PEMBALASAN SANG MONSTER

Keesokan Harinya.

Tok..

Tok..

Tok..

"Bos ada seseorang yang mencarimu??" Ucap Kharis setelah mengetuk pintu kamar Mikey.

"Argh.. Si Kharis selalu saja mengganggu tidur ku.." Kata Mikey.

Leta yang tertidur akhirnya terbangun dan langsung merapikan rambutnya dan menutup tubuh telanjangnya dengan selimut.

Mikey kemudian membuka pintu kamarnya lalu Kharis nyelonong masuk ke kamarnya.

"Siapa Ris??" Ujar Mikey.

"Entah, yang jelas dia lebih cantik dari budak hina ini.." Ucap Kharis mendekati Leta.

Leta mulai kembali takut apa yang akan dilakukannya kali ini. Mikey bergegas pergi dari kamar meninggalkan Leta bersama Kharis.

"Jangan pergi tuan.." Gumam Leta memohon setelah kepergian Mikey.

"Pagi.. Menikmati tidur mu bersama bos ku.." Ucap Kharis tersenyum licik.

"I-iya tuan.." Ucap Leta gugup.

"Kau pasti mengira bosku menyukaimu kan.." Ucap Kharis sinis pada Leta.

"Tidak tuan.. Aku hanya mainannya.." Ucap Leta. Kemudian Kharis menjambak rambut Leta dan membantingnya ke ranjang lalu di dudukinya perut Leta dari atas.

"Aaakkkhhh.. Tuan.." Ucap Leta.

"Kau juga harus melayaniku dengan baik.. Mengerti.." Ucap Kharis yang hanya di balas anggukan pasrah Leta.

"Tuan ku cepat kembali.. Apa yang akan dilakukan oleh monster ini??" Batin Leta. Tapi dia tidak berani bergerak takut Kharis akan menyiksanya lagi.

......................

Di Ruang Tamu Rumah Utama.

"Mikey.." Ucap wanita itu langsung masuk kerumah Mikey.

"Mau apa lagi kau??" Ucap Mikey.

"Kenapa kau memblokir semua nomor telepon ku??" Ucap wanita itu sambil duduk di sofa ruang tamu.

"Ini sudah berakhir.." Ucap Mikey duduk berhadapan dengan wanita itu.

"Tapi aku tidak mau ini berakhir.. Kau masih cinta pada ku kan.." Ucap wanita itu. Mikey hanya terdiam jantungnya berdetak tidak menentu mencoba mengalihkan pembicaraan yang canggung ini.

"Kau ingin minum apa??" Ucap Mikey.

"Aku tidak ingin meminum apa pun jelaskan pada ku kenapa kau menghindariku??" Jawabnya.

Mikey menarik nafas panjang, keringat mengalir tapi dia harus segera mengendalikan semuanya dan mengalihkan lagi pembicaraannya.

"Kapan kau pulang dari Jerman??" Ucap Mikey.

"Mikeeeyyy! Katakan kenapa kau menghindari ku??" Teriak wanita itu.

"Aku tidak menghindari mu.. Hanya saja kau sudah di jodohkan oleh kedua orang tua mu.. Aku hanya tidak ingin mengganggumu.." Ucap Mikey mulai santai dan mengatur nafasnya.

"Aku menolak hubungan itu.. Aku hanya menginginkanmu.." Ucapnya.

"Sejak kecil kita selalu bersama, kau ada disampingku setiap waktu.. Tapi mengapa kau berubah.." Ucapnya terlihat sedih.

"Kau terlalu sempurna.. Aku hanya siapa.. Aku hanya orang yang bodoh, emosi ku tinggi tidak terkontrol, dan pemalas.. Apa yang ada pada ku adalah sampah.." Balas Mikey.

"Aku mengenalmu lebih dari siapa pun.. Wajahmu selalu ceria.. Tidak seperti saat ini sedingin es.." Balas wanita itu.

"Apa yang membuat mu berubah?? Apa kejadian empat tahun lalu?? Seharusnya aku tetap disini bersama mu.." Lanjut wanita itu dan Mikey hanya tersenyum.

"Kau ingin mendengar kan cerita ku.. Tentang pohon dan burung kecil.." Ucap Mikey.

"Aku tidak ingin mendengar lelucon mu kali ini.." Katanya sambil melotot ke arah Mikey dengan mata yang sipit.

"Baik dengarkan jika kau ingin tau sesuatu.." Perintah Mikey pada wanita itu.

"Baik lah.." Jawabnya dengan singkat.

"Di hutan hidup pohon tua yang besar.. Suatu hari dia melihat burung kecil yang ditinggal induknya.. Pohon itu kasihan pada si burung dan membiarkannya berada di dahan dan melindunginya dari cuaca ekstrim..

Burung itu mulai tumbuh menjadi burung yang cantik.. Dan kemampuan terbangnya mampu menembus benua.. Pohon itu sadar akan satu hal.. Burung itu butuh tempat yang lebih baik dari dahan kumuhnya dan buah yang masam..

Pohon itu mengusir si burung pergi dari dahan agar si burung di hidup dengan baik di tempat yang lebih baik.. Selesai.." Cerita Mikey kepada wanita cantik itu.

"Kau benar-benar jahat.. Harusnya kau berjuang bukannya menyerah.." Teriaknya.

"Pulanglah.." Perintah Mikey.

"Aku kecewa pada mu.." Teriaknya lalu pergi meninggalkan rumah Mikey.

......................

Di Tempat Lain.

"Aku bisa memanfaatkan situasi ini untuk menikmati wanita yang pemarah itu.." Gumam Kharis saat mendengar obrolan antara Mikey dan wanita itu sambil tersenyum licik.

Mikey menyingkap tirai di jendelanya melihat wanita yang tergesa-gesa ke mobil nya membanting pintu mobil dan melaju kencang.

"Mungkin aku terlalu kasar padanya.. Aku merasa bersalah.. Ingin rasanya aku mengejarnya.." Gumam Mikey. Jantungnya berdetak tidak menentu seperti sesuatu menyakitinya dari dalam.

"Bos tidak mengejarnya??" Tanya Kharis menghampiri Mikey.

"Biarkan saja.. Semakin besar kebencian semakin baik untuk ku.. Dia akan segera melupakan semua dan hidup bahagia.." Ucap Mikey pada Kharis. Hanya bibir Mikey yang berkata seperti itu namun hati kecilnya masih berharap dia akan tetap kembali.

"Dia pacarmu bos??" Tanya Kharis sambil duduk di sofa menghadap Mikey.

"Dia pacar tidak terungkap.. Aku tidak pernah katakan cinta padanya lebih dari 19 tahun kami bersama.. Namun kata simple itu tidak terungkap dari ku dan aku benar-benar pria yang buruk.." Balas Mikey

"Kenapa kau tidak ucapkan sekarang??" Lanjut Kharis.

"Hubungan kami telah berakhir.. Apalagi ayahnya merupakan musuh terbesar ku.." Ucap Mikey.

"Jangan-jangan ayahnya.." Membuat Kharis kaget.

"Ya, ayahnya pemiliki Celestial Company.." Balas Mikey.

"Bukankah lebih baik jika perusahaan bos dan perusahaannya bersatu.. Kekuatan kalian berdua cukup untuk menguasai semuanya.." Balas Kharis.

"Tidak semudah itu kawan.. Bisnis is bisnis.. Didunia bisnis hanya boleh memiliki satu matahari sebagai penguasanya.." Lanjut Mikey.

"Tapi kau akan membiarkan wanita itu pergi??" Ucap Kharis.

"Lebih baik begitu.. Apalagi dia telah dijodohkan dengan anak pimpinan kita di daerah ini.." Ucap Mikey lagi.

"Anak pimpinan yang suka nya hura-hura itu bos?? Dia bukan saingan mu.." Balas Kharis memotivasi Mikey.

"Aku tidak ingin membahas ini lagi.. Aku ingin melanjutkan hubungan dengan Leta.." Ucap Mikey yang akan berjalan meninggalkan Kharis.

"Maafkan aku bos.. Aku baru menggunakan Leta, dia pasti terkapar tidak berdaya sekarang.." Ucap Kharis sambil menggarukkan kepalanya.

"Kau kasar lagi padanya??" Ucap Mikey.

"Ti-tidak bos.. Hehehe.." Balas Kharis sambil tersenyum garing.

"Bos jangan marah yah.. Otak ku punya ide tantangan lagi.." Ucap Kharis.

"Sudah cukup tantangannya.. Yang kemarin saja aku hampir mati ketakutan.. Karena melakukan perbuatan yang salah.." Balas Mikey.

"Bagaimana mungkin orang yang bisa membuat banyak penjahat takut?? Takut melakukan hal kecil seperti kemarin.." Ejek Kharis pada Mikey.

"Hidupku itu lurus.. Kedua orang tua ku tidak pernah mengajarkan ku seperti itu.." Ucap Mikey membalas ejekan Kharis.

"Setiap melihat Leta aku selalu merasa bersalah karena membuatnya menjadi seperti ini.. Apalagi sikap kasar mu.. Belajar sedikit lembut padanya.. Leta bukan istrimu yang meninggalkanmu saat kau tidak memiliki uang.. Dia wanita yang baik.." Ucap Mikey melanjutkan debatnya.

"Semua wanita itu sama saat kau terlalu baik pada mereka, mereka akan mengkhianati mu.." Ujar Kharis dengan wajah seriusnya.

"Hahaha.. Tidak semua seperti paradigma bodohmu itu.." Mikey tertawa dan memukul pelan kepala Kharis.

"Tapi mata mu yang penuh dendam itu yang membuatku memilih mu sebagai kakak, teman dan kepercayaanku.. Karena kita sama-sama pernah merasakan kehilangan segalanya.. Jadi kita tidak akan saling mengkhianati satu sama lain.." Kata Mikey.

"Terima kasih bos..." Jawab Kharis.

Mikey melangkah menuju ke tangga lagi dan ingin melihat keadaan Leta setelah perilaku menyimpang Kharis.

"Bagaimana kalau kita buat wanita tadi sebagai budak kita bos??" Tanya Kharis.

Langkah Mikey terhenti lalu mengangkat guci di samping tangga dan melemparnya ke arah Kharis.

Centrang..

Pyaaarrr..

Guci itu pecah berserakan dan untungnya Kharis bisa menghindarinya.

"SEKALI SAJA KAU MENYENTUH WANITA ITU, KAU TIDAK AKAN BISA MELIHAT MATAHARI LAGI.. BAHKAN AKAN KU HAPUS SEMUA ORANG YANG MEMILIKI DARAH MU DARI DUNIA INI!!" Kemarahan Mikey memuncak dan Kharis pun hanya bisa menelan ludahnya.

"Ma-maafkan aku, aku hanya bercanda bos.." Ucap Kharis dengan ketakutan.

Suasana Semakin Mencekam.

Perasaan takut Kharis membuat celana pendeknya basah. Mikey melangkah mendekatinya dan Kharis langsung bersujud di depan Mikey.

"Ma-maafkan kebodohan ku bos.." Ucap Kharis dengan tubuh bergetar.

"Kau bisa membelikan aku nasi uduk di dekat terminal.. Belilah tiga.." Ucap Mikey kembali seakan tidak terjadi apa pun.

"Ba-baik bos.." Ujar Kharis yang segera bangkit berdiri dan keluar rumah. Kharis mengusap seluruh keringatnya dan memacu mobil fortuner Mikey menuju terminal.

"Lagi-lagi aku berbuat salah.." Pikir Kharis.

"Harusnya aku tidak sefrontal itu kepadanya.. DASAR MONSTER!!" Teriak Kharis didalam mobil.