NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Kakel Galak

Mengejar Cinta Kakel Galak

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Cinta Seiring Waktu / Persahabatan / Cinta Karena Taruhan
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: Tanzila mutiara

cerita ini mengisahkan tentang persahabatan dan juga percintaan saat SMA, di mana ada 3 laki laki yang sudah bersahabat sejak SMP. salah satu dari mereka sangatlah pemilih dalam pacaran, ia adalah Arba Panjaitan. Karena hal itu, mereka pun membuat sebuah taruhan. apakah taruhan itu? dan siapa kah yang akan menang dalam taruhan tersebut? yuk tanpa berlama-lama lagi, gass langsung baca aja 😉

sebelumnya mohon di baca dulu teks di bawa!

-Di mohon untuk membaca dengan benar.
-Di mohon jangan lompat bab.
-Dan jangan bom like.
-Sebisa mungkin jadi lah pembaca setia 🙏🏻

sekian terima kasih 🙏🏻 happy reading 😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tanzila mutiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 21 [ bicara di atas kendaraan!! ]

Tak lama kemudian, seseorang yang sangat Arba tunggu lewat di depan kelas nya. Tanpa berlama-lama lagi, Arba pun langsung menghampiri Liza, dan berjalan di samping Liza.

"HI...Lu sendirian aja nih?." Tanya Arba yang memulai basa basi nya, sembari terus berjalan di samping Liza.

"Gak, bareng setan gua!." Jawab Liza dengan tegas, tanpa melihat ke arah Arba dan tetap fokus melihat ke depan.

"Tega bet lu, orang ganteng gini di bilang setan." Ucap Arba yang sedikit tak terima di anggap setan oleh Liza.

"Gua gak ada bilang ye, kalo lu ngerasa. Ya udah." Jawab Liza sembari mengambil sesuatu dari saku baju nya.

"Lu suka permen karet?." Tanya Arba saat melihat Liza yang mengambil permen karet dari saku baju nya, lalu membuka bungkus nya dan langsung mengunyah permen karet tersebut.

"Kalo iya, emang kenapa. Lu mau larang larang gua juga, kek ibuk gua?!." Jawab Liza sedikit ketus, ia sangat tidak suka jika ada yang membicarakan tentang permen karet yang ia makan.

"Emangnya lu di larang makan permen karet?." Tanya Arba sembari menaikan sebelah alis nya. Ia bingung kenapa ibuk Liza melarang Liza makan permen karet.

"Seperti yang lu denger tadi." Jawab Liza yang tak ingin mengulang kalimat yang sama.

"Kenapa ibuk lu gak bolehin, orang cuma permen Karet kok??." Tanya Arba yang penasaran dengan alasan ibuk Liza yang melarang mengonsumsi permen karet.

"Lu tanyain aja sendiri!." Ketus Liza yang sudah lelah menghadapi Arba.

"Boleh...sekalian gua mau sungkeman Ama calon mertua." Jawab Arba yang tanpa rasa takut, mau menemui ibuk Liza, untuk menanyakan hal sepele itu.

"Iihhh....PD amat lu!." Ucap Liza yang sedikit geli mendengar ucapan Arba yang mengatakan ibuk nya adalah calon mertua untuk Arba.

"Pd dulu gapapa kali. Oh, ya. Lu mau pulang bareng gua gak?." Tanya Arba yang langsung menanyakan ke inti nya. Ia tak ingin kehilangan kesempatan lagi karena terlalu banyak basa basi.

"Gak!." Jawab Liza spontan.

"Buset dah, cepat amat lu Jawab nya. Ayolah, kenapa lu gak mau coba. Pulang bareng orang ganteng loh, masa iya Lo gak mau??." Tanya Arba yang bingung, karena kali ini Liza menolak untuk di ajak pulang bersama.

"Mau ganteng kek, mau mirip oppa oppa Korea kek. Gua tetap gak mau!." Jawab Liza dengan tegas.

"Gua gak boleh Nyerah, rencana gua harus berhasil. Liza harus pulang bareng gua!!." Batin Arba yang menyemangati diri nya sendiri.

"Lu kenapa gak mau pulang bareng gua sih, apa gara gara motor ninja gua. Lu tenang aja Liz. Gua hari ini pake motor Nmax kok?!." Tanya Arba sembari berjalan mundur di depan Liza, untuk terus membujuk Liza pulang bersama nya.

"Heiss....lu kenapa pengen bet sih pulang bareng gua, lu ajak cewek lain aja sana?!!." Ketus Liza, sembari terus berusaha menghindari Arba yang menghadang jalan nya.

"Gua mau nya lu, Liz." Jawab Arba the do point, sembari terus membuntuti Liza berjalan.

Mendengar ucapan Arba, seketika jantung Liza kembali berdetak kencang. Yang biasanya ia akan bersikap biasa saja, namun sekarang rasa nya berbeda. Liza pun memberhentikan jalan nya sejenak, Arba yang sedari tadi membuntuti, ikut berhenti juga di samping Liza.

"Kenapa lu berhenti, Liz?." Tanya Arba yang bingung melihat Liza yang tiba tiba berhenti berjalan setelah mendengar ucapan nya.

"Gapapa, lu pulang duluan aja, gua mau ke toilet bentar." Jawab Liza setelah berhasil menenangkan jantung nya, ia pun langsung melangkah untuk pergi ke toilet. Namun, dengan cepat tangan Arba langsung menghadang langkah Liza.

Setelah berhasil memberhentikan langkah Liza, Arba pun langsung menatap Liza sangat lekat. Hal itu membuat jantung Liza kembali berdetak sangat kencang.

"Apa sih yang buat lu gak mau pulang bareng gua?!." Tanya Arba sembari menatap lekat mata Liza. Liza yang di tatap pun langsung melihat ke arah lain. Ia tak bisa menatap mata Arba sekarang.

"L-lu kenapa maksa bet sih?!." Tanya Liza balik, sembari memijat pelipisnya, ia sudah sangat lelah menghadapi Arba yang tak pernah menyerah untuk mengajak nya pulang.

"Gua cuma pengen lu cepat sampai rumah, Liz!." Alasan Arba agar Liza mau pulang bersama nya. Liza pun menghela nafas panjang. Ia tak tau lagi cara agar membuat Arba mengerti, dengan terpaksa akhirnya Liza pun memutuskan.....

"Gua gak habis pikir ama lu. Ya udah, gua mau." Jawab Liza sembari menggelengkan kepalanya.

"Makasih, Liz!!." Ucap Arba dengan penuh semangat, hingga reflek ingin memeluk Liza. Namun dengan cepat Liza langsung menghindari Arba yang ingin memeluknya.

"Gak usah peluk juga kali, gua tonjok juga lu!!."ketus Liza yang sangat geli jika ada lawan jenis nya ingin memeluknya sembarangan.

"So-sorry, Liz. Gua kelepasan, hehe." Jawab Arba cengengesan sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Dasar cowok, udah buruan. Gua buru buru nih!." Ucap Liza sembari melanjutkan jalan nya, ia tak ingin berlama lama bersama Arba. Bisa bisa jantung nya terbang ke langit ke tujuh.

"Yess, rencana gua berhasil!!." Batin Arba yang sangat senang karena rencananya bersama kedua teman nya berhasil.

...----------------...

Di perjalanan....

Kini Liza sudah di bonceng oleh Arba, ia sengaja duduk sedikit berjarak, agar ia tak bersentuhan dengan Arba. Bahkan Liza sampai berpegangan dengan behel motor yang ada di belakang.

Arba sedikit heran melihat Liza yang sangat menjaga jarak dengan nya. Arba yang penasaran dengan alasan liza pun mencoba bertanya dalam keadaan sedang bermotor.

"Liz, lu kenapa duduk nya jauh banget sih. Gua gak bau ketek kok, tenang aja?!." Tanya Arba sembari fokus menyetir.

"Ha, Apa. Bau sereh??." Tanya Liza yang bingung, karena tak terlalu jelas mendengar suara Arba.

"Lu ngomong apaan sih, gedein Dikit suara lu?!!." Ucap Arba sedikit teriak, agar Liza bisa mendengar suara nya lebih jelas.

"Lu tu yang ngomong apaan, di mana bau sereh, perasaan gak ada bau sereh??." Jawab Liza yang sedikit lebih jelas mendengar suara Arba. Arba yang mendengar jawaban Liza menjadi bingung, karena pembicaraan awal nya bukan sereh.

"Siapa ya ngomongin sereh sih?." Tanya Arba sembari sekilas melihat ke kaca spion motor nya.

"Lahh, lu sendiri yang bilang bau sereh, malah nyalain gua. Mabok lu ye?!!." Jawab Liza yang juga bingung. Mereka berdua pun sama sama bingung.

"Dah lah, gini nih kalo ngomong di atas motor, yang belakang biasa nya budeg." Ucap Arba tanpa sadar, hingga Liza masih bisa mendengar nya, walaupun tidak terlalu jelas.

"Ha, apa lu bilang, lu ngatain gua apa tadi?!!." Marah Liza sembari menarik kerah baju Arba dari belakang.

"Aaaa....li-liz, gu-gua gak bi-bisa naf-as, l-iz." Teriak Arba dengan terbata bata, saat Liza menarik kerah baju nya. Hingga membuat ia sedikit tercekik. Dan membuat motor mereka menjadi sedikit oleng, Liza yang panik pun langsung melepas kerah baju Arba.

"Sorry, sorry, Ar. Gua kebawa emosi tadi." Ucap Liza yang meminta maaf, karena membuat mereka hampir terjatuh dari kendaraan.

"Gini amat suka Ama cewek galak, selain galak ternyata agresif juga." Batin Arba sembari mengelus leher nya yang tadi tercekik oleh baju nya sendiri.

to be continued ~~~

Jangan lupa dukungan nya.

Maaf ya author jarang up sekarang. Author lagi sibuk revisi novel biar bisa kontrak. 🙏🏻

Aku author Tanz >⁠.⁠<

Sekian, terima kasih 🙏🏻

See you tomorrow, my month 👋🏻

1
Kikan Dwi
Gak ngaruh sogokan mu/Joyful/
Kikan Dwi
bingung gk tuh kasir nya
Kikan Dwi
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
ora
/Rose//Rose/3iklan untuk Kakak.....
ora: Masama🥰
Tanz>⁠.⁠<: makasih banyak kak 🥰
total 2 replies
ora
Kasihan Liza. Cowok yang nyukain dia pada nggak waras😂🤣🤣🤣
Tanz>⁠.⁠<: udah gila cinta mereka 🤣🤣
total 1 replies
ora
Maksudnya mau tetap ngejar Liza, atau ngejadiin Liza musuhnya kayak Arba?
ora: Wah ..., yokk yang gentle Rafa. Habis di tolak jangan malah musuhin🤭🤪
Tanz>⁠.⁠<: ehem, kita liat aja nanti kak 🤭🤭
total 2 replies
ora
Ini Rafa, bukan Zion kan Kak?
Kenapa Zionku tiba-tiba nongol?😂
Tanz>⁠.⁠<: waduh, maafkan lah aku yang salah nama 😁🙏🏻
total 1 replies
ora
Enggak. Liza hanya milik Arba🤭🤣🤣🤣
ora
🥱🥱🥱 Lagi ngegombal nih ceritanya😌
Tanz>⁠.⁠<: begitulah 😌
total 1 replies
ora
Bagus dong Ar. Jadi orang jujur kok heran🤦‍♀️🤣
ora: 🤣🤣🤣🤣🤣
Tanz>⁠.⁠<: tapi jujur kali bahaya kak 🤭🤣
total 2 replies
ora
Wah, Tante Anita suhu nya dalam mengejar kah🤔🤣
Tanz>⁠.⁠<: seperti di masa muda begitu 🤭🤣
total 1 replies
ora
Owh ..., aku kira🤭
Tanz>⁠.⁠<: kek nya Liza gak tega kalo langsung tolak 🤭
ora: Ya, tadi. Aku kira kode di tolak🤭
total 3 replies
ora
Kode apa? Kode kalau mau di tolak?🧐😂
Tanz>⁠.⁠<: Tante Anita: nanti galau lagi sih Arba 🤭
ora: Menyampaikan pendapat Tante/Grievance//Joyful/
total 3 replies
ora
Ternyata jujur kalau lagi galau😆
ora
Lagi galau Tante/Grievance/
ora
🤣🤣🤣Kan emang nggak punya rumah. Yang punya rumah orang tuanya🤭✌️✌️✌️
Tanz>⁠.⁠<: waduh, seorang Arba bisa begitu, agak sulit ya 🤭
ora: Iya. Sampai Arba mapan dan bisa beli rumah sendiri hasil keringatnya. Arba tinggal di rumah orang tuanya, bukan rumahnya😁
total 3 replies
ora
Sangat kekanakan🤪🤪😝
ora
/Rose//Rose/ untuk Arba yang lagi galau🥺
ora: Masama kak🥰
Tanz>⁠.⁠<: makasih banyak kak 😌
total 2 replies
ora
Apa, apa? Liza nggak suka sikap yang kekanakan. Tapi sekarang kamu malah kekanakan banget sikapnya.

Jangan gitu lah Ar. Kasihan Bunda mu sama dua teman mu yang sayang sama kamu🥰🤗
ora
Apa, apa? Liza nggak suka sikap yang kekanakan. Tapi sekarang kamu malah kekanakan banget sikapnya.

Jangan gitu lah Ar. Kasihan Bunda mu sama dua teman mu yang sayang sama kamu🥰🤗
Tanz>⁠.⁠<: 👻: tak mau tak mau~~
ora: Ayo setan, keluar dari tubuhnya Arba dong🥹🤣
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!