Dibesarkan dalam sebuah organisasi rahasia, membuat dua orang gadis dan dua orang pemuda tumbuh menjadi pembunuh berdarah dingin, masing-masing memiliki kemampuan yang berbeda.
Chu Haitang adalah seorang dokter ajaib, dia menguasai berbagai macam pengobatan modern maupun tradisional.
Bao Yunceng adalah seorang ahli penempaan senjata, dia sangat lihai dalam membuat berbagai macam benda yang mematikan.
Liu Jinhong adalah seorang ahli strategi sekaligus ahli pedang, jurus-jurusnya terlihat sangat lembut, namun mematikan.
Rong Siyue adalah seorang ahli menundukkan binatang, dia sangat pandai dalam mata-mata dan menyusup.
Keempat orang tersebut dipertemukan pada saat berusia 5 tahun, mereka hidup sebagai saudara dan saling melindungi satu sama lain. Bekerja di bawah naungan seorang tuan yang misterius sekaligus kejam, membuat mental dan pemikirannya berbeda.
Bagaimana jika keempat orang tersebut mengalami perpindahan waktu? Masih bisakah mereka menjadi saudara yang rukun?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENDAPATKAN INFORMASI DARI LIU JINHONG
Chu Haitang terlihat sangat terkejut, gadis itu kembali menyelam untuk mencari pemuda yang dimaksudkan oleh kakak laki-lakinya. Keempat ekor serigala juga mengikuti dari belakang, mereka mencoba untuk mempertajam Indra penciumannya.
Setelah menyelam lebih jauh, Chu Haitang melihat pemandangan yang serupa, seorang pemuda tampan, menggunakan brokat hitam, kedua tangan dan kakinya terikat di dasar sungai.
Dia bergegas mendekat, mengeluarkan belati dari ruang penyimpanannya dan segera memotong tali itu. Ini lebih sulit dari yang dia bayangkan, apalagi ada begitu banyak tanaman merambat yang juga melilit tubuh pemuda itu.
Dengan susah payah, gadis itu melepaskan 1 persatu tali yang mengikat, keempat ekor serigala juga menggigit akar tanaman merambat itu dengan gigi tajamnya.
Sepuluh menit kemudian, mereka berhasil membawa tubuh pemuda itu ke darat, jika di lihat dari penampilannya, dia seharusnya berasal dari keluarga kaya raya di ibukota.
Melihat Chu Haitang kembali dengan sesosok tubuh pemuda, akhirnya seluruh anggota keluarga berkumpul, mereka mengamati wajah orang asing itu sambil saling memandang.
"Sepertinya dia seorang tuan muda dari keluarga besar," ucap Chu Rong.
Chu Haitang mencoba yang terbaik untuk menolong pemuda itu, dia menekan bagian dadanya untuk mengeluarkan air. Sayangnya pemuda itu tidak merespon, sehingga Chu Haitang segera memeriksa denyut nadinya.
Ada yang salah dengan pemuda ini, meskipun Chu Haitang tidak bisa merasakan denyut nadinya, suhu tubuh pemuda itu jelas masih normal. Apa yang terjadi? Ini adalah kasus baru untuknya, dia tidak pernah menemukan kejadian seperti itu dalam dua kehidupannya.
Pemuda itu jelas-jelas telah mati, namun suhu tubuhnya masih sangat normal, bahkan wajahnya perlahan-lahan mulai memerah, tidak sepucat sebelumnya.
Uhuk...
Uhuk...
Uhuk...
Pemuda itu akhirnya terbangun, dia memuntahkan begitu banyak air dari mulutnya. Semua orang terdiam, tidak ada satu pun yang berani membuka suara.
"Terima kasih," ucap pemuda itu dengan lemah, dia berusaha untuk duduk, namun tubuhnya benar-benar tidak berdaya. Chu Rong segera mendekat, dia menggunakan tubuhnya sendiri untuk menopang pemuda itu.
"Apa kau baik-baik saja?" tanya Chu Haitang, menatap mata pemuda itu membuat fluktuasi tubuhnya bergejolak. Dia merasakan aura yang sangat familiar, namun entah dari mana datangnya.
Mata itu terlihat dingin dan di penuhi kebencian, namun sesuatu yang ada di hati Chu Haitang menjadi semakin rumit. Dia mencoba untuk memanggil, dan berharap apa yang ada di pikirannya benar-benar salah. "Jinhong!"
Pemuda itu melirik, menatap mata Chu Haitang yang juga tengah memandangnya. "Kau mengenalku? Siapa kau?"
"Haitang!" jawabnya pelan, namun berhasil membuat mata pemuda itu membola, dia seakan mendapatkan kembali kekuatannya dan langsung berdiri untuk memeluk gadis kecil itu.
"Haitang? Chu Haitang? Kau kah itu?" tanya Liu Jinhong, tubuhnya gemetar.
"Ya, aku di sini. Apa yang terjadi? Bagaimana kau bisa berada di dalam sungai?" tanya Chu Haitang.
Mata Liu Jinhong langsung redup, aura membunuh keluar dari tubuhnya, ada kebencian yang sangat besar dan sulit untuk di kendalikan. "Gadis iblis itu, Shen Yijia, dia menghianati organisasi kami dan membocorkan seluruh data penting milik bos, dia bekerja sama dengan organisasi bawah dan membawa pasukan untuk mengepung markas."
Chu Haitang mengerutkan dahi, bukankah gadis itu jatuh cinta pada Zhao Zhan? Namun kenapa malah membahayakan pria yang paling dicintainya?
Melihat ada pembicaraan rahasia antara Chu Haitang dan Liu Jinhong, akhirnya Chu Rong meninggalkan kedua orang itu, dia kembali bergabung dengan anggota keluarganya dan membakar ikan yang telah berhasil dikumpulkan sebelumnya.
"Apa yang terjadi? Kenapa tiba-tiba saja gadis itu menjadi semakin gila?" tanya Chu Haitang, dia ingat betul bagaimana posesifnya Shen Yijia terhadap Zhao Zhan.
"Setelah mengetahui kematianmu, Zhao Zhan merasa sangat frustrasi, tidak ada satupun dokter yang bisa mendeteksi racun yang bersarang di tubuhnya, bahkan obat yang telah berhasil kau kumpulkan sebelumnya, menghilang begitu saja." ucap Liu Jinhong.
"Awalnya Shen Yijia berniat untuk berdamai, dia datang dan meminta maaf. Tapi Zhao Zhan sama sekali tidak ingin menemuinya, dia bahkan mengatakan bahwa gadis itu sengaja menyingkirkanmu, agar tidak bisa menyelamatkan hidupnya!" lanjutnya sambil menengadahkan wajahnya ke langit.
"Lalu bagaimana kau bisa datang ke tempat ini?" tanya Chu Haitang.
"Di kehidupan sebelumnya, aku juga telah mati, karena penyerangan yang dilakukan oleh beberapa orang pembunuh bayaran. Shen Yijia ternyata anak dari salah seorang mafia kelas atas, dia bergabung dengan organisasi kami atas perintah ayahnya yang ingin mengambil alih kekuatan itu dari bos." Liu Jinhong menjelaskan dengan sangat rinci.
"Sepertinya kami datang ke tempat ini karena liontin giok yang di berikan bos terakhir kali, dia pasti sudah mengetahui, bahwa markas kita tidak akan bertahan lama, sehingga memutuskan untuk mengirim seluruh anggotanya ke tempat lain."
"Liontin?" Chu Haitang baru saja menyadari bahwa sebelumnya dia memiliki begitu banyak barang dari kehidupan pertamanya di zaman modern. Mungkinkah ruang penyimpanan itu berhubungan erat dengan liontin giok yang dia gunakan?
"Ya, saat aku sekarat, seseorang memerintahkan untuk mengambil liontin giok, agar aku tidak bisa pergi ke tempat lain. Mereka sepertinya telah merencanakan hal itu sejak lama."
"Lalu dimana Rong Siyue dan Bao Yuncheng? Apakah mereka selamat?" tanya Chu Haitang.
"Rong Siyue sepertinya telah datang ke tempat ini, beberapa hari sebelum penyerangan, dia dikirim oleh bos untuk menjinakkan binatang buas. Tapi beberapa orang mengatakan bahwa binatang itu dikendalikan oleh kekuatan sihir yang tidak terlihat, sehingga kemampuan Rong Siyue tidak bisa digunakan. Dia bertempur hebat, hingga akhirnya terluka dan tanpa sengaja menginjak ranjau milik para pemburu, dia masuk ke dalam perangkap dan mati." mata Liu Jinhong tiba-tiba saja memanas, dia ingat salah seorang sahabatnya masih tertinggal di dunia modern.
"Bao Yuncheng mungkin masih hidup, terakhir kali dia di tangkap dan di sandera. Sepertinya kelompok mafia itu membutuhkan seseorang yang pandai dalam pembuatan senjata."
"Jika kau dan Rong Siyue bisa datang ke tempat ini, maka otomatis anggota lain juga pasti akan muncul satu persatu. Hanya saja kita tidak tahu, apakah mereka masih ada di pihak bos ataukah telah bersekutu dengan kelompok musuh?"
"Berhati-hatilah, mungkin saja di masa depan, kita akan kembali di pertemukan dengan gadis iblis itu." ucap Liu Jinhong memperingatkan, Chu Haitang menganggukkan kepala, dia juga sepertinya harus segera membangun kekuatan untuk melindungi diri dan juga keluarganya.
"Bagaimana dengan pemilik tubuh yang kau tempati saat ini? Apakah kau mendapatkan ingatan tentang masa lalunya?" tanya Chu Haitang.
Liu Jinhong menganggukan kepala, "Dia seorang tuan muda dari keluarga kaya yang memiliki sepertiga kekuasaan di ibukota, sayangnya dia benar-benar idiot dan hanya tahu cara menghabiskan uang, sehingga keluarga Liu mengirimkan para pembunuh bayaran untuk melenyapkannya,"
Chu Haitang terbengong, "Maksudmu orang tua bocah itu sengaja mengirimkan pembunuh bayaran untuk menghabisi putra kandungnya sendiri?"
Liu Jinhong mengangguk, "Sepertinya mereka lebih menyukai harta di banding anaknya sendiri."
Chu Haitang mendengus, "Suatu hari nanti, mari berkunjung ke kediaman Liu."
"Tentu, aku juga ingin menyapu beberapa harta langka di sana, akan sangat menyenangkan jika kita bergabung." jawab Liu Jinhong sambil terkekeh.
Chu Haitang akhirnya mengingat sesuatu yang penting, dia segera berbicara dengan berbisik-bisik kepada Liu Jinhong, agar tidak terdengar oleh anggota keluarganya.
"Apaaa? Dewa tua?" mata Liu Jinhong melotot mendengar ucapan gadis itu, dia tidak bisa membayangkan bagaimana cara Chu Haitang membohongi seluruh anggota keluarganya.
"Diam!"
siapa yg mau di rayu silakan🤭