NovelToon NovelToon
2 In 1

2 In 1

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Menyembunyikan Identitas / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Clayra sarka

Ellios atau Kai??
bagaimana jika dua jiwa itu ada dalam satu nyawa?
penyamaran yang awal nya dibuat untuk sekedar candaan, tiba-tiba berubah menjadi sebuah pilihan penting dalam hidup nya.
semua karena "CINTA"!
ya, itulah alasan kenapa tubuh itu harus memilih jiwa mana yang akan dia pertahankan.

akankah sebuah cinta menemui jalan nya?,
atau justru takdir yang akan menyeretnya pulang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clayra sarka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

langkah mandiri

Tak lama dari perbincangan itu, akhirnya sosok Rama mulai kembali ke ruangan ini. dengan membawa sebuah laptop lengkap dengan charge yang juga melekat disana.

"lama amat Ram?"

"anak anak tadi pamit Gi. mereka mau balik ke base camp masing masing"

"kaga sopan amat itu bocah main pegi pegi aja. penglima nya disini semua juga, pada kagak ada yang pamit apa?"

"aku yang menyuruh mereka langsung pulang Luc. situasinya tidak memungkinkan untuk ramai ramai disini"

Rama sekilas langsung mengode mata untuk menatap kearah Kai.

"iya juga si. hehe"

"kemanakan Ram, aku pinjam sebentar"

Rama akhirnya menyerahkan laptop itu kearah Kai yang sudah sangat antusias nya. akhirnya tanpa membuang buang waktu lagi Kai langsung mengotak atik benda itu dengan sendiri nya. sedangkan ke 4 teman nya hanya bagian menyimak dari posisi masing masing.

"selain pekerjaan apa kau butuh tempat tinggal Kai?"

Novan masih menatap Kai yang tengah sibuk dengan laptop. dan jelas saja Kai merespon hanya dengan perkataan tanpa berniat melirik kearah lawan bicara nya.

"aku akan cari kontrakan dekat dekat sekolah ku. tidak mungkin aku tinggal disini"

"biar gue yang cariin Kai. deket taman kota mau ga? kan lumayan deket itu sama sekolah elu"

Egi yang menyimak ini pun ikut berkontribusi menimpali ucapan Novan

"tidak perlu. aku akan cari besok setelah pulang sekolah"

"bandel bener ini bocah. udah biar gue aja yang cariin. dijamin beres"

"gue ikut Gi. enak aje lo gerak sendiri"

"kenapa tidak lusa saja? besok aku ada urusan Gi, Luc"

Rama lebih dulu melihat catatan di dalam ponsel nya

"sudah kubilang tidak usah. aku bisa sendiri Ram. kalian tidak perlu khawatir"

"Ram, lo gak perlu maksain. udah biar masalah kontrakan biar gue sama Lucas yang urus. benar ga bree?"

dengan santai nya Egi merangkul pundak Lucas seraya menaikan ke dua alisnya.

"yoi mamen"

"aku akan carikan pekerjaan yang lebih layak Kai. aku tidak setuju kau kerja panas panasan jadi ojek!"

lain dengan pernyataan Egi dan Lucas yang tengah membahas tempat tinggal Kai. Novan tiba tiba malah mengungkit tentang hal pekerjaan pada si Kai.

dengan lembut dan senyum yang mengembang akhirnya Kai pun menutup laptop Egi yang sempat dia pinjam dan mulai menatap kearah Novan.

"aku memilih pekerjaan ini hanya untuk pengisi waktu senggang ku Nov. pagi sampai sore aku pasti sekolah. aku hanya akan narik diwaktu lepas magrib atau isya'"

"tapi Kai.....

"aku bisa jaga diri Novan. kalian tenang saja. bukankah aku adalah panglima perang?"

kali ini senyuman Kai sungguh menenangkan. dengan ekspresi wajah yang tidak semurung tadi bahkan gadis ini malah terlihat antusias meraih ponsel nya kembali.

"hahaha... iya deh iya. udah Nov percaya aja dah sama ini bocah"

akhirnya Rama dan lainnya ikut menyambut bahagia antusias Kai

"yasudah terserah bagaimana senang mu saja. tapi Kai, jika ada apa apa langsung hubungi kami. jangan sungkan! aku paling benci teman yang tidak bisa memanfaatkan teman lain"

"SETUJU!!!!"

serempak Egi, Lucas dan Rama menyahut lebih dulu ucapan Novan.

"thanks kalian masih sudi berteman dengan ku. padahal saat ini aku sedang berada di posisi paling bawah"

"paan si anak anying! lo kira kita berteman liat dari sisi apa? harta?"

"tau nih Kai. kalo cuman masalah duit. gue gak perlu berteman sama kalen pun uang gue udah banyak"

Egi dan Lucas kali ini sependapat menyangkal ucapan Kai. bahkan 2 laki laki ini ganti memasang wajah sindiran pada gadis tersebut.

"kita ini keluarga. bukan teman. satu sakit semua merasakan! tidak ada pandangan kasta, gender dan status sosial"

petuah Novan muncul sebagai sosok bapak untuk mereka.

"siap pak Novan"

bahahaha........

akhirnya malam itu ditutup dengan nuansa bahagia. akibat kebersamaan mereka, Kai sudah tidak lagi merasa cemas dan sendirian menghadapi masalah yang tengah dia hadapi.

*****

skip di pagi harinya

tepat jam sudah menunjukan pukul 6 pagi kurang sedikit, Kai sudah siap dengan seragam almamater kebanggan SMA Nol Satu. gadis ini tengah bercermin di depan ruang tengah dan masih sibuk membenarkan dasi hitam yang sudah bertengger di leher nya. kemeja putih yang sudah dipadukan jas almamater berwarna coksu dengan setelan celana panjang hitam senada dengan warna dasinya.

ini adalah hak khusus yang dimiliki oleh Kai. bawasan nya dia tidaklah memakai sebuah rok sebagai seragam mutlak untuk sekolah, melainkan Kai memakai sebuah celana panjang seperti yang digunakan oleh para siswa.

entah bagaimana mulanya, tapi pada saat pertama kali Kai memasuki sekolah Nol Satu, Kai langsung menghadap sang kepala sekolah untuk meminta hak khusus tersebut. tentunya ini dengan didampingi oleh sosok Darwin. singkat cerita permintaan itu tiba tiba disetujui dan akhirnya Kai diberikan kebebasan sampai detik ini.

"selesai"

ucap Kai ditutup dengan senyum manis nya menghadap kearah cermin. setelah nya gadis ini berlalu keluar ruangan dengan menenteng sebuah tas sekolah nya.

"sudah kuduga. para kebo ini masih berselancar di alam mimpinya"

saat Kai berjalan menuju ruang keluarga, pandangan nya langsung disuguhkan oleh 4 laki laki yang masih terlentang dengan posisi khas masing masing. Egi terlihat memeluk kaki Rama, Novan tidur tengkurap dan Lucas malah menyendiri di dekat sofa yang tadi dibuat alas tidur oleh Kai.

"hm yasudah aku langsung pergi saja"

yang awalnya ingin berpamitan pada mereka, akhirnya niat Kai dia urungkan. gadis ini tidak mungkin tega membangunkan para sahabat nya. mengingat malam tadi mereka baru tidur pukul 2 dini hari.

setelah Kai menuju keluar rumah, tak lupa juga dia tutup kembali pintu itu. bahkan Kai sengaja tidak menyalakan mesin motornya di halaman rumah tersebut. Kai memilih menuntun nya lebih dulu beberapa meter.

Brumm.....

suara motor custom tersebut akhirnya perlahan meninggalkan lokasi ini.

suasana yang masih pagi dan kabut putih juga masih menyelimuti jalanan, maka tak heran jika Kai merasa sedikit menggigil dengan ini.

"haciww.... shit! selalu saja begini"

umpat Kai ketika dia mulai bersin bersin sepanjang jalan. meski gadis ini terkenal sebagai preman jalanan, tapi untuk masalah dingin Kai tidak sekokoh itu. sejak keci Kai memang sangat rentan dengan dingin, apalagi air hujan. dia bisa bersin dan flu mendadak jika sudah tertimpa masalah itu.

"kenapa aku tiba tiba memikirkan laki laki itu? kenapa aku malah penasaran dengan tantangan Dea? aneh"

Kai menggumam sendiri sepanjang jalan menuju ke sekolahnya. kali ini pikiran dia mendadak melayang pada masalah Reygan dan Dea.

"bukankah siang ini dia ada futsal kan? apa sebaiknya aku beritahu Dea tentang ini? bocah itu kan pemilik 1000 cara gila. pasti dia langsung connect dengan situasi. haha"

lagi lagi Kai sudah membayangkan bagaimana tindakan Dea setelah ini. seolah olah Kai memang sudah sangat paham watak dan perilaku sahabat nya tersebut.

*****

POV ELLIOS

akhirnya setelah hampir 30 menitan perjalanan, sampai juga aku ditempat ini.

"hm masih sepi. mereka juga belum datang"

batin ku seraya melepas kan helm dan melirik kearah tempat dimana mobil Kristal atau yang lainnya biasa terparkir. karena waktu masih belum menginjak setengah tujuh pagi, maka aku putuskan lebih dulu berjalan menuju kantin sekolah yang kebetulan berada tak jauh dari sisi parkiran. sejak tadi malam memang perutku tidak terisi. jadi tidak salah jika pagi ini rasa lapar langsung menyambut pagi ku.

tanpa aba aba lagi, langkahku kini langsung menuju kearah warung kecil yang bertuliskan 'BU EENG' meski warung ini lebih sempit daripada mayoritas stand kantin yang berada di lantai 2, tapi untuk masalah makanan, aku jamin disini best seller dari semua masakan yang tersaji di sekolah Nol Satu. nasi goreng, pecel, nasi kuning bahkan sotonya tidak pernah salah resep. masakan disini memang sangat kaya akan rempah.

tapi sayang nya akhir akhir ini aku jarang ketempat ini. Dea dan yang lainnya tidak pernah mau makan di warung bu EENG. karena memang bukan rahasia umum jika tempat ini 90 persen pelanggannya adalah para siswa.

"buk nasi goreng biasanya"

"eh adik ganteng? akhirnya nongol juga ih!"

selalu! wanita setengah baya ini selalu memanggilku dengan sebutan aneh itu. padahal aku sudah memperkenalkan namaku sesering mungkin. tapi tetap saja dia kekeh dengan julukan itu.

sebenarnya aku juga tidak terlalu paham dengan asal muasan nama bu Eeng. padahal mbak mbak ini lumayan sangat muda, tapi kenapa dia memperkenalkan diri sebagai ibuk ibuk.

"Ellios mbak. bukan adik ganteng"

akhirnya aku kembali ke nama keseharian ku, Ellios! ya, untuk sebutan Kai aku tinggalkan sementara. karena nama itu memang sangat legendaris hanya untuk kalangan preman saja. sejak awal aku terjun ke dunia malam, aku selalu membawa nama Kai untuk jati diriku.

kembali ke percakapan ku dengan mbak mbak warung.

"udah paten namanya dik. oiya adik ganteng pesen nasi goreng telur ceplok ya? pedas dan tanpa acar. bener?"

"bebar mbak"

"yasudah duduk dulu atuh, mbak bikinin sebentar. minumnya apa ini?"

"es jeruk"

"siap. mbak langsung bikinin ya"

"iya mbak"

akupun langsung memilih tempat duduk yang masih lenggang. dan memang kebetulan pengunjung warung masih hanya segelintir siswa saja dan yang aku yakini mereka juga bernasib sama dengan ku. tidak sempat sarapan atau memang sedang ingin makan masakan bu Eeng.

tak sampai 10 menit hidangan itu akhirnya tersaji. aroma yang khas dan sudah fasih di indra penciuman ku.

"silahkan adik ganteng. makan yang banyak ya. biar makin gotot"

"haha bisa saja mbak"

"mbak tinggal kebelakang dulu ya?"

"siap mbak"

tidak membuang waktu lagi aku pun langsung berniat menyendokan suapan pertama kearah bibirku.

"akh.... sialan!"

aku kelepasan mengumpat detik ini juga. rasa perih dari sudut bibirku tiba tiba kembali muncul. aku hampir lupa jika dia sedang terluka karena tikus sialan itu.

akhirnya aku tidak bisa menikmati ini dengan leluasa. bahkan untuk sekedar membuka mulut saja ini masih terasa lumayan perih.

1
y0urdr3amb0y
Puas hati!
run away.┲﹊
Gemes banget 😍
Syaoran
Saya merasa ikut diajak ke kisah ini, thor.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!