Bagaimana nasib gadis nakal itu setelah dinikahkan oleh Daddy nya dengan seorang pria matang yang sudah mempunyai kekasih ?.
" walaupun kita sudah menikah Aku tidak akan ikut campur soal hubungan kalian , asal kemanapun kakak pergi Aku ikut " Pernyataan Ara yang duduk di tepi ranjang pada Rey dimalam pernikahan mereka .
" Hehhh, gadis gila jadi kau juga ingin ikut ketika Aku jalan dengan kekasihku ?" ucap Rey menatap gadis itu dengan sorot mata intimidasi.
" Kemanapun Kakak pergi Aku ikut " senyum lebar Ara penuh kemenangan karena hanya bersama Rey lah Ara bisa melihat dan menikmati dunia luar dengan bebas tidak seperti kehidupan nya selama ini yang layaknya burung di dalam sangkar emas .
" Aku berjanji hanya ikut saja tidak akan mengganggumu Kak " sambung Ara meyakinkan.
yuk baca kelanjutannya 📜
S2 dari novel Ambisi Cinta Gadis Labil
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33 Daddy hot
" A, Ara main Dad" jawaban gelagapan Ara menatap Rey yang menindihnya.
" Main apa tengah malam begini ?" tanya Rey dengan suara semakin berat merasakan tangan Ara yang masih menyentuh walaupun Rey sudah menindihnya.
" Kan kata Daddy boleh di pegang " ucap Ara menusuk-nusuk dada Rey dengan telunjuknya.
" Boleh tapi jangan malam-malam begini Daddy kan tidur " ucap Rey yang memang murni terbangun karena merasakan sentuhan nakal tangan Ara .
" Maaf Daddy, yaudah Daddy tidur lagi deh " ucap Ara akan kembali mengancingkan kemeja Rey .
" Udah nggak bisa tidur lagi " ucap Rey memegang tangan Ara yang akan mengancingkan kembali kemejanya.
" Sama Daddy, Ara tadi tiba-tiba terbangun terus nggak mau mata Ara tidur lagi " ucap Ara dengan polosnya.
" Iya kamu terbangun tapi setelah itu kamu membangunkan singa tidur " ucap Rey berbaring di samping Ara merasa tegang sekali sekarang.
" Mana ada Ara kan cuma main terus nggak sengaja bikin Daddy terbangun , kenapa jadi bangunin singa tidur ? Emang ada singa di dalam kamar kita ?" tanya Ara lagi dengan wajah polosnya yang membuat Rey ingin menggigit pipi gadis itu .
Rey berbaring terlentang mencoba mengendalikan diri dengan menarik nafas berulang kali saat hasratnya benar-benar naik serasa sampai ke ubun-ubun karena ulah istri kecilnya.
Ara berbaring miring menghadap Rey yang tidur terlentang itu menatap dengan detail Rey yang menatap ke langit-langit kamar entah apa yang dia pikirkan.
Ara masih belum puas dan masih sangat penasaran untuk merasakan otot-otot di tubuh atletis Rey yang membuat Ara kecanduan ingin terus menyentuhnya.
" Daddy " rintih Ara yang tidak bisa rasanya menahan diri melihat dada Rey yang berbaring telentang itu dan akhirnya mendekat lalu menggigit dada Rey.
" Ara" Suara rada basah Rey meremas selimut saat Ara malah menggigit dadanya.
" Ara lepaskan" ucap Rey memegang kepala Ara .
" Mmm, mau emut satu lagi " ucap Ara melingkarkan tangannya dileher Rey lalu menghisap bagian sebelah kanan sehingga membuat Ara menindih hampir sebagai tubuh Rey .
" Hehehe maaf Daddy " wajah tanpa dosa Ara merasa puas sekali setelah menggigit bagian otot yang begitu bervolume saat di gigit .
" Aaaaaa" erang manja Ara saat Rey menyusup ke leher nya .
" Gadis nakal " ucap Rey karena tidak bisa lagi mengendalikan diri akhirnya menyentuh Ara .
" Daddy geli, Ampun " ucap Ara yang merasa kegelian saat Rey menyusup dan mengecupi lehernya.
" Daddy ahhhh" Ara malah berteriak semakin keras saat Rey meremas dadanya hingga membuat hasrat Rey semakin naik mendengar nya .
" Daddy jangan " ucap Ara memegang tangan Rey yang sudah masuk kedalam bajunya.
" Diam dan nikmati Baby " suara serak Rey dengan jakun yang terus turun naik menatap Ara yang masih di tindihnya.
" Tapi ,,, Ahhhh" Ara kehabisan kata saat tangan Rey masuk kedalam bra-nya Ara merasakan sesuatu yang tak biasa sampai seluruh tubuhnya terasa menegang dan bergejolak .
" Enak ?" tanya Rey menikmati ekspresi Ara yang terlihat campur aduk saat Rey memainkan kelereng kecil di dalam bra itu .
Ara semakin gelisah sampai berkeringat merasakan sentuhan Rey yang mengantarkan gejolak luar biasa dalam diri Ara .
Rey membuka baju Ara saat gadis itu hanya pasrah menerima semua perlakuan Rey bahkan tidak tau cara menolak .
" Benar-benar gadis " batin Rey semakin terpacu melihat respons Ara yang memang murni belum pernah tersentuh oleh seorang pria itu dapat terlihat dari reaksinya.
" Shift " batin Rey mengumpat menatap Dada kenyal Ara yang terus menantang untuk diremas , dimainkan dan dihisap .
Rey semakin tak bisa mengendalikan diri dan akhirnya tunduk dengan hasratnya.
" Aaaa" Ara meremas kepala bagian belakang Rey begitu merasakan mulut hangat Rey menyentuh kulitnya dan pada saat bersamaan hisapan nya begitu kencang .
" Baby kamu membuatku mabuk " ucap Rey melepas kemejanya karena merasa begitu gerah dan menjilati kelereng kecil itu seperti es krim.
" Daddy " rintih Ara yang merasa begitu keenakan merasakan perlakuan Rey sampai gadis itu tidak sadar bahwa dia tidak lagi mengenakan apapun .
Rey memeluk Ara yang sudah lemas itu lalu mengelus kepala nya dan mengecup berkali-kali sampai Ara terhipnotis dengan perlakuan manis itu , hanya menatap Rey saja tanpa memikirkan hal apapun.
" Kamu milik Daddy " ucap Rey mengecupi bibir Ara berulang kali .
" Milik Daddy Sayang" suara serak Rey membalikkan Ara agar membelakangi nya .
" Ini juga milik Daddy " ucap menyentuh milik Ara dan mengelusnya dengan lembut .
" Katakan iya " ucap Rey berbisik bahkan menggigit cuping telinga Ara yang hanya diam dengan nafas tersengal itu.
" Aaaah" Ara ingin mengatakan hal lain tapi setiap ingin bicara suara-suara aneh itu keluar dari mulut Ara .
" Baby ini mulus sekali Daddy jadi ingin menjilat nya " ucap Rey dengan jari yang semakin menari-nari di bawah sana .
" Enggak " ucap Ara terus menggeleng saat logika dan tubuhnya sama sekali tak bisa diajak kompromi.
Logika Ara mengatakan jangan tapi tubuh Ara malah pasrah menerima semua perlakuan Rey.
Muachh
" Kita tidur ya?" ucap Rey dengan senyum lebarnya mengecup kening Ara dan kembali membawa Ara masuk kedalam pelukannya.
" Gerah?" tanya Rey dengan lembut mengambil beberapa helai tisu lalu membersihkan keringat di wajah Ara .
" Ba,Ba, baju , Ara " suara kecil Ara yang sudah lemas itu menatap Rey dengan sayu .
" Udah pakai baju besok aja sekarang tidur dulu " ucap Rey mengelus-elus kepala Ara yang perlahan tertidur karena lembutnya elusan Rey di kepalanya .
10 menit kemudian.
" Huftt, makanya jangan nakal Baby hampir saja tidak jadi gadis lagi " ucap Rey mengecupi dengan gemas istri kecilnya yang nakal itu .
" Sudah tau Daddy ini pria dewasa masih saja kamu begitu " senyum lebar Rey yang sadar kalau tadi tujuan Ara memang murni hanya ingin bermain tidak untuk menggoda apalagi meminta hal-hal intim pada Rey .
Ara masih polos jadi mungkin dia memang tidak tau apa yang dirasakan oleh Rey saat dia melakukan hal tadi Karena rasa penasaran.
Keesokan paginya.
" Loh kok belum mandi kan mau ikut Daddy kekantor " tanya Rey begitu membuka pintu kamar setelah kembali dari ruang kerjanya untuk menyiapkan beberapa berkas .
" Udah jam 8 Lo" ucap Rey melirik jam di pergelangan tangan.
Ara membuang pandangan nya kearah lain begitu melihat Rey yang sudah tampan sekali memakai stelan jas berjalan masuk kearah nya .
" Baby " Senyum simpul Rey duduk di tepi ranjang menatap Ara yang menutup seluruh tubuhnya dengan selimut begitu Rey duduk.
" Baju Ara mana?" suara kecil Ara dari dalam selimut .
" ngapain pake baju kan mau mandi " ucap Rey realistis.
" Hahhh, terus Daddy suruh Ara berjalan tidak pakai baju gitu sampai kekamar mandi " suara keras Ara duduk menantang mata Rey walaupun menutup tubuhnya dengan selimut.
Sebenarnya Ara sudah bangun dari tadi hanya saja dia tidak berani keluar dari dalam selimut dan mencari bajunya semalam pun tidak ada di sekitaran ranjang .
" Itu lebih bagus " senyum merekah Rey