NovelToon NovelToon
Kecewa

Kecewa

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang
Popularitas:10.7k
Nilai: 5
Nama Author: balqis

Nasib memang tidak bisa di tebak. ayah pergi di saat kami masih butuh perlindungannya. Di tengah badai ekonomi yang melanda, Datang Sigit menawarkan pertolongan nya. hingga saat dia mengajakku menikah tidak ada alasan untuk menolaknya.
. pada awalnya aku pikir aku sangat beruntung bersuamikan pria itu.. dia baik, penyayang dan idak pelit.
Tapi satu yang tidak bisa aku mengerti, bayang-bayang keluarganya tidak bisa lepas dari kehidupannya walaupun dia sudah membina keluarga baru dengan ku.
Semua yang menyangkut keluarga harus di diskusikan dengan orang tuanya.
janji untuk membiayai adik-adik ku hanya omong kosong belaka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon balqis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Ibu Karti mertuaku adalah orang yang paling menentang saat kami mengutarakan niat untuk pindah rumah.

"Tidak..! Lihat adikmu, sampai punya anak satu dia tidak pernah minta pindah rumah. Kau itu anak sulung. paling besar, paling kami andalkan. Dan kau May." mata wanita itu mengarah padaku.

"Jangan sekali-kali bermimpi atau membujuk suami mu untuk pindah dari sini. Kau paham..?"

Aku hanya bisa mengangguk sambil tertunduk memandangi jari kaki ku yang bergetar. Belum pernah aku melihat kemarahan ibu mertua seperti itu.

"Tuh, kan? Apa ku bilang. Ibu pasti marah. Kamu, sih.." Mas Sigit mulai memojokkan ku.

Saat itu kami sudah berangkat tidur.

Aku hanya bisa diam menahan perasaan ku.

"Sudahlah, May.. Jangan pusingkan soal ini. Lebih baik besok kau belanja, beli apa saja yang kau suka." ucapnya sembari meletakkan lima lembaran uang merah di tangan ku.

Di saat yang sama ibu mertua masuk ke kamar kami.

"Ibu mau ngasi tau, besok ada teman lama ayah mu mau datang. Kau harus ke pasar pagi-pagi untuk membeli kebutuhan dapur." ucapnya pada ku.

Matanya menangkap uang yang masih di tanganku.

"Itu uang apa?"

Mas Sigit dan aku saling pandang.

"Itu uang untuk May beli kebutuhannya sendiri.." jawab mas Sigit tersenyum.

"Kebutuhan yang mana?" matanya menatap uang di tanganku.

"Sabun, dan segala tetek bengeknya sudah ibu sediakan." ucapnya dengan nada angkuh.

"Tidak banyak, Bu." mas Sigit terlihat tidak nyaman.

Aku meletakkan uang itu di lemari.

"Benar, kau harus menafkahi istri mu. Tapi dia mau beli apa, semua sudah tersedia dirumah ini. Lagipula, mantu ibu yang satu ini orangnya sederhana kayak ibu. Tidak suka berlebihan.. Iya, kan, May?" suaranya mengandung penekanan.

Senyum ramahnya memaksa kedua ujung bibirku terangkat.

"Benar, Mas. Lagi pula apa yang akan ku beli lagi. Kalian sudah mencukupi semua kebutuhanku disini." jawabku akhirnya.

"Tul.. Itu..!" sorak ibu mertua.

"Ya, sudah. Kalau begitu kau berikan saja uangnya kembali pada ibu." ujar mas Sigit.

Dengan berat hati aku memberikan hak yang seharusnya jadi milik pribadiku itu pada mertuaku.

"Biar ibu yang simpan. Bukan untuk yang lain, tapi untuk kebutuhan kalian juga." ucapnya dengan senyum lebar sambil berlalu.

"Ayo kita istirahat...!" ajak mas Sigit santai seolah yang baru terjadi hal biasa biasa baginya.

Dia tidak tahu betapa nyeseknya hatiku.

Suatu hari, Bilal datang kerumah dan bilang ibu sedang sakit.

Dengan rasa cemas yang mendera aku minta ijin pada mertua untuk menjenguknya.

"Sebenarnya seorang istri tidak boleh pergi tanpa seijin suaminya. Tapi ya sudahlah..." ucap wanita itu.

Aku ingat, di dapur ada banyak makanan sisa tadi pagi. Aku berniat membungkusnya dan membawanya ketempat ibu. mungkin saja mereka tidak ada makanan.

Saat aku sedang membungkusnya, tiba-tiba tanganku ada yang menahan dari belakang.

"May, untuk apa makanan itu?" Rani istrinya Didit sudah berdiri di belakangku. Wanita yang usianya lebih tua empat tahun dariku itu sedang menatapku.

"Ini, mbak.. Ibuku sedang sakit. aku pikir makanan ini sudah tidak di makan lagi di sini." jawabku tak enak hati.

"Tapi seharusnya kau bilang dulu. Jangan seperti maling begitu. Dan siapa bilang sudah tidak di makan?" Rani mengambil bungkusan di tanganku.

Aku menelan ludah dan melangkah pergi.

Aku dan Bilal sudah di halaman saat teringat ponselku ketinggalan di kamar.

"Bilal, mbak masuk dulu sebentar mau mengambil sesuatu." Bilal mengangguk sambil memegangi sepeda tuanya.

Dari ruang tengah sebelum sampai di kamarku, aku melihat si manis kucing kesayangan Rani sedang makan dari bungkusan yang tadi di ambil dari ku.

Sesak dadaku seketika. Rani lebih suka memberikan makanan itu ke kucing daripada aku bawakan adik-adik ku.

Dengan dada bergemuruh dan mata yang panas menahan air mata, aku mengayuh sepeda tua peninggalan ayah. Di boncengan ku duduk Bilal dengan tubuh kurusnya.

***

"Ibu, ini sakit apa?" aku langsung berlari masuk dan sepeda ku lepas begitu saja.

Ibu sedang terbaring dengan nafas tersengal.

"May, asma ibu kambuh lagi." jawabnya susah payah.

Aku melihat sekeliling.

"Ibu belum makan?" tanyaku tiba-tiba. Bilal, Ibu dan Hafsah kompak terdiam.

Aku pergi ke dapur dan melihat meja makan. Kosong. Tidak ada tanda -tanda kehidupan. Aku raba tempat beras juga kosong.

Batinku menjerit. Bagaimana aku bisa makan dan tidur enak di rumah suamiku, sedangkan ibu dan adik-adik ku kelaparan?

Dengan setengah terisak aku beranikan diri menelpon mas Sigit.

"Ada apa, May? Kenapa kau menangis?" suaranya terdengar khawatir.

Lalu aku ceritakan semua yang terjadi pada ibu.

Tak berapa lama kemudian, dia datang dengan membawa sekarung beras dan dua kresek penuh makanan.

Aku merasa lega sekaligus bangga pada suami ku. Walaupun perasaan ku tidak seratus persen padanya, tapi dengan perbuatannya ini membuat aku merasa terharu.

"Kenapa tidak bilang kalau kalian kehabisan beras,.?" ujarnya kepada ibu.

"Kami tidak mau merepotkan nak Sigit." jawab ibu santun.

"Ibu tidak usah sungkan, sekarang aku kan anak ibu juga." jawab mas Sigit dengan tersenyum.

Aku terharu melihat Bilal dan Hafsah makan dengan lahapnya.

Sebelum pulang tak lupa mas Sigit menyisipkan dua lembaran uang merah.

Mata ibu berkaca-kaca melepas kepergian kami.

Di jalan, aku teringat perbuatan Rani padaku dia tadi. Ingin ku adukan semuanya pada mas Sigit saat itu, tapi aku urungkan. Aku tidak ingin merusak suasana hatinya yang sedang baik.

Biarlah, apapun perlakuan mereka. Asal mas Sigit perduli dan sayang sama keluarga ku, aku tidak perduli.

Semakin hari usaha bengkel mas Sigit semakin berkembang. Otomatis isi kantong nya pun semakin tebal. Ayah mertua menyarankan untuk berhenti mengabdi di desa.

Usahamu semakin maju, sebaiknya kau berhenti menjadi stap dj desa."

Mas Sigit langsung mengiyakan ucapan ayahnya.

Sampai saat itu bantuan kepada ibuku masih lancar. Karena itupula aku tidak ambil pusing saat keluarganya mengaturnya.

"Mas, minta uangnya dong. Aku ingin ganti motor.." ucap Didit dengan entengnya.

Ayah dan ibu mertua tidak berkata apapun. Mereka seperti mendukung permintaan anaknya itu.

Mereka seperti tidak prihatin pada Didit yang sudah berkeluarga tapi semua kebutuhan anak dan istrinya masih ditanggung mas Sigit.

"Makanya, kau bantu-bantu Mas Di bengkel. Bahkan kalau kau mau. Kau bisa mengelola bengkel yang baru."

Jawab mas Sigit.

"Betul kata Mas, mu." celetuk ibu mertua.

"Tapi motornya gimana?" tanya Didit khawatir.

"Yo, pasti di kasi lah, Mas mu itu tidak pelit. Asal kamu mau menurut. Iya, kan Git?"

Aku yang sedang membereskan meja makan hanya bisa mendengar obrolan mereka.

Mas Sigit mengangguk dengan terpaksa.

Terkadang aku kasihan melihatnya yang seperti kambing perahan bekerja siang malam tapi hasilnya mereka yang nikmati.

Sesekali mataku melirik wajah suamiku.

Apa suami ku yang bego atau memang dia malas ribut, entahlah aku tidak mengerti.

Paginya saat menyiapkan baju mas Sigit.

Rani datang ke kamar kami.

"Mas, minta uangnya dong. Aku ada arisan hari ini. Tapi belum ada uangnya." Dengan pongahnya dia meminta uang pada suamiku.

Apa dia tidak ingat sikap angkuhnya tempo hari padaku? Ingin rasanya aku cakar mulutnya yang sok manis itu.

"Tapi Didit mau ganti motor. Aku juga tidak mengerti. Padahal itu baru aku belikan setahun yang lalu." keluh mas Sigit.

"Iya, Mas. Tapi ini mendesak. Aku tidak mau malu pada teman-teman ku..." jawabnya menghiba.

Aku semakin geram melihat tingkahnya.

"Ya sudah, berapa?"

"Satu juta saja.."

"Satu juta?" tak sadar aku memekik.

Mas Sigit dan Rani menatapku.

"Emang kenapa? Itu jumlah yang sedikit. Biasanya mas Sigit memberiku sampai dua juta. Iya, kan Mas?" jawabnya santai.

Dengan berat hati suamiku mengangguk.

Astaga.. Dua juta? Itu biaya hidupku sekeluarga untuk tiga bulan. Dan dia mau menghabiskan untuk arisan? Bersenang-senang?

Aku memijat keningku.

Ada rasa cemburu melihat perlakuan mas Sigit pada keluarganya.

Tapi aku bisa apa?

1
Yuliana Tunru
smoga cepat sembub thorr..bikin kesal makin pjg salah paham x..tara kenapa apa gangguan emosi krn cedera kepala atw terbiasa di manja
Yuliana Tunru
salah paham.ygnberujung tak.jelas sigut kepedean bgt toolak may dan saat keputusqn cerqi ttp bertahqn ceraiii agam yg tegas klo hqnna bkn iatrimu
Yuliana Tunru
hati adam sedang galau jg terluka sslingbterbyka biar selesai masalah x krn pria bkn peramal yg tau hati wanita
Lissaerlina
sampai kapan kamu menyadarinya May kalau dr. Agam menyukaimu.. lanjuttttt
Yuliana Tunru
msh sulit nebak jomblo atw gmn sih bikin may jd salah paham
Faulinsa
Duh May,kamunya nggak peka.Mungkin maksud dokter Agam istri masa depannya.Istri masa depan yang butuh perjuangan panjang untuk mendapatkannya, mulai dari proses perceraian sampai nunggu masa iddah sampai nunggu waktu yang tepat untuk meminangmu. Istri masa depan yang benar-benar harus diperjuangkan.. cie.. kalau jodoh nggak bakal kemana kok dok.. lanjut pak dokter...
Faulinsa
Duh sudah jatuh tertimpa motor, coba kambingnya ikut nyungsep pasti bakal dikambing hitamkan, kasihan nasibmu mbing. Semoga nasib baik senantiasa di pihak May,semoga segera menjanda. janda yg sukses ya May
Yuliana Tunru
sigit msh z bodoh dan tunduk bgt sama rani pdhl.mau bangga apa pd rani.klga mu kyk jongos x z.blm nikah sdh seenak x ank x z tak mau diurusi
Lissaerlina
lanjuttttt 💪🏻💪🏻
Faulinsa
Bagus May, jangan kasih kendor.Thor kayak nya Rani perlu dikasih bumbu pedas deh biar sadar diri. Coba kalau kemarin pas anaknya Rani dioperasi butuh donor darah, misal tu bocah bukan keturunan keluarga Sigit. Pasti bu mertua sudah kebakaran rambut deh/Awkward//Awkward/
Yuliana Tunru
itu tuh mantu kesayanga mu dimibta uang b7ay operasi ank x malah byj alasan suruh pergi z toh blm jikah dgn sigit knp bisa tingfal sermh smoga digosipin orang biar malu tara jg sifat x kyk rani kebiasaan dituruti ..cova z dgn bilan di ksh mskan x ndk karma kalian tuh..
Yuliana Tunru
benar2 karma kontan apa klfa sigut benar2 nyesal dgn semua sikap x tp sigit msh jg bela2in tara tanpa tanya gmn bulan apa hati x tdk ada rasa sayang pd bulan toh rezki buat istri tp diberikan ke ipar jdvsujses dan tdk x sigit ttp jg may tak merasakan x..cerai z segera biar usai cerita
Yuliana Tunru
ya ampun sigit msh z gitu lagak sangat conta tp nol saat berprinsip jg tak bisa bela ank istri siap2 kehilangan ya toh kau pun sdh lama tak ada di hati may dan bulan
Lissaerlina
mau sampai kapan kesedihan may berakhir??perpisahan jalan terbaik??? lanjuttttt
Yuliana Tunru
perlihatkan lebam.di tubuh bulan dan kata2 dokter klo bulan demam krn tak diberi makan jg di siksa waktu x ksu tegas may untuk minta cerai dsn tak ada kata2 lg cukup sdh semua x
Lissaerlina
semoga Bulan baik-baik aja dan segera sehat, mending pisah aja may...dan menikah dengan dokter Agam.... lanjuttttt 💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻
Lissaerlina
lanjuttttt 💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻
Faulinsa
kok sejak kematiannya kak??
Yuliana Tunru
akhir x may mencari bulan sedikit z terlambat cm bisa tangisi jasat..thor typo tuh tulis kematian bulan pdhl msh hidup ayo lapor polisi lgsg aplg saat lihat bekas2 biru penganiayaan rani biar sigit dan klga x tak bisa lg byk tingkah pokok x may bisa cerai..thanks jg buat mu thorr ssh kasih cerita bagus yg bikin q gemes yiap bab x 👍👍👍💪💪💪
balqis: makaci support nya🙏
total 1 replies
Yuliana Tunru
smoga may punya firasat pd bulan dan datang ke emh sigit jgn sampai bulan kenapa2 jd tskut thor klo bulan meninggoy
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!