NovelToon NovelToon
Alogaritma Cinta

Alogaritma Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Mbak imey mey

Annisa,seorang perempuan yang bekerja sebagai pelayan restoran dan tinggal di lingkungan pesantren dan diam2 mengagumi gusnya.Dia tinggal bersama ibu dan adik perempuannya yang bernama syifa.Hingga suatu ketika ibunya meninggal dan keadaan menjadikan Annisa di suruh tinggal di kediaman gus tersebut, karna sangat adik juga sedang mengenyam pendidikan di pondok pesantren itu.Hari-hari Annisa pun berubah, dia di hadapkan dengan persoalan dan orang-orang yg belum pernah di temui sebelumnya. Kira-kira akan seperti apa Annisa akan melewati perjalanan hidupnya kali ini? Apakah kekaguman nya terhadap gus nya akan bersambut...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mbak imey mey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PRINSIP GUS RASYA

BAB 21

"Lalu apa yang akan kamu lakukan jika kamu sakit hati?"

"Aku tidak tahu Gus, aku hanya merasa bahwa mungkin aku harus mengalah"

"Mengalah untuk apa, untuk siapa?"

"Untuk diriku sendiri, dan menjaga agar aku bisa lebih menerima semuanya"

"Kamu ingin menyerah?"

"Sesungguhnya aku tidak sekuat itu Gus"

"Sama,aku pun juga seperti itu,"

"Apa Gus juga berpikiran sama seperti ku?"

"Kalau untuk menyerah,tidak sama sekali, aku yakin pasti ada jalan keluarnya"

"Aku juga berpikir seperti itu, tapi sainganku terlalu berat Gus"

"Kalian sama-sama manusia kan?"

"Gus.. bukan seperti itu,maksudnya kami tidak selevel"

"Aku sudah mengatakannya padamu sebelum aku berangkat kemarin, bahwa untuk menjadikanmu pantas untuk ku adalah tugasku"

"Tapi itu masih lama"

"Kamu mau aku percepat?,boleh juga"

"Boleh juga apanya?"

"Aku bisa saja meng khitbah mu dari sini, sekarang juga, dengan begitu kamu sudah menjadi istriku,dan aku akan membawamu kesini bersamaku sampai kuliahku selesai, hemm... bagaimana?"

Annisa di buat kelabakan sendiri oleh Gus Rasya.

"Gus... jangan bercanda"

"Siapa bilang aku bercanda, aku serius, aku akan telfon abbah setelah ini, dan kita liat apa aku bercanda"

"Jangan Gus.. aku tidak mau"

"Kenapa tidak mau?, bukankah ini bagus, supaya kamu yakin Annisa, bahwa aku serius, berapapun banyaknya wanita yang menyukaiku,tapi kamulah yang aku pilih dari awal, dan itu akan selamanya"

Percakapan Gus Rasya dan Annisa berlangsung hingga larut malam.Dari obrolan itu, Annisa berharap semuanya bisa ia lewati dengan baik-baik saja.Masalah ancaman lewat pesan itu, ia tidak menceritakan pada Gus Rasya. Annisa tidak mau menambah pikiran calon suaminya itu.Ya.. Gus Rasya berhasil meyakinkan agar Annisa tidak terlalu memikirkan orang-orang yang berkata tidak jelas. Untuk tawaran Gus Rasya yang ingin meng khitbahnya,Annisa menolaknya, alasannya dia ingin Gus Rasya fokus dulu dengan kuliahnya.Padahal Gus Rasya sangat serius jika Annisa mau, pastinya akan sangat menyenangkan jika dirinya di temani oleh Annisa di Kairo.Selama di Kairo, Gus Rasya tinggal di asrama yang satu kamar di huni oleh dua orang.Temannya yang bernama Amran terlihat memasuki sebuah kamar yang memperlihatkan Gus Rasya yang sedang berbaring sambil meletakan HP di atas dadanya.

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

Gus Rasya melirik kearah Amran yang sedang berdiri di samping pintu masuk dengan membawa tas ransel dan kitabnya.Amran adalah orang Indonesia dan dia adalah seorang santri yang berhasil memperoleh beasiswa.Umur mereka sepadan jadi begitu pertama kali bertemu pun langsung akrab.Amran sudah tahu jika Rasya adalah seorang Gus, tapi Gus Rasya menyuruh nya agar bersikap biasa saja terhadapnya. Awalnya memang sungkan, karena Gus Rasya pernah mendiamkannya sampai 3 hari. Tapi Amran tetap tidak mau, karena memang tidak sopan memanggil anak dari Kyai dengan sebutan namanya saja, dan akhirnya Gus Rasya mengalah dan mau di panggil Gus.

"Kamu ngapain disitu Mran?"

"Huufff... pasti habis telfon calon istri ya?"

Amran melangkah masuk ke kamar, dan meletakkan ransel berserta kitabnya di rak buku.

"He... emm.."

Gus Rasya mengangguk

"Kenapa lagi kok murung gitu, kan harusnya bahagia"

"Biasa, banyak banget godaannya, emang kayak gini ya cobaan sebelum nikah?"

"Mana saya tahu Gus, saya kan belum menikah, kalau Gus tanya saya, saya tanya siapa?"

Ya itulah jawaban Amran.

"Makanya buruan cari,disini banyak kan"

"Iya banyak,tapi saya tetep mau cari yang se negara saja"

"Mau saya carikan?"

"Weiiisssttt... tunggu.. tunggu,kenapa jadi gini obrolannya"

"Kamu mau gak?nanti aku kenalin kamu sama seseorang,"

"Seseorang? siapa?"

"Ada.. tahun depan kamu ikut saya pulang"

"Saya ikut Gus pulang?kerumah Gus?"

"Iya... emangnya mau kemana lagi, kamu harus dateng ke acara pernikahan saya, dan ketika kamu lulus nanti kamu akan bekerja di sebagai guru di pesantren abbah"

Amran syok dengan perkataan yang Gus Rasya ucapkan barusan.Bisa-bisanya Gus Rasya mengatakan demikian, gak di pikir dulu, kayak gak ada beban sama sekali.

"Apa.. kamu mau mengatakan bahwa saya tidak berpikir dulu gitu?"

"Ahhh... tidak.. bukan"

Amran bingung kenapa Gus nya itu bisa membaca pikirannya.

"Gak usah bingung Mran, aku tahu semua yang kamu pikirkan,sebelumnya aku sudah tahu kamu pasti akan seperti ini sikapnya, tapi aku yakin kamu bisa"

"Tapi Gus, saya baru masuk loh ini, belum dapat ilmu yang mumpuni"

"Sebelumnya sudah kuliah juga kan, kita sama, cuma baru ketemu disini saja,kita akan sama-sama mengejar S2 disini, dan mendapat gelar yang sama, kamu sepadan dengan saya, jadi apa yang kamu khawatirkan lagi, kamu itu pintar Mran"

"Jurusannya beda Gus"

"Jurusan kita sama Mran, waktunya aja yang beda"

"Saya pikir-pikir dulu ya Gus"

"Ngapain pake mikir?"

"Saya kan juga manusia Gus"

"Yang bilang kamu bukan manusia siapa?"

Amran menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Saya anggap diamnya kamu itu tanda setuju"

"Setuju apa Gus? setuju saya bukan manusia?"

"Yaaassaallaaammm, sejak kapan kamu itu lemot Mran"

Gus Rasya menghela nafas, dan mengusap wajahnya dengan frustasi.

"Udah.. pokonya kamu nurut saya saja,"

"Emm.. Gus tadi saya bertemu Kyai Nasrullah"

"Lalu?"

"Beliau menanyakan sampeyan"

"Terus?'

" Issshhh.... ya gak tahu"

"Ya udah biarin saja"

"Nggak nanya gitu dia ngomong apa?"

"Lah tadi saya nanya kamu, kamu bilang gak tahu"

"Ya ampun Gus"

Amran pun juga merasakan frustasi dengan sikap Gusnya yang cuek dan dingin. Padahal Kyai Nasrullah ingin berbicara dengan Gus Rasanya mengenai putrinya, yaitu Namira. Amran yang sudah tahu arah pembicaraan itu pun berniat menceritakannya kepada Gus Rasya. Tapi Gus Rasya adalah orang yang berprinsip dan tidak mudah goyah.

"Aku sudah tahu Mran,tapi aku gak mau, aku kan sudah punya Annisa

" Saya tahu Gus"

"Ya sudah, terus apalagi"

"Gus gak mau gitu ngomong langsung ke Kyai Nasrullah, biar beliau juga gak berharap"

"Aku sudah ngomong kok"

"Ngomong gimana?"

"Ya ngomong kalau aku sudah punya calon"

"Terus?"

Gus Rasya melirik tajam ke arah Amran yang penasaran.

"Hehe.. peace"

Amran yang di lirik seperti itu langsung mengeluarkan jurus salam dia jarinya.

"Intinya saya sudah berbicara dengan beliau, untuk urusan dia percaya atau tidak itu bukan urusan saya"

"Jadi masalahnya beliau tidak percaya?"

"Mungkin"

"Lalu langkah Gus selanjutnya mau gimana?"

"Entahlah, biarkan saja"

"Hahhh... biarin?"

"Ya mau gimana lagi, masa orang tua mau di lawan?"

"Gimana kalau Gus ketemu sama anaknya saja, dan jelaskan semuanya"

"Untuk apa?"

"Ya supaya dia nggak mengejar Gus lagi"

"Aku tidak mau"

"Lalu bagaimana supaya masalah ini cepat selesai, setahu saya Kyai Nasrullah itu adalah orang yang pantang menyerah"

"Semua keputusan ada di tanganku Mran, kamu tenang saja"

1
Afuadi
lanjut thor...semangat
Alfa reza Hidayat
lanjut
Dey Desuka
aku....
gak tau....wkwkwkkkk
Dey Desuka
hmmmmm.......ternyataaaaa
Dey Desuka
mungkin kyai Abdullah ya thor
🌺Ana╰(^3^)╯🌺
Ceritanya menginspirasi dan memotivasi, thank you author 🙏
Emitt Chan
Dari awal sampe akhir bikin baper, love it ❤️!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!