Sebelum membaca novel ini, diharapkan membaca novel BUHUL GHAIB, sebab ini ada hubungan dengan kisah sebelumnya, agar tidak bingung.
kisah Delapan orang bersahabat yang melakukan pertualangan ke sebuah pulau yang terkenal dengan keindahannya, tetapi bencana tiba-tiba memporak-porandakan rencana mereka karena kapal yang mereka tumpangi mengalami kecelekaan, sehingga mereka terdampar disebuah pulau yang berbeda.
Dipulau itu mereka mengalami kejadian demi kejadian yang mengerikan dan membuat mereka harus bertahan hidup dari sebuah rahasia misteri yang sangat mengerikan.
sanggupkah mereka keluar dengan selamat? ikuti kisah selanjutnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode-21
Edy berdiri tegak diatas tanah. Pedang ditangannya tampak kotor oleh cairan pekat berwarna hijau, sepertinya berasal dari tubuh sang Ular Siluman yang terluka.
Ular Siluman itu bergerak dengan tubuh yang terluka dan menegakkan kepalanya yang kini setinggi tiga meter dan seolah menjadi raksasa yang siap menelan korbannya.
Akan tetapi, pria itu tampak tak gentar untuk menghadapinya.
"Kau adalah manusia sialan! Bagaiamana ia dapat memilihmu untuk menjadi pasangan hidupnya! Sedangkan kau tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan diriku!" sosok itu merendahkan kepalanya dan tepat bertatapan dengan Edy.
Kepala ular itu tampak begitu besar dan tidak sebanding dengan lawannya.
"Kau terlalu jelek dimatanya, dan itu alasan ia tidak memilihmu!" jawab Edy dengan santai.
Akan tetapi, jawaban Edy justru membuat Ular Siluman tersinggung, dan ia mengibaskan kepalanya dengan gerakan cepat, sehingga pria itu terlempar kesamping dan menabrak pohon.
Braaaaaaak....
Ketiga sekawan yang sedang bertengger diatas pohon menyaksikan hal tersebut dengan ekspresi wajah tercengang.
Edy berusaha bangkit. Ia berdiri tegak dengan kulit tubuhnya yang sakit dan itu tak ia hiraukan sedikitpun.
Sosok Ular Siluman itu menatap tajam dan penuh amarah dengan lidahnya yang menjulur siap memangsa lawannya.
"Kali ini aku tidak akan membiarkanmu selamat, dan kau harus lenyap!" ucap Ular Siluman itu, dan ia menyemburkan api yang berasal dari mulutnya ke arah pria yang kini menjadi musuhnya.
Wuuuuusssh....
Semburan api tampak begitu besar dan panas menuju kepada Edy yang siap menghanguskan pria tersebut.
Pria itu mengelak dengan cepat, dan melompat ke sisi kiri untuk menghindari semburan api tersebut.
Wuuuuaaar....
Pohon dibelakangnya terbakar dengan cepat dan menghanguskannya.
Sementara itu, Guntur merasa jika ia tidak mungkin hanya menonton diam. Ia juga tahu jika Ular itu adalah jelmaan iblis dan ia harus ikut membantu Edy untuk membinasakan Ular Siluman tersebut.
Pria itu tampak berusaha untuk turun dari atas pohon dan ingin membantu Edy yang sudah menyelamatkan mereka untuk kesekian kalinya.
"Hei, kamu mau kemana?" tanya Mia dengan nada berbisik.
"Aku mau bantu dia," jawab Guntur.
"Udah, gak usah. Yang ada kamu malah merepotkannya nanti,"
"Kamu tenang saja," Guntur meyakinkan.
Sesaat Andini tercenung. "Aku ikut," jawabnya.
Seketika Mia melongo. "Jadi ceritanya kalian tinggalin aku sendiri diatas pohon?" tanyanya dengan wajah sedikit mellow.
"Kalau kamu mau jadi kang pantau yang silahkan," jawab Andini, yang saati ini mulai beranjak dari dahan untuk segera turun.
Guntur sudah tiba dibawah terlebih dahulu, dan Andini menyusulnya, sedangkan Mia masih berfikir ulang untuk keputusannya.
Keduanya sudah berada dibawah dan mengendap kebalik pohon untuk menentukan tindakan selanjutnya.
"Kamu hafal ayat kursi-gak?" tanya Guntur pada Andini.
"Ya hafal-lah! Emangnya buat apaan?" tanya gadis itu.
"Dia Iblis, maka kita harus membinasakannya dengan cara yang berbeda," jawab Guntur.
Andini menganggukkan kepalanya. Lalu ia mengeratkan genggaman pedang ditangannya dan mencoba merapalkan ayat tersebut.
"Sesaat sang Ular Siluman merasa tubuhnya sangat panas dan ia menggeliat dengan sangat cepat.
Ssssshhhsssss.....
Ular itu menyemburkan apinya kesembarang arah dan kali ini menyambar kedua sejawat yang sedang bersembunyi dibalik pohon.
Wuuuuaaaar....
"Hah!" Andini tersentak kaget saat merasakan bagian lengannya tersengat semburan api yang membuat luka bakar dan hal itu terasa sangat panas dan perih.
"Ndin. Kamu tidak apa-apa?" tanya Guntur dengan nada khawatir.
"Panas dan perih," sahut Andini meringis kesakitan.
"Kenapa Ularnya jadi marah?"
Seketima Andini menoleh kearah temannya. "Kan kamu tadi yang minta aku baca ayat kursi, jadi dia kepanasan lah!" Andini terlihat mengomel.
Guntur hanya tercengang, lalu nyengir kuda karena sarannya barusan telah mencederai rekannya.
"Kamu tunggu disini," pesan Guntur, lalu menyelinap kebalik semak dan mencari arah untuk mencapai ekor ular tersebut.
Namun naas, belum sempat ia mencapai tujuannya, ular raksasa berkepala tiga itu sudah menyambar tubuhnya dan melilitnya dengan sangat erat.
Sesaat Guntur merasakan sesak yang luar biasa. Ular itu bergerak naik keatas dan membawa tubuh sang pria dengan desisan yang mengerikan.
Saat ular itu bersiap melahap korbannya, tiba-tiba suara teriakan seorang wanita mengalihkannya.
"Heeei, jelek!" seorang wanita melambaikan tangannya kearah sang Ular Siluman.
Sesaat ular raksasa tersebut menatap sang wanita dengan geram. Ia merundukkan kepalanya, lalu tepat berada dihadapan sang wanita yang tak lain adalah Mia.
Wanita muda itu berdiri tepat dilu-bang hidung sang ular, dan tanpa diduga, Mia menghujamkan pedangnya tepat diliang indera pembaunya.
Sreeek!
Dan saat bersamaan, Andini memotong ekor Ular Siluman yang menjadi tujuan Guntur saat sebelum terbelit.
Seketika Ular Siluman itu melemah, lalu melepaskan belitannya dan saat bersamaan, seseorang melesat dengan kecepatan yang sangat dahsyat dan menebaskan sebilah pedang ditangannya tepat dibagian jantung sang Ular Siluman.
Kraaaas...
Guntur terlepas dati belitan, sedangkan sang Ular ambruk ditanah. Lalu dengan cepat sang wanita yang berparas cantik mengambil jantung sang Ular Siluman dan membakarnya menggunakan sepercik api yang keluar dari ujung jemarinya.
Terdengar suara rintihan yang menyayat hati. "Asih, aku mencintaimu," terdengar suara nan lirih, namun perlahan menghilang dan tidak lagi terdengar.
"Enyahlah, aku tak pernah menaruh rasa untukmu!" jawabnya dengan tatapan geram, lalu jantung milik sang Ular Siluman hangus menjadi debu.
"Kalian berkumpullah, aku membutuhkan bantuan kalian," titah sang wanita cantik.
Ketiganya masih tercengang, namun berusaha sadar untuk mengerti apa yang dibicarakan oleh sosok dihadapan mereka.
Edy yang berdiri dengan tegak perlahan berjalan menghampiri wanita cantik itu.
"Apa yang bisa kami bantu?" tanyanya Guntur.
Wiridkan surah Yasin, dan diayat kedua dari terakhir minta agar ia lenyap selamanya," pinta wanita itu.
Seketika Guntur mengangguk. Hal itu sangat mudah baginya. Kemudian ia memulai wiridnya. Dan ketika ia sudah mencapai ayat kedua dari terakhir yang berbunyi 'Kun fayakun' maka Guntur berdoa agar Ular Siluman itu musnah selamanya.
Saat bersamaan, wanita bernama Asih itu menggerakkan jemarinya dan ia menggunakan mantra ajian Waringin Sungsang untuk melenyapkan lawannya.
Seketika bangkai Ular Siluman berkepala tiga itu menghilang dengan cepat dan menjadi serpihan debu yang tertiup angin.
Setelah semua menghilang dan sesuai rencananya, maka wanita itu menoleh kearah Guntur dan juga rekannya.
"Terimakasih sudah membantuku, dan sudah lama aku menunggu kehadiran orang-orang seperti kalian," ucapnya dengan bersungguh.
Ketiganya merasa tersanjung. Bagaimana mungkin mereka dapat terpilih untuk dapat melenyapkan sosok Siluman Ular tersebut.
"Pergilah ke arah selatan, disana kalian akan menemukan jalan kembali pulang. Jika menemui bahaya, maka goreskan pedang kalian diatas tanah, dan sebut namaku, maka aku akan datang membantu," ucapnya dengan senyum yang sangat menawan.
"Kami ingin mencari rekan kami, apakah kau dapat membantu?" tanya Andini pada sang wanita tangguh itu.
"Mereka ada dibeberapa arah mata angin, dan kalian akan bertemu dititik yang sama nantinya, dan kalian akan melewati perjuangannya masing-masing.
kok berhenti ceritanya...
mna lanjutannya????
𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐜𝐨𝐯𝐞𝐫 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐩𝐚𝐧𝐠𝐤𝐥𝐢𝐧𝐠..
hahaha 4 biji masih di bagi lagi hahahahaa
dan mereka daoat nyebrang dengan selamat..
❤❤❤