NovelToon NovelToon
INTROSPEKSI

INTROSPEKSI

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst / Cinta pada Pandangan Pertama / Menjadi Pengusaha
Popularitas:10k
Nilai: 5
Nama Author: Detia Fazrin

Intrspeksi adalah kisah tentang Aldo dan Farin, pasangan yang telah bersama sejak SMA dan berhasil masuk universitas yang sama. Namun, hubungan mereka mulai terasa hambar karena Farin terlalu fokus pada pendidikan, membuat Aldo merasa kesepian.

Dalam pencarian kebahagiaan, Aldo berselingkuh dengan Kaira. Ketika Farin mengetahui perselingkuhan tersebut, dia melakukan introspeksi dan berusaha memperbaiki dirinya. Meskipun begitu, Farin akhirnya memilih untuk melepaskan Aldo, dan memulai hubungan baru dengan seseorang yang lebih menghargainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Detia Fazrin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Persimpangan Rasa

...»»————> Perhatian<————««...

...Tokoh, tingkah laku, tempat, organisasi profesi, dan peristiwa dalam cerita ini adalah fiktif dan dibuat hanya untuk tujuan hiburan, tanpa maksud mengundang atau mempromosikan tindakan apa pun yang terjadi dalam cerita. Harap berhati-hati saat membaca....

...**✿❀ Selamat Membaca ❀✿**...

Di kantin kampus yang ramai, Aldo dan teman-temannya duduk di meja sudut, tempat biasa mereka nongkrong setiap hari. Suara tawa dan obrolan mengisi udara, tetapi Aldo tampak terpisah dari semuanya. Pikirannya masih terjebak pada pertemuan dengan Kaira dan percakapannya dengan Farin sebelumnya.

Bima, dengan ekspresi frustasi, memulai obrolan tentang Kaira. "Gila, cewek itu benar-benar sulit didekati. Baru saja aku mau ngajak ngobrol lebih jauh, dia langsung menolak mentah-mentah. Kayak ada tembok besar yang nggak bisa ditembus."

Kilas Balik Bima dan Kaira

Di luar kelas, Bima menunggu Kaira keluar dari ruangan. Ketika dia melihat Kaira melangkah keluar, dia segera mendekatinya dengan senyum penuh percaya diri.

Bima menyapa, dan memulai obrolan, "Hai, Kaira! Aku Bima senior mu...."

"Lagi sibuk, ya? Gimana kalau kita makan siang bareng? Aku tahu tempat yang enak di sekitar kampus."

Kaira berhenti sejenak, mengangkat alis dengan sedikit terkejut. Dia menatap Bima dengan tenang, kemudian tersenyum sopan.

"Terima kasih, kak Bima. Tapi aku masih banyak tugas yang harus diselesaikan. Mungkin lain kali, ya?"

Bima dengan sedikit kecewa tapi mencoba tetap ceria, "Oh, gitu... Oke, kalau ada waktu, kabarin aku aja."

Kaira mengangguk singkat, lalu melanjutkan langkahnya. Bima hanya bisa menatap punggungnya, merasa tertolak namun tersadar bahwa Kaira bukanlah gadis yang mudah ditaklukkan.

Kemudian Rival yang duduk di sebelah Bima ikut mengangguk setuju. "Iya, gue juga ngerasain hal yang sama. Dia bener-bener kayak punya perisai, salah kata sedikit aja, udah deh, gagal total. Bener-bener nggak ada celah."

Dion, yang biasanya lebih kalem, juga ikut angkat bicara. "Sama, gue juga nggak banyak berhasil. Rasanya kayak dia udah pasang alarm anti cowok."

Di tengah cengkerama mereka, Alan malah tersenyum puas, berbeda dengan yang lainnya. "Mungkin karena kalian nggak tahu cara yang tepat. Gue malah berhasil buat permulaan yang baik. Gue berhasil bantuin dia waktu di perpustakaan, dan dia nggak ragu buat nerima nomor kontak gue. Ini baru permulaan yang bagus. Gue rasa ini bakal berkembang."

Alan tertawa kecil, puas dengan pencapaiannya. "Siapa tahu, nanti dia bakal ngehubungin gue duluan. Hahaha!"

Kilas Balik Alan dan Kaira

Di depan perpustakaan, Kaira sedang berjuang membawa setumpuk buku. Alan melihat ini dari kejauhan dan segera bergegas membantunya.

"Kaira! Boleh aku bantu? Itu pasti berat banget."

Kaira terkejut tapi tersenyum lembut ketika melihat Alan mendekat.

"Oh, Kak... Makasih banyak, aku memang butuh bantuan."

Alan mengambil sebagian buku dari tangan Kaira, lalu mereka berjalan bersama menuju perpustakaan.

"Ngapain bawa buku sebanyak ini? Kamu nggak ada kuliah?"

"Aku lagi cari bahan buat tugas besar. Thanks banget udah bantuin."

"Nggak masalah, senang bisa bantu. Kalau ada yang lain, kamu bisa hubungi aku. Ini, simpan kontakku aja, Alan."

Kaira menerima kontak Alan dengan senyum tulus. "Terima kasih, kak Alan. Aku akan hubungi kalau butuh bantuan lagi."

"Anytime." Alan merasa senang karena berhasil membuat kemajuan dengan Kaira. Dia yakin ini adalah awal yang baik untuk lebih dekat dengan Kaira.

Obrolan di meja itu terus berlanjut, tapi Aldo masih terdiam, tenggelam dalam pikirannya sendiri. Dia tahu bahwa bertaruh untuk mendapatkan hati Kaira ini adalah keputusan yang keliru. Apalagi, dia sudah memiliki Farin, yang selama ini setia di sampingnya. Tetapi, perasaan lama yang terpendam dan kini kembali muncul membuatnya bimbang.

Ica, yang memperhatikan Aldo sejak tadi, menggertak nya dengan nada menggoda. "Eh, Aldo, lo kenapa diem aja? Jangan-jangan lo udah dapet hati Kaira tapi nggak mau ngasih tahu kita?"

Aldo terkejut dan langsung mendongak. Dia tersenyum kecil, mencoba menyembunyikan kegelisahannya. "Ah, nggak, gue cuma mikir aja. Kayaknya nggak sesimpel itu, apalagi dengan Kaira. Gue cuma takut ini semua bakal berpengaruh ke hubungan gue sama Farin."

Suasana mendadak hening sejenak. Bima, yang biasanya lebih blak-blakan, menyahut dengan santai, "Ya, bisa jadi. Tapi, bro, lo bisa pilih salah satu kalau ada yang lebih cocok buat lo, kan? Itu kan nggak ada salahnya."

Aldo terdiam, tidak tahu harus menjawab apa. Dia tahu bahwa Farin sangat berarti baginya, tetapi bayangan Kaira yang sudah lama menghilang, tiba-tiba kembali dalam hidupnya, membuatnya bingung.

Dion, yang juga sering bercanda, kali ini setuju dengan Bima. "Ya, mungkin Kaira bisa jadi pilihan yang lebih baik. Farin kan sering sibuk. Siapa tahu, Kaira bisa ngasih perhatian yang lebih lo butuhin."

Aldo menarik napas panjang, mencoba menenangkan dirinya sendiri. Dia tahu bahwa pendapat teman-temannya tidak sepenuhnya salah, tetapi hatinya masih bimbang. Dia tidak ingin mengkhianati Farin, tetapi perasaan terhadap Kaira yang mulai tumbuh membuat nya bingung, meskipun ia tidak menginginkannya.

Eva, yang sejak tadi sibuk memeriksa ponselnya, tiba-tiba mengangkat tangan dan menghentikan percakapan mereka. "Hei, guys, gue baru dapet pesan dari grup kelas. Kelas sama Pak Arya udah mulai dari tadi!"

Semua orang di meja langsung terperanjat. "Sial, kita telat!" Bima berseru, cepat-cepat meraih tasnya.

Tanpa berpikir panjang, mereka semua langsung bangkit dari kursi dan berlari menuju kelas, meninggalkan kantin yang semakin ramai dengan para mahasiswa yang baru saja selesai kelas. Aldo berusaha mengikuti teman-temannya, tetapi pikirannya masih terpaku pada Kaira dan Farin.

Saat mereka tiba di kelas, Aldo masih merasakan konflik di hatinya. Ia berusaha fokus pada pelajaran, tetapi bayangan senyum Kaira dan tatapan khawatir Farin terus menghantuinya. Kaira mungkin telah berubah menjadi gadis yang lebih dewasa dan mandiri, tetapi kenangan masa lalu dan janji yang pernah dibuatnya dulu tetap ada di dalam hati Aldo.

Saat Aldo menatap ke depan kelas, dia tahu bahwa dia berada di persimpangan yang sulit. Di satu sisi, ada Kaira yang baru saja kembali dalam hidupnya dengan penuh kejutan dan perasaan yang tak terduga. Di sisi lain, ada Farin, kekasih yang setia, yang selalu mendukungnya tanpa pamrih. Aldo tahu bahwa dia harus membuat keputusan—tetapi untuk saat ini, dia hanya bisa mengikuti arus, berharap waktu dan keadaan akan membantunya menemukan jawaban.

Perasaan bersalah dan bimbang menyelimuti Aldo saat dia menatap ke luar jendela, melihat pemandangan kampus yang ramai. Dia tahu bahwa apapun yang akan dia putuskan nanti, semuanya akan membawa konsekuensi. Namun, apa yang sebenarnya ia inginkan dan apa yang terbaik untuk semua orang masih menjadi pertanyaan besar yang belum bisa ia jawab.

1
Devliandika
keren kak,, baru mampir kesini,, salam kenal kak.. 😊🙏
saling follow boleh kak🙏😊
Devliandika: siap kak.. 🤗
Fa🍁: iya salam, ok folback ya
total 2 replies
Nayla Nazafarin
jodohnya masih abu2,
yura nanti lama2 ky kayra
RN
hmm... takutnya nanti kayra jatuh cinta sama Hans...ooohhh... tidak 🙅
Tika
Sedih y
RN
semangat babang Hans 💪💪
Fa🍁
penasaran katanya
Fa🍁
🥲
RN
dasar tidak punya malu s kayra ini 😡
Nayla Nazafarin
jelaslah kmu g bisa bikin farin kebakaran jenggot,krn dia udah persiapan sebelum mundur..
Fa🍁: betul-betul
total 1 replies
Nayla Nazafarin
Aldo2..harusnya kmu itu INTROSPEKSI DIRI!!!bukn malah nyalahin orang,siapa suruh kmu ikut tarohan!!!
Nayla Nazafarin
udahlah nobar sma Hans aj..
Nayla Nazafarin
suka gaya lo Hans..jngn kecewain aq y..
Nayla Nazafarin
ayo hans tegakkan keadilan&kebenaran!! suruh farin membuka mata&hatinya!!
Nayla Nazafarin
aq berharap pas nonton bareng farin ktemu aldo&kaira,jngn terus mnjd bodoh..farin
Nayla Nazafarin
mual sma pmikiran aldo..egois bngt
Nayla Nazafarin
lepasin aj aldo farin..untuk ap laki ky gitu di pertahanin
Nayla Nazafarin
y ampun Hans..
RN
GK sadar,, padahal dia yg mengkhianati farin kok bisa2 y nyalahin orang...hmm enaknya d apain s Aldo ini 😡
Fa🍁: Diapain ya 🤔
total 1 replies
Musri
yess....yess....yess...rasain tu aldo,mng enak sakit hati🤭🤣🤣
Fa🍁: Gak enak kata si Aldo
total 1 replies
Nur Janna
kamu akan tau sakit ya itu kehilangan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!