesra dan menikmati buah Cherry sebagai teman menonton televisi.

‘’Sayang, besok aku ada perjalanan dinas ke luar kota. Sepertinya akan memakan waktu sampai beberapa hari ke depan, apa kamu mau ikut denganku pergi ke luar kota?’’ Miko menatap wajah istrinya Kyara dengan halus, sorot matanya pun sangat teduh dan membuat Kyara semakin merasa nyaman saat berada di sampingnya.

‘’Benarkah? Kalau begitu tentu saja aku harus ikut, aku tidak akan membiarkan suamiku yang tampan ini berkeliaran di luar sana sendirian, apalagi dengan keadaan yang mengharuskannya berjauhan denganku. Aku tidak mau dia tergoda dengan wanita lain di luar sana,’’ jawab Kyara.

‘’Tenang saja, istriku. Semua rasa cintaku ini sudah habis untukmu seorang, Aku tidak akan pernah meletakkan hati pada wanita lain, karena Aku sendiri sudah sangat tergila-gila padamu. Buktinya Aku tetap tidak bisa melupakanmu meski Aku sudah berulang kali berusaha melakukannya. Pada akhirnya aku tetap saja kembali kepadamu, aku tetap tidak sanggup melupakan dan merelakanmu untuk pergi kan, Sayang?’’ kata Miko.

Kyara tersenyum manis di depan Miko, dia merasa senang dengan pengakuan pria itu yang mengatakan cintanya sudah dihabiskan untuk dirinya.

"Lihatlah, Suamiku rasa cintanya begitu besar. Sungguh, Aku sangat menyesal karena tidak meletakkan hatiku padanya sejak dahulu. Jika saja Aku melakukan itu sejak dulu dan tidak tergoda oleh kebohongan yang dilakukan Juan dan Mulan, pasti Aku sudah bahagia sekarang hidup bersama Suamiku!" batin Kyara, lagi-lagi hatinya teringat kembali akan kesalahan yang pernah dia lakukan.

‘’Sayang, kenapa kamu hanya diam saja?’’ tanya Miko.

‘’Tidak papa, Aku hanya kembali menyesal karena Aku tidak memutuskan untuk mencintaimu sejak dulu,’’ jawab Kyara apa adanya, tidak menutupi apapun sama sekali dari Miko.

"Kamu mungkin menyesal karena Kamu tidak mencintaiku dengan tulus sejak dulu, Kyara. Namun Kamu harus tahu kalau Aku tidak pernah menyesal untuk menjadi budak cintamu, Aku sama sekali tidak menyesal meskipun Aku harus mengalami kesakitan yang begitu hebat atas kebohonganmu!" batin Miko.

‘’Sudahlah, tidak perlu diingat kembali semua itu, Sayang! Aku mau ke ruang kerjaku dulu, ingin mempersiapkan segala sesuatu yang akan Aku bawa untuk perjalanan dinas besok, Kamu istirahatlah dulu," ucap Miko, tidak ingin membahas masa lalu yang terus membuat istrinya menyesal.

Kyara mengangukkan kepalanya. ‘’Baiklah, Sayangku! Aku akan menunggumu di kamar, jangan terlalu lama diruang kerja, ya!?’’

"Oke, Sayang," jawab Miko.

"Oh ya Sayang, Raka tidak ikut, dia kan sekretaris Kamu?" tanya Kyara tidak jadi bangkit dari tempat duduknya.

"Dia masih pengantin baru, Sayang. Dia ku suruh membereskan pekerjaan dikantor saja. Biar besok Kamu saja yang menemani Aku," jawab Miko.

"Benar juga," jawab Kyara.

Kyara kemudian bangkit dari tempat duduknya. Kyara berjalan perlahan menuju kamar.

"Oh ya Sayang, satu lagi, Aku kelupaan," kata Kyara, berhenti di depan kamar.

"Lupa apa?" tanya Miko dengan polos.

Kyara lalu mengedipkan sebelah matanya, menggoda sang suami. Miko tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sang istri.

"Ingat, Sayang, jangan lama-lama, nanti tidak ku beri jatah," kata Kyara mengingatkan.

"Iya, Sayang, siap," jawab Miko.

‘’Hahaha, baiklah-baiklah. Aku akan pergi sekarang, bye-bye suamiku tercinta!’’ Kyara pun akhirnya masuk kamar dan menutup pintu.

Setelah kepergian Kyara, Miko pun dengan segera menuju ke ruang kerjanya, dia mempersiapkan beberapa dokumen yang akan dia bawa besok. Tidak sampai satu jam, semua sudah selesai disiapkan. Miko kemudian menyusul Kyara ke kamar.

Rupanya Kyara sudah tertidur lelap. Miko naik keatas ranjang. Merebahkan tubuhnya di samping sang istri, lalu memeluk istrinya dengan hangat.

‘’Kamu begitu cantik, Kyara! Bahkan saking cantiknya Kamu, Aku sampai rela menjadikan dirimu ratu dalam dua kehidupanku sekaligus, Aku tidak rela untuk melepaskanmu,’’ kata Miko sebelum dirinya ikut terlelap di samping tubuh Kyara yang sudah lebih dulu tertidur.

Esok harinya, Kyara dan Miko bersiap-siap untuk pergi ke luar kota seperti yang dikatakan oleh Miko kemarin. Kyara begitu antusias mengikuti perjalanan bisnis suaminya. Kyara juga merasa mulai sekarang harus belajar agar kelak bisa membantu Miko di perusahaan.

Namun, senyum sumringah yang ada di wajah Kyara seketika menghilang saat dirinya melihat sosok pria yang turun dari mobil yang digunakan untuk menjemput Miko dan dirinya.

"Kenapa Aku merasa familiar dengan pria ini?" batin Kyara.

‘’Sayang, kenapa supir yang kali ini berbeda dengan supirmu sebelumnya?’’ Miko langsung menoleh menatap wajah Kyara saat mendengar pertanyaan yang diucapkan oleh istrinya, kemudian dia tersadar bahwa dirinya belum memperkenalkan Leon kepada Kyara dan dia pun belum mengatakan kepada istrinya kalau supir yang lama sudah tidak lagi bekerja kepadanya alias pensiun karena sudah lanjut usia.

‘’Oh, Aku lupa memberitahumu, Sayang. Dia Leon, supir baruku yang akan menggantikan supir lama kita dan dia juga yang akan mengantar kemanapun Aku pergi, apalagi untuk perjalanan bisnis ke luar kota seperti ini,’’ jawab Miko.

"Saya Leon, Nyonya," ucap Leon dengan sopan, kemudian membungkukan badannya sedikit untuk memberi salam pada Kyara, yang merupakan istri tuannya. Mereka tidak tau kalau Leon sudah tau banyak tentang mereka.

Miko sendiri meski sudah merasa curiga dan merasa ada yang tidak beres dengan Leon, dia tetap berusaha bersikap biasa saja dan tidak meneruskan rasa curiganya itu kepada Leon. Berbeda dengan Kyara yang kini berusaha mengingat kembali apakah dirinya pernah bertemu dan mengenal pria yang ada di depannya saat ini.

"Kenapa Aku merasa Aku mengenal pria itu? Tapi dimana Aku melihat dan mengenalnya. Aku seperti ingat, namun juga lupa dalam waktu bersamaan," batin Kyara.

"Akh, Kyara! Ayolah segera ingat siapa pria itu, Kamu pasti bisa mengingatnya," batin Kyara lagi.

Kyara tidak berbohong, dia sangat yakin dirinya mengenal Leon di kehidupan sebelumnya. Tapi dia masih belum bisa mengingat dengan jelas siapa pria yang ada di hadapannya saat ini, sampai beberapa menit kemudian barulah Kyara ingat dengan semuanya.

"Ya, tidak salah lagi! Di kehidupan yang sebelumnya, Leon adalah anak buah Om Soni yang sering diperintahkan oleh Juan untuk melakukan berbagai macam hal kotor. Pria ini juga yang menangkapku dan mengikatku, lalu Aku dicambuk sampai mati oleh Juan dan Mulan," batin Kyara, dia akhirnya ingat siapa Leon.

"Jangan-jangan Leon di suruh Juan jadi mata-mata? Dulu Raka yang jadi mata-mata, sekarang Leon. Gawat," Kyara cemas dalam hatinya.

Walaupun semua itu terjadi di kehidupan sebelumnya, akan tetapi Kyara merasa yakin kalau apa yang dia pikirkan itu adalah benar. Kedatangan Leon kepada Miko pasti karena ada yang sudah memerintahkan dia dan menyuruhnya untuk melakukan sesuatu kepada dirinya dan juga Miko.

‘’Kyara, kenapa kamu bengong terus seperti itu. Ayo kita pergi sekarang. Leon sudah menata semua barang-barang kita di mobil, hanya tinggal menunggu kita naik saja lalu pergi," ucap Miko.

Kyara kembali mendapatkan kesadarannya saat mendengar perkataan yang keluar dari mulut Miko di sampingnya.

‘’Akh, baiklah! Ayo kita pergi,’’ sahut Kyara. "Suamiku harus tau siapa Leon. Aku harus cari cara agar Leon tidak curiga kalau Aku sudah tau siapa dia," rencana Kyara dalam hati.